Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

HADITS TARBAWI

TENTANG

METODE PENDIDIKAN

DOSEN PENGAMPU: IRFAN M. Pd

DI SUSUN OLEH:

IMAM FAD’AH

SAYYIDATUL MU’MINAH

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI)


SEKOLAH TINGGI ILMU TARBIYAH (STIT)
SUNAN GIRI BIMA
TAHUN AJARAN 2023/2024
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah Puji syukur atas kehadirat allah swt. Yang telah memberikan kita
berbagai macam nikmat yakani nikmat iman, islam Kesehatan, dan lebih-lebih
kesempatan sehingga kita dapat dan menyelesaikan makalah HADITS
TARBAWI tentang METODE PENDIDIKAN dengan selesai. Sholawat beserta
salam tak lupa pula kita kirimkan sholawat kepada Nabi kita yaitu nabi
Muhammad saw, yang telah merubah peradaban jaman dari alam kegelapan
menuju alam terang benderang dan dari jaman jahiliyah menuju jaman
Islamiyah seperti islam yang kita rasakan sampai hari ini.

Bima 28, februari, 2023

penyusun
DAFTAR ISI

COVER

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I: PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
B. RUMUSAN MASALAH
C. TUJUAN

BAB II: PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN METODE PENDIDIKAN


B. METODE-METODE PENDIDIKAN
C. METODE PENDIDIKAN DALAM ISLAM

BAB III: PENUTUP

A. KESIMPULAN
B. SARAN DAN KRITIK
BAB I

PENDAHULUAN

A.Latar belakang

Dalam pendidikan Islam, metode menempati tempat yang sangat penting


dalam mencapai tujuan, karena merupakan sarana untuk memberi makna pada
mata pelajaran yang termasuk dalam kurikulum sehingga siswa dapat
memahaminya atau mengintegrasikannya ke dalam pemahaman fungsionalnya.
berpendidikan baik. Metode ini dianggap tepat dalam pendidikan Islam bila
mengandung nilai-nilai lahir dan batin yang ditentukan dari sudut pandang yang
realistis dan praktis guna mencapai nilai-nilai ideal yang terkandung dalam
tujuan pendidikan Islam. Dalam proses pendidikan terdapat hubungan yang
ideal dan praktis antara kurikulum, kurikulum (mata pelajaran) dan tujuan
pendidikan Islam. Oleh karena itu, proses pendidikan Islam mencakup
pentingnya asimilasi nilai-nilai Islam dan mentransformasikannya ke dalam
kepribadian peserta didik guna membentuk umat Islam yang ikhlas dan saleh
yang mengamalkan ilmu sesuai dengan kebutuhan agama dan Kehidupan
masyarakat.1

Metode pendidikan adalah dasar untuk pembelajaran yang efektif, aktif


dan sukses, Hal ini akan mendorong peserta didik mengembangkan potensi
dirinya untuk perbaikan, mulai dari kecerdasan, akhlak, moral dan keterampilan
yang berguna bagi dirinya, masyarakat dan masyarakat yang berkembang pesat.
Perkembangannya sangat dinamis, butuh waktu berabad-abad bagi pendidikan
Islam untuk segera memahami sumber-sumber pendidikan Islam bagi siapa saja
yang mempelajarinya, sedangkan manusia sebagai makhluk yang terhubung
secara sosial saling menantang. Untuk menerima perubahan zaman. 2

1
M. Kholil Asy’ari, “METODE PENDIDIKAN ISLAM”, JURNAL QATHRUNA, Vol. 1, No. 1, 2014, Hal 193-194.
2
Andi Hidayat, “METODE PENDIDIKAN ISLAM UNTUK GENERASI MELENIAL”, Jurnall Penelitian, Vol.10, No. 1,
2018, Hal 55-56.
Pembahasan kita tentang pendidikan tidak terlepas dari hubungan
manusia dengan pendidikan. Manusia sebagai makhluk pendidikan adalah
makhluk dinamis yang akan selalu menerima dan mengalami perubahan,
sehingga pendidikan harus terus mengikuti dinamika perubahan manusia.3

B.Rumusan masalah
1. Pengertian metode pendidikan
2. Metode-metode pendidikan
3. Metode pendidikan dalam islam
C.Tujuan
1. Untuk mengetahui penertian metode Pendidikan
2. Untuk mengetahui apa aja metode-metode Pendidikan
3. Dan untuk mengetahui metode Pendidikan yang ada dalam islam.

