Anda di halaman 1dari 8

1.

KETRAMPILAN MENULIS
Diskusi 6. Diskusikan karakteristik dari tulisan eksposisi dan berikan contohnya!

JAWAB :
Tulisan eksposisi adalah jenis tulisan yang bertujuan untuk menjelaskan, menguraikan, atau
mengungkapkan suatu gagasan atau konsep dengan cara yang obyektif, logis, dan sistematis.
Karakteristik utama dari tulisan eksposisi termasuk:
a. Tujuan yang Jelas:
Tulisan eksposisi memiliki tujuan yang jelas untuk menjelaskan, menguraikan, atau
menggambarkan suatu topik atau konsep kepada pembaca tanpa mengemukakan
pendapat pribadi atau sudut pandang penulis.
Contoh: Sebuah artikel yang menjelaskan prinsip-prinsip dasar fisika dalam teks yang
berfokus pada konsep-konsep dasar tanpa mengekspresikan pendapat penulis.
b. Keselarasan dan Struktur yang Teratur:
Tulisan eksposisi cenderung mengikuti struktur yang logis, seperti pengenalan,
pengembangan, dan kesimpulan. Informasi disajikan dalam urutan yang sistematis.
Contoh: Sebuah buku teks yang memaparkan materi dalam urutan yang terorganisir,
seperti pembahasan sejarah dunia yang mengikuti kronologi.
c. Penggunaan Data dan Fakta:
Penulis tulisan eksposisi menggunakan data, fakta, atau bukti empiris untuk mendukung
argumen atau menjelaskan konsep. Informasi ini biasanya diambil dari sumber yang
dapat dipercaya.
Contoh: Sebuah artikel yang mendiskusikan dampak perubahan iklim dengan mengacu
pada data peningkatan suhu global dan dampaknya terhadap lingkungan.
d. Bahasa yang Jelas dan Tidak Emosional:
Tulisan eksposisi menggunakan bahasa yang jelas dan tidak emosional, menghindari
bahasa berlebihan atau ekspresi pribadi. Penulis bertujuan untuk menjelaskan konsep
dengan sejelas mungkin.
Contoh: Sebuah ensiklopedia yang menjelaskan definisi istilah-istilah ilmiah dengan
bahasa yang jelas dan tidak mencampurkan unsur-unsur emosional.
e. Keterlibatan Minim Penulis:
Penulis cenderung tetap netral dan menghindari penampilan pendapat atau perasaan
pribadi. Tulisan eksposisi lebih fokus pada memberikan informasi objektif.
Contoh: Sebuah laporan ilmiah yang berfokus pada hasil eksperimen dan analisis data
tanpa menyisipkan pandangan pribadi penulis.
f. Penggunaan Ilustrasi dan Contoh:
Untuk membantu pemahaman pembaca, tulisan eksposisi seringkali menggunakan
ilustrasi, contoh, atau analogi yang relevan.
Contoh: Sebuah buku panduan yang menggunakan ilustrasi grafis untuk menjelaskan cara
kerja perangkat elektronik.
Tulisan eksposisi umumnya ditemukan dalam berbagai konteks, termasuk buku teks,
artikel ilmiah, ensiklopedia, laporan penelitian, dan banyak lagi. Fokus utamanya adalah
memberikan pengetahuan dan pemahaman yang mendalam tentang suatu topik atau
konsep tanpa menyertakan opini pribadi atau sudut pandang penulis.
2. MATEMATIKA
Diskusi 6. Siswa SD dalam mengerjakan soal maupun latihan materi luas dan volume bangun
ruang selalu dengan mengahafal rumus dari bangun tersebut, bagaimana teman-teman
mengajarkan siswa di SD agar dapat memahami materi bangun ruang dengan tidak perlu
mengahafal rumus tersebut.

