Putri Patmasari Proposal PPPPP
Putri Patmasari Proposal PPPPP
Putri Patmasari
NIM. P1337421021105
i
ii
Putri Patmasari
NIM. P1337421021105
ii
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN
Putri Patmasari
iii
LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING
Cuciati, S.Kep.Ns,M.Kep
NIP. 198011120204
iv
LEMBAR PENGESAHAN
Dewan Penguji
NIP. 198108302009032003
Trimar Handayani, S.Kep, Ns.,M.Biomed Anggota ( )
NIP. 198103162005012006
NIP. 198011120204
Mengetahui,
Ketua Program Studi D III Keperawatan Tegal
v
KATA PENGANTAR
vi
memotivasi, dan memberikan dukungan hingga penulis mampu
menyelesaikan studinya sampai selesai.
8. Pintu surgaku, Ibu Sairah. Beliau sangat berperan penting dalam
menyelesaikan program study penulis. Motivasinya serta doa-doanya yang
selalu beliau berikan hingga penulis mampu menyelesaikan studynya.
9. Untuk kedua kakakku Mas Wawan dan Mas Amad serta adikku Winda
Patmasari. Terimakasih kalian atas segala bantuan, waktu, support, dan
kebaikan yang telah diberikan. Terimakasih sudah menjadi penyamangat dan
alasan penulis untuk pulang kerumah.
10. Untuk teman-teman seperjungan terimakasih sudah mau direpotkan dalam
penyelesaian KTI ini, terimakasih sudah bersedia menjadi pendengar semua
dari keluh kesahku.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa dalam penyusunan laporan karya
tulis ilmiah ini banyak kekurangan, untuk itu penulis mohon kritik dan saran dari
pembaca untuk lebih sempurnanya karya tulis ilmiah ini. Penulis berharap semoga
laporan karya tulis ilmiah ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi
pembaca pada umumnya, Aamiin.
Putri Patmasari
vii
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL........................................................................... i
HALAMAN JUDUL.............................................................................. ii
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN............................................. iii
LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING...................................... iv
LEMBAR PENGESAHAN................................................................... v
KATA PENGANTAR............................................................................ vi
DAFTAR ISI .......................................................................................... vii
BAB 1 PENDAHULUAN...................................................................... 1
A. Latar Belakang............................................................................... 1
B. Rumusan Masalah.......................................................................... 3
C. Tujuan Penelitian........................................................................... 3
D. Manfaat Penelitian......................................................................... 4
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA............................................................. 5
A. Konsep Dasar Diabetes Melitus..................................................... 5
B. Ketidakstabilan Kadar Glukosa Darah Pada
Diabetes Melitus............................................................................ 13
C. Pengelolaan Keperawatan Risiko
Ketidakstabilan Kadar Glukosa Darah
Pada Pasien Diabetes Melitus........................................................ 15
D. Asuhan Keperawatan Ketidakstabilan Kadar
Glukosa Darah Pada Pasien Diabetes Melitus............................... 16
BAB III METODE PENELITIAN....................................................... 23
A. Rancangan Penelitian..................................................................... 23
B. Subjek Penelitian........................................................................... 23
vii
C. Tempat dan Waktu......................................................................... 23
D. Variabel Dan Operasi Variabel...................................................... 24
E. Analisa Data................................................................................... 25
F. Etika Penelitian.............................................................................. 25
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................ 27
LAMPIRAN-LAMPIRAN.................................................................... 30
vii
DAFTAR GAMBAR
Pathway.................................................................................................... 10
vii
DAFTAR TABEL
vii
DAFTAR LAMPIRAN
vii
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Penyakit tidak menular (PTM) merupakan penyakit yang tidak dapat
menular dari orang ke orang dan berkembang secara perlahan dalam jangka
waktu yang lama (kronis). Pada awalnya penyakit tidak menular seringkali
tidak menunjukkan gejala, banyak masyarakat yang tidak mengetahui dan
tidak menyadari bahwa dirinya mengidap penyakit tidak menular. Salah satu
penyakit tidak menular yaitu Diabetes Melitus (Widowati, 2019).
