Anda di halaman 1dari 17

AKUNTANSI PERBANKAN DAN LPD

“Akuntansi Penyisihan Penghapusan Aktiva Produktif (PPAP)”


EKA 329 A2

Dosen Pengampu:
Prof. Dr. I Ketut Yadnyana, S.E., Ak., M.Si.

Disusun Oleh :
Kelompok 4

Gusti Ayu Putu Shinta Maharani 2207531208/11


Dewa Ayu Istri Handayani 2207531215/13

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS


UNIVERSITAS UDAYANA
2023
lOMoARcPSD|32425727

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ............................................................................................................................................................. 2


BAB I PENDAHULUAN ......................................................................................................................................... 3
1.1 Latar Belakang ............................................................................................................................................... 3
1.2 Rumusan masalah .......................................................................................................................................... 3
1.3 Tujuan ............................................................................................................................................................. 3
BAB II PEMBAHASAN ........................................................................................................................................... 4
2.1 Akuntansi Penyisihan Penghapusan Aktiva Produktif (PPAP) ................................................................ 4
2.2 Pihak Penilai Penyisihan Penilaian Aktiva Produktif ................................................................................ 6
2.3 Tata Cara Pembentukan PPAP .................................................................................................................... 7
2.4 Penilaian Agunan Penyisihan Penghapusan Aktiva Produktif ................................................................. 8
2.5 Penyisihan Penghapusan Aktiva Produktif (PPAP) ................................................................................... 9
2.6 Penghitungan PPAP ..................................................................................................................................... 12
BAB III PENUTUP ................................................................................................................................................ 16
3.1 KESIMPULAN ............................................................................................................................................. 17
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................................................... 18

2
lOMoARcPSD|32425727

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Aktiva produktif (earning assets) adalah penanaman dana bank baik dalam valuta
rupiah maupun valuta asing dalam bentuk kredit, surat berharga, penempatan dana antar
bank, penyertaan, termasuk komitmen dan kontijensi pada transaksi rekening
administratif.
Dalam membentuk PPAP, bank akan memperhitungkan setiap jenis aktiva produktif
bank yang masih outstanding dari yang berkualitas lancarsampai yang macet.

1.2 Rumusan masalah


1. Apa yang dimaksud dengan Akuntansi Penyisihan Penghapusan Aktiva Produktif ( PPAP ) ?
2. Bagaimana Pihak Penilai Penyisihan Penilaian Aktiva Produktif ?
3. Bagaimana Tata Cara Pembentukan PAP ?
4. Bagaimana Agunan Penyisihan Pengahapusan Aktiva Produktif ?
5. Bagaimana Penyisihan Pengahapusan Aktiva Produktif (PPAP) ?
6. Bagaimana Perhitungan PPAP ?

1.3 Tujuan

1. Mengerti dan Memahami Akuntansi Penyisihan Penghapusan Aktiva Produktif ( PPAP )


2. Mengerti dan Memahami Pihak Penilai Penyisihan Penilaian Aktiva Produktif
3. Mengerti dan Memahami Tata Cara Pembentukan PAP
4. Mengerti dan Memahami Agunan Penyisiham Penghapusan Aktiva Produktif
5. Mengerti dan Memahami Penyisiham Penghapusan Aktiva Produktif
6. Mengerti dan Memahami Perhitungan PPAP

3
lOMoARcPSD|32425727

BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Akuntansi Penyisihan Penghapusan Aktiva Produktif (PPAP)


