Anda di halaman 1dari 27

TEKNIK SAMPLING

DAN
PENGUMPULAN DATA
TOMMI HIDAYAT, M.Sc.
Populasi
 Populasi adalah wilayah generalisasi yang
terdiri atas: obyek/subyek yang mempunyai
kualitas dan karakteristik tertentu yang
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari
dan kemudian ditarik kesimpulannya.

 Populasi merupakan jumlah keseluruhan


dari satuan-satuan atau individu-individu
yang karakteristiknya hendak diteliti.
Sampel
 Sampel merupakan bagian dari jumlah
dan karakteristik yang dimiliki oleh
populasi yang hendak diteliti.
 Kesimpulan pada sampel dapat
dikenakan pada populasi, adalah sampel
yang bersifat representatif atau yang
dapat menggambarkan karakteristik
populasi.

Reduksi
Populasi
Diteliti

Representatif Sampel
Gerenalisasi
Berapa Besarnya Sampel
Penelitian? Empat faktor yang harus diperhatikan dalam menetukan
besarnya sampel:

Derajat keseragaman populasi.

Presisi yang dikehendaki dalam penelitian

Rencana Analis

Tenaga, biaya, dan waktu


Presisi yang dikehendaki
Derajat keseragaman populasi Rencana Analisis Tenaga, biaya, dan waktu
dalam penelitian

Semakin seragam populasi,  Semakin tinggi presisi yang  Terdapat suatu kondisi ketika Ketika akan memperbesar
jumlah sampel yang diambil dikehendaki, semakin besar sampel yang diambil telah jumlah sampel untuk
semakin kecil. jumlah sampel yang diambil. mencukupi dan sesuai dengan mencapai tingkat presisi yang
Jika populasi bersifat benar-  Semakin besar sampel, presisi yang dikehendaki tinggi namun tenaga, biaya,
benar homogen (completely semakin besar true value. namun terkait kebutuhan dan waktu terbatas, tidak
homogenous), hanya  Semakin besar sampel, analisis, jumlah sampel mungkin dapat mengambil
diperlukan satu sampel. semakin kecil kesalahan atau tersebut kurang memenuhi. jumlah sampel yang besar
Sebagai contoh, data gaji penyimpangan terhadap  Contoh, ketika akan melihat sehingga dapat menurunkan
pokok PNS Golongan IIIB di populasi. pengaruh tingkat penddidikan presisi.
suatu instansi dapat terhadap verifikasi berita
diketahui dari seorang hoax pada media sosial.
pegawai. Dimana kategorinya tamatan
SD, SMP, SMA, Sarjana dan
seterusnya, mungkin jumlah
sampel 100 orang belum
cukup karena dikhawatirkan
akan terdapat matrik yang
kosong.
Jenis - Jenis Sampel
Probability sampling Non-probability sampling
Probability sampling adalah Non-probability Sampling
teknik pengambilan sampel yang adalah teknik pengambilan
memberikan peluang yang sama sampel yang tidak
bagi setiap unsur (anggota) memberi peluang/ kesempatan
populasi untuk dipilih menjadi yang sama bagi setiap unsur
anggota sampel. atau anggota populasi untuk
dipilih menjadi sampel.
Jenis probability sampling:
 Simple Random Sampling Non-probability Sampling
 Stratified Random Sampling  Quota sampling
 Proportionate Stratified  Accidental sampling
Random Sampling  Purposive sampling
 Disproportionate Stratified  Snowball sampling
Random Sampling
 Systematic Random Sampling
 Cluster Sampling
 Multistage Random Sampling
Probability Sampling
Sampel Acak Sederhana
(Simple Random Sampling)
Pengambilan anggota sampel dari populasi
dilakukan secara acak tanpa memperhatikan
strata yang ada dalam populasi.

Teknik sampling yang paling sederhana tanpa Populasi


Homogen/ Diambil secara random Sampel yang
memperharikan status diantara anggota
Relatif representatif
populasi. homogen

Cara pengambilan dapat dilakukan dengan


undian menggunakan kertas atau tabel.
Populasi
Sampel Acak Distrafikasi
Sub-populasi 1 Sub-populasi 2
(Stratified Random Sampling)
Teknik ini dapat digunakan ketika populasi yang
bersifat/ karakteristik homogen perlu
distratifikasikan ke dalam beberapa strata,
Sampel namun memiliki strata yang berbeda.
Sampel dapat diambil secara acak dalam masing-
Contoh: masing strata tersebut.