BAB II

PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN METODE PENDIDIKAN

3
Ibid, Hal 58.
Metodologi adalah pembahasan tentang metode atau metode. Secara linguistik,
metode berasal dari bahasa Yunani Kata “metode” terdiri dari dua suku kata,
yaitu “metha” yang artinya melalui/melalui dan "hodos" berarti cara/cara.
Dalam bahasa Inggris dikenal istilah method dan way Metode & Cara
menerjemahkan kata metode ke dalam bahasa Arab diungkapkan dengan kata
yang berbeda seperti kata at-thoriqoh, al manhaj dan al Vasila. At thoriqoh
artinya jalan, al manhaj artinya sistem dan al wasilah berarti perantara. Jadi kata
bahasa arab selanjutnya dari segi metode adalah ath-thoriqoh. Jadi metode itu
berarti sesuatu jalur yang dipilih ke tujuan.4
Bapak pendidikan nasional di Indonesia, Ki Hajar Dewantara, mengidentifikasi
pentingnya pendidikan; “Pendidikan adalah suatu kebutuhan dalam kehidupan
dan perkembangan anak, sedangkan pendidikan mengarahkan semua kekuatan
kodrat dalam diri anak-anak tersebut agar mereka dapat mencapai derajat
keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya sebagai manusia dan
sebagai anggota masyarakat.” Pendidikan adalah proses memanusiakan,
selanjutnya disebut humanisasi. Oleh karena itu kita harus dapat menghormati
hak dasar setiap manusia. Dengan kata lain, mahasiswa bukanlah mesin
manusia yang diatur sesuka hati, mereka adalah generasi yang harus kita pimpin
dan jaga. Mampu mengembangkan kemandirian dalam setiap perubahan
menuju kedewasaan, berpikir kritis dan memiliki sikap etis yang baik. Jadi
pendidikan tidak hanya membentuk manusia yang berbeda dengan karakter
lainnya, yang bisa makan dan minum, berpakaian dan mengatur rumah tangga,
inilah yang disebut kemanusiaan.5
B. METODE-METODE PENDIDIKAN
1. Metode ceramah

4
https://journal.uinsi.ac.id/index.php/fenomena/article/download/1184/657, Hal 82-83, 18 februari 2023,
17.55 wib.
5
Desi pristiwanti, dkk, “Pengertian Pendidikan”, Jurnal Pendidikan Dan Konseling, Vol. 4, No. 6, 2022, Hal, 7911
Pengajaran – metode mengajar siswa materi tertentu melalui narasi lisan.
(Tafsir, 2012) Nada suara ini sering digunakan Nabi ketika mencari wahyu
melalui sarana ekspresi publik, seperti hadits berikut:

Artinya: Menceritakan kepada kami Qutaibah ibn Sa‟id dan Zuhair ibn Harb,
berkata, “Menceritakan kepada kami Jarir, dari„Abdul Malik ibn „Umair, dari
Musa ibn Thalhah, dari Abu Hurairah,ia berkata, “Tatkala diturunkan ayat ini:
“Dan peringatkanlah para kerabatmu yang terdekat (Q.S. Al-Syu‟ara:125),
maka Rasulullah Saw memanggil orang-orang Quraisy. Setelah mereka
berkumpul,Rasulullah Saw berbicara secara umum dan khusus. Beliau
bersabda, “Wahai Bani Ka‟ab ibn Luay, selamatkanlah diri kalian dari neraka!
Wahai Bani „Abdi Syams, selamatkanlah diri kalian dari neraka! Wahai Bani
„Abdi Manaf, selamatkanlah diri kalian dari neraka! Wahai Bani Hasyim,
selamatkanlah diri kalian dari neraka!, wahaiFatimah, selamatkanlah dirimu dari
neraka! Karena aku tidak kuasa menolak sedikitpun siksaan Allah terhadap
kalian. Aku hanya punya hubungan kekeluargaan dengan kalian yang akan aku
sambung dengan sungguh-sungguh”. (H.R. Muslim ). (Ibnu Hajar Al Asqalani
& Imam Al Hafizh, 1997).
Hadits tersebut menjelaskan bahwa menyampaikan wahyu atau mengajak
orang lain untuk mengikuti ajaran yang telah ditetapkan bahkan memberi
nasihat kepada orang yang bisa menggunakan metode tajwid. Nabi Muhammad
SAW juga mengajarkannya untuk berpidato kepada kaum Quraisy secara umum
dan khususnya dengan tujuan menyeru kaum Quraisy dan yang lainnya untuk
menyelamatkan diri dari api karena Nabi tidak berdaya. Dia menolak hukuman
sekecil apa pun dari Tuhan untuk umatnya.6
2. Metode diskusi