Aktiva produktif (earning assets) adalah penanaman dana bank baik
dalam valuta rupiah maupun valuta asing dalam bentuk kredit, surat berharga,
penempatan dana antar bank, penyertaan, termasuk komitmen dan kontijensi
pada transaksi rekening administratif.
Aktiva produktif berfungsi untuk memperoleh pendapatan utama bank
dengan risiko yang besar. Potensi kerugian akibat memburuknya kolektibilitas
asset dapat membawa kebangkrutan bank oleh karena itu bank wajib membentuk
PPAP berupa cadangan umum dan cadangan khusus guna menutup risiko
kerugian.
Dalam membentuk PPAP, bank akan memperhitungkan setiap jenis
aktiva produktif bank yang masih outstanding dari yang berkualitas lancar
sampai yang macet, yang didasarkan pada kriteria:
1. Ketepatan pembayaran kembali pokok dan bunga serta kemampuan
peminjam yang ditinjau dari keadaan usaha yang bersangkutan untuk
kredit yang diberikan.
2. Tingkat kemungkinan diterimanya kembali dana yang ditanamkan, untuk
surat berharga.
A. Komponen Aktiva Produktif
Berikut beberapa jenis aktiva produktif dan komponen yang diperhitungkan
dalam PPAP:
1. Kredit adalah Penyediaan uang/tagihan yang sama dengan itu, berdasarkan
persetujuan /kesepakatan pinjam-meminjam antara bank dengan pihak lain
yang wajib dilunasi setelah jangka waktu tertentu serta bunga.
2. Surat berharga adalah surat pengakuan utang, wesel, obligasi, sekuritas
kredit, atau derivatifnya, atau kepentingan lain, atau suatu kewajiban dari
penerbit, dalam bentuk yang lazim diperdagangkan dalam pasar modal &
pasar uang, seperti SBI, SPBU, dll.

4
lOMoARcPSD|32425727

3. Penempatan adalah penanaman dana bank pada bank lainnya berupa giro,m
call money, deposito berjangka,sertifikat deposito, kredit yang diberikan
dan penempatan lainnya.
4. Penyertaan adalah penanaman dana dalam bentuk saham pada perusahaan
yang bergerak di bidang keuangan yang tidak melalui pasar modal, serta
dalam bentuk penyertaan modal sementara pada perusahaan debitur untuk
mengatasi akibat kegagalan kredit.
5. Transaksi rekening administratif adalah komitmen & kontijensi yang terdiri
dari warkat penerbitan jaminan, akseptasi, irrevocable Letter of Credit
yang masih berjalan, akses atas wesel impor atas dasar L/C berjangka,
penjualan surat berharga dengan syarat repurchase agreement, serta
transaksi derivatif yg mempunyai risiko kredit.

B. Metode Pengakuan Penyisihan Penghapusan Aktiva Produktif


Metode Pengakuan PPAP dapat didasarkan pada metode langsung atau
metode cadangan. Penggunaan metode ini didasarkan pada praktik yang lazim di
bank bahwa terjadinya kerugian aktiva produktif sering terjadi pada periode
berikutnya setelah penempatan aktiva produktif ,padahal suatu laporan
Laba/Rugi bank harus mencerminkan perbandingan antara pendapatan dengan
biaya yang harus diakui. Pengakuan aktiva produktif tidak perlu menunggu
sampai terjadinya kerugian tersebut muncul, namun bank harus mengakui pada
periode yang sama dengan terjadi penempatan aktiva produktif dengan cara
membentuk Cadangan Penyisihan Aktiva Penyisihan.
Akuntansi Penyisihan Penghapusan Aktiva Produktif (PPAP) adalah
penyisihan dari aktiva produktif suatu bank baik aktiva produktif yang masih
outstanding, kurang lancar, diragukan, dan macet. Sedangkan aktiva produktif
itu sendiri adalah penanaman dana suatu bank baik dalam valuta rupiah maupun
valuta asing dalam bentuk kredit, surat berharga, penyertaan, maupun komitmen
dan kontijensi.
C.Acuan dalam pembentukan PPAP adalah :
1. Kelancaran pembayaran pokok dan margin nasabah.
2. Besarnya kemungkinan dropping yang di salurkan kepada nasabah itu
kembali.