Diabetes Melitus sendiri disebabkan oleh ketidakmampuan tubuh
memproduksi hormon insulin atau penggunaan insulin yang tidak efektif. Hal
ini ditandai dengan tingginya kadar glukokosa dalam darah. Gejala pada
penderita penyakit diabetes melitus diantaranya adalah meningkatnya
frekuensi buang air kecil, rasa haus berlebihan, penurunan berat badan, sering
merasa kelaparan, pandangan yang kabur, dan sering terjadinya kesemutan
atau mati rasa (Kemenkes, 2019).
International Diabetes Federation (IFD) juga mengatakan, Diabetes
tidak hanya menyerang orang dewasa saja, namun juga anak-anak dan remaja
di bawah usia 19 tahun, dimana jumlah penderita diabetes pada kelompok ini
semakin meningkat setiap tahunnya. Meskipun Diabetes Melitus merupakan
salah satu penyakit tidak menular (PTM), namun prevelensinya semakin hari
semakin meningkat dengan ditandai hasil dari International Diabetes
Federation (IDF) menyatakan pada tahun 2021 diabetes sebagai salah satu
keadaan darurat kesehatan global dengan pertumbuhan tercepat. Pada tahun
2021, lebih dari setengah miliar orang di seluruh dunia hidup dengan diabetes
melitus, atau tepatnya 537 juta orang, dan jumlah ini diperkirakan akan
mencapai 643 juta pada tahun 2030 dan 783 juta pada tahun 2045. Selain
besarnya jumlah penderita diabetes, pada tahun 2021 jumlah penderita
diabetes yang mulai meningkat atau dalam tahap pradiabetes, yaitu gangguan
toleransi glukosa, akan berjumlah sekitar 541 juta orang. Diabetes pada
2
pengaturan nutrisi melalui pola makan dengan pengontrolan diet yang benar,
berikan edukasi tentang kepatuhan terapi, kepatuhan diet dan olahraga serta
cek secara rutin gula darah sewaktu (GDS) (SIKI, 2018).
Berdasarkan penjabaran diatas, penulis tertarik untuk menyusun
proposal karya tulis ilmiah berjudul “Ketidakstabilan Kadar Glukosa Darah:
hiperglikemia pada Pasien Diabetes Melitus di RSUD Suradadi Kabupaten
Tegal”.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian diatas, maka rumusan masalah dalam penyusunan
Karya Tulis Ilmiah ini adalah: “Bagaimana gambaran asuhan keperawatan
pada pasien diabetes melitus dengan masalah ketidakstabilan kadar glukosa
darah: hiperglikemia di RSUD Suradadi Kabupaten Tegal?”
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Menggambarkan hasil asuhan keperawatan pada pasien dengan masalah
Ketidakstabilan Kadar Glukosa Darah: Hiperglikemia pada Pasien
Diabetes Melitus di RSUD Suradadi Kabupaten Tegal.
2. Tujuan Khusus
a. Menggambarkan hasil pengkajian dengan masalah ketidakstabilan
kadar glukosa darah: hiperglikemia pada pasien diabetes melitus di
RSUD Suradadi Kabupaten Tegal.
b. Menggambarkan diagnosa keperawatan dengan masalah
ketidakstabilan kadar glukosa darah: hiperglikemia pada pasien
diabetes mellitus di RSUD Suradadi Kabupaten Tegal.
c. Menggambarkan rencana penanganan diagnosa keperawatan dengan
masalah ketidakstabilan kadar glukosa darah: hiperglikemia pada
pasien diabetes mellitus di RSUD Suradadi Kabupaten Tegal.
d. Menggambarkan Tindakan yang akan dilakukan dengan masalah
ketidakstabilan kadar glukosa darah: hiperglikemia pada pasien
diabetes melitus di RSUD Suradadi Kabupaten Tegal.
