RESUME PRESENTASI KELOMPOK 1

OLEH KELOMPOK 2
Anggota Kelompok 2:
Ronaldo Praja Haganta Silaban (1806511154)
Judith Audry Petra Manalu (2006511061)
I Made Krisna Putra (2006511067)
Putu Gita Nanda Savitri (2006511071)
Yhosin Leksan Pratama (2006511080)
Vanessa Ridhi (200611087)
I Dewa Ayu Yuniantari (2006511089)
Buana Santi Gotami (2006511095)
Ica Natalia Br Karo (2006511096)
Desak Dwi Asthri Cahyani (2006511098)

I Made Krisna Pradnya Putra (2006511067)

Jelaskan konsep pengelolaan tanah yang baik bagi tanaman dan tidak merusak kondisi struktur dan tekstur tanah
itu sendiri dan sebutkan beberapa cara mengukur indeks kualitas tanah?
Jawaban : dijawan oleh Komang Triyan Ardiyana (2006511107)
Dalam mengelola tanah perlu diperhatikan berbagai hal-hal seperti berikut :
 Memperbaiki kemampuan tanah dalam menyimpan dan menyediakan unsur hara
 Memperbesar volume perakaran
 Pelestarian (konservasi), yang merupakan komitmen bersama dalam upaya menambah
Bahan organik :
1. N-total, dengan metode Kjeldahl,
2. Nitrat, dengan metode titrasi,
3. P tersedia, dengan metode Bray,
4. K tertukar ekstrak NH4OAc, diukur dengan flamefotometer,
5. C-organik, dengan metode Walkley & Black,
6. pH H2O, dengan pH stick,
7. Tekstur, dengan metode analisis granuler cara pipet,
8. Berat volume, dengan metode ring sampler,
9. Porositas, dengan perhitungan menurut rumus n=1-(BV/BJ),
10. Kemantapan agregat, dengan perhitungan nilai perbandingan dispersi (NPD).

Intan Raviani Kharisma (2006511099)

Apa yang memengaruhi evaporasi?
Jawaban : dijawab oleh Ni Kadek Ayu Windy Astari (2006511102)
Besar kecilnya evaporasi dipengaruhi oleh faktor suhu air, suhu udara, kelembapan tanah, kecepatan angin,
tekanan udara, tanaman dan sinar matahari.
Judith Audry Petra Manalu (2006511061)
Apa sajakah indikator-indikator yang mempengaruhi kualitas dari tanah? dan apa pengaruh dari indikator
kualitas tanah tersebut?
Parameter apa yang mempengaruhi kualitas dari tanah? dan apa pengaruh dari parameter kualitas tanah
tersebut?
Jawaban : dijawab oleh Kadek Sri Dwi Wahyuni (2006511062)
Parameter yang mempengaruhi kualitas tanah adalah sifat, karakteristik atau proses fisika, kimia dan biologi
tanah yang dapat menggambarkan kondisi tanah. Parameter-parameter kualitas tanah tersebut akan
menunjukkan proses-proses yang terjadi dalam ekosistem, memadukan sifat fisika tanah, kimia tanah dan
proses biologi tanah, dapat diterima oleh banyak pengguna dan dapat diterapkan di berbagai kondisi lahan, peka
terhadap berbagai keragaman pengelolaan tanah dan perubahan iklim, dan apabila mungkin sifat tersebut
merupakan komponen yang biasa diamati pada data dasar tanah.

Janette Lauranti Rosiandita (2006511103)

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, terdapat beberapa jenis tanah yang cocok untuk lahan pertanian.
Apakah semua jenis tanah ini cocok untuk semua jenis tanaman?
Ataukah setiap tanaman memiliki perlakuan yang berbeda-beda? Jika memang setiap jenis tanaman harus
ditanam di tanah yang sesuai, bagaimana jika tanaman A ditanam menggunakan salah satu jenis tanah subur,
tetapi seharusnya bukan menggunakan jenis tanah tersebut? Apakah yang akan terjadi dengan tanaman
tersebut?
Jawaban: dijawab oleh Tiaraveli Putri Diana (2006511068) dan ditambahkan dari Komang Triyan Ardiyana
(2006511107)
Tidak semua tanah cocok untuk semua jenis tanaman, Sebagai media tanam, tanah memiliki peran penting
terhadap proses pertumbuhan tanaman. Karena itu, kita diharuskan memilih jenis tanah yang cocok digunakan
untuk berkebun dan mempunyai kualitas terbaik supaya tanaman dapat tumbuh secara subur dan optimal.
Seperti contohnya : Tanah litosol umumnya tidak bisa dimanfaatkan, karena tanah ini berasal dari jenis batu-
batuan keras yang belum mengalami pelapukan dengan sempurna. Oleh karena itu, tanah jenis ini sulit untuk
ditanami tumbuhan. hanya sebagian kecil saja yang dapat digunakan untuk tanaman pohon-pohon besar di
hutan, palawija, dan padang rumput. Jadi tanaman seperti padi tidak cocok untuk ditanam di tanah ini, karena
padi cocok di tanam di tanah yang berunsur hara tinggi seperti contohnya tanah alluvial dan tanah humus.