5
lOMoARcPSD|32425727

D. Jenis-jenis aktiva produktif untuk menentukan PPAP :


1. Kredit yang disalurkan kepada nasabah.
2. Surat– surat berharga ( Hutang, wesel, obligasi, SBI, Surat berharga
Komersial, Sertifikat Reksandana)
3. Penempatan dana bank kepada bank lainnya.
4. Penyertaan bank kepada lembaga keuangan lainnya.
E. Metode Penentuan PPAP:
a. Pendekatan Laba / Rugi
Yaitu terlebih dahulu ditentukan besarnya PPAP yang akan dibukukan
kedalam Laba/ Rugi , sedangkan cadangan PPAP ditentukan berapa persen
kemudian bergantung dari baki debet aktiva produktifnya.
b. Pendekatan Neraca
Kalau pendekatan neraca yang harus ditentukan terlebih dahulu adalah
Cadangan Penghapusan Aktiva Produktif . Dalam hal ini adalah piutang
yang tak tertagih.
F. Cadangan PPAP yang dibentuk dari aktiva produktif terdiri dari :
1. Cadangan PPAP ditetapkan sekurang-kurangnya sebesar 1 % dari piutang
lancar
2. Sebesar 15 % dari piutang kurang lancar setelah dikurangi nilai agunan
3. Sebesar 50 % dari piutang diragukan setelh dikurangi nilai agunan
4. Sebesar 100 % dari piutang macet setelah dikurangi nilai agunan

2.2 Pihak Penilai Penyisihan Penilaian Aktiva Produktif


Penilaian adalah pernyataan tertulis dari Penilaian Independen atau penilaian
intern Bank syari’ah mengenai taksiran dan pendapat atas nilai ekonomis dari
aguna berupa aktiva tetap berdasarkan analisis terhadap fakta-fakta objektif dan
relevan menurut metode dan prinsipprinsip yang berlaku umum yang ditetapkan
oleh Masyarakat Profesi Penilai Indonesia (MAPPI).
Nilai Pasar Wajar (Market Approach) adalah jumlah uang yang diperkirakan
dapat diperoleh dari transaksi jual beli atau hasil penukaran suatu aset pada
tanggal penilaian setelah dikurangi biaya-biaya trasaksi, pihak penjual dan
pembeli sebelumnya tidak mempunyai ikatan, memiliki pengetahuan tentang
aset yang diperdagangkan dan melakukan transaksi tida dalam keadaan terpaksa.

Penyisihan penghapusan Aktiva Produktif (PPAP) adalah cadangan yang


harus dibentuk sebesar persentase tertentu dari bukti debet berdasarkan
penggolongan kualitas aktiva produktif sebagai mana ditetapkan dalam peraturan

6
lOMoARcPSD|32425727

Bank Indonesia. Pihak Independen adalah perusahaan penilai yang:


a. Tidak ada keterkaitan dalam hal kepemilikan, kepengurusan dan
keuangan baik dengan Bank Syariah maupun nasabah yang menerima
fasilitas.
b. Melakukan kegiatan penilaian berdasarkan Kode Etik penilaian
Indonesia dan ketentuan-ketentuan lain yang ditetapkan oleh dewan
penilai indonesia.
c. Memiliki izin usaha dari instansi berwenang untuk beroperasi sebagai
perusahaan penilai, serta
d. Tercatat sebagai anggota Gabungan Perusahaan Penilai
Indonesia(GPPI).