4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
3. Etiologi
Penyebab terjadinya diabetes antara lain adalah faktor genetik dan
lingkungan. Tetapi bukan hanya itu, ada beberapa faktor lainnya seperti
sekresi insulin, kelainan mitokondria. Sedangkan menurut Lestari (2021),
banyak hal yang bisa menyebabkan penyakit diabetes, misalnya:
a. Gen diabetes diturunkan dalam keluarga
Diabetes merupakan penyakit keturunan. Gen merupaka pembawa
sifat-sifat yang diwariskan orang tua kepada keturunanya. Jika kedua
orang tuanya menderita diabetes, maka anaknya memiliki resiko 30%
terkena diabetes tipe 1 atau tipe 2
b. Makanan
Makanan sangat berperan penting dalam meningkatkan gula darah.
Makanan yang dimakan dicerna dan diubah menjadi glukosa, yang
kemudian diserap oleh dinding usus dan diedarkan dalam aliran darah.
c. Kegemukan (obesitas)
Pada kelebihan berat badan atau obesitas, akan terjadi sel-sel lemak ini
menyerap zat-zat tertentu yang tergolong adipozin, jumlah zat ini
meningkat jika kelebihan berat badan atau obesitas
4. Patofisiologi
Pola hidup yang tidak sehat yang dimaksud seperti ketika seseorang
makan dalam jumlah yang banyak namun tidak pernah diimbangi dengan
olahraga sehingga makanan yang masuk tersebut mengakibatkan gula di
dalam darah menumpuk sehingga kerja insulin semakin berat. B yang
terjadi secara terus menerus mengakibatkan terjadinya penurunan fungsi
insulin. Ketika terjadi penurunan fungsi insulin maka menimbulkan
beberapa dampak, pertama, penerunan metabolisme sel mengakibatkan
adanya rangsangan pada bagian hipotalamus untuk mengirim signal
kepada penderita sehingga penderita akan mudah merasa lapar dan haus.
Penurunan metabolisme sel mengakibatkan ini dapat terjadi karena insulin
tidak dapat menyalurkan glukosa kedalam sel dengan sejumlah yang
dibutuhkan oleh sel sehingga sel mengalami kekurangan energi untuk
8
5. Patway
6. Manifestasi Klinis
Manifestasi klinis diabetes melitus dikaitkan dengan konsekuensi
metabolik defisiensi insulin, yaitu:
a. Kadar glukosa tidak normal
b. Hiperglikemia berat berakibat glukosuria yang akan menjadi diuresis
osmotic yang meningkatkan pengeluaran urin (poliuria) dan timbul
rasa haus (polidipsi)
c. Rasa lapar yang semakin besar polifagia, BB berkurang
d. Lelah dan mengantuk
e. Gejala lain yang dikeluhkan adalah kesemutan, gatal, mata kabur,
impotensi, peruritas vulva (Linawati, Hadisaputro, dan Mardiyono
2021).
7. Komplikasi
Diabetes yang tidak terkontrol akan mengakibatkan komplikasi. Menurut
Restyana Noor Fatimah (2015), komplikasi diabetes melitus dibagi
menjadi dua, yaitu:
a. Komplikasi akut
1) Hipoglikemia, adalah kadar glukosa darah seseorang dibawah nilai
normal (<50mg/dl). Hipoglikemia lebih sering terjadi pada
penderita DM tipe yang dapat dialami 1-2 kali per minggu, kadar
gula darah yang terlalu rendah menyebabkan sel-sel otak tidak
mendapatkan pasokan energi sehingga tidak berfungsi bahkan
dapat mengalami kerusakan.
