Anda di halaman 1dari 8

SENI UKIR MACAN KURUNG

Ahmil Heru Prasetyo, Davinsa Rio Raevan,Farisa Athalia Dinanda, Nayla Amelia Putri,
Rizka Aulia Ramadhani, Salwa Isyfa’lana Ershando Putri
SMA Negeri 1 Jepara

ABSTRAK
Patung adalah karya seni rupa tiga dimensi, yang memiliki dimensi panjang, lebar,
dan tinggi sehingga memiliki volume. Visualisasi patung merupakan bentuk representasi dari
manusia, hewan, dan tumbuhan maupun bentuk lainnya. Patung Macan Kurung adalah salah
satu patung dengan medium kayu utuh yang dipahat tanpa sambungan, digunakan hanya
sebagai barang nonfungsional dan pertama kali dijumpai di Kabupaten Jepara. Patung Macan
Kurung menjadi identitas awal kota Jepara sebagai Kota Ukir. Penelitian dilakukan untuk
menganalisis mengenai kajian semiotika Charles Sanders Peirce mengenai patung Macan
Kurung Kabupaten Jepara. Metode penelitian yang digunakan adalah metode historiografis
dan hasil data disajikan secara deskriptif. Proses pengumpulan data menggunakan observasi,
wawancara, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam patung Macan
Kurung yang ada di Kabupaten Jepara memiliki bentuk yang unik dan menarik, sehingga
terdapat banyak sekali symbol yang tersirat di dalam patung Macan Kurung.
Kata kunci: Ukir, Jepara, dan Macan Kurung

A. PENDAHULUAN
Kehidupan manusia zaman dan sebagainya. Melalui media
modern sekarang ini, tidak terlepas internet inilah penulis merasakan
dari media internet. Segala sendiri manfaatnya, yang telah
informasi apapun akan mudah dan mendapatkan sedikit informasi hal-
cepat diperoleh melalui media ini. hal yang berkaitan dengan kota
Banyak masyarakat dari berbagai kelahiran penulis, yaitu Jepara.
penjuru di dunia yang menyadari Jepara adalah sebuah
akan manfaat dari media ini baik kabupaten yang terletak di provinsi
dalam hal pendidikan, Jawa Tengah dan terhimpit antara
kesehatan,kebudayaan,ekonomi kabupaten Demak, Kudus, dan
Pati. Jepara terkenal akan seni dihasilkan oleh para perajin di
ukirnya dari masa kerajaan yang Belakang Gunung.
dipimpin oleh Ratu Kalinyamat, Selain kemahiran para
R.A.Kartini hingga sekarang. Seni perajinnya akan kemampuan
ukir memang menjadi salah satu mengukir, terdapat pula sebuah
kekayaan budaya yang dimiliki legenda yang menjadikan mereka
oleh nusantara khususnya Jepara, mahir mengukir. Bagi sebagian
dimana kepopulerannya seni ukir masyarakat beranggapan bahwa
Jepara bisa menembus hingga Belakang Gunung merupakan
mancanegara atas jerih payah yang tempatjatuhnya pahat pusaka milik
dilakukan oleh R.A. Kartini. Ki Sungging Adi Linuwih atau
Bagi orang Jepara, dikenal dengan Prabangkara
khususnya perajin ukir mempunyai (seniman handal dari Majapahit)
ungkapan bahwa “hidup atau mati yang ditemukan oleh masyarakat.
bersama-sama dengan kayu” (Balai “Dari sinilah konon seni ukir
Pelestarian Nilai Budaya Jepara mulai berkembang hingga
Yogyakarta, 2012:3). Ungkapan berhasil menjadi soko guru
tersebut menunjukkan orang Jepara perekonomian masyarakat Jepara”
dan ketekunannya di bidang profesi (Priyanto et al., 2013:12).
seni ukir kayu adalah satu Kegiatan mengukir yang
kesatuan. Tidak bisa dipungkiri dilakukan para perajin Belakang
lagi, bahwa seni ukir sudah Gunung secara turun temurun
menjadi ruhnya Jepara beserta masih tumbuh dan berkembang
masyarakatnya terutama hingga sekarang. Berbagai macam
masyarakat desa Mulyoharjo. Desa kerajinan ukir kayu yang
tersebut terbagi dalam 5 dihasilkan, membuat daerah
pedukuhan, salah satunya adalah tersebut dijadikan sentra industri
dukuh Belakang Gunung yang kreatif Mulyoharjo. Beragam
terkenal dengan para perajin yang produk hasilukiran yang bernilai
terampil dan pandai dalam hal estetika tinggi dipajang dan
mengukir. Hal ini yang menjadikan dijajakan di tiap-tiap galeri atau
R.A. Kartini kagum terhadap showroom. Salah satu hasil ukiran
keindahan karya-karya yang yang memiliki nilai estetika
tinggitersebut adalah Macan
kurung. Macan kurung merupakan macan kurung karena minimnya
hasil cipta dari seorang perajin di pemesanan, pasar, serta alasan
Belakang Gunung yang bernama modal untuk membeli bahan baku
Singowiryo. yang menjadi faktor penyebabnya.