2.3 Tata Cara Pembentukan PPAP


Berikut ini adalah beberapa ketentuan mengenai PPAP:
1. Cadangan umum penyisihan penghapusan aktiva produktif ditetapkan
sekurangkurangnya sebesar 1% (satu perseratus) dari seluruh Aktiva
Produktif yang digolongkan lancar, tidak termasuk Sertifikat Bank
Indonesia Syariah dan Surat Utang Pemerintah.
2. Cadangan khusus Penyisihan Penghapusan Aktiva Produktif ditetapkan
sekurang-kurangnya sebesar:
a. 5% (lima perseratus) dari Aktiva Produktif yang digolongkan dalam
perhatian khusus; dan
b. 15% (lima belas perseratus) dari Aktiva Produktif yang digolongkan
kurang lancar setelah dikurangi nilai agunan; dan
c. 50% (lima puluh perseratus) dari Akiva Produktif yang digolongkan
diragukan setelah dikurangi nilai agunan; dan
d. 100% (seratus persen) dari Aktiva Produktif yang digolongkan macet
setelah dikurangi agunan.
3. Cadangan khusus penyisihan penghapusan aktiva produktif untuk Piutang
Ijarah yang digolongkan dalam perhatian khusus, kurang lancar, diraguka

7
lOMoARcPSD|32425727

dan macet ditetapkan sekurang-kurangnya sebesar 50% dari masing-masing


kewajiban pembentukan penyisihan penghapusan.

2.4 Penilaian Agunan Penyisihan Penghapusan Aktiva Produktif


Angunan yang dapat diperhitungkan sebagai pengurang dalam pembentukan
Penyisihan Penghapusan Aktiva (PPA) terdiri dari:
1. Anggunan tunai berupa giro, tabungan, deposito, setoran jaminan dan
atauemas yang diblokir dan disertai dengan surat kuasa pencairan.
2. Jaminan pemerintah indonesia sesuai denga peraturan perundang-
undanganyang berlaku.
3. Sertifikat Wadiah Bank Indonesia (SWBI) dan atau surat berharga
tagihanyang diterbitkan pemerintah.
4. Surat berharga syariah yang memiliki peringkat investasi (investment
grade) dan aktif diperdagangkan di bursa.
5. Tanah, gedung, rumah tinggal, pesawat udara dan kapal laut dengan
ukurandiatas 20meter kubik.
6. Kendaraan bermotor dan persedian yang diikat secara fidusi.
7. Mesin yang dianggap sebagai satu kesatuan dengan tanah dan diikat
denganhak tanggungan.
8. Resi gedung yang diikat dengan hak jaminan atas resi gedung (pasal 41
PBINo.9/9/PBI/2007).
Nilai agunan yang dapat diperhitungkan sebagai pengurangan pada pembentukan
PPA ditetapkan:
1. Untuk agunan tunai berupa giro dan tabungan wadiah, tabungan dan atau
deposito mudharobah dan atau setoran jaminan dalam mata uang rupiah dan
valuta asing yang diblokir disertai dengan surat kuasa pencairan setinggi-
tingginya sebesar 100%.
2. Untuk agunan berupa sertifikat wadiah bank indonesia dan surat utang
pemerintah setinggi-tingginya sebesar 100%.
3. Untuk agunan berupa surat berharga syariah setinggi-tingginya sebesar
50%.
4. Untuk agunan berupa tanah, gedung, rumah tinggal, pesawat udara dan
kapal laut setinggi-tingginya sebesar:

8
lOMoARcPSD|32425727

• 70% dari penilaian, untuk penilaian yang dilakukan sebelum


melampaui 12 bulan.
• 50% dari penilaian, untuk penilaian yang dilakukan setelah 12
bulan, tetapibelum melampaui 18 bulan.
• 30% dari penilaian, untuk penilaian yang dilakukan setelah
melampaui 18 bulan, tetapi belum melampaui 30 bulan.
• 0% dari penilaian, untuk penilaian yang dilakukan setelah
melampaui 30 bulan.
Bank Indonesia dapat melakukan penghitungan kembali atas nilai guna yang
telahdikurangkan dalam Penyisihan Aaktiva Produktif apabila:
1. Agunan tidak dilengkapi dengan dokumen hukum yang sah atau pengikatan
agunan belum sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku
2. Penilaian tidak sesuai dengan etentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal
4, Pasal 5 dan pasal 6.
3. Agunan tidak dilindungi asuransi dengan bunker’s claus yaitu klausul
yangmemberikan hak kepada Bank Syari’ah untuk menerima uang
pertanggungan dalam hal terjadi pembayaran klaim.