2) Hiperglikemia, adalah apabila kadar gula darah meningkat secara
tiba-tiba, dapat berkembang menjadi keadaan metabolisme yang
berbahaya, antara lain ketoasidosis diabetik, Koma Hiperosmoler
Non Ketotik (KHNK) dan kemolakto asidosis.
b. Komplikasi kronis
1) Komplikasi makrovaskuler, yang umum berkembang pada
penderita DM adalah trombosit otak (pembekuan darah pada
12
a. Edukasi
b. Diet
c. Latihan jasmani
d. Farmakologis
1) Sulfonilurea
2) Biguanida
3) Thiazolidindion
B. Ketidakstabilan Kadar Glukosa Darah Pada Diabetes Melitus
1. Definisi
Ketidakstabilan kadar glukosa darah merupakan terjadinya karena
adanya resistensi insulin yang mengganggu proses metabolisme energi
pada pembuluh darah yang ditandai dengan adanya kenaikan atau
penurunan kadar glukosa darah yang rentan normal yaitu mengalami
hiperglikemia dan hipoglikemia (Andriani, 2023). Hiperglikemia adalah
keadaan dimana kadar glukosa darah meningkat. Keadaan seperti ini
diakibatkan karena adanya stres, infeksi, dan konsumsi obat-obatan
tertentu. Hipoglikemia adalah ketidaknormalan konsentrasi glukosa dalam
plasma darah yang menunjukkan nilai kurang dari (70mg/dl) dan
merupakan komplikasi akut DM yang sering terjadi secara berulang
(Sutawardana, Yulia, dan Waluyo, 2016).
Hiperglikemia adalah kondisi dimana diabetes melitus pada tubuh
pasien tidak terkontrol, sehingga kadar glukosa darah sangat tinggi hingga
mencapai >300 mg/dl (Kemenkes RI, 2022). Berikut beberapa faktor
pemicu terjadinya risiko ketidakstabilan kadar glukosa darah antara lain:
a. Disfungsi pancreas
b. Resistensi Insulin
c. Gangguan toleransi glukosa darah
d. Gangguan glukosa darah puasa
3. Tanda dan Gejala Ketidakstabilan Kadar Glukosa Darah
Menurut SDKI (2017), (D.0027) tanda dan gejala dari
ketidakstabilan glukosa darah yaitu:
1) Tanda dan Gejala Mayor
Subjektif
- Lelah atau lesu
Objektif
- Kadar glukosa dalam darah/urin tinggi
2) Tanda dan Gejala Minor
Subjektif
- Mulut kering
- Haus meningkat
Objektif
- Jumlah urin meningkat
4. Kondisi Klinis
Kondisi klinis menurut SDKI (2017), (D.0027), yaitu :
1) Diabetes melitus
2) Hipoglikemia
3) Hiperglikemia
4) Diabetes gestasional
5) Penggunaan kortikosteroid
6) Nutrisi parental total
7) Ketoasidosis diabetic
5. Penatalaksanaan
Penatalaksanaan pada pasien diabetes melitus hiperglikemia
menurut Amiruddin (2016) dalam Fahmi dan Purnomo (2022) terdiri dari:
1) Edukasi
15
2) Diet
3) Aktivitas fisik
4) Kepatuhan minum obat
C. Pengelolaan Keperawatan Risiko Ketidakstabilan Kadar Glukosa Darah
pada Pasien Diabetes Melitus
1. Terapi Nonfarmakologi
Menurut Widiasari, Wijaya, dan Suputra (2021) terapi
nonfarmakologi terdiri dari:
a. Edukasi
edukasi bertujuan untuk melakukan promosi hidup sehat, sangat perlu
dilakukan untuk melakukan upaya pencegahan dan merupakan bagian
yang sangat penting untuk pengelolaan DM. biasanya edukasi
dilakukan dengan cara memberikan materi yang berisi pengertian,
tanda dan gejala, penyebab terjadinya tinggi/rendahnya kadar glukosa
darah, diet, pengebotan, pemeliharaan, serta kegiatan jasmani yang
dapat dilakukan oleh penderita diabetes melitus.