Wujud macan kurung itu Di samping itu, sebagian besar
sendiri adalah sebuah patung ukir perajin mengaku merasa kesulitan
yang berbentuk seekor macan yang dalam pembuatan macan kurung.
berada di dalam kurungan, yang Menurut salah satu perajin
mana di dalamnya terdapat pula di dukuh Kebonan yang bernama
sebuah rantai sebagai pengikat Karnadi mengatakan bahwa:
macan dan bola yang bisa “patung ukir macan kurung
menggelinding. Pada bagian atas merupakan cikal bakal seni ukir
kurungan sering diberi berbagai Jepara. Belum bisa dikatakan
hiasan bebas tergantung kreativitas pengukir yang handal, jika belum
perajin atau pemesanan pembeli bisa menguasai teknik dan
yang memiliki tujuan atau makna membuat patung ukir macan
simbolis tertentu. Keberadaan kurung. Padahal patung ukir macan
patung ukir macan kurung akhir- kurung pernah menjadi primadona
akhir ini mengalami perubahan pada masa sebelum boomingnya
secara drastis akibat dari industri permebelan” Kehadiran
munculnya karya seni yang karya ukir bergaya baru seperti
berwujud atau bergaya modern, patung bergaya seni Eropa, tokoh-
bahkan sulit dijumpai lagi di tokoh dalam mitos Cina, serta
showroom kawasan Belakang bergaya kontemporer saat ini yang
Gunung yang merupakan tempat banyak diminati oleh pasar dengan
lahirnya patung ukir macan kurung. harga yang relatif murah
Hampir di sepanjang tempat dibandingkan dengan macan
industri ukir di kawasan Kurung.
Mulyoharjo jarang sekali ada yang Hal ini yang menjadikan
memajang patung ukir tersebut di macan kurung semakin
showroom atau galeri kerajinan tersingkirkan. Jika hal ini dibiarkan
kayu. Tak banyak dari pemilik terus menerus seperti ini,
perusaan kerajinan kayu maupun dikhawatirkan ke depannya karya
perajin yang berani memproduksi patung ukir macan kurung tersebut
akan punah dan hanya tinggal sangat menarik karena membahas
nama saja. Kondisi seperti ini dapat hal yang belum pernah
berakibat bagi generasi mendatang dibahas.Ukiran yang melegenda,
tidak bisa mengenal lagi karya seni Seni Ukir Macan Kurung.
tersebut yang memiliki nilai
estetika tinggi. Topik mengenai ini
B. METODE R.A. Kartini hingga sekarang. Seni
Penelitian yang dilakukan ukir memang menjadi salah satu
untuk analisis bentuk visual patung kekayaan budaya yang dimiliki
macan kurung menggunakan oleh nusantara khususnya Jepara,
metode historis dengan data yang dimana kepopulerannya seni ukir
disajikan dipaparkan secara Jepara bisa menembus hingga
deskriptif. Menurut Sugiono mancanegara atas jerih payah yang
metode istilah penelitian dengan dilakukan oleh R.A. Kartini.Macan
metode kualitatif sering diartikan kurung merupakan hasil cipta dari
sebagai penelitian naturalistik, seorang perajin di Belakang
karena dalam proses penelitian Gunung yang bernama
dilakukan sesuai dengan kondisi Singowiryo.Selain kemahiran para
alamiah (natural setting) dengan perajinnya akan kemampuan
data yangdikumpulkan dan proses mengukir, terdapat pula sebuah
analisisnya bersifat kualitatif legenda yang menjadikan mereka
(Pradewi & Lestari, 2012, p. mahir mengukir. Bagi sebagian
4).Pengumpulan data masyarakat beranggapan bahwa
menggunakan observasi, Belakang Gunung merupakan
wawancara, literatur dan tempat jatuhnya pahat pusaka milik
dokumentasi. Data observasi Ki Sungging Adi Linuwih atau
berupa riset dilakukan di Desa dikenal dengan Prabangkara
mulyoharjo tentang bentuk visual (seniman handal dari Majapahit)
dari patung Macan Kurung, bahan yang ditemukan oleh masyarakat.
baku dan teknik pembuatan patung “Dari sinilah konon seni ukir
Macan Kurung. Jepara mulai berkembang hingga
Jepara terkenal akan seni berhasil menjadi soko guru
ukirnya dari masa kerajaan yang perekonomian masyarakat Jepara”
dipimpin oleh Ratu Kalinyamat, (Priyanto et al., 2013:12).
