DISUSUN OLEH :
4. WENDY ALFARIZKI
6. FITRI RAMDANI
7. NURUL FAHMI
Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat dan hidayah-Nya, penulis
dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul "SIKAP TAKABUR" dengan.tepat.waktu.
Makalah disusun untuk memenuhi tugas Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam. Selain
itu, makalah ini bertujuan menambah wawasan tentang sikap takabur dalam kehidupan sehari-
hari bagi para pembaca dan juga bagi penulis.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada Bapak Ruslam selaku guru Mata Pelajaran
Pendidikan Agama Islam. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada semua pihak yang telah
membantu diselesaikannya makalah ini.
Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh sebab itu, saran dan kritik
yang.membangun.diharapkan.demi.kesempurnaan.makalah.ini.
KELOMPOK
DAFTAR ISI
COVER...............................................................................................................................
KATA PENGANTAR.......................................................................................................
DAFTAR ISI......................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN...........................................................................................
A. LATAR BELAKANG.............................................................................................
B. RUMUSAN MASALAH.........................................................................................
C. TUJUAN .................................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN..............................................................................................
A. KESIMPULAN.......................................................................................................
B. SARAN....................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Sifat sombong merupakan penyakit yang amat berbahaya. Sesungguhnya orang yang
berlaku sombong (takabbur) adalah orang sakit yang sedang menderita kesakitan dan ia di
sisi Allah adalah terkutuk dan dimurkai. Bahaya yang disebabkan dari kesombongan kepada
orang yang bersifat dengannya ada empat hal: Pertama, terhalangnya kebenaran dan buta
hati dari mengerti ayat-ayat Allah. Kedua, kemurkaan dari Allah Ketiga, kehinaan di dunia
dan akhirat. Keempat, neraka dan azab di akhirat kelak. Maka tidak sepatutnya orang yang
berakal melalaikan dirinya sehingga ia tidak memperbaiki dirinya dengan menghilangkan
penyakit tersebut dan menjauhinya serta berlindung kepada Allah darinya.1 Menurut
Abdullah Yatimin dalam bukunya Studi Akhlak dalam Perspektif Al-Qur’an, sombong (Al-
Istikbar) yaitu menganggap dirinya lebih dari yang lain sehingga ia berusaha menutupi dan
tidak mau mengakui kekurangan dirinya, selalu merasa lebih besar, lebih kaya, lebih pintar,
lebih dihormati, lebih mulia, dan lebih beruntung dari yang lain.
١٨ َو اَل ُتَص ِّعْر َخ َّدَك ِللَّناِس َو اَل َتْمِش ِفى اَاْلْر ِض َم َر ًح ۗا ِاَّن َهّٰللا اَل ُيِحُّب ُك َّل ُم ْخ َتاٍل َفُخ ْو ٍۚر
“Janganlah memalingkan wajahmu dari manusia (karena sombong) dan janganlah berjalan di
bumi ini dengan angkuh. Sesungguhnya Allah tidak menyukai setiap orang yang sombong lagi
Berdasarkan penjelasan ayat tersebut di atas sudah jelas bahwa Allah sangat melarang
manusia untuk bersifat sombong, dengan berbagai mudharat dan ancaman yang telah
dijelaskan Al-Qur’an bagi mereka yang berlaku sombong. Seharusnya dengan adanya
larangan dan ancaman tersebut, manusia diharapkan tidak bersifat sombong dimuka bumi,
akan tetapi pada kenyataannya manusia masih banyak yang bersifat sombong seperti
menentang Allah dan melakukan perbuatan yang dilarang Allah, tidak percaya kepada Rasul
sebagai utusan Allah, dan menganggap dirinya hebat, dan lebih sempurna dibandingkan
orang lain. Sombong ini merupakan sebuah penyakit hati yang harus ditangani, sebagai
seorang muslim yang berpanduan kepada Al-Qur’an dan Sunnah tidak sepatutnya berlaku
sombong. Di dalam Al-Qur’an sangat banyak dijelaskan tentang cara-cara menangani sifat
sombong bahkan sebagian manusia menggunakan Al-Qur’an untuk menyembuhkan sifat
tersebut.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa Itu Sikap Takabur ?
