Anda di halaman 1dari 3

Nama : Juliana

Nim : A1H121051
Kelas : A

Dari 4 kasus diatas lakukan pemetaan terhadap hal-hal berikut:


1. Identifikasi permasalahan yang muncul dari masing-masing keempat
kasus diatas.
2. Lakukan analisis faktor-faktor penyebab masalahnya (Catatan: informasi
dapat diperoleh melalui artikel, jurnal, buku, atau sumber lain yang
relevan, harap cantumkan sumber informasinya)
3. Cari analisis akar permasalahannya

1. Kasus 1,
- Akses Internet:Meskipun sekolah telah menyediakan akses ke berbagai platform dan
perangkat digital, akses internet mungkin masih menjadi kendala bagi sebagian siswa
- Keterampilan Digital yang Tidak Setara : Siswa berasal dari berbagai latar belakang
dengan tingkat keterampilan digital yang berbeda-beda. Beberapa siswa mungkin lebih
familiar dengan alat dan platform digital, sementara siswa lainnya mungkin kesulitan
menggunakannya secara efektif
- Kurangnya Kompetensi Guru : Guru mungkin tidak memiliki keterampilan dan
pengetahuan yang diperlukan untuk merancang dan menerapkan model pembelajaran
berbasis web secara efektif
- Infrastruktur yang Tidak Memadai : Sekolah mungkin tidak memiliki infrastruktur yang
memadai untuk mendukung pembelajaran berbasis web, seperti perangkat yang tidak
mencukupi atau koneksi internet yang lambat
- Kurangnya Kreativitas : Merancang model pembelajaran berbasis web yang menarik,
interaktif, dan relevan dengan kebutuhan siswa memerlukan kreativitas dan inovasi.
Kurangnya kreativitas dapat mengakibatkan pengalaman belajar menjadi kurang efektif

Untuk mengatasi potensi masalah ini, guru mungkin perlu mempertimbangkan berbagai
strategi, seperti memberikan pelatihan bagi guru dan siswa, memastikan akses yang
setara terhadap alat dan platform digital, merancang kegiatan pembelajaran yang
menarik dan interaktif, serta mendorong literasi digital dan perilaku bertanggung jawab
secara online.
Kasus 2
- Kesulitan dalam Memahami Konsep Abstrak : Siswa mengalami kesulitan dalam
memahami konsep abstrak dalam fisika dan memvisualisasikan ide-ide tersebut
- Skor Tes Rendah : Sekolah mengalami rendahnya nilai ujian fisika, yang mempengaruhi
kinerja sekolah

- Keterampilan Digital yang Tidak Setara : Siswa berasal dari berbagai latar belakang
dengan tingkat keterampilan digital yang berbeda-beda. Beberapa siswa mungkin lebih
familiar dengan alat dan platform digital, sementara siswa lainnya mungkin kesulitan
menggunakannya secara efektif
Untuk mengatasi masalah ini, sekolah dapat mempertimbangkan penggunaan teknologi
Augmented Reality (AR) sebagai pendekatan baru dalam pengajaran fisika. Teknologi AR
dapat membantu siswa memvisualisasikan konsep abstrak dan menjadikan pembelajaran
lebih interaktif dan menarik

