Malformasi Kongnital
Malformasi Kongnital
Cacat yang terjadi pada suatu individu disebut juga dengan kelainan. Kelainan tersebut
disebabkan karena terjadinya gangguan di dalam rahim yang dipengaruhi oleh faktor genetik
dan faktor non genetik. Hal ini disebut dengan malformasi kongnital.
1. Faktor Genetik yang dapat mempengaruhi kelainan perkembangan yaitu gen dan
kromosom. Sehingga kelainan yang disebabkan oleh faktor genetik dapat diturunkan dari
orang tua. Anak yang terlahir dengan kelebihan atau kekurangan kromosom akan
mengalami kelainan bawaan.
2. Faktor Non Genetik merupakan faktor yang ditimbulkan dari lingkungan sekitar. Faktor
non genetik berupa faktor biologi, faktor fisika dan faktor kimia.
A. Faktor Biologi
Ada banyak virus, bakteri ataupun jamur yang dapat menyebabkan kelainan pada
perkembangan. Yaitu sebagai berikut:
1. Virus Zika
Virus zika tidak hanya disebarkan oleh nyamuk Aedes tetapi dapat ditularkan dari
orang ke orang lain juga. Pada bayi virus zika ditularkan dari Ibu, bayi yang terpapar
virus ini dapat mengalami cacat lahir seperti mikrosefali dan kelainan otak.
2. Streptokokus Grup B
Streptokokus Grup B merupkan bakteri yang terdapat pada vagina. Bakteri ini dapat
tertular pada bayi saat proses persalinan. Bayi yang terserang bakteri ini dapat
mengalami peradangan internal, kehilangan pendengaran, kehilangan penglihatan
masalah mental bahkan dapat menyebabkan lahir mati.
3. Virus Rubella
Ibu hamil yang terinveksi virus rubella akan melahirkan bayi yang mengidap Sindrom
rubella bawaan. Anak yang terinfeksi rubella berisiko mengalami masalah
pertumbuhan, kecacatan intelektual, cacat jantung dan mata, ketulian, dan masalah
pada hati, limpa, dan sumsum tulang belakang.
4. Taksoplasmosis
Taksoplasmosis disebabkan oleh parasit Toxoplasma gondii. Parasit ini terdapat pada
kotoran kucing atau pada daging mentah. Bayi yang terinfeksi virus ini dapat
mengalami komplikasi yang serius. Dampak pada bayi seperti kerusakan pada mata,
kerusakan pendengaran, kerusakan otak yang mengakibatkan keterbelakangan mental
serta otot tubuh yang lemah.
B. Faktor Fisika
1) Radiasi
Kelainan akibat faktor fisik misalnya akibat Radiasi (Elektomagnetik, Partikel, Pengion,
dan Non Pengion). Radiasi merupakan pelepasan energi berbentuk gelombang, partikel, maupun
panas.
1. Radiasi Ion
2. Radiasi Non Ion terdapat pada benda-benda elektronik seperti TV, radio, handphone,
kabel rumah tangga, microwave, kabel, dan peralatan listrik lainnya yang terdapat
dilingkungan sekitar.
2) Sumber Radiasi
Manusia menerima pancaran radiasi dalam tubuhnya sendiri. Unsur radioktif berasal dari
sumber kerak bumi yang masuk melalui udara yang dihirup, air yang diminum ataupun
makanan. Air yang di konsumsi mengandung larutan uranium radioaktif dan thorium.
Namun, jumlahnya sangat kecil. Unsur radiasi dari dalam tubuh manusia berups, Carbon-
14, Kalium-40, Timah Hitam (Pb-210) dan Polonium-210. Radiasi internal pada umumnya
merupakan 11% total radiasi yang diterima satu individu.
c. Radiasi dari tindakan medik
Radiasi dalam bidang kedokteran digunakan sebagai alat pemeriksaan (diagnosis) maupun
penyembuhan (terapi). Pemindai sinar-X atau Roentgen merupakan alat diagnosis yang
paling banyak dikenal dan dosis radiasi yang diterima dari rontgen ini merupakan dosis
tunggal (sekaligus) terbesar yang diterima dari radiasi buatan manusia. Tindakan medik ini
menyumbang 96% paparan rata-rata radiasi buatan pada manusia sehingga jumlah dan
jenis sinar-X yang diterima harus dibatasi.