JAWAB :
Mengajarkan siswa SD agar memahami materi bangun ruang tanpa harus menghafal rumus
adalah langkah penting dalam pendidikan matematika yang berfokus pada pemahaman konsep.
Berikut beberapa metode yang dapat membantu siswa memahami materi bangun ruang:
a. Konsep Dasar Terlebih Dahulu:
Mulailah dengan mengajarkan konsep dasar terkait bangun ruang, seperti sisi, sudut, dan
hubungan antara sisi-sisi. Ajarkan mereka bagaimana mengidentifikasi sisi-sisi, titik
sudut, dan cara mengukur panjang dan lebar.
b. Kegiatan Praktis:
Gunakan bahan-bahan nyata atau model bangun ruang (misalnya, kubus, balok, atau
bola) sebagai alat pembelajaran. Biarkan siswa bermain dengan model-model ini dan
amati sifat-sifat fisiknya.
c. Visualisasi:
Gunakan gambar dan diagram untuk membantu siswa memahami konsep-konsep bangun
ruang. Misalnya, gambaran sederhana bangun ruang dengan label sisi dan sudut yang
tepat.
d. Perbandingan:
Bandingkan berbagai bangun ruang untuk memahami perbedaan dan persamaan di antara
mereka. Misalnya, bandingkan balok dengan kubus dan perhatikan cara mereka berbeda
dalam jumlah sisi dan sudut.
e. Penyelidikan Sendiri:
Berikan kesempatan kepada siswa untuk mengeksplorasi bangun ruang sendiri. Biarkan
mereka mengukur sisi-sisi dan sudut-sudut bangun ruang dengan menggunakan alat ukur
atau prisma.
f. Permainan Edukatif:
Gunakan permainan atau aktivitas yang melibatkan konsep-konsep bangun ruang, seperti
puzzle 3D, balok pembangunan, atau tangram 3D. Ini akan membuat pembelajaran lebih
interaktif dan menyenangkan.
g. Proyek Bangun Ruang:
Biarkan siswa terlibat dalam proyek pembangunan bangun ruang sederhana, seperti
membuat kotak berbentuk balok atau membuat model bangun ruang dari kertas. Ini akan
memberikan pengalaman nyata dalam memahami struktur bangun ruang.
h. Pemecahan Masalah:
Ajarkan siswa bagaimana menerapkan pengetahuan mereka tentang bangun ruang dalam
pemecahan masalah sehari-hari, seperti mengukur volume kotak untuk menyimpan
barang.
i. Diskusi Kelompok:
Galakkan siswa untuk berdiskusi dalam kelompok tentang konsep bangun ruang. Ini
memungkinkan mereka untuk saling belajar dan mendiskusikan pemahaman mereka.
j. Pembelajaran Berbasis Cerita:
Sisipkan konsep bangun ruang dalam cerita atau konteks nyata, seperti sebuah cerita
tentang menghitung berapa banyak air yang dapat ditampung oleh sebuah tangki air.

Dengan mengikuti pendekatan ini, siswa akan lebih mungkin memahami konsep bangun ruang
dengan lebih mendalam, dan mereka tidak perlu hanya mengandalkan hafalan rumus.
Pembelajaran yang melibatkan pemahaman konsep dapat membantu siswa mengembangkan
keterampilan matematika yang lebih kuat dan lebih relevan dalam kehidupan sehari-hari mereka.
3. PKN
Diskusi 6. Diskusikan dengan temanmu mengapa diperlukan pembelajaran demokrasi
kepada seluruh warga negara Indonesia ?

JAWAB :
Pembelajaran demokrasi kepada seluruh warga negara Indonesia sangat penting karena
demokrasi adalah dasar dari sistem pemerintahan Indonesia dan merupakan hak asasi setiap
warga negara. Diskusi ini bisa mencakup beberapa alasan mengapa pembelajaran demokrasi
perlu diterapkan:
a. Pemahaman Akan Hak dan Kewajiban:
Melalui pembelajaran demokrasi, warga negara akan memahami hak dan kewajiban
mereka dalam proses demokratis, termasuk hak untuk memilih, hak berpendapat, dan
tanggung jawab terhadap partisipasi aktif dalam pemerintahan.
b. Membangun Kesadaran Politik:
Dengan pemahaman tentang prinsip-prinsip demokrasi, warga negara dapat memahami
bagaimana sistem politik berfungsi dan bagaimana pengambilan keputusan politik
memengaruhi kehidupan sehari-hari mereka. Hal ini akan meningkatkan kesadaran
politik mereka.
c. Mendorong Partisipasi Aktif:
Pembelajaran demokrasi dapat mendorong warga negara untuk berpartisipasi aktif dalam
proses politik, seperti pemilihan umum, pemilihan umum lokal, dan pengambilan
keputusan di tingkat masyarakat.
d. Mendorong Penghormatan Terhadap Hak Asasi Manusia:
Demokrasi berhubungan erat dengan penghormatan terhadap hak asasi manusia. Melalui
pemahaman demokrasi, warga negara akan lebih cenderung mendukung dan
memperjuangkan hak asasi manusia yang mendasar.
e. Mencegah Konflik dan Kekerasan:
Demokrasi yang kuat dapat berperan sebagai alat untuk menyelesaikan konflik dan
ketegangan politik dengan cara damai dan terstruktur. Ini adalah alasan penting mengapa
pembelajaran demokrasi perlu diperluas untuk mencegah konflik yang mungkin timbul
akibat ketidakpahaman.
f. Menyebarkan Nilai-nilai Demokratis:
Pembelajaran demokrasi juga dapat membantu menyebarkan nilai-nilai demokratis
seperti keadilan, kesetaraan, kebebasan berpendapat, dan partisipasi yang adil dalam
masyarakat.
g. Memperkuat Institusi Demokratis:
Warga negara yang terdidik tentang demokrasi cenderung lebih kritis dan menuntut
transparansi, akuntabilitas, dan integritas dari lembaga-lembaga pemerintahan dan
pemimpin mereka. Hal ini dapat memperkuat institusi demokratis.
h. Mendukung Pembangunan Berkelanjutan:
Demokrasi yang berfungsi dengan baik dapat menjadi landasan untuk pembangunan
berkelanjutan dan pertumbuhan ekonomi yang stabil, karena pengambilan keputusan
yang baik dan pengelolaan sumber daya yang efisien.