Namun, penting untuk dicatat bahwa keberhasilan pendekatan ini akan bergantung pada
ketersediaan infrastruktur digital dan keterampilan literasi digital guru dan siswa.Oleh
karena itu, sekolah mungkin perlu memberikan pelatihan bagi guru dan siswa untuk
memastikan bahwa mereka dapat menggunakan teknologi AR secara efektif dan untuk
meningkatkan keterampilan literasi digital di kalangan siswa
Kasus 3
- Kurangnya Keterlibatan Siswa : Siswa menganggap sejarah sebagai mata pelajaran yang
membosankan dengan sedikit penerapan praktis, yang mengakibatkan rendahnya prestasi
dan kurangnya antusiasme di kelas
- Kesulitan dalam Memahami Konsep Abstrak : Siswa menganggap sejarah sebagai mata
pelajaran yang sulit untuk dipahami, hal ini mungkin disebabkan oleh sifat konsep yang
abstrak.
- Keterampilan Digital yang Tidak Setara : Siswa berasal dari berbagai latar belakang
dengan tingkat keterampilan digital yang berbeda-beda. Beberapa siswa mungkin lebih
familiar dengan alat dan platform digital, sementara siswa lainnya mungkin kesulitan
menggunakannya secara efektif
Untuk mengatasi masalah ini, sekolah dapat mempertimbangkan penggunaan teknologi
Virtual Reality (VR) sebagai pendekatan baru dalam pengajaran sejarah. Teknologi VR
dapat menjadikan pembelajaran lebih interaktif dan menarik, yang dapat membantu
siswa memvisualisasikan peristiwa dan konsep sejarah.Namun, penting untuk dicatat
bahwa keberhasilan pendekatan ini akan bergantung pada ketersediaan infrastruktur
digital dan keterampilan literasi digital guru dan siswa. Oleh karena itu, sekolah mungkin
perlu memberikan pelatihan bagi guru dan siswa untuk memastikan bahwa mereka dapat
menggunakan teknologi VR secara efektif dan untuk meningkatkan keterampilan literasi
digital di kalangan siswa. Selain itu, sekolah mungkin perlu mempertimbangkan strategi
lain untuk membuat sejarah lebih menarik, seperti menggabungkan contoh kehidupan
nyata dan penerapan praktis dari peristiwa sejarah.
Kasus 4
- Keterampilan Digital yang Tidak Setara : Siswa berasal dari berbagai latar belakang
dengan tingkat keterampilan digital yang berbeda-beda. Beberapa siswa mungkin lebih
familiar dengan alat dan platform digital, sementara siswa lainnya mungkin kesulitan
menggunaannya secara efektif
- Rendahnya Prestasi Siswa : Sekolah menghadapi rendahnya prestasi siswa dalam hal
nilai akademik, yang mungkin disebabkan oleh berbagai faktor seperti kurangnya
keterlibatan, kesulitan dalam memahami konsep-konsep abstrak, dan kurangnya
penerapan praktis mata pelajaran tersebu.
Untuk mengatasi permasalahan tersebut, sekolah dapat mempertimbangkan penerapan
sistem pembelajaran adaptif berbasis Artificial Intelligence (AI) untuk membantu siswa
mencapai potensi maksimalnya serta mengurangi stres dan kecemasan.Sistem AI dapat
mempersonalisasi pengalaman belajar setiap siswa berdasarkan kebutuhan individu dan
gaya belajar, yang dapat membantu meningkatkan kinerja akademik mereka. Namun,
penting untuk dicatat bahwa keberhasilan pendekatan ini akan bergantung pada
ketersediaan infrastruktur digital dan keterampilan literasi digital guru dan siswa.Oleh
karena itu, sekolah mungkin perlu memberikan pelatihan bagi guru dan siswa untuk
memastikan bahwa mereka dapat menggunakan sistem AI secara efektif dan untuk
meningkatkan keterampilan literasi digital di kalangan siswa. Selain itu, sekolah mungkin
perlu mempertimbangkan strategi lain untuk mengurangi stres dan kecemasan di kalangan
siswa, seperti mempromosikan budaya sekolah yang positif, memberikan dukungan
kesehatan mental, dan mendorong keseimbangan kehidupan kerja yang sehat.
2 . Faktor" Penyebab masalah
kurangnya akses internet, kesulitan dalam memahami konsep abstrak, keterampilan digital
yang tidak setara, kurangnya keterlibatan siswa, infrastruktur yang tdk memadai.
3. Analisis akar permasalahan yaitu kurangnya akaes internet faktor utama karena kendala
jaringan ini akan mempengaruhi faktor belajar dan lain"

Anda mungkin juga menyukai