Anda di halaman 1dari 3

Nama : Ni Luh Gede Dian Anggereni

NIM : 2202014679
Kelas : 3D Manajemen
Pagi
Matkul : Akuntansi Biaya

Soal
1. Hitunglah harga pokok produksi dengan data-data dibawah ini :
1) BBB Rp 350.000
2) BTKL Rp 650.000
3) BOP diperhitungkan 40% dari biaya langsung

2. Perusahaan mempunyai data produksi sebagai berikut :


 Produk A :
o BBB : 600.000
o BTKL : 400.000
 Produk B :
o BBB : 400.000
o BTKL : 200.000
 Besarnya BOP Rp 600.000

Diminta :
1) Tentukan tarif BOP berdasarkan :
a) Biaya bahan
b) BTKL
c) Biaya langsung
2) Tentukan besarnya harga pokok masing-masing produk, jika BOP
dibebankan berdasarkan BBB, BTKL, biaya langsung
Jawab
1. Penjelasan:
Harga pokok produksi dihitung dengan cara menjumlahkan semua biaya
produksi, baik itu biaya langsung maupun biaya tidak langsung.

Dalam kasus ini, kita memiliki informasi berikut:


1) Biaya Bahan Baku (BBB) adalah Rp 350.000
2) Biaya Tenaga Kerja Langsung (BTKL) adalah Rp 650.000
3) Biaya Overhead Pabrik (BOP) dihitung sebesar 40% dari biaya langsung.

Biaya langsung merupakan total dari Biaya Bahan Baku dan Biaya Tenaga
Kerja Langsung. Jadi, menjumlahkan BBB dan BTKL, kita mendapatkan Rp
1.000.000.
Biaya Overhead Pabrik (BOP) kemudian dihitung sebagai 40% dari biaya
langsung, yang berarti 0.4 * Rp 1.000.000 = Rp 400,000.
Namun, berkaitan dengan soal diajukan, hanya dijelaskan bahwa BOP
diperhitungkan 40% dari biaya langsung, tanpa mengjelaskan tiga komponen
biaya langsung (BB, BTKL, BOP) sepenuhnya masuk dalam menghitung
HPP. Oleh sebab itu, dalam konteks ini, kita akan menghitung BOP sebesar
40% dari total BB dan BTKL saja(Biaya langsung), yaitu 0.4 * Rp1,000,000
= Rp 400,000.
Maka, untuk menghitung Harga Pokok Produksi (HPP), kita menjumlahkan
Biaya Bahan Baku (BBB), Biaya Tenaga Kerja Langsung (BTKL), dan
Biaya Overhead Pabrik (BOP).
Sehingga HPP = BBB + BTKL + BOP = Rp 350.000 + Rp 650.000 +
(40%*Rp 1.000.000) = Rp1,000,000 + Rp 150,000 = Rp 1.150.000
Jadi, harga pokok produksi dalam kasus ini adalah Rp 1.150.000.

2. Menentukan tarif BOP


a) Tarif BOP berdasarkan bahan = Total BOP / Total Bahan BakuDirek
(BBB) = Rp 600.000 / (Rp600.000 + Rp 400.000) = Rp 600.000 / Rp
1.000.000 = 0,6 atau 60%
b) Tarif BOP berdasarkan BTKL = Total BOP / Total BTKL = Rp
600.000
/ (Rp 400.000 + Rp 200.000) = Rp 600.000 / Rp 600.000 = 1 atau 100%
Menentukan besarnya harga pokok pada masing-masing produk
1) Harga pokok menggunakan metode BOP berdasarkan BBB :
Produk A: Biaya Bahan Baku + BTKL + BOP = Rp 600.000 + Rp
400.000
+ (0,6 x Rp 600.000) = Rp 1000.000 + Rp 360.000 = Rp 1360.000
Produk B: Biaya Bahan Baku + BTKL + BOP = Rp 400.000 + Rp
200.000
+ (0,6 x Rp 400.000 ) = Rp 600.000 + Rp 240.000 = Rp 840.000

2) Harga pokok menggunakan metode BOP berdasarkan BTKL:


Produk A: Biaya Bahan Baku + BTKL + BOP = Rp 600.000 + Rp
400.000
+ (1 x Rp 400,000) = Rp 1.000.000 + Rp 400.000 = Rp 1.400.000
Produk B: Biaya Bahan Baku + BTKL + BOP = Rp 400.000 + Rp
200.000
+ (1 x Rp 200,000) = Rp 600.000 + Rp 200.000 = Rp 800.000

Penjelasan :
Pertanyaan terkait cara pengalokasian biaya overhead pabrik (BOP) dalam
tugas akuntasi-biaya produksi. Tarif biaya overhead pabrik berdasarkan bahan
baisa diselesaikan dengan banyak cara, salah satunya ditunjukkan dalam
jawaban dengan membagi total BOP dengan total bahan baku langsung. Hal
yang sama berlaku untuk tarif BOP berdasarkan biaya tenaga kerja langsung,
yang ditemukan dengan membagi total BOP dengan total BTKL. Selanjutnya,
untuk mengetahui harga pokok, hanya perlu menambah biaya bahan baku
langsung, BTKL dan kelipatan BOP berdasarkan gleath hingganya
dirinyatkan dalam persentase. Setiap negara bagian memiliki metode serupa
tetapi batannya dapat berbeda tergantung pada peraturan manajemen biaya
penan, sikap terhadap perperangkan riskos dan keseluruhan struktur biaya.
Selaras sulunya, tetapi umumnya berat asukan kedua struktur urk rubber
berkeyakinan kedalam kankulasi produksi. Selanjutnyna, proses tersebut
diulang untuk setiap produk atau legalihanion.

Anda mungkin juga menyukai