Pengaruh tingkat pendidikan terhadap verifikasi berita Ada kriteria yang jelas
hoax pada media sosial di Desa X
Terkait dengan variabel yang diteliti.
Contohnya, jika variabel yang akan diteliti
Desa X adalah pendapatan, klasifikasi dapat
didasarkan pada tahun masuk mahasiswa

SMP SMA Sarjana

Sampel
Proportionate Stratified Disproportionate Stratified
Random Sampling Random Sampling

Teknik ini digunakan bila populasi Teknik ini digunakan untuk


mempunyai anggota unsur yang menentukan jumlah sampel, bila
homogen dan berstrata secara populasi berstrata tetapi kurang
proporsional. proporsional.

Contoh: SEM
 Semester 3 (60%) = 27
Diambil 60% dari 140 mahasiswa 5  Semester 4 (100%) = 20
ilkom UMY semester 3-5 = 84 SEM (75)  Semester 5 (50%) = 38
3
mahasiswa SEM
(45)
4
 60 % dari semester 3 = 27 (20)
 60 % dari semester 4 = 12 Disproportionate Stratified
 60 % dari semester 5 = 45 Random Sampling

Proportionate Stratified
Dipilih secara random
Random Sampling
Pengambilan Sampel Sistematik
Systematic Random Sampling
Systematic random sampling adalah teknik
pengambilan sampel berdasarkan urutan dari
anggota populasi yang telah diberi nomor urut.

Contoh:
Anggota populasi yang terdiri dari 100 orang.
Dari semua anggota itu diberi nomor urut, yaitu
nomor 1 sampai dengan nomor 100.
Pengambilan sampel dapat dilakukan dengan
nomor ganjil saja, genap saja, atau kelipatan
dari bilangan tertentu.
Peneliti menetapkan anggota populasi pertama
yang akan terpilih.
Cluster Sampling
Cluster Sampling atau sampling area digunakan untuk
menentukan sampel bila obyek yang akan diteliti atau
sumber data sangat luas.

Contoh:
Penduduk dari suatu negara, propinsi atau kabupaten.
Untuk menentukan penduduk mana yang akan dijadikan
sumber data, maka pengambilan sampelnya berdasarkan
daerah populasi yang telah ditetapkan.

Pada prinsipnya cluster sampling hampir sama dengan


stratified random sampling.
Perbedaannya adalah jika stratified random sampling
anggota populasi dalam satu strata memiliki karakteristik
yang homogen tetapi strata lain berbeda, sedangkan
cluster sampling karakteristik anggota populasi heterogen  Yogyakarta
tetapi karakteristik antar cluster sama.  Sleman
 Bantul Yogyakarta
Contoh:  Gunungkidul
Tingkat kepercayaan masyarakat D.I. Yogyakarta terhadap  Kulonprogo
pemberitaan Covid-19.
Multistage Random Univ. A
Univ. B
Mhs A 20 orang
Mhs B 20 orang
Lampung Univ.C Mhs C 20 orang
Sampling Univ. A Mhs A 20 orang
Sumsel Univ. B Mhs B 20 orang
Teknik ini dapat digunakan pada populasi Univ. C Mhs C 20 orang
yang letaknya tersebar secara geografis Univ. A Mhs A 20 orang
yang menyebabkan kerangka sampel sulit Bengkulu Univ. B Mhs B 20 orang
untuk didapatkan. Univ. C Mhs C 20 orang
Univ. A Mhs A 20 orang
Cara: Jambi Univ. B Mhs B 20 orang
Univ. C Mhs C 20 orang
Populasi dibagi dalam gugus tingkat I Sumatera Univ. A Mhs A 20 orang
Gugus tingkat II dibagi ke dalam gugus Riau Univ. B Mhs B 20 orang
tingkat II Univ .C Mhs C 20 orang
Dst. Univ. A Mhs A 20 orang
Sumbar Univ. B Mhs B 20 orang
Contoh: Univ. C Mhs C 20 orang
Tingkat Kepercayaan Mahasiswa Ilmu Univ. A Mhs A 20 orang
Komunikasi Sumatera Terhadap Institusi Sumut Univ. B Mhs B 20 orang
Komisi Penyiaran Indonesia (KPI). Univ. C Mhs C 20 orang
Univ. A Mhs A 20 orang
Aceh Univ. B Mhs B 20 orang
Univ. C Mhs C 20 orang
Non-probability Sampling

