Anda di halaman 1dari 8

Soal 1

1. Laporan posisi keuangan Perusahaan HQ Properties Aset Lancar 2016 2015


a. Untuk menghitung modal kerja dan rasio lancar, kita memerlukan data aset lancar dan
liabilitas jangka pendek untuk tahun 2016 dan 2015.
Modal kerja dapat dihitung sebagai selisih antara aset lancar dan liabilitas jangka pendek.
Rasio lancar adalah perbandingan antara aset lancar dan liabilitas jangka pendek.
Data 2016:
Aset Lancar (2016) = 2.175.000.000
Liabilitas Jangka Pendek (2016) = 1.500.000.000
Data 2015:
Aset Lancar (2015) = 2.175.000.000
Liabilitas Jangka Pendek (2015) = 1.250.000.000

Modal Kerja 2016 = Aset Lancar (2016) - Liabilitas Jangka Pendek (2016) =
2.175.000.000 - 1.500.000.000 = 675.000.000
Modal Kerja 2015 = Aset Lancar (2015) - Liabilitas Jangka Pendek (2015) =
2.175.000.000 - 1.250.000.000 = 925.000.000

Rasio Lancar 2016 = Aset Lancar (2016) / Liabilitas Jangka Pendek (2016) =
2.175.000.000 / 1.500.000.000 = 1.45
Rasio Lancar 2015 = Aset Lancar (2015) / Liabilitas Jangka Pendek (2015) =
2.175.000.000 / 1.250.000.000 = 1.74

b. Perubahan rasio lancar dari tahun 2015 ke tahun 2016 menunjukkan penurunan. Rasio
lancar menurun dari 1.74 pada tahun 2015 menjadi 1.45 pada tahun 2016. Ini
mengindikasikan bahwa perbandingan antara aset lancar dan liabilitas jangka pendek
telah memburuk. Rasio lancar yang lebih tinggi biasanya dianggap lebih
menguntungkan, karena menunjukkan kemampuan yang lebih besar untuk melunasi
kewajiban jangka pendek dengan aset lancar. Oleh karena itu, penurunan rasio lancar
dapat mengindikasikan risiko keuangan yang lebih tinggi.
Soal 2
1. Laporan Laba Rugi Tahun yang Berakhir 31 Desember 2016

Keterangan Debit (Rp) Kredit (Rp)


Pendapatan Jasa 168.000.000
Pendapatan Sewa 21.700.000
Total Pendapatan 189.700.000
Beban Gaji 11.400.000
Beban Listrik dan Utilitas 8.850.000
Beban Penyusutan Bangunan 10.100.000
Beban Penyusutan Peralatan 6.680.000
Beban Asuransi 3.000.000
Beban Perlengkapan 2.250.000

Beban Lain-lain 4.320.000


Total Beban 46.600.000
Laba Kotor 143.100.000 189.700.000
Laba Bersih Sebelum Pajak 143.100.000

Dalam Laporan Laba Rugi di atas, total pendapatan adalah Rp 189.700.000, dan total beban
adalah Rp 46.600.000. Oleh karena itu, laba bersih sebelum pajak adalah Rp 143.100.000.

2. Perubahan pada ekuitas pemilik dapat dihitung sebagai berikut:


Modal Pemilik awal tahun (ditemukan di neraca saldo yang belum disesuaikan) adalah Rp
10.800.000.
Tidak ada tambahan investasi selama tahun berjalan, jadi modal pemilik tidak berubah.
Laba bersih yang telah dihitung dalam Laporan Laba Rugi adalah Rp 143.100.000.
Prive (pengambilan pemilik) selama tahun adalah sebesar Rp 4.900.000.

Dengan demikian, kita dapat membuat Tabel Laporan Ekuitas Pemilik sebagai berikut:
Tabel Laporan Ekuitas Pemilik untuk Tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2016

Keterangan Debit (Rp) Kredit (Rp)


Modal Pemilik Awal Tahun 10.800.000
Laba Bersih Tahun Ini 143.100.000
Prive (Pengambilan Pemilik) 4.900.000
Modal Pemilik Akhir Tahun 10.800.000 143.100.000
Jadi, modal pemilik awal tahun adalah Rp 10.800.000, dan setelah memperhitungkan laba
bersih tahun ini dan prive yang diambil, modal pemilik akhir tahun adalah Rp 10.800.000 +
Rp 143.100.000 - Rp 4.900.000 = Rp 149.000.000.

