SEDIMENTASI
Disusun Oleh :
Kelompok I (A1)
4.1 Hasil
Adapun hasil perhitungan dari hasil data pengamatan yag telah didapat
dari percobaan sedimentasi pada gelas ukur sebagai berikut:
Tabel 4.2 Hasil Perhitungan Pada Gelas Ukur
Konsentrasi Awal, Co(gr/l)
No. 70 100 130
V(cm/min) C (gr/l) V(cm/min) C (gr/l) V(cm/min) C (gr/l)
1. 0 70 0 100 0 130
2. 1 84 6,25 104,347 0,1 132,203
3. 0,8 100 6,25 114,285 0,15 135,625
4. 0,2 105 5,5 120 0,2 140,540
5. 0,2 115,068 5,15 123,711 0,15 144,444
6. 0,05 112 5,05 129,032 0,1 147,169
7. 0,1 115,068 4,8 133,333 0,1 150
8. 0,15 120 5,8 136,363 0 150
9. 0,4 129,230 0 136,363 0 150
10. 0 129,230 4,55 141,176 - -
11. 0 129,230 0 141,176 - -
12. - - 0 141,176 - -
Adapun hasil perhitungan dari hasil data pengamatan yag telah didapat
dari percobaan sedimentasi pada gelas kimia sebagai berikut:
Tabel 4.3 Hasil Perhitungan Pada Gelas Kimia
No. Konsentrasi Awal, Co(gr/l)
70 100 130
V(cm/min) C (gr/l) V(cm/min) C (gr/l) V(cm/min) C (gr/l)
1. 0 70 0 100 0 130
2. 1,75 98,823 1 120 0,65 145,794
3. 1 129,230 1,25 160 0,6 164,210
4. 1,75 280 1,35 250 0,5 183,529
5. 0,1 300 0,4 300 0,5 208
6. 0,1 323,0,76 0,15 324,324 0,5 240
7. 0 323,0,76 0,1 342,857 0,25 260
8. 0 323,0,76 0 342,857 0,2 278,571
9. - - 0,1 342,857 0,2 300
10. - - 0 363,636 0,1 312
11. - - 0 363,636 0 312
12. - - 0,03 363,636 0 312
4.2 Pembahasan
4.2.1 Hubungan Interface (z) terhadap Waktu (t) pada Gelas Kimia
Percobaan ini menggunakan bahan baku tepung beras dan pewarna hijau
yang dilarutkan dengan air suling, dengan konsentrasi awal yaitu 70 gr/l, 100 gr/l,
dan 130 gr/l. Kemudian, masing-masing konsentrasi dimasukkan ke dalam gelas
kimia dengan ketinggian antar muka awal yaitu 12 cm lalu dicatat ketinggian antar
muka dalam selang waktu 2 menit sampai ketinggian antar muka konstan. Untuk
konsentrasi 70 mg/l tinggi endapan konstan pada 2 menit ke 4 (8 menit ) yaitu 7,6
cm, konsentrasi 100 mg/l konstan pada waktu 10 menit dengan tinggi endapan 9,3
cm, sedangkan konsentrasi 130 mg/l konstan pada waktu 16 menit yaitu 10,4 cm
tinggi endapannya.
15
Tinggi Endapan
Kimia (cm)
pada Gelas
10
5 Run 1 (70 g/l)
Run 2 (100 g/l)
0
Run 3 (130 g/l)
0 5 10 15 20 25
Waktu (menit)
Gambar 4.1 Grafik Hubungan Interface (z) terhadap Waktu (t) pada Gelas Kimia
Pada grafik dapat dilihat bahwa semakin lama waktu maka tinggi endapan
yang didapat semakin berkurang akibat gaya gravitasi dan berangsur-angsur
mencapai zona jernih, hal ini disebabkan pemampatan atau kompresi pada
endapan yang mempunyai luas permukaan lebih besar. Semakin besar luas
permukaan maka endapann yang diperoleh semakin kecil.
