Anda di halaman 1dari 1

Salam

Yang terhormat bapak Ir. Abdul Chalim, MT. selaku dosen penguji, yang terhormat Ibu Dyah Ratna
Wulan, S.Si.,M.Si. selaku dosen penguji, yang terhormat bapak Agung Ari Wibowo, ST, M.Sc selaku
dosen penguji, serta Ibu Nanik Hendrawati, ST., MS. Selaku dosen pembimbing

Terimakasih atas kesempatannya, perkenalkan saya Zildan Alfasabila dan partner saya M Ragil
Zandisyah. Pada kesempatan kali ini kami akan menyampaikan proposal akhir kami yang berjudul
Pembuatan Plastik Edible Berantioksidan dari Bahan Dasar Pati Jagung (Amylum maydis) dengan
Penambahan Ekstrak Kulit Bawang Merah (Allium cepa L.)

Latar Belakang
Indonesia adalah negara pembuang sampah plastik terbesar ke laut. Sampah plastik
yang dibuang sembarangan akan mengakibatkan banjir. Plastik yang ditimbun di tanah juga
sulit terdegradasi. Beberapa penelitian telah menghasilkan teknologi pembuatan plastik dari
bahan alami yang dapat terdegradasi dalam waktu singkat yang disebut sebagai plastik
biodegradable atau bioplastic. Plastik jenis ini merupakan plastik yang dapat diuraikan oleh
jamur atau mikroorganisme di dalam tanah sehingga akan mengurangi dampak negatif yang
ditimbulkan oleh plastik sintetik.
Salah satu jenis bioplastik (plastik biodegradable) yaitu plastik edible. Keuntungan
plastik edible antara lain dapat dikonsumsi langsung bersama produk yang dikemas, tidak
mencemari lingkungan, memperbaiki sifat organoleptik produk yang dikemas, berfungsi
sebagai sumplemen penambah nutrisi, dan juga sebagai flavor dan pewarna.
Salah satu bahan yang dapat dimanfaatkan untuk membuat edible film, seperti pati
jagung. Pati jagung mengandung amilosa sebesar 28%, sedangkan pati singkong 18,6% dan
pati kentang 17,8%. Amilosa pada pati berperan dalam kekompakan film.
Edible film juga sering ditambahkan active filler yang bersifat antimikroba atau
antioksidan untuk melindungi bahan makanan yang dibungkus. Salah satu bahan yang
berpotensi sebagai antioksidan adalah kulit bawang merah. Ekstrak kulit bawang merah
mengandung senyawa kimia yang berpotensi sebagai antioksidan yaitu flavonoid yang dapat
mencegah berkembangnya radikal bebas di dalam tubuh sekaligus memperbaiki sel-sel tubuh
yang rusak. Penentuan aktivitas antioksidan salah satunya dapat dilakukan dengan
menggunakan metode DPPH. Dilakukan pengujian ini untuk mencari nilai IC50 yang
terkandung dalam ekstrak kulit bawang merah. Semakin kecil nilai IC50 berarti semakin kuat
daya antioksidannya.
Pada penelitian kali ini dilakukan dengan mengekstraksi kulit bawang merah
menggunakan metode maserasi. Metode maserasi dipilih karena memiliki beberapa
keuntungan, yaitu cara pengerjaan yang mudah, alat yang digunakan sederhana dan cocok
untuk bahan yang tidak tahan pemanasan.
Pada pembuatan plastic edible film menggunakan penambahan bahan plasticizer
berupa gliserol 30%. peran gliserol sebagai plasticizer yakni meningkatkan fleksibilitas film,
permukaan film lebih halus, selain itu gliserol dapat meningkatkan kemampuan edible film
dalam mengurangi laju transmisi uap air. Setelah itu Karakterisasi terhadap produk edible
film yang dilakukan antara lain Uji ketebalan, kuat tarik, daya serap air, dan umur simpan
edible film.

Anda mungkin juga menyukai