Anda di halaman 1dari 16

BAB II

TEORI PENUNJANG

2. 1 Kelistrikan Pada Mobil

Kelistrikan pada mobil menggunakan sumber arus searah, yang bersumber

dari accumulator. Berdasarkan Dr. Daryanto (2006: 82) menerangkan bahwa:

Jenis kapasitas accu, antara lain:

1. Untuk mobil yang ringan 45 – 60 Ah

2. Untuk mobil yang lebih besar 70 – 90 Ah

3. Untuk mobil yang berat 130 – 200 Ah

4. Untuk sepeda motor 9 – 20 Ah

Untuk instalasinya sendiri tidak jauh berbeda dengan instalasi rumah

hanya saja yang membedakan pemakaian arus dan tegangannya. Sistem

kelistrikan pada kendaraan terbagi dua yaitu kelistrikan engine dan kelistrikan

body. Sistem kelistrikan body tersebut, antara lain sistem penerangan lampu

kepala, lampu kota, lampu tanda belok, lampu hazzard, lampu plat nomor, lampu

rem, dan lampu mundur.

Fungsi sistem penerangan pada kendaraan untuk penerangan pada malam

hari atau cuaca gelap, serta memberikan tanda-tanda kepada pengendara lain pada

saat akan membelok maupun akan berhenti sehingga pengendara akan aman dari

kecelakaan. selain itu, juga untuk memberikan indikator pada pengendara contoh

lampu tanda belok ke kanan ataupun kiri sudah menyala. Untuk kondisi bahan

bakar itu tidak termasuk pada sistem penerangan melainkan ke kelistrikan body.
Irfan Khairurrijaal, 2012
Restorasi Sistem Penerangan Pada Car Electrical Trainer
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
5
2.2 Jenis Kelistrikan Pada Mobil

Untuk jenis kelistrikan mobil itu sendiri terbagi menjadi 2 bagian yaitu

kelistrikan body dan kelistrikan engine. Jenis sistem pada kelistrikan body adalah:

1. Penerangan

a. Lampu Kepala

Lampu kepala ini berfungsi untuk menerangi jalan pada saat

malam hari atau cuaca gelap. Dibuat dalam dua kondisi yaitu

lampu jauh dan lampu dekat, umumnya setiap mobil dilengkapi

dengan dua buah lampu depan, di pasangkan disebelah kanan dan

kiri untuk memberikan penerangan yang sempurna.

b. Lampu Kota

Lampu ini berfungsi untuk memberi tanda lebar kendaraan.

c. Lampu Tanda Belok

Penggunaan lampu tanda belok ialah untuk memberi tanda kepada

kendaraan lain dan orang yang berjalan kaki, pada arah mana

mobil/kendaraan akan dibelokkan.

d. Lampu Tanda Bahaya

Digunakan disaat mobil tersebut dalam keadaan bahaya atau pun

penumpang di dalamnya dalam kondisi bahaya, lampu ini di

pasang pada lampu belok, namun untuk lampu ini semua lampu

belok berkedip baik yang depan maupun yang belakang.

Irfan Khairurrijaal, 2012


Restorasi Sistem Penerangan Pada Car Electrical Trainer
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
6
e. Lampu Mundur

Penggunaan lampu mundur untuk memberikan tanda kepada

kendaraan yang lain bahwa kendaraan tersebut akan melaju

mundur, lampu ini dipasangkan di bagian belakang dan akan

menyala di saat perseneling ada dalam posisi mundur.

f. Lampu Plat Nomor

Untuk menerangi plat nomor di saat gelap atau malam hari. Di

pasang tepat di atas plat nomor itu sendiri.

g. Lampu Ruangan

Di pasang di bagian penumpang dan kemudi, untuk menerangi

bagian dalam mobil di saat gelap atau pada malam hari.

h. Lampu Kabut

Digunakan di saat jalan berkabut atau pada saat hujan untuk

membantu penerangan sebelum menggunakan lampu kepala.

i. Lampu Tanda Berhenti

Fungsi lampu rem untuk memberikan peringatan pada kendaraan

yang berada di belakang bahwa kendaraan sedang dalam keadaan

pengereman.

j. Lampu Indikator

Lampu ini ada dalam dekat kemudi, karena sebagai tanda bahwa

pengemudi menggunakan lampu yang ia nyalakan.

Irfan Khairurrijaal, 2012


Restorasi Sistem Penerangan Pada Car Electrical Trainer
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
7
2. Klakson

Berguna untuk member tanda kepada orang lain atau kendaraan lain

bahwa kendaraan/orang lain yang didepann mobil kita agar memberi jalan.

3. Wiper dan Washer

Penghapus/pembersih kaca digerakkan oleh motor listri kecil dan tuas

penghapus. Ini mempunyai peranan penting karena dalam menghadapi

saat hujan atau salju pada musim dingin.