Dalam kesimpulannya, pembelajaran demokrasi kepada seluruh warga negara Indonesia adalah
esensial untuk memastikan kelangsungan demokrasi sebagai sistem pemerintahan, membangun
masyarakat yang sadar akan hak-hak dan kewajiban mereka, dan menciptakan lingkungan yang
mendukung partisipasi warga negara aktif dalam proses politik. Ini juga membantu mencegah
konflik dan mendukung penghormatan terhadap hak asasi manusia serta nilai-nilai demokratis.
4. PEMBELAJARAN KELAS RANGKAP
Diskusi 6. Sebutkan sepuluh hal yang terkait dengan cara penilaian terhadap pelaksanaan
kelas rangkap!

JAWAB :
Penilaian terhadap pelaksanaan kelas rangkap (multigrade) melibatkan berbagai aspek yang
harus dievaluasi. Berikut adalah sepuluh hal yang terkait dengan cara penilaian terhadap
pelaksanaan kelas rangkap:
a. Struktur Kelas:
Evaluasi apakah struktur kelas rangkap telah dibuat dengan baik, termasuk jumlah siswa,
tingkat kelas, dan perencanaan pembelajaran.
b. Kurikulum dan Materi Pembelajaran:
Penilaian harus memperhatikan apakah kurikulum yang diterapkan sesuai dengan
kebutuhan dan tingkat perkembangan siswa di kelas rangkap.
c. Kemampuan Guru:
Evaluasi kemampuan guru dalam mengelola kelas rangkap, menyusun rencana pelajaran,
dan memberikan dukungan individual kepada setiap siswa.
d. Kemampuan Siswa:
Evaluasi tingkat pemahaman dan kemajuan belajar siswa di kelas rangkap. Perhatikan
apakah siswa dengan tingkat keterampilan yang berbeda mendapatkan dukungan yang
sesuai.
e. Penyediaan Materi Pembelajaran:
Pastikan bahwa semua siswa memiliki akses ke bahan pembelajaran yang sesuai,
termasuk buku teks, alat tulis, dan sumber daya pendukung lainnya.
f. Kegiatan Pembelajaran:
Tinjau metode dan kegiatan pembelajaran yang digunakan dalam kelas rangkap.
Pertimbangkan apakah metode tersebut sesuai dengan kebutuhan beragam siswa.
g. Pengelolaan Waktu:
Evaluasi bagaimana waktu dalam kelas rangkap dialokasikan untuk berbagai kegiatan,
termasuk pembelajaran, koreksi, dan bimbingan individu.
h. Penggunaan Teknologi:
Perhatikan apakah teknologi digunakan dengan efektif untuk mendukung pembelajaran di
kelas rangkap.
i. Evaluasi Kemajuan Siswa:
Gunakan alat evaluasi yang sesuai untuk mengukur kemajuan dan pencapaian siswa di
kelas rangkap. Pertimbangkan apakah ada kebijakan penilaian yang adil.
j. Keterlibatan Orang Tua dan Komunitas:
Tinjau apakah orang tua dan komunitas terlibat dalam proses pembelajaran di kelas
rangkap. Dukungan dari orang tua dan komunitas dapat meningkatkan kualitas
pendidikan.