2.5 Penyisihan Penghapusan Aktiva Produktif (PPAP)


Untuk menutup resiko kerugian penanaman dana, bank wajib membentuk PPAP
yang terdiri dari cadangan umum dan cadangan khusus.
1. Penyisihan penghapusan aktiva produktif (PPAP) bank umum
konvensionalBank umum konvensional wajib membentuk PPAP
terhadap aktiva produktif dan aktiva non produktif. PPAP untuk aktiva
produktif berupa cadangan umum dan khusus. Besarnya cadangan umum
ditetapkan paling kurang 1% dari aktiva produktif yang memiliki
kualitas lancar tidak termasuk SBI, SUN dan AP, yang dijamin
anggunan tunai. Besarnya cadangan khusus untuk bank umum ditetapkan
minimal:
a. 5% dari aktiva produktif yang digolongkan dalam perhatian khusus
setelah dikurangkan anggunan, dan
b. 15% dari aktiva produktif yang digolongkan kurang lancar setelah
dikurangi dengan nilai anggunan, dan

9
lOMoARcPSD|32425727

c. 50% dari nilai aktiva produktif yang digolongkan diragukan setelah


dikurangi dengan anggunan, dan
d. 100% dari aktiva produktif yang digolongkan macet setelah dikurangi
dengan nilai anggunan.
Agunan yang dapat diperhitungkan sebagai faktor pengurangan dalam
perhitungan PPAP terdiri dari:
a. Surat berharga dan saham yang aktif diperdangkan atau memiliki
peringkat investasi dan diikat secara gadai.
b. Tanah, rumah tinggal dan gedung yang diikat dengan hak
tanggungan.
c. Pesawat udara atau kapal laut dengan ukuran diatas 20 meter kubik
yang diikat dengan hipotek.
d. Kendaraan bermotor dan persediaan yang diikat secara fidusia.
2. Penyisihan penghapusan aktiva produktif (PPAP) Bank Syariah
Cadangan umum pada bank umum syariah minimal sebesar 18% dari
seluruh aktiva produktif yang digolongkan lancar, tidak termasuk sertifikat
wadiah bank syariah (SWBI) dan suarat utang pemerintah(SUP). Besarnya
cadangan khusus yang dibentuk ditetapkan sama dengan sebagaimana yang
dipersyaratkan bagi bank umum. Sementara itu, untuk cadangan khusus
piutang ijarah yang digolongkan dalam perhatian khusus, kurang lancar,
diragukan dan macet ditetapkan sekurang-kurangnya sebesar 50% dari
masing-masing kewajiban pembentukan PPAP.
Agunan yang dapat diperhitungkan sebagai faktor pengurangan dalam
pembentukan PPAP terdiri dari:
a. Giro dan atau tabungan wadiah, tabungan dan atau deposito
mudharabah dan setoran jaminan dalam rupiah dan valas yang
diblokirdengan disertai surat kuasa perceraian.
b. Sertifikat wadiah bank indonesia(SWBI) dan atau surat utang
pemerintah(SUP).
c. Surat berharga syariah yang berkualitas tinggi dan mudah dicairkan
dan aktif diperdagangkan di pasar modal.