Kata diskusi berasal dari bahasa Latin "diskusi" dan berarti sesuatu seperti
"memverifikasi" dan "menguji" (memverifikasi, memeriksa). (Trianto, 2009).
6
Saehu Abas, “Metode dan Media Pendidikan (Telaah Kajian Hadits Tarbawi)”, Jurnal Pendididkan Agama
Islam Vol. 2, No. 2, 2021, Hal 173.
Pembenaran. Banyak orang yang memperdebatkan pentingnya kurikulum untuk
pemerataan. Di antara hadits-hadits yang berkaitan dengan metode diskusi
adalah sebagai berikut: Hadits Qutaibah ibn Sâ‟id dan Ali ibn Hujr, katanya
hadis Ismail dan dia ibnu Ja‟far dari „Alâ‟ dari ayahnya dari Abu Hurairah ra.
bahwasanya Rasulullah Saw. bersabda: Tahukah kalian siapa orang yang muflis
(bangkrut)?, jawab mereka; orang yang tidak memiliki dirham dan harta. Rasul
bersabda; Sesungguhnya orang yang muflis (bangkrut)?, jawab mereka; orang
yang tidak memiliki dirham dan harta. Rasul bersabda; Sesungguhnya orang
yang muflis dari ummatku adalah orang yang datang pada hari kiamat dengan
(pahala) salat, puasa dan zakat,. Dia datang tapi telah mencaci ini, menuduh ini,
memakan harta orang ini, menumpahkan darah (membunuh) ini dan memukul
orang ini. Maka orang itu diberi pahala miliknya. Jika kebaikannya telah habis
sebelum ia bisa menebus kesalahannya, maka dosa-dosa mereka diambil dan
dicampakkan kepadanya, kemudian ia dicampakkan ke neraka.(H.R. Muslim).
Hadits ini menunjukkan bahwa Rasulullah SAW mulai belajar dengan
mengajukan pertanyaan, dan ternyata jawaban para sahabatnya salah, maka
Rasulullah SAW menjelaskan bahwa kebangkrutan bukan arti menurut bahasa.
Namun, kebangkrutan berarti akhirat, jadi perbuatan baik dikacaukan dengan
kesalahan.7

3. Metode Eksperimen
Metode eksperimen adalah metode pembelajaran dimana percobaan
dilakukan terhadap materi yang dipelajari dengan mengamati secara cermat
setiap proses dan hasil percobaan. Metode ini biasanya diterapkan pada mata
pelajaran tertentu seperti IPA, Kimia dan sejenisnya. Hadits terkait dengan
metode di atas yaitu Artinya: Menceritakan kepada kami Qutaibah ibn Sa‟id al-
Tsaqafi dan Abu Kamil al-Jahdari dan pada satu lafaz, Qutaibah berkata,
“Menceritakan kepada kami Abu Awanat, dari Sima, dari Musa ibn Thalhah,
dari ayahnya RA, katanya, “Aku berjalan bersama-sama Rasulullah Saw, maka
7
Ibid, Hal. 174-175
di tengah jalan kami bertemu dengan sekelompok orang yang sedang diatas
pohon kurma. Beliau bertanya, “Apa yang sedang kalian perbuat?” Jawab
mereka, “Kami sedang mencangkok pohon kurma.” Kata Rasulullah Saw,
“Menurut dugaanku, pekerjaan itu tidak ada gunanya.” Lalu mereka hentikan
pekerjaan mereka. Tetapi kemudian dikabarkan orang kepada beliau bahwa
pekerjaan mereka itu berhasil baik. Maka Rasulullah Saw bersabda, “Jika
pekerjaan itu ternyata bermanfaat bagi mereka, teruskanlah! Aku hanya
menduga-duga. Maka janganlah di ambil peduli duga-dugaan itu. Tetapi jika
aku berbicara mengenai agama Allah, maka pegang teguhlah itu, karena aku
sekali-kali tidak akan berdusta terhadap Allah.”(H.R Muslim). Hadits ini
menyebutkan bahwa Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam memutuskan perkara ini
menurut hikmahnya sebagai berikut: Budidaya sawit. Namun, setelah orang
melaporkan kepadanya bahwa ini (dilakukan dengan baik). Nabi, semoga doa
dan damai Allah besertanya, berkata: Jika pekerjaan itu bermanfaat, maka
lanjutkan dan jangan khawatir tentang harganya.8