4. Power Window

Kaca yang ada dalam pintu mobil bagian samping mungkin dulu untuk

menaikan dan menurunkan kaca dengan menggunakan tuas yang

digerakan tenaga tangan manusia, dan sekarang itu sudah digerakan

dengan motor listrik.

5. Audio dan Video

Untuk audia dan video nya sendiri mungkin setiap mobil berbeda atau

mungkin tidak ada sama sekali, ini dipasang dekat kemudi untuk

menyalakan musik atau video.

6. Air Conditioner

sistem pendingin udara pada bagian ruangan penumpang, biasanya

dipasang pada dekat kemudi dan bagian atas penumpang belakang.

Irfan Khairurrijaal, 2012


Restorasi Sistem Penerangan Pada Car Electrical Trainer
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
8
2.3 Rangkaian Kelistrikan

Sistem penerangan berawal dari skema sebuah gambar rangkaian yang

kemudian di rangkaikan sesuai dengan gambar, penerangan pada mobil. Gambar

rangkaian ini untuk mempermudah penulis mempelajari bagaimana sistem

kelistrikan penerangan pada mobil, sehingga apabila ada kesalahan ataupun

kerusakan bisa langsung dilihat dari gambar rangkaianya.

Gambar 2.1 Instalasi penerangan pada mobil

Irfan Khairurrijaal, 2012


Restorasi Sistem Penerangan Pada Car Electrical Trainer
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
9
Pada diagram di atas hanya kelistrikan yang secara umum atau garis

besarnya saja. Untuk lebih jelasnya lagi, berikut gambar rangkaian kelistrikan

penerangan lebih spesifik.

Irfan Khairurrijaal, 2012


Restorasi Sistem Penerangan Pada Car Electrical Trainer
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
10
(Sumber, EWD TOYOTA : 7)

Gambar 2.2 rangkaian instalasi lampu kepala, lampu kota dan klakson.

Irfan Khairurrijaal, 2012


Restorasi Sistem Penerangan Pada Car Electrical Trainer
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
11
(Sumber, EWD TOYOTA : 26)

Gambar 2.3 rangkaian instalasi penerangan lampu berhenti dan lampu mundur
Irfan Khairurrijaal, 2012
Restorasi Sistem Penerangan Pada Car Electrical Trainer
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
12
(Sumber, EWD TOYOTA : 8)

Gambar 2.4 rangkaian instalasi lampu tanda belok dan tanda bahaya

Irfan Khairurrijaal, 2012


Restorasi Sistem Penerangan Pada Car Electrical Trainer
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
13
2.4 Komponen Kelistrikan

Dibutuhkan beberapa komponen untuk instalasi kelistrikan penerangan

pada mobil agar bisa menyala dengan benar dan aman, selain itu pula perlu

diperhatikannya pemilihan komponen supaya sesuai dengan mobil tersebut, dan

ini adalah komponen yang sering kita temukan pada instalasi penerangan mobil ;

a. Sumber Tegangan/Arus

Sumber arus dan tegangan terdiri dari 2 jenis yaitu, arus AC dan arus DC,

dan pada kelistrikan penerangan pada mobil dibutuhkan arus DC yang mana di

hasilkan oleh battery, dengan tegangan 12 Volt dan arusnya 32 Ah. Ah adalah

Ampere hour atau ampere jam, accumulator ini berkapasitas 32 A. Jika digunakan

sebanyak 32 Ampere maka accumulator ini akan habis selama 1 jam.

(Sumber, new step 1)

Gambar 2.5 accumulator

Irfan Khairurrijaal, 2012


Restorasi Sistem Penerangan Pada Car Electrical Trainer
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
14
b. Sekring

Sekring adalah suatu komponen kelistrikan yang berfungsi untuk

membatasi beban arus yang berlebihan. Selain itu, untuk menghindari terjadinya

kerusakan pada rangkaian saat terjadi konsleting atau hubungan singkat. Dengan

adanya sekring (fuse) rangkaian kelistrikan, bola lampu, kabel-kabel, relay,

fleser, dan yang lainnya tidak akan rusak bila terjadi kelebihan arus atau terjadi

hubungan singkat karena sekring akan putus terlebih dahulu. Jenis sekring ada

bermacam-macam, baik bentuk (konstruksi) maupun jenis filamennya.

(Sumber, new step 1)

Gambar 2.6 . Sekring jenis blade (a) dan sekring jenis cartridge (b)

Standar sekering pada lampu mobil sebagai berikut :

1. Lampu Kepala = 15 A

2. Lampu Sein = 15 A

3. Lampu Rem = 15 A

4. Lampu Mundur = 15 A

5. Lampu Kota = 15 A

Irfan Khairurrijaal, 2012


Restorasi Sistem Penerangan Pada Car Electrical Trainer
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
15
6. Lampu Plat no = 15 A

c. Sakelar

Sakelar berfungsi untuk menghubungkan dan memutuskan arus listrik, ada

3 jenis sakelar yaitu, sakelar tekan, sakelar putar dan sakelar geser.