10
lOMoARcPSD|32425727

d. Tanah, gedung, rumah tinggal, pesawat udara dan kapal laut dengan
ukuran diatas 20m3.
3. Penyisihan penghapusan aktiva produktif (PPAP) BPR konvensional
Besarnya cadangan umum pada BPR konvensional minimal adalah
0,5%dari aktiva produktif yang digolongkan lancar. Besarnya cadangan
khususBPR ditetapkan minimal:
a. 10% dari aktiva produktif yang digolongkan kurang lancar setelah
dikurangi dengan nilai angunan.
b. 50% dari aktiva produktif yang digolongkan diragukan setelah
dikurangi dengan nilai angunan.
c. 100% dari aktiva produktif yang digolongkan macet setelah dikurangi
dengan nilai angunan.
Agunan yang dapat diperhitungkan sebagai faktor pengurang dalam
perhitungan PPAP setingi-tingginya.
a. 100% dari nilai agunan yang bersifat likuid yaitu uang kas, emas, mata
uang emas, deposito, dan tabungan pada BPR yang bersangkutan.
b. 75% dari nilai agunan lainnya atau sebesar nilai yang ditetapkan oleh
perusahaan penilai.
Anggunan yang dapat diperhitungkan sebagai faktor pengurangan dalam
perhitungan PPAP terdiri dari:
a. Giro, deposito, tabungan, dan setoran jaminan dalam mata uang rupiah
dan valuta asing yang diblokir disertai dengan surat kuasa pencairan.
b. Sertifikat bank Indonesia dan surat utang pemerintah.
c. Surat berharga yang aktif di pasar modal.
d. Tanah, gedung, rumah tinggal, pesawat udara, dan kapal laut dengan
ukuran 20m3
4. Penyisihan penghapusan aktiva produktif (PPAP) BPR syariah
Besarnya cadangan umum pada BPRS sekurang-kurangnya sebesar 0,5%
dari seluruh aktiva produktif yang digolongkan lancar, tidak termasuk
sertifikat wadiah bank Indonesia. Ketentuan mengenai besarnya cadangan
khusus pada BPRS ditentukan sama dengan ketentuan besarnya cadangan
BPRS konvensional. Kewajiban untuk membentuk PPAP tidak berlaku

11
lOMoARcPSD|32425727

bagi aktiva produktif berupa ijarah, agunan yang didapat diperhitungkan


sebagai pengurangan dalam pembentukan PPAP terdiri dari:
a. Tabungan wadiah, tabungan dan atau deposito mudharobah, emas,
uang kertas asing, mata uang emas dan setoran jaminan yang
diblokir disertai dengan surat kuasa pencairan.
b. Sertifiakat wadiah bank Indonesia yang telah dilakukan pengikatan
secara global.
c. Tanah, gedung, rumah tinggal dan kendaraan bermotor yang telah
dilakukan pengikatan.
5. Sanksi
Bank yang tidak nentati ketentuan dalam pasal 2, pasal 5 dan pasal 6 ayat
(1) terkena sanksi administrasi sebagaimana dimaksud dalam pasal 52
Undang-undang Nomor 7 Tahun 1992 tentang Perbankan sebagaimana
telah diubah dengan Undang-undang Nomor 10 Tahun 1998 berupa:
1. Teguran tertulis.
2. Penurunan tingkat kesehatan.
3. Penggantian pengurus.

2.6 Penghitungan PPAP


Contoh :
Bank ABCD pada 31 Desember 2012 memiliki saldo-saldo seperti pada
tabel neraca dibawah. Misalnya, ingin menentukan PPAP untuk kredit yang
diberikan, maka harus melihat sisi debet (saldo terakhir pelaporan) kredit yang
diberikan. Dalam neraca sebesar Rp 11.242.000.000

12
lOMoARcPSD|32425727

PT. Bank ABCD

Untuk dapat menentukan PPAP akhir tahun 2012, perlu diketahui kualitas kreditnya
dan bobot agunan yang digunakan dalam perhitungan. Jika diperhatikan saldo
penyisihan penghapusan kredit yang diberikan yang telah dibentuk tahun lalu
sebesar Rp 545.000.000. sedangkan pada akhir tahun 2012 PPAP wajib dibentuk
sebesar 1.209.700.000. Dengan demikian yang perlu ditambahkan sebesar Rp
1.209.700.000 – Rp 545.000.000 = Rp 664.700.000. Jurnal yang diperlukan adalah
:

13
lOMoARcPSD|32425727

Tgl Rekening Debet (Rp) Kredit (Rp)

Dr. Biaya penyisihan penghapusan 664.700.000


kredit
Cr. Penyisihan penghapusan kredit 664.700.000

Dengan demikian saldo Penyisihan Penghapusan Kredit pada 31 Desember 2012


jika ditampilkan dalam laporan keuangan adalah Rp 1.209.700.000
Contoh :
• Kredit macet atas nama PT. ABC sebesar Rp 300.000.000 dan tunggakan
bunga Rp 30.000.000 dihapus bukukan
Tgl Rekening Debet (Rp) Kredit
(Rp)
Dr. Penyisihan Penghapusan Kredit 330.000.000
Cr. Kredit yang diberikan 300.000.000
Cr. Pendapatan Bunga yang akan 30.000.000
diterima

Apabila kredit tersebut dilunasi, maka bank harus membukukan kembali kredit
tersebut ke dalam rekening efektif, yaitu :
Tgl Rekening Debet (Rp) Kredit (Rp)
Dr. Kredit yang diberikan 300.000.000
Dr. Pendapatan bunga akan diterima 30.000.000
Cr. Penyisihan Penghapusan 330.000.000
Kredit

Pencatatan jurnal pelunasan oleh Bank :

Tgl Rekening Debet (Rp) Kredit


(Rp)
Dr. Kas/Giro 330.000.000

Cr. Kredit yang diberikan 300.000.000


Cr. Pendapatan Bunga yang akan 30.000.000

14
lOMoARcPSD|32425727

diterima

• Pencatatan Pembentukan Aktiva Produktif (penempatan pada bank lain,


penyertaan, surat berharga :
Ø Penempatan pada bank lain

Tgl Rekening Debet (Rp) Kredit (Rp)


Dr. Biaya penyisihan penempatan pada xx
bank lain
Cr. penyisihan penempatan pada xx
bank lain

Ø Surat berharga

Tgl Rekening Debet (Rp) Kredit (Rp)


Dr. Biaya penurunan nilai surat xx
berharga
Cr. Penyisihan penurunan nilai xx
surat berharga

Ø Pencatatan PPAP penyertaan

Tgl Rekening Debet (Rp) Kredit (Rp)


Dr. Biaya penyisihan penurunan nilai xx
penyertaan
Cr. penyisihan penurunan nilai xx
penyertaan

15
lOMoARcPSD|32425727

BAB III
PENUTUP

3.1 KESIMPULAN

(PPAP) berfungsi sebagai cadangan biaya antisipasi terhadap kerugian, yang ditempatkan pada
pos aktiva pada suatu neraca pada laporan kuangan. Biasanya PPAP diperhitungkan sebagai faktor
yang berpengaruh terhadap penambahan dan pengurang dari suatu laporan laba rugi. Untuk
mengantisipasi potensi kerugian, bank wajib membentuk Penyisihan Penghapusan Aktiva (PPA)
terhadap Aktiva Produktif dan Aktiva Non Produktif. PPA meliputi cadangan umum untuk Aktiva
Produktif, dan cadangan khusus untuk Aktiva Non Produktif. Aktiva produktif memang berfungsi
untuk memperoleh pendapatan utama bank. Sebagai sumber utama, pada aset in juga terdapat risiko
besar. Potensi kerugian yang diakibatkan oleh buruknya tingkat kolektibilitas set ini dapat membawa
kebangkrutan bank oleh karena itu bank wajib membentuk Penyisihan Penghapusan Aktiva Produktif
(PPAP) berupa cadangan umum dan cadangan khusus guna menutupi risiko kemungkinan kerugian
tersebut.

16
lOMoARcPSD|32425727

DAFTAR PUSTAKA

Taswan.2008.Akuntansi Perbankan Taransaksi dalam Valuta Rupiah.UPP YKPN.

17

Anda mungkin juga menyukai