3. Laporan posisi keuangan per 31 Desember

Laporan Posisi Keuangan (Neraca) Per 31 Desember 2016


Aset:
Aset Lancar:
Piutang Usaha: Rp 10.800.000
Asuransi Dibayar di Muka: Rp 4.200.000
Perlengkapan: Rp 2.730.000
Tanah: Rp 98.000.000
Aset Tetap:
Bangunan: Rp 205.300.000
Akumulasi Penyusutan Bangunan: Rp 10.100.000
Peralatan: Rp 215.400.000
Akumulasi Penyusutan Peralatan: Rp 6.680.000

Total Aset: Rp (10.800.000 + 4.200.000 + 2.730.000 + 98.000.000 + 205.300.000 -


10.100.000 + 215.400.000 - 6.680.000) = Rp 515.950.000

Kewajiban dan Ekuitas:


Kewajiban Lancar:
Utang Usaha: Rp 15.700.000
Utang Gaji: Rp 15.700.000
Sewa Diterima di Muka: Rp 4.900.000
Modal:
Modal, Susi Susanti: Rp 163.100.000
Ekuitas:
Prive, Susi Susanti: Rp 4.900.000
Pendapatan:
Pendapatan Jasa: Rp 168.000.000
Pendapatan Sewa: Rp 21.700.000
Beban:
Beban Gaji: Rp 11.400.000
Beban Listrik: Rp 8.850.000
Beban Utilitas: Rp 8.850.000
Beban Penyusutan Bangunan: Rp 10.100.000
Beban Perbaikan: Rp 6.680.000
Beban Penyusutan Peralatan: Rp 4.900.000
Beban Asuransi: Rp 3.000.000
Beban Perlengkapan: Rp 2.250.000
Beban Lain-lain: Rp 4.320.000

Total Kewajiban dan Ekuitas: Rp (15.700.000 + 15.700.000 + 4.900.000 + 163.100.000 -


4.900.000 + 168.000.000 + 21.700.000 - 11.400.000 - 8.850.000 - 8.850.000 - 10.100.000 -
6.680.000 - 4.900.000 - 3.000.000 - 2.250.000 - 4.320.000) = Rp 451.900.000
Dengan demikian, laporan posisi keuangan per 31 Desember 2016 adalah sebagai berikut:

Laporan Posisi Keuangan (Neraca) Per 31 Desember 2016


Aset:
Aset Lancar: Rp 116.730.000
Aset Tetap: Rp 404.700.000
Total Aset: Rp 521.430.000

Kewajiban dan Ekuitas:


Kewajiban Lancar: Rp 36.300.000
Modal: Rp 163.100.000
Ekuitas: Rp 4.900.000
Pendapatan: Rp 189.700.000
Beban: Rp 49.350.000
Total Kewajiban dan Ekuitas: Rp 521.430.000
4. Dalam membuat ayat jurnal penutup berdasarkan laporan kertas kerja akhir periode di atas,
kita akan menutup semua akun pendapatan dan beban ke akun modal atau akun prive. Berikut
adalah ayat jurnal penutup yang sesuai:

Menutup Pendapatan:
Pendapatan Jasa:
Debit Pendapatan Jasa sebesar Rp 168.000.000
Kredit Pendapatan Jasa sebesar Rp 168.000.000
Pendapatan Sewa:
Debit Pendapatan Sewa sebesar Rp 39.530.000
Kredit Pendapatan Sewa sebesar Rp 39.530.000

Menutup Beban:
Beban Gaji:
Debit Beban Gaji sebesar Rp 11.400.000
Kredit Beban Gaji sebesar Rp 11.400.000
Beban Utilitas:
Debit Beban Utilitas sebesar Rp 8.850.000
Kredit Beban Utilitas sebesar Rp 8.850.000
Beban Penyusutan Bangunan:
Debit Beban Penyusutan Bangunan sebesar Rp 10.100.000
Kredit Beban Penyusutan Bangunan sebesar Rp 10.100.000
Beban Penyusutan Peralatan:
Debit Beban Penyusutan Peralatan sebesar Rp 6.680.000
Kredit Beban Penyusutan Peralatan sebesar Rp 6.680.000
Beban Asuransi:
Debit Beban Asuransi sebesar Rp 3.000.000
Kredit Beban Asuransi sebesar Rp 3.000.000
Beban Perlengkapan:
Debit Beban Perlengkapan sebesar Rp 2.250.000
Kredit Beban Perlengkapan sebesar Rp 2.250.000
Beban Lain-lain:
Debit Beban Lain-lain sebesar Rp 4.320.000
Kredit Beban Lain-lain sebesar Rp 4.320.000
Menutup Prive (jika ada):
Prive, Susi Susanti:
Debit Prive, Susi Susanti sebesar Rp 4.900.000
Kredit Modal, Susi Susanti sebesar Rp 4.900.000