(Sumber, new step 1)

Gambar 2.7 sakelar lampu pada mobil dan sakelar tekan

d. Kabel penghubung

Kabel adalah suatu komponen yang digunakan untuk menghubungkan

komponen satu dengan komponen yang lainnya yang terbuat dari tembaga dan

diberi isolasi supaya tidak terjadi konseleting. Diameter kabel terdiri atas berbagai

ukuran. Penggunaan kabel berbeda-beda ukurannya, bergantung pada berapa

besar arus yang mengalir. Bila arus yang mengalir besar, berarti harus

menggunakan kabel yang berdiameter besar, tetapi bila arus yang mengalir kecil,

cukup menggunakan kabel yang berdiameter kecil.

Irfan Khairurrijaal, 2012


Restorasi Sistem Penerangan Pada Car Electrical Trainer
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
16
e. Flasher

Pada umumnya flasher memiliki dua tipe:

1. Flasher electronic

Dalam prosesnya flasher electronic memanfaatkan rangkaian

timer/rangkaian flip-flop yang dapat memberikan sinyal on/off.

2. Flasher bimetal

Flasher bimetal memanfaatkan pemuaian metal akibat dari pemanasan.

Cara kerjanya cukup sederhana, plat warna merah mengalami pemanasan akibat

adanya kumparan yang melilit plat warna merah tersebut. Ketika memuai maka

plat akan melengkung yang mengakibatkan terminal kontak berpisah. Ketika

terminal kontak berpisah maka plat akan mengalami pendinginan dan mulai

menyusut. Ketika plat menyusut, terminal kontak akan kembali bersentuhan yang

mengakibtakan terjadi arus pemanasan lagi. Begitu terus berulang-ulang hingga

dimatikan.

Pengedip (flaser) digunakan untuk memutus dan menghubungkan arus

secara otomatis pada rangkaian lampu tanda belok sehingga lampu akan berkedip.

(sumber, new step 1)


Irfan Khairurrijaal, 2012
Restorasi Sistem Penerangan Pada Car Electrical Trainer
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
17
Gambar 2.8. Detail flaser (a) dan foto flaser (b)

f. Lampu

Lampu yang digunakan pada kendaraan terdari 2 jenis yaitu :

1) Lampu pijar biasa

2) Lampu halogen

Apabila filamen menjadi panas walfram akan memijar dan mengeluarkan

cahaya sekitar 10 – 18 lumen/watt, Lumen/watt adalah Jumlah lumen per watt

lm
( ) disebut flux cahaya spesifik atau disebut juga sebagai efficacy.
W

Supaya filamen tidak terbakar udara harus dikosongkan. Filamen disini

tidak boleh terlalu panas karena walfram akan menguap dan menghitamkan gelas.

Konstruksi lampu kepala

Irfan Khairurrijaal, 2012


Restorasi Sistem Penerangan Pada Car Electrical Trainer
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
18
Lampu halogen
Konstruksi lampu H4

(Sumber, new step 1)


Gambar 2.9 Lampu Biasa dan Lampu Halogen

Lampu halogen menyala lebih terang dari pada lampu pijar biasa karena

filamen lebih panas. Akibat filamen yang lebih panas walfram akan menguap

lebih cepat. Supaya uap walfram tidak berkondensasi di atas gelas, maka lampu

harus diisi dengan gas halogen. Gas halogen akan membantu supaya walfram bisa

kembali sendiri ke filamen.

g. Relay

Relay adalah saklar elektrik yang digunakan untuk memutus dan

menghubungkan arus secara elektrik. Cara kerjanya, bila dialiri arus listrik,

kumparan akan menjadi magnet sehingga kontak poin tertarik dan terhubung.

Relay terdiri dari 2 terminal trigger, 1 terminal input dan 1 terminal output.

Terminal trigger : yaitu terminal yang akan mengaktifkan relay,seperti alat

electronic lainya relay akan aktif apabila di aliri arus positif dan negatif.

Irfan Khairurrijaal, 2012


Restorasi Sistem Penerangan Pada Car Electrical Trainer
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
19
Relay yang kita gunakan terminal trigger ini adalah 85 dan 86.

Terminal input : yaitu terminal tempat kita memberikan masukan, pada

contoh adalah terminal 30.

Terminal output : yaitu tempat keluarnya output, pada contoh adalah

terminal 87.

Ada dua jenis relay, yaitu relay bila dialiri arus listrik kontak poin akan

terhubung dan relay bila dialiri arus listrik akan terputus.

Gambar 2.10. Detail relay jenis terbuka (a), relay jenis tertutup (b) dan

foto relay (c)

Irfan Khairurrijaal, 2012


Restorasi Sistem Penerangan Pada Car Electrical Trainer
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
20

Anda mungkin juga menyukai