Berdasarkan teori, semakin lama waktu pengendapan (t) maka tinggi antar
muka (z) semakin berkurang dan berangsur-angsur turun hingga mencapai zona
jenih, hal ini disebabkan pemampatan atau kompresi pada endapan yang
dipengruhi oleh gravitasi. Konsentrasi padatan dan luas penampang dari wadah
akan mempengaruhi laju pengendapan, semakin besar konsentrasi maka akan
semakin lama waktu pengendapan (Mc. Cabe, 1998).
4.2.2 Hubungan Interface (z) terhadap Waktu (t) pada Gelas Ukur
Percobaan ini menggunakan bahan baku tepung beras dan pewarna hijau
yang dilarutkan dengan air suling, dengan konsentrasi awal yaitu 70 gr/l, 100 gr/l,
dan 130 gr/l. Kemudian, masing-masing konsentrasi dimasukkan ke dalam gelas
ukur dengan ketinggian antar muka awal yaitu 12 cm lalu dicatat ketinggian antar
muka dalam selang waktu 2 menit sampai ketinggian antar muka konstan. Untuk
konsentrasi 70 mg/l tinggi endapan konstan pada 2 menit ke 6 (18 menit ) yaitu
2,6 cm. konsentrasi 100 mg/l konstan pada waktu 20 menit dengan tinggi endapan
3,3 cm. sedangkan konsentrasi 130 mg/l konstan pada waktu 22 menit yaitu 5 cm
tinggi endapannya.
14
Tinggi Endapan pada 12
10
Ukur (cm)
8
Gelas
0
0 5 10 15 20 25
Waktu (menit)
Gambar 4.2 Grafik hubungan antara interface (z) terhadap waktu (t) pada Gelas
Ukur.
Berdasarkan grafik diatas, dapat disimpulkan bahwa tinggi endapan pada
gelas ukur lebih rendah dibandingkan pada gelas kimia, hal ini dikarenakan luas
permukaan gelas ukur lebih kecil dibandingkan gelas kimia. Semakin besar luas
permukaan suatu wadah maka endapan yang diperoleh akan semakin kecil, begitu
juga sebaliknya.
4.2.3 Hubungan Konsenterasi Liquid (Co) Terhadap Laju Pengendapan (V)
Pada Gelas Ukur
Berdasarkan grafik dapat kita ketahui hubungan antara konsentrasi dengan laju
pengendapan berbanding terbalik. Semakin besar konsentrasi maka kecepatan
pengendapan semakin kecil. Dari hasil percobaan yang telah di dapat,
pengendapan terjadi di pengaruhi oleh luas penampang wadah, semakin besar luas
penampang wadah maka kecepatan pengendapannya semakin cepat. Sehingga
kecepatan pengendapan pada beaker glasss lebih cepat dibandingkan gelas ukur.
Pengendapan juga dipengaruhi oleh konsentrasi, semakin besar konsentrasi, maka
semakin berkurang laju pengendapannya (Cabe,1985).
Perbandingan antara konsentrasi dengan kecepatan pengendapan
berbanding terbalik artinya semakin besar konsentrasi suatu larutan maka
kecepatan alir yang di dapat semakin kecil. Hal tersebut sesuai dengan teori.
Berdasarkan teori, semakin besar konsentrasi padatan maka semakin berkurang
kecepatan pengendapan. Hal ini merupakan makin besar konsentrasi maka
semakin besar gaya yang ditimbulkan antar partikel, yang menyebabkan laju
pengendapan itu berkurang dan berangsur-angsur turun (Cabe, 1988).
160
140
120
100
Co (gr/L)
200
150 Run I (80 gr/L)
100 Run II (100 gr/L)
Run III (130 gr/L)
50
0
0 0.1 0.2 0.3 0.4 0.5 0.6 0.7
V (cm/menit)
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil percobaan diperoleh kesimpulan:
1. Pengendapan pada beaker glass paling cepat terjadi pada konsentrasi 70
gr/L dengan waktu pengendapan 14 menit sedangkan pengendapan paling
lama pada konsentrasi 130 gr/L dengan waktu pengendapan 22 menit.
2. Pengendapan paling tinggi pada glass ukur pada menit ke-2 yaitu 11,8 cm
pada konsentrasi 130 gr/L, sedangkan pengendapan paling lama pada
menit ke-22 yaitu 8,5 cm dengan konsentrasi 100 gr/L.