Setelah melakukan penutupan tersebut, saldo akun Pendapatan dan Beban akan nol, dan laba
atau rugi bersih dari periode ini akan mencerminkan perbedaan antara total Pendapatan dan
total Beban. Selanjutnya, laba bersih dapat dialokasikan ke Modal, atau jika ada pengambilan
prive, maka juga mengurangkan Modal.

5. Untuk membuat neraca saldo setelah penutupan, Anda perlu menggabungkan data dari
Neraca Saldo yang Belum Disesuaikan dan Penyesuaian. Selanjutnya, Anda dapat
menghitung saldo akhir untuk masing-masing akun. Berikut adalah neraca saldo setelah
penutupan:
Neraca Saldo Setelah Penutupan Tanggal 31 Desember 2016

+----------------------+-------------+-------------+
| Aset | Debit | Kredit |
+----------------------+-------------+-------------+
| Piutang Usaha | | 10,800,000 |
| Asuransi Dibayar | | 1,200,000 |
| Perlengkapan | | 750,000 |
| Tanah | | 98,000,000 |
| Bangunan | | 85,100,000 |
| Peralatan | | 205,300,000 |
| Akum. Penyusutan B.| 6,680,000 | |
| Akum. Penyusutan P.| 10,100,000 | |
+----------------------+-------------+-------------+
| Total Aset | 122,860,000 | 275,440,000 |
+----------------------+-------------+-------------+
+----------------------+-------------+-------------+
| Liabilitas | Debit | Kredit |
+----------------------+-------------+-------------+
| Utang Usaha | | 15,700,000 |
| Utang Gaji | | 15,700,000 |
| Sewa Diterima | | 4,900,000 |
+----------------------+-------------+-------------+
| Total Liabilitas | 0 | 36,300,000 |
+----------------------+-------------+-------------+

+----------------------+-------------+-------------+
| Ekuitas | Debit | Kredit |
+----------------------+-------------+-------------+
| Modal, Susi Susanti | | 1,300,000 |
| Prive, Susi Susanti | | 4,900,000 |
+----------------------+-------------+-------------+
| Total Ekuitas |0 | 6,200,000 |
+----------------------+-------------+-------------+

+----------------------+-------------+-------------+
| Pendapatan | Debit | Kredit |
+----------------------+-------------+-------------+
| Pendapatan Jasa | 168,000,000 | |
| Pendapatan Sewa | 21,700,000 | |
+----------------------+-------------+-------------+
| Total Pendapatan | 189,700,000 | 0 |
+----------------------+-------------+-------------+

+----------------------+-------------+-------------+
| Beban | Debit | Kredit |
+----------------------+-------------+-------------+
| Beban Gaji | 11,400,000 | |
| Beban Listrik | 8,850,000 | |
| Beban Air | 8,850,000 | |
| Beban Penyusutan B.| 6,680,000 | |
| Beban Perbaikan | 4,320,000 | |
| Beban Penyusutan P.| 10,100,000 | |
| Beban Asuransi | 3,000,000 | |
| Beban Perlengkapan | 2,250,000 | |
| Beban Lain-lain | 2,250,000 | |
+----------------------+-------------+-------------+
| Total Beban | 49,950,000 | 0 |
+----------------------+-------------+-------------+
Dalam neraca saldo setelah penutupan tersebut, saldo akhir setiap akun telah dihitung dengan
menggabungkan saldo dari Neraca Saldo yang Belum Disesuaikan dan Penyesuaian. Saldo
akhir yang positif (Debet) dan negatif (Kredit) telah disusun dalam format neraca saldo.

Anda mungkin juga menyukai