Anda di halaman 1dari 2

Faktor Penyebab Anak Tunarungu

Faktor Penyebab Anak Tunarungu Kehilangan pendengaran bisa disebabkan oleh faktor
genetik, infeksi pada ibu seperti cacar air selama kehamilan, komplikasi ketika melahirkan,
atau penyakit awal masa kanak-kanak seperti gondok atau cacar air. Banyak anak sekarang
ini dilindungi dari kehilangan pendengaran dengan vaksinasi seperti untuk mencegah infeksi.
Tanda-tanda masalah pendengaran adalah mengarahkan salah satu telinga ke pembicara,
menggunakan salah satu telinga dalam percakapan, atau tidak memahami percakapan ketika
wajah pembicara tidak dapat dilihat indikasi lain adalah tidak mengikuti arahan, sering kali
meminta orang untuk mengulang apa yang mereka katakan, salah mengucapkan kata atau
nama baru, atau tidak mau berpartisipasi dalam diskusi kelas (Anita, 2004 : 608). Sebab-
sebab kelainan pendengaran atau tunarungu juga dapat terjadi sebelum anak dilahirkan, atau
sesudah anak dilahirkan. Menurut Sardjono mengemukakan bahwa faktor penyebab
ketunarunguan dapat dibagi dalam:
a. Faktor-faktor sebelum anak dilahirkan (pre natal)
1) Faktor keturunan Cacar air,
2) Campak (Rubella, Gueman measles)
3) Terjadi toxaemia (keracunan darah)
4) Penggunaan pilkina atau obat-obatan dalam jumlah besar
5) Kekurangan oksigen (anoxia)
6) Kelainan organ pendengaran sejak lahir
b. Faktor-faktor saat anak dilahirkan (natal)
c. Faktor Rhesus (Rh) ibu dan anak yang sejenis
1) Anak lahir pre mature
2) Anak lahir menggunakan forcep (alat bantu tang)
3) Proses kelahiran yang terlalu lama
d. Faktor-faktor sesudah anak dilahirkan (post natal)
1) Infeksi
2) Meningitis (peradangan selaput otak)
3) Tunarungu perseptif yang bersifat keturunan
4) Otitismedia yang kronis
5) Terjadi infeksi pada alat-alat pernafasan.
Peneliti menyimpulkan bahwa faktor penyebab terjadinya tuna rungu wicara yaitu pre natal
(keturunan), natal (bawaan dari pihak ibu), post natal (otitis media).
Faktor Penyebab Anak Tunanetra
Faktor penyebab ketunanetraan dapat terjadi berdasarkan waktu kecacatan, ketunanetraan
bisa terjadi pada saat kandungan. Keadaan ini terjadi dengan penyebab utama faktor
keturunan, semisal terjadi perkawinan antar keluarga dekat atau sedarah dan perkawinan
antar tunanetra. Selain itu, ketunanetraan didalam kandungan bisa juga terjadi karena
penyakit seperti vitrus rubella/campak jerman, glaucoma, retinopati diabetes, retinoblastoma
dan kekurangan vitamin A.
Terrdapat dua faktor yang menyebabkan seseorang menderita tunanetra, antara lain:
a. Faktor endogen
Merupakan faktor yang sangat erat hubungannya dengan masalah keturunan dan
pertumbuhan seorang anak dalam kandungan atau yang disebut juga dengan faktor
genetik. Adapun ciri yang disebabkan oleh faktor keturunan adalah bola mata yang
normal tetapi tidak dapat menerima energi positif sinar atau cahaya, yang kadang-kadang
seluruh bola matanya tertutup oleh selaput putih atau keruh.
b. Faktor eksogen atau Faktor Luar,
1) Penyakit yaitu virus rubella yang menjadikan seseorang mengalami campak pada
tingkat akut yang ditandai dengan kondisi panas yang meninggi akibat penyerangan
virus yang lama kelamaan akan mengganggu saraf penglihatan fungsi indera yang akan
menjadi permanen, dan ada juga yang diakibatkan oleh kuman syphilis, degenerasi atau
perapuhan pada lensa mata yang mengakibatkan pandangan mata menjadi mengeruh.
2) Kecelakaan yaitu kecelakaan fisik akibat tabrakan atau jatuh yang berakibat langsung
yang merusak saraf netra atau akibat rusaknya saraf tubuh yang lain atau saraf tulang
belakang yang berkaitan erat dengan fungsi saraf netra, akibat terkena radiasi ultra violet
atau gas beracun yanga dapat menyebabkan seseorang kehilangan fungsi mata untuk
melihat, dan dari segi kejiwaan yaitu stress psikis akibat perasaan tertekan, kesedihan
hati yang amat mendalam yang mengakibatkan seseorang mengalami tunanetra
permanen.

Anda mungkin juga menyukai