3. Laju pengendapan pada beaker glass lebih kecil dibandingkan pada gelas
ukur. Hal ini dikarenakan luas permukaan beaker glass lebih besar
dibandingkan gelas ukur.
5.2 Saran
Pada percobaan selanjutnya diharapkan bahan yang diuji memiliki jenis
yang berbeda agar bisa langsung dilihat perbandingan kecepatan sedimentasinya
misalnya antara tepung terigu dan semen. Atau bisa memvariasikan jenis
pelarutnya misalnya air dan minyak untuk menguji perbedaan kecepatan
sedimentasi berdasarkan faktor viskositas cairannya.
DAFTAR PUSTAKA
Asdak. 1995. Transpor process and separation process principles. Edisi ke-4.
New jersey: prentice Hell.
Chay Asdak, 1995. Hidrologi dan Pengelolaan Daerah Aliran Sungai, Gajah Mada
University Press, Yogyakarta. Hal.169, 455-459, 463, 472-473, 491.
Geankoplis J Christie, 1993, Transport Processes and Unit Operations. Edisi ke-4.
New Jersey: Prentice-Hall International, Inc.
Granger, George., 1995, Unit Operatio, John Wiley and Sons Inc., New York
Hambali, Robby, Yayuk Apriyanti. 2016. Studi Karakteristik Sedimen dan
Sedimentasi Sungai Daeng-kabupaten Bangka Barat. Frofil, 4 (2). 1-10.
Marth, Konginan. 2000. Fisika SMU. Jakarta: Erlangga
Mc.Cabe, 1999. Operasi Teknik Kimia Jilid 1 Edisi ke-4. Jakarta; Erlangga
Sembiring, Amelia Ester., 2014, Analisis Sedimentasi Di Muara Sungai Panasen.
Vol 2 No 3. Manado: Universitas Sam Ratulangi.
Sitanala Arsyad, 2010. Konservasi Air dan Tanah. IPB Press. Bogor. Hal. 98-102.
Suripin, 2001. Pelestarian Sumber Daya Tanah dan Air. Semarang. Hal. 22-25,
71-82, 134-138.
Suripin. 2003. Sistem Drainase Perkotaan Yang Berkelanjutan, Semarang. Hal.
32-50, 57-58.
Roessiana D L, Setiyadi, dan Sandy BH. 2014. Model Persamaan Faktor Koreksi
pada Proses Sedimetasi dalam Keadaan Free Settling. Sains dan Teknologi
Lingkungan, 6(2), 1-9.
Wantasen, Sofia., 2003. Laporan AkhirInvestigasi Kualitas Air Sungai dan Danau
Tondano. PT Palma Sejati Konsultan, Hal. 34-35.
LAMPIRAN B
PERHITUNGAN
Z0 - Z1 12- 10 cm
V1 = = = 1 cm/menit
∆t 2 menit
Z1 - Z2 10-7,5 cm
V2 = = = 1,25 cm/menit
∆t 2 menit
Z2 - Z3 7,5-4,8 cm
V3 = = = 1,35 cm/menit
∆t 2 menit
Z3 - Z4 4,8-4 cm
V4 = = = 0,4 cm/menit
∆t 2 menit
Z4 - Z5 4 -3,7 cm
V5 = = = 0,15 cm/menit
∆t 2 menit
Z5 - Z6 3 ,7-3,5 cm
V6 = = = 0,1 cm/menit
∆t 2 menit
Z6 - Z7 3 ,5 - 3,5 cm
V7 = = = 0,0 cm/menit
∆t 2 menit
Z7 - Z8 3 ,5- 3 , 3 cm
V8 = = = 0,1 cm/menit
∆t 2 menit
Z8 - Z9 3,3-3,3 cm
V9 = = = 0 cm/menit
∆t 2 menit
Z9 - 10 3,3 - 3,3 cm
V10 = = = 0 cm/menit
∆t 2 menit
Beaker glass
2.
Gelas ukur
3.
Stopwatch
5.
Sebagai alat pengukur
Penggaris
6.
Sebagai alat penimbang berat
Neraca analitis