4. Metode Tanya Jawab

Metode tanya jawab adalah metode pengajaran di mana guru mengajukan


serangkaian pertanyaan kepada siswa tentang suatu topik atau bacaan sambil
mendengarkan pemikiran reguler siswa. Metode tanya jawab merupakan salah
satu teknik pedagogis yang dapat membantu mengatasi kekurangan dalam
metode pembelajaran, Karena guru bisa mendapatkan gambaran pemahaman
siswa mengungkapkan apa yang dikatakan. Hadits terkait metode di atas yaitu:

Artinya: Menceritakan kepada kami Ismail ibn Ibrahim, memberitakan kepada


kami Abu Hayyan al-Tamimi dari Abi Zar‟at dari Abu Hurairah, ia berkata,
“pada suatu hari ketika Nabi Saw sedang duduk bersama sahabat, tiba-tiba
datang seorang laki-laki dan bertanya, “Apakah iman itu?” Jawab Nabi, “Iman
adalah percaya kepada Allah, para malaikat-Nya, dan pertemuan denganNya,
8
Ibid, Hal. 176-177
para rasulNya, dan percaya pada hari berbangkit dari kubur. Lalu laki-laki itu
bertanya kembali. Apakah islam itu? Jawab Nabi Saw, “Islam ialah menyembah
kepada Allah dan tidak menyekutukan-Nya dengan sesuatu apapun, mendirikan
salat, menunaikan zakat yang di fardhukan, dan berpuasa di bulan Ramadhan.”
Lalu laki-laki itu bertanya lagi, “Apakah Ihsan itu? Jawab Nabi Saw, Ihsan ialah
menyembah Allah seolah-olah engkau melihat-Nya. Jika engkau tidak melihat-
Nya, ketahuilah bahwa Allah melihatmu.” Lalu laki-laki itu bertanya lagi:
“Apakah hari kiamat itu?” Nabi Saw menjawab, “Orang yang ditanya tidak
lebih mengetahui daripada orang yang bertanya, tetapi saya beritahukan
kepadamu beberapa syarat (tanda-tanda) akan tiba hari kiamat, yaitu jika budak
sahaya telah malahirkan majikannya, dan jika penggembala unta dan ternak
lainnya telah berlomba-lomba membangun gedung. Dan termasuk dalam lima
macam yang tidak dapat mengetahuinya kecuali Allah, yaitu tersebut dalam
ayat: “sesungguhnya Allah hanya pada sisinya sajalah yang mengetahui hari
kiamat, dan Dia pula yang menurunkan hujan dan mengetahui apa yang ada
dalam rahim ibu, dan tidak seorang pun yang mengetahui di manakah ia akan
mati. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui yang sedalam-dalamnya.”
Kemudian pergilah orang itu. Lalu Nabi Saw menyuruh sahabat, “Antarkanlah
orang itu. Akan tetapi, sahabat tidak melihat bekas orang itu. Maka Nabi Saw
bersabda, Itu adalah Malaikat Jibril AS yang datang mengajarkan agama
bagimu.”(H.R Bukhari). Hadits ini menjelaskan pertanyaan dan jawaban
malaikat Jibril dengan Utusan Tuhan, semoga Tuhan memberkatinya dan
memberinya kedamaian. Dimana Malaikat Jibril? Dia datang sebagai orang lain
untuk mengajar agama Rasulullah itu seperti “Rukun Iman dan Rukun Islam”. 9

