Anda di halaman 1dari 3

A.

PENDAHULUAN

Pergerakan manusia dan pengelolaan parkir merupakan aspek penting dalam


pengembangan kota yang efisien dan berkelanjutan. Di Kota Cirebon, sebagai salah satu
kota terkemuka di Provinsi Jawa Barat, Indonesia, pertumbuhan penduduk yang pesat
dan mobilitas harian yang tinggi menjadi tantangan dalam mengelola pergerakan manusia
dan mengoptimalkan penghasilan dari parkir Kota Cirebon memiliki jumlah penduduk
sebesar 343.497 dengan kepadatan 9194 jiwa /KM pada tahun 2021, dan pertumbuhan
penduduk yang terus berlangsung dapat berdampak pada pola pergerakan manusia di kota
ini. Peningkatan jumlah penduduk mempengaruhi lalu lintas, kepadatan kota, dan
kebutuhan akan fasilitas parkir yang memadai. Oleh karena itu, pemahaman yang
mendalam tentang pergerakan manusia di kota ini menjadi krusial dalam merencanakan
infrastruktur kota yang sesuai dengan kebutuhan penduduk dan pengunjung.

Selain pergerakan harian, pergerakan akhir pekan juga berkontribusi pada


dinamika pergerakan manusia di Kota Cirebon. Pada saat akhir pekan, pola pergerakan
penduduk cenderung berbeda dengan hari kerja. Penduduk mungkin memiliki kegiatan
dan tujuan yang berbeda, seperti berwisata, berbelanja, atau mengunjungi tempat
rekreasi. Oleh karena itu, penting untuk mempertimbangkan peningkatan pergerakan
akhir pekan dalam pengelolaan fasilitas parkir untuk mengoptimalkan penghasilan parkir
di kota.

Penghasilan parkir memiliki peran penting dalam pendapatan kota dan


pengelolaan keuangan yang berkelanjutan. Analisis yang tepat mengenai penghasilan
parkir menjadi kunci dalam mengevaluasi efektivitas fasilitas parkir yang ada,
menentukan tarif parkir yang sesuai, dan merancang kebijakan yang dapat meningkatkan
penghasilan serta efisiensi pengelolaan parkir di Kota Cirebon.

Dalam konteks ini, penelitian dan analisis yang komprehensif tentang pergerakan
manusia dan penghasilan parkir di Kota Cirebon akan memberikan wawasan berharga
bagi pemerintah kota dan pihak terkait lainnya dalam pengambilan keputusan yang
berkaitan dengan pengembangan infrastruktur, peningkatan kapasitas parkir, dan
perencanaan kota yang berkelanjutan.
Dalam ulisan ini, akan dibahas analisis pergerakan manusia di Kota Cirebon
dengan mempertimbangkan jumlah penduduk yang ada serta pengaruhnya terhadap
penghasilan parkir. Meskipun data spesifik tentang pergerakan manusia dan penghasilan
parkir tidak tersedia di sini, pendekatan umum akan digunakan untuk memberikan
pemahaman tentang pentingnya analisis pergerakan manusia dan pengelolaan parkir
dalam mengembangkan Kota Cirebon yang lebih baik.

B. PERTUMBUHAN PEENDUDUK
Kota Cirebon memiliki jumlah penduduk sebesar 343.497 jiwa. Pertumbuhan
penduduk yang pesat dapat mengakibatkan perubahan dalam pola pergerakan manusia di
kota ini. Pertumbuhan ini mungkin berdampak pada kepadatan lalu lintas dan tingkat
penggunaan fasilitas parkir di kota.
C. MOBILITAS HARIAN
Dalam rutinitas sehari-hari, penduduk Kota Cirebon melakukan pergerakan untuk
berbagai kegiatan, seperti bekerja, bersekolah, berbelanja, atau berwisata. Untuk
menganalisis pergerakan harian manusia di Kota Cirebon, dapat dilakukan dengan
memperkirakan rata-rata jumlah penduduk yang bergerak keluar dan masuk kota setiap
harinya. Misalnya, jika diperkirakan 20% penduduk bergerak keluar dari kota setiap
harinya untuk bekerja atau keperluan lainnya, maka jumlah penduduk yang bergerak
setiap harinya adalah 343.497 jiwa x 20% = 68.699 jiwa. Belum ditambah dari
pergerakan masyarakat dari luar Cirebon. Analisis pergerakan harian manusia di kota ini
penting untuk mengidentifikasi pola lalu lintas dan kebutuhan parkir di lokasi yang sibuk.
D. PENINGKATAN PERGERAKAN AKHIR PEKAN
Selama akhir pekan, pola pergerakan manusia cenderung berbeda dengan hari
kerja. Penduduk mungkin memiliki kegiatan dan tujuan yang berbeda pada saat ini,
seperti mengunjungi tempat wisata, pusat perbelanjaan, atau tempat rekreasi. Peningkatan
pergerakan akhir pekan perlu diperhitungkan dalam mengelola fasilitas parkir dan
mengoptimalkan penghasilan parkir di kota.
E. PENGHASILAN PARKIR
Pendapatan dari parkir adalah sumber pendapatan yang signifikan bagi
pemerintah kota dan pihak terkait lainnya. Namun, penghasilan parkir sangat bergantung
pada penggunaan fasilitas parkir yang ada dan tarif parkir yang diterapkan. Misalkan dari
tarif zona untuk kendaraan bermotor yaitu Rp 2.000/ 2 jam, maka dengan mobilitas
jumlah penduduk kota Cirebon ditambah luar kota Cirebon katakan 70.000 kemudian
dikali dengan tariff yang berlaku maka sudah terlihat pendapatan perharinya bias
menyentuh angka Rp 140.000.000. Hemat penulis, penghasilan parkir menjadi penting
untuk mengevaluasi ketersediaan fasilitas parkir, tarif yang efektif, dan kebijakan yang
dapat meningkatkan penghasilan serta efisiensi pengelolaan parkir di kota.
F. KESIMPULAN
Dalam rangka mengoptimalkan pergerakan manusia dan penghasilan parkir di
Kota Cirebon, pemahaman yang mendalam tentang pergerakan manusia, pola lalu lintas,
dan penggunaan fasilitas parkir sangat penting. Dengan data dan analisis yang tepat,
pemerintah kota dan pihak terkait dapat mengambil keputusan yang baik dalam
merencanakan dan mengelola sistem parkir yang efisien dan memadai bagi penduduk dan
pengunjung Kota Cirebon.

Anda mungkin juga menyukai