Nama : Salma Azizah Fatin

NIM : E1A020152
TUGAS KUIS HUKUM ASURANSI
1. a. ) Dasar hukum terkait dengan Asuransi jiwa diatur dalam KUHD yang terdapat
dalam Buku 1, Bab X, Pasal 302-308. Di dalam KUHD tidak didefinisikan secara
jelas asuransi jiwa tetapi definisi asuransi jiwa terdapat pada Undang-Undang Nomor
40 Tahun 2014 Tentang Perasuransian.
b. ) Yang berhak menerima santunan asuransi jiwa adalah anak (jika ada) atau ahli
waris dari Ana. Disini pemegang polis adalah Pak Budi, tetapi disini yang di
asuransikan jiwa adalah Ana mantan isteri dari Pak Budi sehingga ketika Ana
meninggal yaitu 5 tahun sebelum jangka waktu asuransi habis maka yang berhak
memperoleh santunan asuransi Ana adalah keluarganya yang sebagai ahli waris.
c.) Jenis asuransi jiwa yang aman bagi tertanggung adalah asuransi dwiguna karena
polis asuransinya bisa diklaim pada saat sebelum masa kontrak berakhir seperti untuk
kebutuhan pendidikan anak tetapi dibatasi dalam jangka waktu beberapa tahun sesuai
perjanjian yang telah dibuat. Jika jangka waktu berakhir maka tertanggung akan
mendapat seluruh uang pertanggungan tanpa dipotong pajak. Sebagai pemegang polis
dapat memperoleh nilai tunai dari premi asuransi yang sudah dibayarkan berupa uang
pertanggungan jika tertanggung meninggal dunia dalam periode tertentu sesuai
dengan kebijakan polis asuransi bersangkutan dan juga dapat menarik polis asuransi
dalam waktu tertentu sebelum masa kontrak berakhir. Sehingga jika terjadi cerai dan
tertanggung adalah pasangan maka si pemegang polis dapat menarik polis
asuransinya.
2. a.) Perbedaan konkrit antara Asuransi Syariah dengan Asuransi Konvensional :
- Asuransi Syariah : Prinsip dasar yang digunakan adalah sharing of risk. Dimana
maksud dari prinsip ini adalah risiko ditanggung bersama oleh satu peserta asuransi
dengan peserta asuransi lainnya.
1. Berasal dari Al-Aqilah, kebiasaan suku arab sebelum Islam datang.
2. Bersumber hukum dari Wahyu Illahi.
3. Bersih dari unsur maghrib.
4. Dalam mekanismenya, tidak ada dana hangus.
5. Pembayaran klaim diambil dari dana tabarry.
7. Prinsip akad yang digunakan adalah tolong menolong.
8. Dana yang terkumpul dari nasabah (premi) diinvestasikan berdasarkan syariah
dengan sistem bagi hasil (mudharabah).
9. Premi yang terkumpul diperlakukan tetap sebagai dana milik nasabah. Perusahaan
asuransi hanya sebagai pemegang dan pengelolanya.
10. Pengawasannya diawasi oleh OJK dan Dewan Syariah Nasional.
Contoh : Prudential Syariah
- Asuransi Konvensional : Prinsip dasar yang digunakan adalah transfer of risk.
Maksud dari prinsip ini adalah risiko berpindah dari nasabah kepada perusahaan
asuransi.
1. Berasal dari masyarakat Babilonia 3000-4000 SM.
2. Bersumber hukum dari pemikiran manusia dan kebudayaan.
3. Terdapat unsur maghrib.
4. Dalam mekanisnenya, terdapat dana hangus.
5. Pembayaran kalim diambil dari rekening dana perusahaan.
7. Prinsip akad yang digunakan adalah jual beli.
8. Dana yang terkumpul dari nasabah (premi) diinvestasikan pada sembarang sektor
dengan sistem bunga.
9. Premi yang terkumpul dari nasabah menjadi milik perusahaan, dan perusahaan
memiliki otoritas penuh untuk menetapkan kebijakan pengelolaan dana tersebut.
10. Pengawasannya diawasi oleh OJK saja.
Contoh : AIA Finansial
b.) Investasi yang dimaksud adalah perusahaan selaku pemegang amanah wajib
melakukan investasi terhadap dana yang terkumpul dari peserta, dan investasi yang
dimaksud harus sesuai dengan prinsip-prinsip syariah yaitu ta'awanu 'ala birri wa al-
taqwa (tolong menolonglah kamu dalam kebaikan dan taqwa), dan al-ta'min (rasa
aman). Prinsip ini menjadikan para anggota atau peserta asuransi sebagai sebuah
keluarga besar yang satu dengan lainnya saling menjamin dan menanggung resiko.
c.) Pengelolaan risiko pada Asuransi Syariah menggunkan prinsip sharing of risk.
Risiko ditannggung bersama-sama yang berarti risiko ditanggung oleh satu peserta
asuransi dan peserta asuransi lain. Sedangkan untuk asuransi konvensional
menggunakan prinsip transfer of risk yang berarti risiko hanya dibebankan kepada
pihak perusahaan asuransi.