b. Nutri Medis
Sama seperti edukasi, yaitu dengan cara menganjurkan kepada pasien
untuk makanan dengan gizi seimbang. Pentingnya bagi pasien diabetes
melitus terhadap keteraturan jenis makanan, jadwal makanan, dan
jumlah kalori yang terdapat pada makanannya dengan komposisi
sebagai berikut:
1) Karbohidrat 45-65 %
2) Lemak 20-25 %
3) Protein 30-35 %
4) Menggunakan pemanis tak berkalori
c. Latihan fisik
Latihan fisik yang dianjurkan untuk penderita diabetes melitus yaitu
latihan fisik dengan intesitas sedang dan bersifat aerobik seperti:
1) Jogging
2) Jalan cepat
16
3) Bersepeda santai
4) Berenang
2. Terapi Farmakologi
Dibawah terapi farmakologi untuk penderita diabetes melitus
menurut PERKENI, (2021) yaitu:
a. Insulin
Insulin digunakan untuk menjaga kadar gula darah agar tetap dalam
batas normal
b. Sulfonilurea
Bekerja pada sel beta pankreas guna meningkatkan produksi insulin
c. Biguanida
Mekenisme kerjanya yaitu dengan meningkatkan kemampuan insulin
untuk memindahkan glukosa ke dalam sel. Obat ini tidak menurunkan
gula darah pada orang sehat. Obat ini juga menurunkan nafsu makan
dan dapat mempengaruh berat badan, maka dapat diberikan kepada
penderita kegemukan.
d. Thiazolidindion
Obat ini memiliki dua jenis yaitu rosiglitazone dan pioglitazone. Obat
jenis ini bekerja untuk meningkatkan sensitivitas sel tubuh dalam
menggunakan insulin, sehingga glukosa digunakan lebih efektif .
D. Asuhan Keperawatan Ketidakstabilan Kadar Glukosa Darah padaPasien
Diabtes Melitus
1. Pengkajian
a. Identitas
Menurut Rizal (20219), meliputi nama, alamat, umur, jenis kelamin,
agama, pendidikan, tanggal dan jam masuk rumah sakit, nomor rekam
medis, nama keluarga yang bertanggung jawab, pekerjaan, diagnose,
dan suku bangsa.
b. Keluhan utama
Meliputi alasan pasien dibawa kerumah sakit dan keluhan utama yang
dirasakan oleh pasien.
17
2. Diagnosa Keperawatan
Pada tahap ini dilakukan proses analisa data dengan melihat informasi
yang telah didapatkan, kemudian ditentukan masalah keperawatan yang
muncul pada pasien diabetes. Menurut (SDKI, 2017) (D.0027) dalam
kasus diabetes melitus muncul masalah keperawatan yaitu:
a. Risiko Ketidakstabilan Kadar Glukosa Darah
3. Intervensi Keperawatan
Intervensi yang akan dibuat untuk diagnosa keperawatan diatas adalah
setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x24 jam masalah
keperawatan dapat diatasi yaitu kestabilan kadar glukosa dengan kriteria
hasil menurut SLKI (2018) (L.05022):
a. Pusing dari sedang menjadi menurun
b. Mulut kering dari sedang menjadi menurun
c. Kadar glukosa dari buruk menjadi membaik
Rencana tindakan keperawatan menurut SIKI (2018) (I.03115)
a. Observasi
1) Identifikasi kemungkinan penyebab hiperglikemia
2) Identifikasi situasi situasi yang menyebabkan kebutuhan insulin
meningkat
3) Monitor kadar glukosa darah
4) Monitor tanda dan gejala hiperglikemi
5) Monitor intake dan output cairan
b. Terapeutik
1) Berikan asupan cairan oral
2) Konsultasi dengan medis jika tanda dan gejala hiperglikemia tetap
ada atau memburuk
3) Fasilitasi ambulasi jika ada hipotensi ortostatik
c. Edukasi
1) Anjurkan monitor kadar glukosa darah secara mandiri
2) Anjurkan kepatuhan terhadap diet dan olahraga
21
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Rancangan Penelitian
Jenis penelitian ini adalah menggunakan metode deskriptif. Menurut
Laily (2022), Penelitian deskriptif adalah metode penelitian yang berusaha
untuk menggambarkan objek atau subjek yang diteliti secara mendalam, luas
dan terperinci. Metode ini bertujuan untuk menggambarkan masalah kesehatan
yang terjadi pada kasus dilapangan. Studi kasus ini bertujuan untuk
mengeksplorasikan pengkajian, analisa data, diagnose, intervensi,
implementasi, dan evaluasi dalam melakukan pengelolaan asuhan
keperawatan ketidakstabilan kadar glukosa darah pada pasien diabetes melitus
di RSUD Suradadi Kabupaten Tegal.