Kami telah mewawancarai perlawanan para pengrajin ukir atas
narasumber yang merupakan tekanan hidup yang dirasakan
pengrajin macan kurung pada era akibat sistem pemerintahan
Ra.Kartini, yang merupakan salah kolonial. Macan di dalam kurungan
satu pengrajin yang masih disimbolkan sebagai penjajah
melestarikan patung macan kurung Belanda.Hasil penelitian
keturunannya. menunjukkan bahwa dalam patung
Pak Yato adalah salah satu Macan Kurung yang ada di
pengrajin macan kurung yang telah Kabupaten Jepara memiliki bentuk
mengetahui sejarah sejarahnya yang unik dan menarik, sehingga
macan kurung dan ia masih terdapat banyak sekali symbol yang
melestarikan seni patung macan tersirat di dalam patung Macan
kurung ke anak tunggal nya yang Kurung.
bernama Andi.
Dari hasil penelitian C. PEMBAHASAN
kelompok kami tentang macan Seni ukir Macan Kurung
kurung Jepara.Seni ukir Macan telah ada sejak tahun 1980 an dan
Kurung telah ada sejak tahun 1980 berkembang sejak masa RA
an dan berkembang sejak masa RA Kartini. Orang yang pertama kali
Kartini. Orang yang pertama kali membuat ukiran tersebut adalah
membuat ukiran tersebut adalah Singowiryo, yakni seorang tukang
Singowiryo, yakni seorang tukang ukir handal RA Kartini. Mulanya ia
ukir handal RA Kartini. Mulanya ia terinspirasi membuat ukiran
terinspirasi membuat ukiran tersebut karena ayah dari Raden
tersebut karena ayah dari Raden Ajeng Kartini memelihara harimau.
Ajeng Kartini memelihara harimau. Diduga, ukiran Macan Kurung ini
Diduga, ukiran Macan Kurung ini lah yang menjadi cikal bakal seni
lah yang menjadi cikal bakal seni ukir Jepara.Keberadaannya muncul
ukir Jepara. Keberadaannya di tengah-tengah sistem
muncul di tengah-tengah sistem pemerintahan kolonial dan adat
pemerintahan kolonial dan adat istiadat budaya feodal. Diduga,
istiadat budaya feodal. Diduga, kemunculan seni ukir Macan
kemunculan seni ukir Macan Kurung lahir sebagai simbol
Kurung lahir sebagai simbol perlawanan para pengrajin ukir atas
tekanan hidup yang dirasakan melambangkan ikatan antara RA
akibat sistem pemerintahan Kartini dan juga Singowiryo. Di
kolonial. Macan di dalam kurungan Jepara, ukiran Macan Kurng ini
disimbolkan sebagai penjajah dapat ditemukan di Pendopo.
Belanda. Macan Kurung ini memiliki tinggi
Karya Macan kurung yang berbeda tergantung
memiliki keunikan tersendiri dalam permintaan pembeli.Kayu yang
teknik pembuatannya. Ukiran digunakan antara lain kayu jati dan
tersebut dibuat pada segelondong kayu mahoni. Untuk biaya yang
kayu utuh tanpa dibelah dan tanpa dikeluarkan juga tergantung pada
sambungan. Maka dari itu, alat setinggi apa ukiran dibuat.
yang digunakan pun kecil – kecil. Biasanya, untuk Macan Kurung
Karena tingkat kesulitannya yang dengan tinggi 1,3 meter
cukup tinggi ini lah tak banyak membutuhkan waktu sekitar 2
pengrajin ukir yang membuatnya. bulan dan dengan harga 2,5 juta.