Connie Virginia Yunistria Nainggolan (2006511063)

Apakah ada kaitan antara titik layu permanen dengan kapasitas lapang? Jika ada, bagaimana kaitannya?
Jawaban : dijawab oleh Ni Komang Ayu Dirgantari (2006511064)
Ada. jika dilihat pengertiannya, kapasitas lapang untuk menahan batas air mmaksimun setelah adanya
evaporasi, kaitannya air dapat ditahan oleh akar, jika akar sudah tidak dapat menahan air maka tanaman akan
layu dinamakan titik layu permanen.
Jawaban Ibu Wiyanti : kurva karakteristik air diawali dari posisi jenuh, jika dibiarkan air daalam pori dalam
tanah akan lolos karena adanya gaya gravitasi (air gravitasi). setelah tanah kena hujan terkena excess air (jenuh)
kemudian dibiarkan selama 2 hari atau tidak ada air, maka air sudah hilang dari pori tersebut, itulah kondisi
kapasitas lapang. kondisi di mana air gravitasi sudah berhenti. setelah kondisi kapasitas lapang dibiarkan lalu
menguap maka akan melalui tahap penguapan, sampai pada suatu titik tanaman sudah tidak mampu bertahan,
kondisi ini dinamakan dengan titik layu permanen. Akan tetapi air adhesi masih bisa mengika tanaman di luar
dari kapasitas lapang tersebut sehingga masih berpeluang untuk memberi air bagi tanaman tersebut. Air yang
ada di antara titik layu permanen dan kapasitas lapang adalah air yang bisa digunakan bagi tanaman tersebut.
atau disebut dengan air kapiler.

Kurnia Mangayun (2006511178)

Apa peranan bahan organik terhadap kesuburan tanah?
Jawaban : dijawab oleh Thasya Catheryne (2006511079)
Bahan organik berperan penting dalam menentukan kemampuan tanah untuk mendukung pertumbuhan
tanaman. Peran bahan organik adalah meningkatkan kesuburan tanah, memperbaiki struktur tanah,
meningkatkan kemampuan tanah memegang air, meningkatkan pori-pori tanah, dan memperbaiki media
perkembangan mikroba tanah. Tanah berkadar bahan organik rendah berarti kemampuan tanah mendukung
produktivitas tanaman rendah. Hasil dekomposisi juga dapat berupa asam organik yang dapat meningkatkan
ketersediaan hara bagi tanaman. Bahan organik di samping berpengaruh terhadap pasokan hara tanah juga tidak
kalah pentingnya terhadap sifat fisik, biologi dan kimia tanah lainnya. Syarat tanah sebagai media tumbuh
dibutuhkan kondisi fisik dan kimia yang baik. Keadaan fisik tanah yang baik apabila dapat menjamin
pertumbuhan akar tanaman dan mampu sebagai tempat aerasi dan lengas tanah, yang semuanya berkaitan
dengan peran bahan organik. Peran bahan organik yang paling besar terhadap sifat fisik tanah meliputi :
struktur, konsistensi, porositas, daya mengikat air, dan yang tidak kalah penting adalah peningkatan ketahanan
terhadap erosi
Ditambahkan oleh Dwi Sandy Sevriani Br Karo (2006511059) :
Perlu diketahui, bahwa bahan organik merupakan sekumpulan beragam senyawa-senyawa organik kompleks
yang sedang atau telah mengalami dekomposisi, baik itu berupa humus hasil humifikasi, maupun senyawa
mineralisasi. Lalu, peran bahan organik terhadap kesuburan tanah, sebagai berikut:

1. Mempunyai peran penting sebagai penyimpan, pemasok, dan penyedia unsur hara bagi tanaman (terutama
unsur nitrogen, fosfor, dan sulfur).
2. Mampu memperbaiki sifat fisik, misal membentuk struktur tanah dan kimia tanah, misal buffer pH, serta
merupakan salah satu pembentuk perekat tanah.

3. Granulator, yang artinya bahan organik tanah dapat membentuk granula-granula yang berperan untuk
meningkatkan aerasi tanah. (Aerasi merupakan kelancaran pergerakan /atau pertukaran udara di dalam tanah).

4. Bahan organik juga sebagai sumber energi /atau makanan bagi mikroorganisme. Karena dalam tanah ada
biota tanahnya, seperti mikroorganisme dan cacing-cacing tanah, maka seandainya dalam tanah tidak terdapat
bahan organik, maka semakin lama biota tanah dan mikroorganisme akan semakin sedikit, karena makanan
untuk mereka tidak ada. Sedangkan kita tahu, bahwa biota tanah sebagai salah satu penunjang penting untuk
kesuburan tanah. Jika struktur tanah meningkat dan menjadi lebih subur tentunya akan meningkatkan
pertumbuhan pada tanaman tersebut