Penilaian terhadap pelaksanaan kelas rangkap perlu dilakukan secara berkelanjutan untuk
memastikan bahwa pendekatan ini berhasil memenuhi kebutuhan siswa yang beragam dan
memastikan bahwa pembelajaran yang adil dan efektif terjadi dalam kelas rangkap.
5. PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP
Pembangunan berkelanjutan adalah proses pembangunan yang bisa memaksimalkan
sumber daya alam yang disediakan. Pembangunan berkelanjutan juga memiliki arti
pembangunan yang mampu memenuhi kebutuhan dari generasi saat ini tanpa
membahayakan kesehatan dan keselamatan generasi mendatang hanya demi memenuhi
kebutuhan sendiri. Artinya adalah pembangunan ekonomi selalu memanfaatkan sumber
daya alam dan membuat generasi mendatang bisa melanjutkan pembangunan yang sudah
dijalankan saat ini.
Dasar hukum dari pembangunan berkelanjutan adalah UU 32 tahun 2009. Undang-
Undang yang satu ini menggantikan UU nomor 23 Tahun 1997 yang juga membahas
tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup.
Pembangunan berkelanjutan mampu membuat kesejahteraan hidup manusia lebih
meningkat. Kesejahteraan itulah yang menjadi salah satu konsep pembangunan
berkelanjutan. Selain konsep tersebut masih ada konsep lainnya yang diusung seperti
pembangunan yang dilakukan mampu memperbanyak Sumber Daya Alam (SDA) yang
bisa diperbarui, mempertahankan atau menjaga kualitas hidup manusia baik masa kini
maupun masa depan. Konsep selanjutnya adalah memanfaatkan SDA dengan sebaik-
baiknya agar tidak boros dan merusak lingkungan, selain itu juga dapat mengelola SDA
dengan baik, dan bisa digunakan di masa mendatang.
Pertanya diskusi:
1. Silakan diskusikan untuk indikator Pembangunan Berkelanjutan
2. Diskusikan contoh Pembangunan Berkelanjutan secara jelas berupa:
Contoh Pembangunan Pabrik yang berkelanjutan,
Conto Pembangunan Tambang Emas yang berkelanjutan,
Contoh Pembangunan Perkantoran yang berkelanjutan
JAWABAN DISKUSI : Pendidikan Lingkungan Hidup
No 1.
JAWAB :
Indikator pembangunan berkelanjutan adalah alat atau metode pengukuran yang digunakan untuk
mengevaluasi sejauh mana pembangunan suatu negara atau masyarakat memenuhi prinsip-
prinsip pembangunan berkelanjutan. Indikator ini membantu dalam mengukur perkembangan
ekonomi, sosial, dan lingkungan yang berkelanjutan. Berikut adalah beberapa indikator utama
yang digunakan dalam konteks pembangunan berkelanjutan:
a. Pendapatan Per Kapita:
Indikator ini mencerminkan tingkat kehidupan dan kesejahteraan penduduk suatu negara.
Namun, indikator ini perlu dipadukan dengan indikator lain untuk memberikan gambaran
yang lebih lengkap tentang kesejahteraan masyarakat.
b. Indeks Pembangunan Manusia (IPM):
IPM mengukur aspek kesejahteraan yang lebih luas, termasuk harapan hidup, pendidikan,
dan pendapatan. Ini memberikan pandangan yang lebih holistik tentang perkembangan
sosial dan kesejahteraan.
c. Penggunaan Sumber Daya Alam yang Berkelanjutan:
Indikator ini mencakup pengukuran penggunaan dan pelestarian sumber daya alam
seperti hutan, air, dan energi, serta upaya untuk meminimalkan dampak lingkungan.
d. Reduksi Kemiskinan:
Pembangunan berkelanjutan harus mencakup upaya nyata untuk mengurangi kemiskinan
dan ketimpangan sosial. Indikator ini melibatkan penurunan persentase orang miskin dan
meningkatnya akses ke layanan dasar.
e. Konservasi Lingkungan: Indikator ini mencakup penilaian upaya untuk melindungi
lingkungan alam, termasuk keanekaragaman hayati, kualitas air dan udara, serta upaya
mengurangi emisi gas rumah kaca.
f. Kualitas Pendidikan:
Kualitas pendidikan adalah faktor penting dalam pembangunan berkelanjutan. Indikator
ini mencakup tingkat melek huruf, angka partisipasi, dan akses ke pendidikan berkualitas.
g. Kesehatan Masyarakat:
Penurunan angka kematian bayi, harapan hidup yang lebih tinggi, dan akses universal ke
layanan kesehatan adalah indikator penting.
h. Pekerjaan dan Kesempatan Ekonomi:
Pembangunan berkelanjutan harus menciptakan lapangan kerja yang layak dan
kesempatan ekonomi yang dapat diakses oleh semua warga.
i. Partisipasi Masyarakat:
Indikator ini mencakup sejauh mana masyarakat terlibat dalam pengambilan keputusan,
terutama yang berkaitan dengan isu-isu pembangunan berkelanjutan.
j. Kualitas Infrastruktur dan Transportasi:
Fasilitas fisik seperti jalan, jembatan, dan sistem transportasi yang efisien adalah faktor
penting dalam perkembangan ekonomi yang berkelanjutan.
k. Kualitas Air dan Sanitasi:
Akses ke air bersih dan fasilitas sanitasi yang layak adalah kunci untuk kesehatan dan
kualitas hidup yang lebih baik.
l. Inovasi dan Teknologi:
Kemajuan teknologi dan inovasi memainkan peran penting dalam pembangunan
berkelanjutan dengan cara yang efisien dan ramah lingkungan.
m. Ketahanan Terhadap Perubahan Iklim:
Indikator ini mencakup upaya untuk mengurangi emisi gas rumah kaca, serta kapasitas
untuk beradaptasi dengan perubahan iklim.
Indikator pembangunan berkelanjutan yang baik harus mencakup kombinasi dari faktor
ekonomi, sosial, dan lingkungan, dan mampu memberikan gambaran yang komprehensif tentang
kemajuan dalam mencapai pembangunan yang berkelanjutan. Dalam konteks Undang-Undang
Nomor 32 Tahun 2009 dan prinsip-prinsip pembangunan berkelanjutan yang Anda sebutkan,
indikator tersebut penting untuk mengukur apakah pembangunan berkelanjutan telah tercapai
dengan benar.