Quota sampling Sampling Contoh:

 Jumlah sampel yang ditentukan


Quota Sampling adalah teknik untuk menentukan 100 orang. Apabila pengumpulan
sampel dari populasi yang mempunyai ciri-ciri data belum mencapai 100 orang
tertentu sampai jumlah (kuota) yang diinginkan. tersebut, maka penelitian
dipandang belum selesai, karena
Berdasarkan proporsi ciri-ciri tertentu untuk belum memenuhi kouta yang
menghindari bias ditentukan.
 100 sampel. Jumlah sampe laki-laki
50 orang, maka sampel perempuan
juga 50 orang
Sampling Insidental
(Accidental Sampling)
Accidental sampling adalah teknik penentuan
sampel berdasarkan kebetulan, yaitu siapa
saja yang secara kebetulan/insidental
bertemu dengan peneliti dapat digunakan
sebagai sampel, bila dipandang orang yang
kebetulan ditemui itu cocok sebagai sumber
data.
Metode sampling ini bukan berarti bertujuan
untuk memudahkan peneliti namun peneliti
tidak dapat mengambil sampel dengan
probabilitas karena alasan tertentu: tidak
adanya daftar sampel dalam populasi
dan/atau ada keterbatasan waktu dan biaya. Contoh:
Pengaruh intensitas mengakses konten
prank channel youtube X terhadap
perilaku agresif pada subsciber
Purposive Sampling
Purposive Sampling (kriteria) adalah teknik penentuan
sampel dengan pertimbangan tertentu yang dianggap
relevan atau mewakili obyek yang akan diteliti atau
memiliki kriteria tertentu. Snowball Sampling
Contoh: Teknik ini digunakan jika jumlah sampel sangat sedikit
Pengaruh media sosial tiktok terhadap prestasi karena keterbatasan informasi.
mahasiswa ilmu komunikasi UMY (studi kasus Sampel yang pertama kali dipilih diminta untuk
mahasiswa angkatan 2019-2021) menyebutkan rekannya yang memiliki karakterisrtik yang
Maka kriteria yang menjadi sampel: sama dengan mereka.
1. Mahasiswa angkatan 2019-2021
2. Mahasiswa yang menggunakan media sosial tiktok. Langkah:
3. Mahasiswa yang menggunakan media sosial tiktok 1. Mengidentifikasi subyek penelitian yang potensial
lebih dari 6 bulan. 2. Meminta subyek potensial tersebut untuk merekrut
subyek lainnya untuk menjadi sampel penelitian, dan
begitu seterusnya

Snowball sampling tepat digunakan pada sampel yang


sensitive.
Contoh: Dampak sosial ekonomi pasca illegal drilling di
kecamatan X.
Menentukan Ukuran Sampel
Rumus Slovin
Rumus Slovin merupakan metode yang digunakan untuk
menentukan jumlah sampel apabila jumlah populasi dalam
jumlah besar.
Rumus:
𝑁
𝑛 =
1 + 𝑁𝑒2

𝑛 = Ukuran sampel yang akan dicari


N = Jumlah populasi
e = Margin of error yang merupakan besaran
kesalahan yang ditetapkan. Contoh:
Diketahui:
N = 1.000
e = 5%
Maka:
n = 1.000 / (1 + 1.000 x (0,05) 2)
= 1.000 / (1 + 1.000 x 0,0025)
= 1.000 / 1 + 2,5
= 1.000 / 3,5 = 285,714 dibulatkan menjadi 286
PENGUMPULAN DATA
Pengumpulan Data
Pencatatan peristiwa peristiwa atau
hal-hal atau keterangan atau
karakteristik dari sampel yang akan
mendukung penelitian

Pengumpulan data pada dasarnya


adalah proses pengadaan data primer
untuk keperluan penelitian melalui
prosedur yang sistematik.
Metode yang digunakan dalam penelitian kuantitatif

Wawancara
 Pengumpulan data dilakukan
untuk memperoleh informasi
untuk mencapai tujuan
Pengamatan (Observasi) penelitian.
 Data yang dikumpulkan
ditentukan oleh variabel
penelitian dan definisi
Kuesioner/ Angket operasional (mengacu pada
indikator empiris).

