Anda di halaman 1dari 1

Della Agysta Putri Imanda

20010014056

Tuna Netra

Kata "tunanetra" dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia berasal dari kata “tuna" yang
berarti rusak atau cacat dan kata “netra" yang berarti mata atau alat penglihatan, jadi kata tunanetra
adalah rusak penglihatan. Sedangkan orang yang buta ialah orang yang rusak penglihatannya
secara total. Jadi, orang tunanetra belum tentu menderita kebutaan total, namun orang yang buta
sudah pasti tunanetra.
Ketunanetraan bisa terjadi sejak dalam kandungan. Keadaan ini terjadi dengan penyebab
utama yaitu faktor keturunan, apabila terjadi perkawinan antar keluarga dekat atau sedarah dan
perkawinan antar tunanetra. Selain itu, ketunanetraan didalam kandungan juga dapat terjadi karena
penyakit seperti virus rubella, campak jerman, glaucoma, retinopati diabetes, retinoblastoma dan
kekurangan vitamin A (Hidayat & Suwandi, 2013).

Sedangkan Pradopo (1977) memaparkan bahwa ada dua faktor yang menyebabkan seseorang
mengalami ketunanetraan, antara lain:
1. Faktor endogen, yaitu faktor yang sangat erat hubungannya dengan masalah keturunan dan
pertumbuhan seorang anak dalam kandungan atau yang disebut juga dengan faktor genetik.
Selain itu, ciri yang disebabkan oleh faktor keturunan adalah bola mata yang normal tetapi
tidak dapat menerima energi sinar atau cahaya, yang biasanya seluruh bola matanya
tertutup oleh selaput putih atau keruh.
2. Faktor eksogen atau faktor luar, seperti:
• Penyakit, yaitu virus rubella yang menjadikan seseorang mengalami campak pada
tingkat akut, yang ditandai demam tinggi akibat terserang virus yang lama kelamaan
mengganggu saraf penglihatan atau fungsi indera yang bisa saja menjadi permanen.
Dan ada juga yang disebabkan oleh kuman syphilis, degenerasi atau perapuhan pada
lensa mata yang membuat pandangan mata jadi mengeruh.
• Kecelakaan, yaitu kecelakaan fisik akibat tabrakan atau jatuh yang berakibat langsung
dan merusak saraf netra atau akibat rusaknya saraf tubuh yang lain atau saraf tulang
belakang yang berkaitan erat dengan fungsi saraf netra. Akibat terkena radiasi ultra
violet atau gas beracun yang dapat menyebabkan seseorang kehilangan penglihatan,
dan dari segi kejiwaan yaitu stress psikis akibat perasaan tertekan, kesedihan hati yang
amat mendalam yang mengakibatkan seseorang mengalami tunanetra permanen.

Anda mungkin juga menyukai