Di zaman ini, tidak banyak yang Diyakini seni ukir Macan
bisa diharapkan. Seni ukir Macan Kurung ini dipunahkan sendiri oleh
Kurung terancam punah karena daerah setempat.Awal mulanya
tidak ada lagi adanya penerus yang karena ukiran Macan Kurung yang
mau melanjutkan. ada di perbatasan Mayong-Jepara
Dalam pembuatan seni ukir salah. Seperti yang telah
Macan Kurung terdapat syarat – disebutkan di atas bahwa dalam
syarat tertentu yang harus pembuatannya terdapat syarat –
diketahui. Selain macan, di dalam syarat tertentu. Sedangkan, Macan
kurungan itu terdapat pula bola Kurung yang ada di perbatasan
yang menggelinding dan rantai Mayong-Jepara tidak menggunakan
pengikat macan. Bagian atas 4 cagak tersebut. Hal ini lah yang
kurungan sering diberi hiasan diyakini pengrajin Macan Kurung
berbentuk binatang seperti burung, sebagai sejarah yang dipunahkan
naga Jawa, ular, dan sebagainya. sendiri.
Lalu untuk bagian bawah harus ada Di kalangan para pengrajin
4 cagak sebagai penyokong seni ukir, karya Macan kurung
kurungan tersebut. Rantai yang ada merupakan sebuah gambaran
di ukiran tersebut juga pengendalian nafsu.“Macan kurung
merefleksikan nilai-nilai kesabaran D. KESIMPULAN
dalam kehidupan manusia,”
Macan kurung adalah digunakan dalam menganalisis
sebuah karya seni ukir khas Jepara adalah metode pendekatan estetik
yang muncul di tengah-tengah dan metode semiotik. Berhubungan
tekanan sistem pemerintahan dengan karya yang diciptakan
kolonial dan adat istiadat budaya memicu pada metode penciptaan
feodal, sezaman dengan R.A. SP Gustami, sedangkan untuk
Kartini (akhir abad ke-19). Diduga proses perwujudannya adalah batik
karya seni ini sebagai ekspresi tulis dengan warna sintetis yaitu
simbol perlawanan para perajin Napthol, Remasol dan Indigosol.
ukir atas tekanan hidup yang Teknik pewarnaannya
dirasakan saat itu. Wujud macan menggunakan teknik colet dan
kurung itu sendiri adalah sebuah celup seperti halnya yang terdapat
patung ukir yang berbentuk seekor pada teknik batik pada umumnya.
macan yang berada di dalam Prosesnya dimulai dari proses
kurungan, yang mana di dalamnya pemolaan, penyantingan (mbatik),
terdapat pula sebuah rantai sebagai pewarnaan, nembok, hingga
pengikat macan dan bola yang bisa pelorodan dan finishing.Penciptaan
menggelinding. Pada bagian atas karya Tugas Akhir ini
kurungan sering diberi berbagai menghasilkan 8 karya yang
hiasan bebas tergantung kreativitas bermotifkan macan kurung sebagai
perajin atau pemesanan pembeli sumber idenya. Setiap masing-
yang memiliki tujuan atau makna masing karya memiliki makna
simbolis tertentu. Keberadaan simbolis dan nilai estetis yang
macan kurung saat ini tidak seeksis tentunya sebagai benda seni
dulu lagi dikarenakan di daerah fungsional yang bisa dipakai dalam
tersebut terkalahkan dengan wujud bentuk kain panjang. Semoga karya
karya bergaya modern.Karya ukir tugas akhir ini bisa bermanfaat
macan kurung tersebut kemudian menambah ilmu pengetahuan bagi
dikembangkan menjadi motif batik semua kalangan masyarakat
macan kurung yang diaplikasikan akankeberadaan macan kurung
dalam karya batik kain panjang. sebagai sebuah karya seni dari
Metode pendekatan yang Jepara.
DAFTAR PUSTAKA

Supriyadi, Slamet. Seni ukir macan kurung di dukuh belakang gunung, desa Mulyoharjo Kabupaten
Jepara. Diakses pada 10 September 2023, dari https://scholar.google.com/scholar?
hl=id&as_sdt=0%2C5&q=seni+ukir+macan+kurung+di+dukuh+belakang+gunung&btnG=&rlz=
Fainjah, Siti (2015). Macan Kurung sebagai ide penciptaan karya batik kain panjang. Diakses pada 11
Oktober 2023, dari http://digilib.isi.ac.id/3601/1/BAB%20I.pdf
Yato (2023). Menelisik sejarah seni ukir patung macan kurung di desa Mulyoharjo, Kabupaten
Jepara. Diakses pada 12 September 2023, berdasarkan hasil wawancara.

Anda mungkin juga menyukai