Dokumentasi
Wawancara (Interview)
Wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data
apabila peneliti ingin melakukan studi pendahuluan untuk
menemukan permasalahan yang harus diteliti, dan juga
apabila peneliti ingin mengetahui hal-hal dari responden
yang lebih mendalam.

Teknik pengumpulan data dengan mengajukan pertanyaan


langsung oleh peneliti kepada responden, dan jawaban-
jawaban responden dicatat atau direkam.

1. Wawancara terstruktur (wawancara terfokus) apabila


peneliti telah menyiapkan daftar pertanyaan, tiap
responden diberi pertanyaan yang sama.
2. Wawancara tak terstruktur merupakan wawancara yang
bebas dimana peneliti tidak menggunakan pedoman
wawancara yang telah tersusun secara sistematis untuk
pengumpulan data, hanya berupa garis-garis besar
permasalahan yang akan ditanyakan.
Kelebihan dan kekurangan wawancara
Kelebihan Kekurangan
• Wawancara dapat digunakan pada • Wawancara memerlukan biaya yang
responden yang tidak bisa membaca sangat besar apabila geografis
dan menulis. sampel sangat luas
• Dapat menggali informasi dengan • Wawancara hanya dapat
lebih mendalam dan berkualitas. menjangkau jumlah responden yang
kecil
• Jika ada pertanyaan yang belum
dipahami, peneliti dapat segera • Keberhasilan proses wawancara
menjelaskan. disesuaikan dari kepandaian/
kecermatan peneliti dalam menggali
• Peneliti dapat segera mengecek
informasi dari responden.
kebenaran jawaban responden
dengan mengajukan pertanyaan • Interpretasi peneliti dapat
pembanding, atau dengan melihat dipengaruhi oleh responden, hingga
wajah atau gerak gerik responden. menjadi tidak objektif.
• Responden harus mampu berbicara
dengan jelas dan benar
Pengamatan (Observasi)
Observasi merupakan pengamatan langsung Observasi adalah kemampuan seseorang untuk
terhadap objek. Teknik pengumpulan data menggunakan pengamatannya melalui hasil
melalui observasi mempunyai ciri yang spesifik kerja pancaindra dan kemudian dicatat
bila dibandingkan dengan teknik yang lain. seobyektif mungkin
Observasi juga tidak terbatas pada orang, tetapi
juga objek-objek alam yang lain.

Observasi berperan Observasi tak berperan


Merupakan observasi dimana Merupakan observasi dimana
pengamat ikut serta terlibat pengamat berada diluar
dalam kegiatan yang dilakukan subjek/ responden yang
oleh subjek/ responden yang diteliti dan tidak ikut dalam
diteliti atau yang diamati, kegiatan-kegiatan yang
seolah-olah merupakan bagian dilakukan responden.
dari mereka.
Kuesioner (Angket)
Kuesioner merupakan teknik
pengumpulan data yang dilakukan
dengan cara memberi seperangkat
pertanyaan atau pernyataan tertulis
kepada responden untuk dijawab.

Pengisian data dalam kuesioner/ angket


dapat dilakukan secara langsung dan atau
dikirim kepada responden bahkan dalam
perkembangan terbaru dapat dilakukan
secara online dengan link ke provider
tertentu sehingga target responden bisa
mengisi dan mengirimkan (submit) secara
online.
Dokumentasi
 Dokumentasi adalah teknik pengumpulan data yang tidak
langsung ditujukan pada subyek penelitian, namun
melalui dokumen.
 Dokumentasi merupakan catatan peristiwa yang sudah
berlalu. Dokumen bisa berbentuk tulisan, gambar, atau
karya-karya monumental dari seseorang. Studi dokumen
merupakan pelengkap dari penggunaan metode
observasi dan wawancara.
Kategori:
 Menyumbang uang 84%
 Menyumbang pada orang asing/tidak dikenal 58%
 Partisipasi kegiatan kerelawanan (volunteerism)
63%
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai