Anda di halaman 1dari 1

Tahrijul hadits :

Hadits ini terdapat pada hadits Bukhari pada kitab jihad dan penjelajahan bab orang-orang yang
ingin berperang, kemudian di tutupi dengan perkara yang lain dengan nomor hadist 2729.
Adapun kemudian hadits ini dikuatkan oleh hadits Ahmad pada kitab Musnad penduduk
Makkah bab Hadits Ka'b bin Malik Al Anshari Radliyallahu ta'ala 'anhu dengan nomor hadist
15222.

Kritik Sanad :

1. Ahmad bin Muhammad bin Musa dari kalangan Tabi'ul Atba' yaitu kalangan tua yang
berkuniyah pada Abu Al 'Abbas. Dan semasa hidupnya belilau berada pada negeri Himsh
yang kemudian beliau wafat pada 238 H.

Para ulama berkomentar seperti An Nasa’i bahwa Ahmad bin Muhammad bin Musa
adalah la ba’sa bih, sementara Ibnu Hajar al ‘Asqalani menyebutnya Tsiqah Hafidz.

2. Yunus bin Yazid bin Abi An Najjad dari kalangan Tabi'ut Tabi'in yaitu kalangan tua yang
berkuniyah pada Abu Zaid. Adapun semasa hidupnya beliau berada pada negeri Syam dan
kemudian wafat pada 159 H.

Para ulama berkomentar seperti Al ‘Ajli, An Nasa’I Ibnu Hajar al ‘Asqalani dan Adz
Dzahabi bahwa Yunus bin Yazid bin Abi An Najjad adalah Tsiqah, sementara Ya'kub bin
Syaibah menyebutnya shalihul hadits, adapun Abu Zur'ah menyebutnya la ba`sa bih,
kemudian Ibnu Kharasy menyebutnya Shaduuq, adapun Ibnu Hibban menyebutnya 'ats
tsiqaat.

Para ulama berkomentar seperti Ahmad bin Hambal bahwa Muhammad bin Muslim bin
Tadrus adalah laisa bihi ba`s, sementara Yahya bin Ma'in dan An Nasa'i menyebutnya
tsiqah, adapun Ya'kub bin Syu'bah menyebutnya shaduuq tsiqah, kemudian Ibnu Hibban
menyebutnya 'ats tsiqaat, adapun Ibnul Madini menyebutnya tsiqah tsabat sedangnkan Ibnu
Hajar al 'Asqalani menyebutnya Shaduuq dan Adz Dzahabi menyebutnya tsiqoh hafidz.

Anda mungkin juga menyukai