No 2.
JAWAB :

Tentu, berikut adalah contoh-contoh pembangunan berkelanjutan dalam berbagai sektor:


a. Pembangunan Pabrik yang Berkelanjutan:
Sebuah pabrik yang berkelanjutan akan mempertimbangkan dampaknya terhadap
lingkungan dan masyarakat sekitar. Contoh pabrik yang berkelanjutan adalah pabrik
manufaktur yang telah mengimplementasikan strategi berikut:
 Meminimalkan limbah dan polusi dengan menggunakan teknologi ramah
lingkungan dan praktik daur ulang yang efisien.
 Menggunakan sumber energi terbarukan, seperti energi surya atau tenaga angin,
untuk mengurangi emisi karbon.
 Melibatkan masyarakat setempat dalam pengambilan keputusan dan berkontribusi
pada pengembangan ekonomi daerah.
 Mengadopsi praktik tenaga kerja yang adil, termasuk upah yang layak dan kondisi
kerja yang aman.
b. Pembangunan Tambang Emas yang Berkelanjutan:
Tambang emas yang berkelanjutan akan memperhatikan dampaknya terhadap
lingkungan, termasuk efek pencemaran, perusakan lahan, dan perlindungan habitat alam.
Contoh tambang emas yang berkelanjutan adalah tambang yang:
 Menggunakan teknologi ekstraksi emas yang lebih efisien dan ramah lingkungan.
 Menerapkan praktik penutupan tambang yang baik untuk memulihkan lahan
bekas tambang.
 Melibatkan pemangku kepentingan lokal dalam pemantauan dan mitigasi dampak
lingkungan.
 Berkomitmen untuk tidak menggunakan metode tambang yang merusak habitat
dan ekosistem penting.
c. Pembangunan Perkantoran yang Berkelanjutan:
Perkantoran yang berkelanjutan akan berfokus pada efisiensi energi, pengurangan
limbah, dan kesejahteraan karyawan. Contoh perkantoran yang berkelanjutan adalah:
 Memiliki desain bangunan yang efisien energi, termasuk penggunaan bahan
bangunan ramah lingkungan.
 Mengintegrasikan sistem pengelolaan limbah yang baik dan daur ulang untuk
mengurangi jejak lingkungan.
 Menyediakan fasilitas untuk sepeda, penggunaan transportasi umum, atau mobil
listrik untuk karyawan guna mengurangi emisi gas rumah kaca.
 Menerapkan kebijakan kerja fleksibel atau bekerja dari rumah untuk mengurangi
perjalanan dan waktu yang dihabiskan dalam perjalanan.

Semua contoh di atas menunjukkan bahwa pembangunan berkelanjutan harus


mempertimbangkan dampak ekonomi, sosial, dan lingkungan, serta berkomitmen untuk
memaksimalkan manfaat jangka panjang dan meminimalkan dampak negatif. Dalam konteks
hukum seperti UU Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan
Hidup, tindakan yang mendukung pembangunan berkelanjutan juga harus sesuai dengan
kerangka perundang-undangan yang ada.

Anda mungkin juga menyukai