5. Metode Demontrasi

Istilah demonstrasi digunakan di dalam kelas Mendeskripsikan pentingnya


mengajar secara umum Lisan dalam kaitannya dengan pekerjaan fisik atau

9
Ibid, Hal. 177-178.
elemen sistem operasi atau objek. Dan Anda juga bisa melihatnya seperti itu, Ini
adalah metode pengajaran yang menggunakan penjelasan Menunjukkan
pemahaman atau menunjukkan kepada siswa bagaimana melakukan sesuatu

Hadits yang berkaitan dengan metode ini antara lain: Artinya: Menceritakan
kepada kami Adam, ia berkata, memberitakan kepada kami Syu‟bat,
memberitakan kepadaku Hakam, dari Jar, dari Sa‟id ibn Abdurrahman ibn
Abza‟, dari Ayahnya, ia berkata, “Telah datang Ammar bin Yasir berkata
kepada Umar bin Khatthab, “Tidaklah anda ingat seseorang kepada Umar bin
Khatthab, lalu ia berkata, “Sesungguhnya aku sedang junub, dan aku tidak
menemukan air?” Maka berkata Umar ibn Yasir kepada Umar bin Khatthab,
“Ketika saya dan anda dalam sebuah perjalanan. Adapun anda belum shalat,
sedangkan saya berguling-guling ditanah kemudian saya salat. Saya pun
menceritakannya kepada Rasulullah Saw, kemudian Beliau bersabda,
“Sebenarnya anda cukup begini. Rasulullah memukulkan kedua telapak
tangannya ketanah dan meniupnya, kemudian mengusap keduanya pada wajah
dan tangan beliau.(H.R. Bukhari).10 Hadits menyebutkan bahwa jika di
Bepergian dan meninggalkan sholat saat ini (tidak ada air). Kewajiban
tayammum, sebagaimana yang diajarkan oleh Rasulullah saw. Dengan
memukul kedua telapak tangan di lantai dan menepuk, lalu pijat ke wajah dan
tangan.
6. Metode Pujian atau Rewards

Metode pujian adalah cara memberikan sesuatu Apresiasi siswa terhadap


tindakan, sikap, atau tingkah laku perilaku positif. siswa (Zaynel Effendi, Nizar,
2011) Hadits Mengenai metode pujian: Artinya: Menceritakan kepada kami
Abdul Aziz ibn Abdullah, ia berkata, menceritakan kepadaku Sulaiman, dari
Amar ibn Abi Amar, dari Said ibn Abi Said al-Maqburi, dari Abu Hurairah,
bahwasanya ia berkata, ketika ia bertanya, “Ya Rasulullah! Siapakah orang

10
Ibid, Hal. 178-179.
yang paling bahagia mendapatkan syafaatmu pada hari kiamat? Rasulullah
bersabda, “Saya sudah menyangka, wahai Abu Hurairah bahwa tidak ada yang
bertanya tentang hadits ini seorangpun yang mendahuluimu, karena saya
melihat semangatmu untuk hadits. Orang yang paling bahagia dengan syafaatku
pada hari kiamat adalah orang yang mengucapkan “La Illaha illaallah” dengan
ikhlas dari hatinya atau dari dirinya.”(H.R. Bukhari). Dalam hadits ini,
sebagaimana Nabi memuji Abu Hurairah Atas kegigihannya dalam berbicara
dan memberikan hadiah berupa Dia menjawab pertanyaannya kepada Nabi. 11

