PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Manusia sebagai makhluk sosial tentu dalam menjalani kehidupan selalu
berinteraksi dengan manusia lain dan melakukan interaksi sosial. Dalam
melakukan interaksi sosial manusia harus memiliki akhlak yang baik agar dalam
proses interaksi tersebut tidak mengalami hambatan atau masalah dengan manusia
lain. Proses pembentuk akhlak sangat berperan dengan masalah keimanan dan
ketaqwaan seseorang. Saat ini keimanan dan ketaqwaan telah dianggap sebagai
hal yang biasa bahkan ada yang tidak mengetahui sama sekali arti yang
sebenarnya dari keimanan dan ketaqwaan itu, hal ini dikarenakan manusia selalu
menganggap remeh tentang hal itu dan mengartikan keimanan itu hanya sebagai
arti bahasa, tidak mencari makna yang sebenarnya dari arti bahasa itu dan
membiarkan hal tersebut berjalan begitu saja. Oleh karena itu dari persoalan dan
masalah-masalah yang terpapar diataslah yang melatar belakangi kelompok kami
untuk membahas dan mendiskusikan tentang keimanan dan ketaqwaan yang kami
buat menjadi sebuah makalah kelompok.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka dirumuskan rumusan masalah
sebagai berikut;
1.
2.
3.
4.
5.
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui apakah yang dimaksud dengan keimanan dan
ketaqwaan.
2. Untuk mengetahui apa saja wujud keimanan dan ketaqwaan.
1
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Iman dan Taqwa
Iman berasal dari bahasa Arab amanu artinya percaya. Sedangkan
menurut istilah, iman adalah Tashdiqun bil qolbi waqoulun bil lisan wa amalun
bil arkan yaitu membenarkan dengan hati, diucapkan dengan lisan, dan
diamalkan dengan tindakan (perbuatan). Dengan demikian, pengertian iman
kepada Allah adalah membenarkan dengan hati bahwa Allah itu benar-benar ada
dengan segala sifat keagungan dan kesempurnaanNya, kemudian pengakuan hati
itu diikrarkan dengan lisan berupa syahadat, serta dibuktikan dengan amal
perbuatan secara nyata.
Menjauhi segala hal yang tidak disukai Allah SWT dan Rasul-Nya, ia
memiliki tingkat taqwa yang tinggi.
Ketiga: Orang yang setiap saat selalu berupaya menggapai cinta Allah SWT,
inilah tingkat taqwa yang tertinggi.
Dan bagian kami memberikan pertolongan terhadap orang-orang yang
beriman (Q.S. Ar-ruum:47)
3) Allah memberikan hidayah kepada mereka yang beriman. Allah berfirman,
Dan sesungguhnya Allah memberikan hidayah kepada orang-orang yang
beriman menuju jalan yang lurus. (Q.S.Al Hajj:54)
4) Allah berikan kepada mereka rezeki yang baik, penuh keberkahan baik
dari langit maupun bumi. Allah taala berfirman
Jika saja penduduk suatu negeri beriman dan bertaqwa, maka kami bukakan
pada mereka keberkahan dari langit dan bumi. (Q.S.Al Araf:96)
b. Manfaat Bertaqwa Kepada Allah SWT
1. Dibukakannya berkah dari bumi dan langit
Jikalau sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertaqwa, pastilah kami
mendustakan (ayat-ayat kami itu maka kami siksa mereka disebabkan oleh
perbuatannya. (Al-Araf (7) : 96)
Dalam ayat ini jelas sekali bahwa Allah betul-betul akan melimpahkan
berkah dari langit dan bumi jika saja penduduk negeri beriman dan bertaqwa
kepada Allah. Tapi sayang hanya sedikit sekali orang yang bertaqwa dan beriman
kepada-Nya.
2. Diberi jalan keluar dan diberi rezeki dari hal yang tidak
disangka-sangka
Barang siapa yang bertaqwa kepada Allah maka Allah jadikan
baginya jalan keluar (dari setiap permasalahannya). Dan Dia
(Allah) akan memberi rezeki dari arah yang tidak disangkasangka. Dan barang siapa yang bertawakal kepada Allah niscaya
Allah akan mencukupkan (keperluan) nya. (At-Tholaq (65) : 2-3)
3. Diberi kemudahan dari setiap urusannya
Dan barang siapa yang bertaqwa kepada Allah niscaya Allah
menjadikan baginya kemudahan dalam setiap urusannya (AtTholag (65) : 4)
4. Diampuni dosa dan dilipatgandakan pahala
akan
melebur
kesalahan-kesalahannya
dan
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Secara harfiah iman dapat diartikan dengan rasa aman, keyakinan atau
kepercayaaan. Menurut istilah kata iman dapat diartikan dengan meyakini dalam
hati, diucapkan dengan lisan dan diamalkan dengan perbuatan. Taqwa berasal
dari bahasa Arab, asal kata waqa, yaqi, wiqayah yang artinya takut, menjaga,
memelihara atau melindungi. Secara istilah taqwa diartikan sebagai sikap
menjaga, memelihara keimanan yang diwujudkan dalam pengalaman ajaran islam
secara utuh dan konsisten (istiqomah).
DAFTAR PUSTAKA