Modal Kerja 2016 = Aset Lancar (2016) - Liabilitas Jangka Pendek (2016) =
2.175.000.000 - 1.500.000.000 = 675.000.000
Modal Kerja 2015 = Aset Lancar (2015) - Liabilitas Jangka Pendek (2015) =
2.175.000.000 - 1.250.000.000 = 925.000.000
Rasio Lancar 2016 = Aset Lancar (2016) / Liabilitas Jangka Pendek (2016) =
2.175.000.000 / 1.500.000.000 = 1.45
Rasio Lancar 2015 = Aset Lancar (2015) / Liabilitas Jangka Pendek (2015) =
2.175.000.000 / 1.250.000.000 = 1.74
b. Perubahan rasio lancar dari tahun 2015 ke tahun 2016 menunjukkan penurunan. Rasio
lancar menurun dari 1.74 pada tahun 2015 menjadi 1.45 pada tahun 2016. Ini
mengindikasikan bahwa perbandingan antara aset lancar dan liabilitas jangka pendek
telah memburuk. Rasio lancar yang lebih tinggi biasanya dianggap lebih
menguntungkan, karena menunjukkan kemampuan yang lebih besar untuk melunasi
kewajiban jangka pendek dengan aset lancar. Oleh karena itu, penurunan rasio lancar
dapat mengindikasikan risiko keuangan yang lebih tinggi.
Soal 2
1. Laporan Laba Rugi Tahun yang Berakhir 31 Desember 2016
Dalam Laporan Laba Rugi di atas, total pendapatan adalah Rp 189.700.000, dan total beban
adalah Rp 46.600.000. Oleh karena itu, laba bersih sebelum pajak adalah Rp 143.100.000.
Dengan demikian, kita dapat membuat Tabel Laporan Ekuitas Pemilik sebagai berikut:
Tabel Laporan Ekuitas Pemilik untuk Tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2016
Menutup Pendapatan:
Pendapatan Jasa:
Debit Pendapatan Jasa sebesar Rp 168.000.000
Kredit Pendapatan Jasa sebesar Rp 168.000.000
Pendapatan Sewa:
Debit Pendapatan Sewa sebesar Rp 39.530.000
Kredit Pendapatan Sewa sebesar Rp 39.530.000
Menutup Beban:
Beban Gaji:
Debit Beban Gaji sebesar Rp 11.400.000
Kredit Beban Gaji sebesar Rp 11.400.000
Beban Utilitas:
Debit Beban Utilitas sebesar Rp 8.850.000
Kredit Beban Utilitas sebesar Rp 8.850.000
Beban Penyusutan Bangunan:
Debit Beban Penyusutan Bangunan sebesar Rp 10.100.000
Kredit Beban Penyusutan Bangunan sebesar Rp 10.100.000
Beban Penyusutan Peralatan:
Debit Beban Penyusutan Peralatan sebesar Rp 6.680.000
Kredit Beban Penyusutan Peralatan sebesar Rp 6.680.000
Beban Asuransi:
Debit Beban Asuransi sebesar Rp 3.000.000
Kredit Beban Asuransi sebesar Rp 3.000.000
Beban Perlengkapan:
Debit Beban Perlengkapan sebesar Rp 2.250.000
Kredit Beban Perlengkapan sebesar Rp 2.250.000
Beban Lain-lain:
Debit Beban Lain-lain sebesar Rp 4.320.000
Kredit Beban Lain-lain sebesar Rp 4.320.000
Menutup Prive (jika ada):
Prive, Susi Susanti:
Debit Prive, Susi Susanti sebesar Rp 4.900.000
Kredit Modal, Susi Susanti sebesar Rp 4.900.000
Setelah melakukan penutupan tersebut, saldo akun Pendapatan dan Beban akan nol, dan laba
atau rugi bersih dari periode ini akan mencerminkan perbedaan antara total Pendapatan dan
total Beban. Selanjutnya, laba bersih dapat dialokasikan ke Modal, atau jika ada pengambilan
prive, maka juga mengurangkan Modal.
5. Untuk membuat neraca saldo setelah penutupan, Anda perlu menggabungkan data dari
Neraca Saldo yang Belum Disesuaikan dan Penyesuaian. Selanjutnya, Anda dapat
menghitung saldo akhir untuk masing-masing akun. Berikut adalah neraca saldo setelah
penutupan:
Neraca Saldo Setelah Penutupan Tanggal 31 Desember 2016
+----------------------+-------------+-------------+
| Aset | Debit | Kredit |
+----------------------+-------------+-------------+
| Piutang Usaha | | 10,800,000 |
| Asuransi Dibayar | | 1,200,000 |
| Perlengkapan | | 750,000 |
| Tanah | | 98,000,000 |
| Bangunan | | 85,100,000 |
| Peralatan | | 205,300,000 |
| Akum. Penyusutan B.| 6,680,000 | |
| Akum. Penyusutan P.| 10,100,000 | |
+----------------------+-------------+-------------+
| Total Aset | 122,860,000 | 275,440,000 |
+----------------------+-------------+-------------+
+----------------------+-------------+-------------+
| Liabilitas | Debit | Kredit |
+----------------------+-------------+-------------+
| Utang Usaha | | 15,700,000 |
| Utang Gaji | | 15,700,000 |
| Sewa Diterima | | 4,900,000 |
+----------------------+-------------+-------------+
| Total Liabilitas | 0 | 36,300,000 |
+----------------------+-------------+-------------+
+----------------------+-------------+-------------+
| Ekuitas | Debit | Kredit |
+----------------------+-------------+-------------+
| Modal, Susi Susanti | | 1,300,000 |
| Prive, Susi Susanti | | 4,900,000 |
+----------------------+-------------+-------------+
| Total Ekuitas |0 | 6,200,000 |
+----------------------+-------------+-------------+
+----------------------+-------------+-------------+
| Pendapatan | Debit | Kredit |
+----------------------+-------------+-------------+
| Pendapatan Jasa | 168,000,000 | |
| Pendapatan Sewa | 21,700,000 | |
+----------------------+-------------+-------------+
| Total Pendapatan | 189,700,000 | 0 |
+----------------------+-------------+-------------+
+----------------------+-------------+-------------+
| Beban | Debit | Kredit |
+----------------------+-------------+-------------+
| Beban Gaji | 11,400,000 | |
| Beban Listrik | 8,850,000 | |
| Beban Air | 8,850,000 | |
| Beban Penyusutan B.| 6,680,000 | |
| Beban Perbaikan | 4,320,000 | |
| Beban Penyusutan P.| 10,100,000 | |
| Beban Asuransi | 3,000,000 | |
| Beban Perlengkapan | 2,250,000 | |
| Beban Lain-lain | 2,250,000 | |
+----------------------+-------------+-------------+
| Total Beban | 49,950,000 | 0 |
+----------------------+-------------+-------------+
Dalam neraca saldo setelah penutupan tersebut, saldo akhir setiap akun telah dihitung dengan
menggabungkan saldo dari Neraca Saldo yang Belum Disesuaikan dan Penyesuaian. Saldo
akhir yang positif (Debet) dan negatif (Kredit) telah disusun dalam format neraca saldo.