7. Metode Pemberian Hukuman atau Punishments

Metode ini merupakan metode yang dapat diterapkan Menghukum orang


atau siswa yang telah melakukannya Kesalahan. Hadits Metode ini meliputi:
Artinya: Menceritakan kepada kami Mu‟ammar ibn Hisyam, yakni al-Yasykuri,
menceritakan kepada kami Isma‟il, dari Suwwar ibn Abi Hamzah- berkata Abu
Dawud, “Dia adalah Suwwar ibn Dawud Abu Hamzah al-Muzanni al-Shairafi-
dari „Amr ibn Syu‟aib, dari ayahnya, dari kakeknya, ia berkata, Rasulullah Saw
bersabda,“perintahkanlah anak-anakmu salat ketika usia mereka tujuh tahun,
dan pukullah mereka jika meninggalkannya saat mereka berusia sepuluh tahun,
dan pisahkanlah tempat tidur mereka.”(H.R. Abi Dawud). Hadits diatas
menjelaskan tentang memerintahkan anak-anak untuk melaksanakan shalat, dan
ketika sudah berumur sepuluh tahun boleh memukulnya jika tidak
melaksanakan shalat. Adapun hadits pendukung lainnya: Artinya” Menceritakan
kepada kami Abdullah ibn Maslamah ibn Qa‟nab, menceritakan kepada kami
al-Mughirat, yakni al-Hizami, dari Abu Zinad, dari A‟raj, dari Abu Hurairah, ia
berkata, “Rasulullah Saw bersabda, “Apabila memukul salah seorang kamu
akan saudaranya, maka hindarilah wajah.”(H.R. Muslim).12

B. METODE PENDIDIKAN DALAM ISLAM

11
Ibid, Hal. 180.
12
Ibid, Hal 180-182.
1. Metode al- hikmah

Al-hikmah bahasa Arab yang berarti ilmu pengetahuan, keadilan dan filsafat,
Kebijaksanaan dan interpretasi yang benar. Al-hikmah berarti undangan ke jalan
sang Tuhan. hak dan Apresiasi selalu penting sebagai faktor dalam proses
pembelajaran Keyakinan, faktor subjektif dan objek Struktur, media dan
lingkungan membantu. Pertimbangan pemilihan Gaya dengan minat penonton
Di mana siswa membutuhkan kebijaksanaan Sehingga tujuan pembelajaran
dapat tercapai Maksimum.

Imam Al-Qurthubi menafsirkan Al-hikmah dengan “kalimat lemah lembut".


Perintah Nabi untuk mengundang orang kepada “Dinullah” dan Syariahnya
lemah lembut, bukan dengan permusuhan. Ini berlaku bagi umat Islam
seluruhnya sebagai panduan dalam menyiar agama dan semua aspek
Pengiriman sudah termasuk proses belajar dan mengajar.13

2. Metode Mauizhah Hasanah

Mau'izhah hasanah terdiri dari dua kata “al-Mauizhah dan Hasanah”. Al-
mauizhah dalam tinjauan etimologis berarti “menyarankan, mengajar,
Pendidikan sedangkan hasanah berarti Bagus. Ketika dua kata ini digabungkan

berarti pengajaran yang baik. Al-Imam Jalaludin Asy-Syuyuti dan Jalaludin


Mahali mengidentifikasi kata tersebut "Al-Mau'izhah" adalah dengan maksud
dari kalimat ini ‫ موالرقيق القول أو اعظه‬yang berarti kata-kata lembut. Mengajarkan
itu cara yang baik dimediasi oleh kata-kata lembut diikuti oleh Perilaku
hasanah, demikian ungkapannya itu berarti kebaikan yang lembut lagi bagus.
Melalui metode Mau'idzah Hasanah bisa memberikan Pendidikan menyentuh
wastafel Jantung. Metode ini juga fleksibel dan dapat digunakan dalam berbagai
kondisi, usia dan tingkat pendidikan. Terkait dengan Bagi Quraish Shihah

13
Abdul Haris Pito, “METODE PENDIDIKAN DALAM AL-QURAN”, Jurnal Diklat Teknis Vol. 7, No. 1, 2019, Hal
121-122.
metode ini cocok di kalangan orang biasa, berdasarkan level pengetahuan
mereka.14

3. Metode Mujadalah

Kata jadilhum (‫ )جادلهم‬berasal dari kata jidal (‫ )جدال‬yang bermakna


diskusi.Istilah "jadala" tersedia secara luas dalam Alquran. Bahkan ada surat
disebut "al-mujaadilah" (Wanita wanita yang mengadakan gugatan). mujadalah
dalam konteks dakwah dan Pendidikan diartikan melalui dialog atau diskusi.
mujadalah berarti penggunaan Metode diskusi ilmiah yang baik dengan cara
yang baik dan lembut Wajah penuh persahabatan sementara