B. Subjek Penelitian
Subjek penelitian yang digunakan peneliti dalam karya tulis ilmiah ini
adalah pasien dengan diagnosa medis diabetes melitus dengan masalah
keperawatan yaitu ketidakstabilan kadar glukosa darah dengan kriteria:
1. Kriteria inklusi
a. Pasien yang dirawat di RSUD Suradadi Kabupaten Tegal
b. Pasien dengan diagnosa medis diabetes melitus
c. Pasien dengan kesadaran penuh (composmentis)
d. Pasien dan keluarga yang menyetujui dan bersedia untuk menjadi
responden penelitian
2. Kriteria eksklusi
a. Pasien yang pulang paksa
b. Pasien yang dirujuk ke rumah sakit lain
c. Pasien yang mengalami penurunan kesadaran
C. Tempat dan Waktu
Penelitian ini dilakukan di RSUD Suradadi Kabupaten Tegal pada
pasien diabetes melitus dengan masalah ketidakstabilan kadar glukosa darah
pada bulan Oktober-Desember 2023 dengan lama keperawatan selama 3 hari.
24
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
31
Lampiran 1
LEMBAR JADWAL KEGIATAN
Minggu Ke- 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1. Tahap persiapan
2. Pengajuan dan
persetujuan judul
3. Pembuatan proposal
4. Konsultasi BAB I,
BAB II, BAB III
5. Persetujuan proposal
6. Sidang proposal
32
Lampiran 2
LEMBAR BIMBINGAN
PENULISAN KARYA TULIS ILMIAH
PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN TEGAL
JURUSAN KEPERWATAN POLTEKKES KEMENKES SEMARANG
NIM : P1337421021105
Pembimbing
kejadian
- Lengkapi
penulisan
sumber
3. 11,September -Konsul bab 1 - Acc bab 1
2023 - Lanjut bab 2
inklusi
8. -12,Oktober -Konsul bab 3 -Acc bab 3
2023 -Lengkapi
lampiran dan
daftar Pustaka
-Lampiran
data RS
9. 16,Oktober -konsul -Acc sidang
2023 proposal
Lampiran 3
NIM : P1337421021105
7. Apabila terdapat sesuatu yang belum jelas, maka Bapak/Ibu atau keluarga
dipersilahkan untuk mengajukan pertanyaan kepada mahasiswa.
Demikian penjelasan ini dibuat untuk memberikan informasi yang akurat dan jelas
kepada calon partisipan dan atas kerjasamanya, mahasiswa sampaikan
terimakasih.
Tegal,
Putri Patmasari
37
Lampiran 4
Kepada:
Yth. Calon Responden Penelitian
Ditempat
Dengan hormat,
Saya sebagai mahasiswa program studi DIII Keperawatan Tegal Jurusan
Keperawatan Politeknik Kesehatan Kemenkes Semarang menyatakan bahwa saya
mengadakan asuhan keperawatan ini sebagai salah satu kegiatan pengelolaan
untuk memperoleh Gelar Ahli Madya Keperawatan Studi Keperawatan Tegal
Politeknik Kesehatan Kemenkes Semarang. Tujuan penelitian untuk
mengidentifikasi ”Ketidakstabilan Kadar Glukosa Darah: Hiperglikemia pada
Pasien Diabetes Melitus di RSUD Suradadi Kabupaten Tegal”
Sehubungan dengan hal tersebut diatas saya mengharapkan kesediaan
responden untuk memberikan jawaban dan tanggapan yang ada dalam angket ini
sesuai dengan pendapat anda sendiri tanpa dipengaruhi orang lain dan sesuai
petunjuk. Saya menjamin kerahasiaan pendapat dan identitas Anda dan informasi
yang Anda berikan hanya akan dipergunakann untuk pengembangan ilmu
keperawatan dan tidak digunakan untuk maksud lain. Pertisipasi Anda dalam
penelitian ini bersifat bebas artinya Anda bebas ikut/tidak tanpa sanksi apapun.