2. Apa Saja Ciri-Ciri Orang Takabur ?
3. Bagaimana Dalil Larangan Takabur ?
4. Bagaimana Cara Menghindari Sikap Takabur ?
5. Apa Saja Manfaat Menghindari Sikap Takabur ?
C. TUJUAN
1. Untuk Mengetahui Apa Itu Sikap Takabur
2. Untuk Mengetahui Apa Saja Ciri-Ciri Orang Takabur
3. Untuk Mengetahui Dalil Larangan Takabur
4. Untuk Mengetahui Cara Menghindari Sikap Takabur
5. Untuk Mengetahui Manfaat Menghindari Sikap Takabur
BAB II
PEMBAHASAN
Oleh sebab itu, sifat takabur ini sangat dibenci Allah sebagaimana firman-Nya yang berbunyi
seperti berikut, saat mengisahkan nasihat Lukman kepada anaknya:
١٨ َو اَل ُتَص ِّعْر َخ َّدَك ِللَّناِس َو اَل َتْمِش ِفى اَاْلْر ِض َم َر ًح ۗا ِاَّن َهّٰللا اَل ُيِحُّب ُك َّل ُم ْخ َتاٍل َفُخ ْو ٍۚر
“Janganlah memalingkan wajahmu dari manusia (karena sombong) dan janganlah
berjalan di bumi ini dengan angkuh. Sesungguhnya Allah tidak menyukai setiap orang yang
Makna ayat tersebut adalah janganlah engkau berpaling dari mereka dengan bersikap
sombong, menghadaplah kepada mereka dengan mukami, jangan engkau hadapkan kepada
mereka separuh bagian mukamu dan pipimu seperti yang dilakukan oleh orang-orang yang
bersikap congkak dan sombong. Jangan engkau berjalan dengan gaya jalan yang penuh
kesombongan, kecongkakan dan rasa bangga diri.
Ciri orang takabur pertama yaitu menolak suatu kebenaran hanya karena ia tidak
terima, apabila hal benar itu diungkapkan oleh orang yang kedudukannya lebih rendah
dari dirinya.
Menolak suatu kebenaran ini biasanya karena merasa diri paling pintar dan benar.
Contohnya ada pada kisah Fir'aun. Tidaklah ia binasa kecuali sifat takaburnya sebab
merasa bahwa ia adalah Tuhan yang patut disembah.
Padahal Fir'aun sudah banyak melihat mukjizat yang diturunkan Allah lewat Nabi
Musa. Dikarenakan tidak beriman maka sifat takabur itu menyelimuti dirinya.
Berikut ini dalil tentang takabur dalam Islam beserta lafal dan artinya:
َس َاْص ُف َع ْن ٰا ٰي ِتَي اَّلِذ ْيَن َيَتَك َّبُرْو َن ِفى اَاْلْر ِبَغْي اْلَح ِّۗق َو ِاْن َّيَر ْو ا ُك َّل ٰا َيٍة اَّل ُيْؤ ِم ُنْو ا ِبَهۚا
ِض ِر ِر
ٰذ ۗاًل ۚاًل
َو ِاْن َّيَر ْو ا َس ِبْيَل الُّر ْش ِد اَل َيَّتِخ ُذ ْو ُه َس ِبْي َو ِاْن َّيَر ْو ا َس ِبْيَل اْلَغ ِّي َيَّتِخ ُذ ْو ُه َس ِبْي ِلَك ِبَاَّنُهْم َك َّذ ُبْو ا
١٤٦ ِبٰا ٰي ِتَنا َو َك اُنْو ا َع ْنَها ٰغ ِفِلْيَن
Artinya: “Aku akan memalingkan orang-orang yang menyombongkan diri di bumi tanpa
alasan yang benar dari tanda-tanda [kekuasaan-Ku]. Jika mereka melihat semua tanda-
tanda itu, mereka tetap tidak mau beriman padanya. Jika mereka melihat jalan kebenaran,
mereka tetap tidak mau menempuhnya. [Sebaliknya,] jika mereka melihat jalan kesesatan,
mereka menempuhnya. Demikian itu adalah karena mereka mendustakan ayat-ayat Kami
dan mereka selalu lengah terhadapnya.”(QS. Al-A’raf [7]:146).
ࣖ َو َقاَل َر ُّبُك ُم اْدُع ْو ِنْٓي َاْسَتِج ْب َلُك ْم ۗ ِاَّن اَّلِذ ْيَن َيْسَتْك ِبُرْو َن َع ْن ِعَباَد ِتْي َسَيْد ُخ ُلْو َن َجَهَّنَم َداِخ ِر ْيَن
٦٠
Artinya: “Tuhanmu berfirman, ‘Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Aku perkenankan
bagimu [apa yang kamu harapkan]. Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri
tidak mau beribadah kepada-Ku akan masuk [neraka] Jahanam dalam keadaan hina ”(QS.
Al-Gafir [40]:60).
١٨ َو اَل ُتَص ِّعْر َخ َّد َك ِللَّناِس َو اَل َتْم ِش ِفى اَاْلْر ِض َم َر ًح ۗا ِاَّن َهّٰللا اَل ُيِح ُّب ُك َّل ُم ْخ َتاٍل َفُخ ْو ٍۚر
Artinya: “Janganlah memalingkan wajahmu dari manusia [karena sombong] dan janganlah
berjalan di bumi ini dengan angkuh. Sesungguhnya Allah tidak menyukai setiap orang yang
sombong lagi sangat membanggakan diri.”(QS. Al-Luqman [31]:18).
ال َيْد ُخ ُل اْلَج َّنَة َم ْن َك اَن ِفي َقْلِبِه ِم ْثَقاُل َذ َّرٍة ِم ْن ِكْبٍر
Artinya: "Tidak akan masuk surga orang-orang yang dalam hatinya terdapat rasa takabur
atau sombong meskipun hanya sekecil biji sawi." [HR. Muslim dari Abdullah bin Mas'ud].
· َفَم ْن َناَز َع ِني ِفْيِهَم ا َع َّذ ْبُتُه، ِإَّن اْلِع َّز ِإَز اِر ْي َو اْلِكْبِر َياَء ِر َداِئْي: ِإَّن َهللا َتَعاَلى َيُقْو ُل
Artinya: "Sesungguhnya Allah Ta'ala berfirman, "Kemuliaan adalah pakaian-Ku dan
sombong adalah selendang-Ku. Barang siapa yang mengambilnya dari-Ku, Aku azab dia."
[Hadis Qudsi Thabrani dari Ali bin Abi Thalib R.A].
Penting bagi setiap individu untuk menghindari sifat takabur. Berikut ini adalah
beberapa cara yang dapat membantu Anda menghindari sifat takabur.
1. Mengakui Kekurangan Dan Kesalahan
Takabur seringkali muncul karena seseorang merasa terlalu percaya diri dan
meremehkan orang lain. Untuk menghindari sifat takabur, penting bagi Anda untuk
mengakui bahwa Anda bukan sempurna dan memiliki kekurangan serta kesalahan
seperti orang lain. Cobalah untuk bersikap rendah hati dan belajar dari kekurangan dan
kesalahan yang Anda lakukan.
Penting untuk menjaga keseimbangan antara rasa percaya diri dan rendah hati.
Rasa percaya diri yang baik dapat membantu Anda dalam mencapai tujuan dan meraih
kesuksesan, sementara sifat rendah hati dapat membantu Anda dalam menjaga
hubungan yang harmonis dengan orang lain. Jangan terlalu sombong atau terlalu
merendahkan diri sendiri.
Bersikap ramah dan empatik dapat membantu Anda dalam menghindari sifat
takabur. Cobalah untuk memperlakukan orang lain dengan cara yang sama seperti yang
Anda inginkan dari mereka. Dengarkan pandangan dan pendapat orang lain dengan
terbuka dan hargai kontribusi mereka.
Berlatih kerendahan hati dapat membantu Anda dalam menghindari sifat takabur.
Cobalah untuk mengakui dan menghargai kontribusi orang lain, bahkan jika mereka
memiliki peran yang lebih kecil dalam suatu proyek atau aktivitas. Jangan
meremehkan orang lain atau merasa bahwa Anda lebih baik dari mereka.
Berlatih introspeksi dan refleksi diri dapat membantu Anda dalam menghindari
sifat takabur. Cobalah untuk mengevaluasi diri sendiri secara teratur dan
mengidentifikasi apakah ada sifat atau perilaku yang perlu diperbaiki. Teruslah belajar
dan berkembang sebagai individu yang rendah hati.
Orang yang sombong cenderung tidak mau menerima kesalahan atau kritik.
Namun, belajar dari kesalahan dan menerima kritik adalah cara yang baik untuk
menghindari sifat takabur. Jangan takut untuk mengakui kesalahan dan belajar dari
pengalaman Anda.
Sifat takabur sering kali muncul ketika seseorang merasa perlu membandingkan
diri dengan orang lain. Cobalah untuk tidak membandingkan diri dengan orang lain,
tetapi fokus pada kemajuan dan pencapaian pribadi Anda. Ingatlah bahwa setiap orang
memiliki keunikannya sendiri.
Menghargai kontribusi orang lain juga dapat membantu menghindari sifat takabur.
Jangan hanya fokus pada diri sendiri, tetapi akui kontribusi dan keberhasilan orang
lain. Dengan menghargai orang lain, Anda dapat meningkatkan hubungan sosial dan
mengurangi sifat takabur.
Terakhir, berolahraga kontrol diri juga bisa membantu menghindari sifat takabur.
Cobalah untuk mengontrol emosi dan reaksi Anda ketika berinteraksi dengan orang
lain. Berlatihlah untuk bersikap sabar dan mengendalikan diri, terutama dalam situasi
yang menantang.
Takabur adalah sifat sombong yang merendahkan orang lain atau merasa lebih unggul
dari orang lain. Sifat ini sering kali menghalangi perkembangan pribadi dan hubungan yang
sehat dengan orang lain. Artikel ini akan menjelaskan mengapa menghindari sifat takabur
memiliki banyak manfaat positif dalam kehidupan sehari-hari.
Salah satu manfaat utama menghindari sifat takabur adalah kemampuan untuk
membangun hubungan yang sehat dengan orang lain. Orang yang takabur cenderung
menunjukkan perilaku merendahkan dan sombong yang dapat merusak hubungan sosial.
Dengan bersikap rendah hati dan menghormati orang lain, kita dapat membangun
hubungan yang lebih kuat dan harmonis.
Dalam konteks hubungan pribadi, takabur dapat merusak kedekatan emosional antara
pasangan, teman, atau anggota keluarga. Ketika kita menghindari sifat takabur, kita
mampu berkomunikasi secara lebih efektif, mendengarkan dengan baik, dan
menghormati pandangan orang lain. Ini dapat meningkatkan kualitas hubungan pribadi
kita.
Orang yang takabur sering kali dianggap tidak menyenangkan oleh orang lain.
Mereka mungkin terlihat arogan atau sombong, yang dapat membuat orang lain merasa
tidak nyaman di sekitar mereka. Dengan menghindari takabur, kita dapat membangun
kepribadian yang lebih ramah dan menyenangkan, membuat kita lebih mudah diterima
oleh orang lain.
Takabur dapat menjadi beban emosional yang berat. Orang yang takabur sering kali
mengalami stres, kecemasan, dan ketegangan karena mereka selalu merasa perlu
membuktikan superioritas mereka. Dengan menghindari sifat takabur, kita dapat menjaga
kesejahteraan mental kita dan memiliki pikiran yang lebih tenang.
5. Meningkatkan Keterampilan Sosial
Sikap rendah hati dan kemampuan untuk menghargai pandangan orang lain adalah
keterampilan sosial yang berharga. Dengan menghindari takabur, kita dapat
meningkatkan keterampilan ini dan menjadi individu yang lebih baik dalam
berkomunikasi dan berinteraksi dengan orang lain.
Orang yang merasa mereka tahu segalanya atau merasa lebih pintar dari orang lain
cenderung tidak mau belajar. Mereka mungkin merasa bahwa mereka telah mencapai
puncak pengetahuan mereka dan tidak perlu meningkatkan diri. Namun, dengan sikap
rendah hati dan keinginan untuk belajar dari orang lain, kita dapat mengembangkan
kemampuan belajar kita secara signifikan.
Orang yang takabur mungkin tidak mendapatkan dukungan sosial yang kuat karena
perilaku mereka yang merendahkan orang lain. Sebaliknya, individu yang bersikap
rendah hati dan menghormati orang lain lebih mungkin mendapatkan dukungan dan
bantuan dari orang-orang di sekitarnya ketika mereka membutuhkannya.
Sifat takabur dapat menciptakan lingkungan yang negatif dan tidak sehat di tempat
kerja atau dalam kelompok sosial. Ketika individu-individu dalam lingkungan tersebut
menghindari takabur, mereka menciptakan atmosfer yang lebih positif dan mendukung
pertumbuhan dan kolaborasi.
Menghindari sifat takabur adalah langkah yang bijak dalam perjalanan menuju
kehidupan yang lebih bahagia, sehat, dan bermakna. Ini membantu kita membangun
hubungan yang kuat, menjaga kesejahteraan mental, dan menjadi individu yang lebih baik
secara sosial. Dengan bersikap rendah hati dan menghormati orang lain, kita dapat
menciptakan lingkungan yang positif dan mendukung pertumbuhan pribadi yang
berkelanjutan.
B. SARAN
Buat Penulis dan Pembaca serta teman-teman ada baiknya hindari sifap takabur. Sebab,
sifat takabur dapat merugikan diri sendiri bahkan orang lain dan juga lingkungan. Dengan
menghindari sifat takabur atau sombong sangat penting untuk menjaga hubungan
interpersonal yang baik dan menjalin keharmonisan dengan orang lain. Mengakui
kekurangan dan kesalahan, menjaga keseimbangan antara rasa percaya diri dan rendah
hati, bersikap ramah dan empatik, berlatih kerendahan hati, dan berlatih introspeksi dan
refleksi diri adalah beberapa cara yang dapat membantu Anda dalam menghindari sifat
takabur.
DAFTAR PUSTAKA
https://www.cnnindonesia.com/gaya-hidup/20220726141758-289-826275/pengertian-takabur-
dalam-islam-ciri-ciri-dan-dalilnya. Diakses pada 7 Oktober 2023, pukul 13.01 WITA.
https://tirto.id/dalil-tentang-sikap-takabur-dan-sombong-dalam-ayat-ayat-al-quran-gxLm.
Diakses pada 7 Oktober 2023, pukul 14.35 WITA.