Hasilnya dipersembahkan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Metode pengiriman


ini diilustrasikan oleh Nabi Musa dan Nabi Harun berdiskusi dengan Firaun.
Sementara hasil akhirnya dikembalikan kepada Allah SWT. Karena hanya Allah
yang tau tipe ini diberitahukan atau tidak. Metode diskusi adalah metode
Pengiriman materi pendidikan dengan Memberi kesempatan kepada siswa
Untuk membahas dan menganalisis penggunaan Kumpulkan pendapat dan
ciptakan Kesimpulan atau kata-kata yang berbeda. Solusi alternatif untuk
masalah tersebut di dalam Metode pengajaran dalam pembelajaran disebut
metode dialog, memberikan diskusi Kesempatan terbesar Siswa untuk menggali
ilmu yang kemudian digabungkan dengan pendapat siswa lainnya. Satu sisi
Pemikiran yang dewasa dan hormat Pendapat orang lain sadar bahwa ada
Tampilan di belakangnya dan di sampingnya Siswa lain merasa dihargai
individu potensial, Kemampuan dan bakat bawaan.

Quraish Shihab menafsirkan surat itu Dalam Nahl 176 sebagai berikut:
Jika kami ingin mengangkat milik orang baik Tentu saja kami akan
melakukannya memberinya petunjuk untuk merealisasikan ayat-ayat Al-Qur’an.
Namun dia lebih suka turun ke bumi dan tidak mengangkatnya ke surga. Dia
Selalu ikuti hasratnya yang rendah. Situasinya selalu ada dalam kekacauan dan
14
Ibid, Hal 122-123.
kegilaan mengejar nafsu duniawi, tepatnya seperti anjing yang selalu menonjol
lidah, baik ditekan maupun tidak, Karena sangat sulit untuk bernafas seperti itu
Selalu menjadi hamba dunia gila untuk bersenang-senang dan keinginan
duniawi. Sungguh ini adalah analogi manusia yang mengingkari Tanda-Tanda
yang Allah di tetapkan. Jadi katakanlah sayangku Nabi, cerita ini baik-baik saja
dengan orang-orang Anda agar mereka berpikir dan percaya”.15

BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Metode Pendidikan ini adalah suatu cara yang sangat jitu untuk melihat
baagaimana perkembangan dalam proses belajar siswa.

Hadits Imam Bukhari di media Pendidikan, jelas menggambarkan Zaman


Para Rasul Dia mengajarkan ajarannya kepada teman-teman menggambarnya
Kotak dan garis lurus. Hal ini menunjukkan bahwa Nabi Muhammad
mengajarkan sains kepada para sahabatnya di zaman kuno Gunakan foto
sebagai alat media untuk ilustrasi Anda Untuk mengerti. Dengan kata lain,
hadits tersebut sangat relevan dengan media untuk mempelajari. Hadits juga
memberitahu kita bahwa di Setiap proses pembelajaran bersifat kecil () dan
15
Ibid, Hal 123-124.
Besar (makro) pasti membutuhkan mode pembelajaran Merupakan komponen
yang sangat penting dalam proses kegiatan pembelajaran membantu.

B.KRITIK DAN SARAN

Demikian makalah ini kami buat apabila ada kata-kata yang tidak tersesuai
dengan judulnya maka kami mohon di berikan kritik dan saran dari para
audiens.

DAFTAR PUSTAKA

Abdul Haris Pito, “METODE PENDIDIKAN DALAM AL-QURAN”, Jurnal Diklat


Teknis Vol. 7, No. 1, 2019,
Andi Hidayat, “METODE PENDIDIKAN ISLAM UNTUK GENERASI MELENIAL”,
Jurnall Penelitian, Vol.10, No. 1, 2018,
Dkk, Desi pristiwanti,“Pengertian Pendidikan”, Jurnal Pendidikan Dan
Konseling, Vol. 4, No. 6, 2022,
https://journal.uinsi.ac.id/index.php/fenomena/article/download/1184/657,
18 februari 2023, 17.55 wib.
Ibid,
Ibid,
Ibid,
Ibid,
Ibid,
Ibid,
Ibid,
Ibid,
Ibid,
M. Kholil Asy’ari, “METODE PENDIDIKAN ISLAM”, JURNAL QATHRUNA, Vol. 1,
No. 1, 2014,
Saehu Abas, “Metode dan Media Pendidikan (Telaah Kajian Hadits Tarbawi)”,
Jurnal Pendididkan Agama Islam Vol. 2, No. 2, 2021,

Anda mungkin juga menyukai