Atas perhatian dan kesediaannya saya ucapkan terimakasih.
Hormat saya
Putri Patmasari
38
Lampiran 5
Putri Patmasari ( )
39
Lampiran 6
Jumlah perhari/minggu.......
10. Apakah pasien menggunakan obat-obatan tertentu?
Dosis/Jumlah........
B. NUTRISI DAN METABOLIK
1. Apakah pasien menjalani diet tertentu?
Tidak Ya
Macam diet.....................
¾ porsi 1 porsi
BB menurun
6. Kebutuhan cairan tubuh
Berapa kali pasien minum, apa jenis minuman yang diminum
Berapa jumlah cairan yang diminum
7. Kulit/mukosa
Warna : sawo matang kuning
Temperatur : dingin hangat panas
C. ELIMINASI
1. Apakah pasien mempunyai masalah dengan BAB/BAK?
42
Kembung normal
3. Peristaltik usus
Catatan:.................................
D. AKTIVITAS/ACTIVITY EXERCISE
1. Keadaan Umum pasien: Baik Sedang
2. Apakah pasien perlu bantuan berhubungan dengan?
Makan/minum Berjalan
Mandi Duduk
Berpakaian
Catatan:.................................
Pusing lumpuh/paralise
Amputasi
Gerakan aktivitas motorik:
Normal Abnormal
Postur
ROM Catatan:...............................
4. Pola pernafasan
Reguler Irreguler RR:....................
Bunyi nafas:
Kanan Kiri
Normal ............ ...........
Ronchi ............ ...........
Crackles/Rales ............ ...........
Wheezing ........... .........
5. Pola Kardiovaskular
Ritme.....................
Bunyi jantung...............
Catatan..........................
E. KEBUTUHAN ISTIRAHAT/TIDUR
Apakah pasien mempunyai kesulitan berhubungan dengan kebiasaan
istirahat/tidur?
44
Ya Tidak, Jelaskan...............
F. PERSEPSI/KOGNITIF
1. Tingkat kesadaran:
Sadar Koma Tidak sadar
2. Apakah pasien mempunyai masalah dengan memori/ingatannya
Ya Tidak
3. Apakah pasien mempunyai masalah dengan
penglihatan/pendengaran/bicara?
Ya Tidak
Jelaskan................
4. Apakah pasien menyadari nyeri? Ya Tidak
Jika Ya (tipe, lama, lokasi, skala) Jelaskan................................
H. HUBUNGAN SOSIAL/RELATIONSHIP
1. Orang terdekat :.........................................
2. Bagaimanakah hubungan pasien dengan lingkungan/masyarakat
45
Adaptif Maladaptif.....................................
Bagaimana pasien mengetahui situasi stressnya?
K. SPIRITUAL/ VALUE-BELIEF
1. Bagaimana pasien dalam menjalankan ajaran agama?
Tidak pernah Sedang/biasa Tekun
2. Apakah ajaran agamanya ada yang bertentangan dengan program
perawatan/pengobatan di RS?
Ya Tidak
C. THERAPY
RENCANA KEPERAWATAN
TINDAKAN KEPERAWATAN
CATATAN PERKEMBANGAN
Lampiran 7
keperawatan
UNIT TERKAIT 1. IGD
2. Rawat Inap
3. Rawat Jalan
4. ICU
DOKUMEN TERKAIT 1. Rekam Medis
54
Lampiran 8
D. Strategi Pelaksanaan
Waktu Tahap Kegiatan
Kegiatan
MATERI PENYULUHAN
Lampiran 9
60
61
Lampiran 10