Anda di halaman 1dari 3

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERDIFERENSIASI TERHADAP KESULITAN

BELAJAR SISWA PADA PELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN


MEDIA IT DI KELAS IV SD NEGERI GIRIMULYO

1. Deskripsi studi Kasus

Model pembelajaran diferensiasi memungkinkan guru untuk mengidentifikasi dan


menanggapi kebutuhan belajar masing-masing siswa. Dengan adanya diferensiasi, setiap
siswa dapat belajar sesuai dengan tingkat kemampuan dan gaya belajarnya sendiri, sehingga
potensi individu dapat dimaksimalkan.
Penggunaan media IT dalam pembelajaran matematika dapat membuat pembelajaran menjadi
lebih menarik dan relevan bagi siswa. Media IT seperti perangkat lunak pembelajaran
interaktif, aplikasi matematika, atau game edukatif dapat meningkatkan keterlibatan siswa dan
membuat pembelajaran lebih menyenangkan.
Penerapan model pembelajaran diferensiasi dengan bantuan media IT dapat meningkatkan
kualitas pembelajaran matematika. Guru dapat menyediakan materi yang disesuaikan dengan
kebutuhan dan tingkat pemahaman siswa, sehingga proses pembelajaran menjadi lebih efektif
dan efisien.
Penggunaan media IT membantu siswa untuk terbiasa dengan teknologi dan mempersiapkan
mereka untuk menghadapi tuntutan era digital. Keterampilan teknologi yang diperoleh
melalui pembelajaran matematika dengan media IT dapat membantu siswa mengembangkan
literasi digital yang penting untuk masa depan mereka.
Dengan menerapkan model pembelajaran diferensiasi, guru dapat lebih baik menanggapi
perbedaan dalam tingkat keterampilan dan pemahaman siswa. Hal ini dapat membantu
mengurangi kesenjangan pendidikan antar siswa, sehingga setiap siswa memiliki kesempatan
yang adil untuk berhasil dalam pembelajaran matematika.
Media IT dapat membantu guru menyajikan materi matematika dengan cara yang lebih
kontekstual dan aplikatif. Contoh kasus, simulasi, dan interaksi langsung dengan konsep
matematika dapat membuat pembelajaran lebih nyata dan dapat dihubungkan dengan
kehidupan sehari-hari siswa.
Melalui penerapan model pembelajaran diferensiasi dengan media IT, siswa dapat didorong
untuk mengambil peran aktif dalam proses pembelajaran. Mereka dapat belajar secara
mandiri, menyesuaikan kecepatan pembelajaran mereka, dan mengembangkan keterampilan
belajar sepanjang hayat.

Dengan merangkum, penerapan model pembelajaran diferensiasi pada mata pelajaran


matematika dengan menggunakan media IT di kelas IV SD NEGERI GIRIMULYO memiliki
dampak positif pada pengembangan potensi siswa, keterlibatan mereka dalam pembelajaran,
dan persiapan untuk tantangan masa depan.

2. Analisis Studi
Situasi yang terjadi pada saat perancangan dan evaluasi pembelajaran penerapan model
pembelajaran diferensiasi pada mata pelajaran matematika dengan menggunakan media IT
di kelas IV SD NEGERI GIRIMULYO melibatkan beberapa tahap yang penting. Berikut
adalah mengenai situasi tersebut:
saya melakukan analisis kebutuhan untuk menentukan tingkat pemahaman dengan kata lain
melakukan diagnosis awal terhadap kebutuhan belajar, dan gaya belajar siswa kelas IV SD
NEGERI GIRIMULYO.
Berdasarkan analisis kebutuhan, dipilih model pembelajaran diferensiasi yang sesuai
dengan karakteristik siswa. Model ini dapat melibatkan penyediaan materi yang berbeda,
tugas yang beragam, atau strategi penilaian yang berbeda sesuai dengan tingkat pemahaman
siswa.

Saya merancang cara mengintegrasikan media IT ke dalam model pembelajaran diferensiasi.


Ini dapat mencakup pemilihan materi yang sesuai, perangkat lunak interaktif, atau platform
pembelajaran online yang mendukung pengalaman pembelajaran siswa.
saya menyusun materi pembelajaran yang sesuai dengan tingkat kesulitan yang berbeda,
mencakup penjelasan, contoh, dan latihan soal yang mendukung diferensiasi.
menetapkan Tujuan pembelajaran yang spesifik dan dapat diukur ditetapkan untuk setiap
tingkat pemahaman. Tujuan ini menjadi acuan dalam menilai pencapaian siswa.
saya mengamati dan memantau respons siswa terhadap pembelajaran. Pengamatan dapat
dilakukan melalui interaksi langsung, pengumpulan tugas, atau respons terhadap aktivitas
menggunakan media IT.
saya memberikan penilaian formatif secara berkala untuk mengevaluasi pemahaman siswa.
Ini dapat melibatkan ulangan singkat, diskusi kelompok, atau kegiatan formatif lainnya.
saya menggunakan alat evaluasi yang sesuai, seperti tes, proyek, untuk mengukur
pencapaian siswa dalam pembelajaran matematika dengan model diferensiasi dan media IT.
yang terlibat dalam perancangan ini adalah guru, Siswa teman sejawat, dan kepala sekolah.
Tantangan dan hambatan yang dihadapi saat merancang dan melakukan evaluasi
diantaranya sabagai berikut:
sulit untuk menemukan alat evaluasi yang sesuai untuk setiap tingkat pemahaman.
Pembelajaran diferensiasi dan penggunaan media IT memerlukan lebih banyak waktu
daripada pembelajaran konvensional. Ini bisa menjadi kendala dalam mengikuti kurikulum
yang telah ditetapkan.
Gangguan teknologi, seperti pemadaman listrik atau masalah teknis, dapat mengganggu
kelancaran pembelajaran dan evaluasi.
Masih adanya beberapa guru yang tidak mahir dalam penggunaan IT.
Beberapa siswa tidak merespons positif terhadap perubahan dalam metode pembelajaran
atau penggunaan teknologi, sehingga memerlukan strategi motivasi tambahan.
Evaluasi yang bersifat subyektif dapat muncul jika guru tidak memiliki alat evaluasi yang
jelas atau kriteria penilaian yang objektif.
3. Alternative solusi
Yang saya lakukan dalam menghadapi tantangan dalam pembelajaran adalah saya
mengambil solusi yaitu dengan melaksanakan pembelajaran yang berdifernsiasi. pada
mata pelajaran matematika dikelas IV. siswa merasa kesulitan karena dipengaruhi oleh
model pembelajaran yang kurang tepat. sehingganya langkah awal yang saya lakukan
adalah saya berkomunikasi dengan kepala sekolah, teman sejawat, untuk merecanakan
perancangan pembelajaran berdiferensiasi pada pembelajaran matematika. Kemudian saya
mendiagnosis atau menganalisis kemampuan siswa berdasarkan minat belajar, profil belajar,
serta kesiapan belajar siswa. Berdasarkan data tersebut saya merancang model pembelajaran
yang berpihak pada murid atau siswa, dimana saya menyusun rancangan pembuatan RPP
terlebih dahulu berdasarkan hasil pemetaan kebutuhan belajar mereka, kemudian saya
merancang deferensiasi proses saat pelekasnaan pembelajaran, membuat LKPD berdasarkan
hasil kebutuhan kesiapan belajar masing masing siswa, serta membuat alat evaluasi. Dalam
perancangan ini saya mengambil materi membandingkan bilangan dan mengurutkan
bilangan cacah sampai dengan 10.000 dengan tepat. Siswa saya bentuk menjadi 3 kelompok
berdasarkan kesiapan belajar, yaitu kelompok siswa dengan kategori paham utuh, paham
sebagian, dan belum paham. Untuk mengaplikasikan materi ini saya melaksnakan
pembelajran berdiferensiasi dimana sebagian siswa yang sudah mengenal angka sampai
dengan 10.000 maka saya sajikan bilangan atau angka sampai dengan 10.000 kemudian
untuk siswa yang paham sebagian, saya sajikan data dari 1000 sampai 5.000 sehingga
mereka belajar sesuai dengan kemampuan mereka masing masing.
4. Evaluasi
Pada evaluasi ini alhamdulilah dengan menggunakan model pembelaran berdiferensiasi,
siswa merasa senang, karena mereka diperlakukan berdasarkan latar belakang kesiapan
belajar masing masing. Dengan menggunakan model pembelajaran berdiferensiasi ini guru
dituntut kreatif dalam merancang media pembelajaran serta tujuan yang ingin dicapai sesuai
dengan keberadaan siswa yang variatif. Untuk pelaksanaan evaluasi yang sebelumnya
sangatlah sulit bagi siswa untuk mencapai KKM, dan setelah menggunakan model
pembelajaran berdiferensiasi ini siswa sebagian besar sukses dan tujuan pembelajaran
tercapai dan mencapai KKM yang di harapkan. Sebagai contoh nyata dalam pembelajaran
Matematika khususnya materi membandingkan dan mengurutkan bilangan cacah sampai
dengan 10.000 dari 20 siswa 15 siswa yang memperoleh nilai 100 dan sisanya memperoleh
nilai 90. Sehingganya penerapan model pembalajaran berdiferensiasi pada mata pelajaran
matematika dikelas IV SD NEGERI GIRIMULYO bisa dikatakan Berhasil. Sehingganya
saya sebagai guru merasa model pembelajaran berdiferensiasi ini tidak hanya digunakan
pada saat pembelajaran Matematika tetapi penerapannya diseluruh mata pelajaran.

Anda mungkin juga menyukai