Perilaku jujur,
amanah dan istiqomah tentu sangat baik diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
Ketiganya merupakan perilaku yang terpuji. Berikut ini contoh dalil naqli yang menyebutkan
tentang perilaku jujur dan amanah
Jujur
َي ا َأُّي َه ا اَّلِذيَن آَم ُنوا اَّتُقوا َهَّللا َو ُك وُنوا َمَع الَّصاِدِقيَن
Artinya: "Hai orang-orang beriman bertakwalah kepada Allah, dan hendaklah kamu bersama
orang-orang yang benar." (QS. At-Taubah: 119)
Amanah
Artinya: "Dan orang-orang yang memelihara amanat (yang dipikulnya) dan janjinya." (QS.
Al-Mu'minun: 8)
Jujur artinya lurus hati, tidak curang, dan disegani. Orang yang berkata atau bersikap atau
berbuat yang sebenarnya, sesuai dengan kata hatinya, disebut orang jujur.
Kejujuran menjadi hilang apabila seseorang berkata atau berbuat tidak sesuai dengan kata
hati, atau sudah berganti dengan kecurangan ataupun kebohongan.
Seorang muslim senantiasa harus bersikap jujur dengan masyarakat sekitarnya. Islam
mengajarkan kejujuran sebagai karakter yang mulia.
Seorang muslim yang baik harus dapat menunjukkan pribadi yang jujur. Al-Qur’an
mengajarkan agar muslim yang baik tidak mencampuradukkan kebenaran dengan kebatilan.
َو اَل َت ۡل ِبُسوا اۡل َح ـَّق ِباۡل َباِط ِل َو َت ۡك ُتُموا اۡل َح ـَّق َو َاۡن ُتۡم َتۡع َلُم ۡو َن
Wa laa talbisul haqqa bilbaatili wa taktumul haqqa wa antum ta'lamuun
Artinya: "Dan janganlah kamu campuradukkan kebenaran dengan kebatilan dan (janganlah)
kamu sembunyikan kebenaran, sedangkan kamu mengetahuinya." (QS. Al-Baqarah: 42)
Amanah artinya dapat dipercaya. Amanah berarti pesan yang dititipkan dapat
disampaikan kepada orang yang berhak.
Khianat adalah salah satu gejala munafik. Betapa pentingnya sifat dan sikap amanah
ini dipertahankan sebagai akhlaqul karimah dalam masyarakat, jika sifat dan sikap itu
hilang dari tatanan sosial umat Islam, maka kehancuranlah yang bakal terjadi bagi
umat itu.
Sebagai muslim, kita dituntut untuk dapat mewujudkan amanah, baik kepada Allah
SWT maupun kepada sesama manusia.
ٰۤي ـَاُّي َه ا اَّلِذ ۡي َن ٰا َم ُنۡو ا اَل َت ُخ ۡو ُنوا َهّٰللا َو الَّر ُس ۡو َل َو َت ُخ ۡو ُنۤۡو ا َاٰم ٰن ِتُك ۡم َو َاۡن ـُتۡم
َتۡع َلُم ۡو َن
Yaaa aiyuhal laziina aamanuu laa takhuunal laaha war Rasuula wa takhuunuuu
amaanaatikum wa antum ta'lamuun
Artinya: "Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah kamu mengkhianati Allah dan
Rasul dan (juga) janganlah kamu mengkhianati amanat yang dipercayakan
kepadamu, sedang kamu mengetahui." (QS. Al-Anfal: 27).
Macam-macam amanah
Contoh pelaksanaan amanah terhadap Allah yaitu mendirikan shalat wajib lima
waktu, berpuasa Ramadhan, menjalankan shalat sunnah, dan banyak lagi.
Amanah ini perlu diniatkan untuk mencari ridho Allah dengan penuh kesadaran,
sehingga memiliki nilai ibadah yang membawa kebaikan dunia dan akhirat.
Contoh sederhana, saat seseorang dititipi pesan atau barang untuk disampaikan
ke orang lain, maka dia benar-benar menyampaikan titipan tersebut ke penerima
yang berhak.
Dan, amanah terhadap sesama manusia telah disampaikan Allah melalui firman-
Nya:
“Sesungguhnya Allah Swt. menyuruh kamu untuk menyampaikan amanah
kepada yang berhak menerimanya... ” (Q.S. An Nisa’: 58).
Orang mesti mencintai dan bertanggung jawab pada dirinya sendiri, sehingga
mampu membawanya pada kondisi senantiasa lebih baik.
Perintah menjaga amanah untuk diri sendiri hadir dalam Alquran surah Al
Mu'minun ayat 8. Allah berfirman:
Orang yang berbuat baik kepada orang lain sesungguhnya ia telah berbuat baik
kepada diri sendiri. Begitu juga sikap amanah memiliki dampak positif bagi diri
sendiri, di antaranya:
1. Kita akan dipercaya orang lain. Ini merupakan modal yang sangat berharga
dalam kehidupan sosial.
2. Orang lain akan memberikan pandangan simpati.
3. Mendorong kesuksesan dalam kehidupan.
4. Allah SWT akan memberikan kemudahan dalam menjalankan kehidupan.