Anda di halaman 1dari 8

Kutub At-Tawarikh Ar-Rijaal: Al-Khathib Al-Baghdadiy dan Karyanya Tarikh Madinatu

as-Salaam (Tarikh Baghdad)


Muhammad Imam Asy-Syakir

Barang siapa menulis (sebuah kitab), maka dia telah meletakkan akalnya di atas nampan
untuk diperlihatkan kepada manusia. Al-Khathib Al-Baghdadiy1
A. Pendahuluan: Ilmu At-Tawarikh Ar-Rijaal
Sufyan Ats-Tsauriy mengatakan bahwa ketika para perawi pendusta menggunakan
kedustaan mereka, maka kita menggunakan tarikh kepada mereka.
Pada pembahasan yang ke-60 dalam kitab Tadribu ar-Rawi disebutkan bahwa atTawarikh dan al-Wafiyyat merupakan disiplin ilmu yang penting, karena dengan keduanya
dapat diketahui kebersambungan dan keterputusan suatu hadits.2
Atas landasan itulah, para ulama ahli hadits memberi perhatian terhadap pengetahuan
negeri asal para rawi, dan kota-kota yang mereka kunjungi untuk memperoleh bagian dari
berbagai macam ilmu hadits. Dan mayoritas dari mereka kemudian menaruh perhatian
tersendiri terhadap biografi dan berita-berita dari Ulama negerinya, maka munculah kitabkitab Tawarikh ar-Rijal yang cenderung berfokus pada satu daerah tertentu.
Di antara karya-karya dalam Tawarikh ar-Rijal yang terpenting ialah:
1. Tarikh Makkah, karya Abu al-Walid Muhammad bin Abdillah bin Ahmad bin
Muhammad bin al-Walid al-Azraqiy.
2. Tarikh Makkah, Muhammad bin Ishaq bin al-Abbas al-Fakihiy.
3. At-Tarikh fi rijal al-hadits fi Murawwi, Abu Ali Muhammad bin Ali bin Hamzah alFarahinaniy (w. 247 H).
4. Akhbaru Murawwi, Abu al-Hasan Ahmad bin Siyar bin Ayyub al-Marwaziy (w. 268 H).
5. Tarikh Qazwain, Abu Abdillah Muhammad bin Yazid bin Majah al-Qazwainiy (w. 273
H).
6. Tarikh Wasith, Abu al-hasan Aslam bin Sahl al-Maruf..
7. Tarikh al-Himshiyiin, Ahmad bin Muhammad bin Isa al-Baghdadiy (abad ke-3)
8. Tarikh Harran, Abu Urubah al-Husain bin Muhammad bin Maudud (w. 318 H)
9. Thabaqat Ulama Balkh, Ali bin al-Fadl bin Thahir al-Balkhiy (w. 323 H)
10. Thabaqat Ulama Balkh, Abu Ishaq Ibrahim bin Ahmad al-Mustamliy (abad ke-4)
11. Thabaqat Ulama Afriqa wa Tunis, Abu al-Arab Muhammad bin Tamim al-Qairuniy
(w.333 H).
12. Tarikh ar-Riqqah, Muhammad bin Said al-Qusyairiy (w. 334 H)

Al-Khathib al-Baghdadiy, Tarikh Baghdad.


Secara spesifik Al-Hafidz Jalaluddin as-Suyuthiy menyebutkan bahwa at-Tawarikh meliputi kelahiran para perawi,
sima, dan kedatangan di negeri seseorang (al-fulaniy) dan wafiyat ialah waktu wafat mereka. (Lihat, As-Suyuthiy, Tadribu
ar-Rawi.)
2

13. Tarikh Harrah, Abu Ishaq Ahmad bin Muhammad bin Yasin al-Hidad al-Harawiy (w.
334 H).
14. Thabaqat al-Ulama wa al-Muhadditsin min ahli al-Maushil, dan Tarikh Maushil,
keduanya adalah tulisan Abu Zakariya Yazid bin Muhammad bin Iyas al-Azdiy (w. 334
H).
15. Tarikh Bashrah, Abu Said Ahmad bin Muhammad bin Ziyad, yang dikenal dengan
Ibnu al-Arabiy (w. 340 H)).
16. Tarikh Mishra, Abu Said Abd ar-Rahman bin Ahmad bin Yunus ash-Shadafiy alMishriy (w. 347 H).
17. Thabaqat al-Muhadditsin bi Ashbahan wa al-Waridin alaiha, Abu Syaikh Abdullah
bin Muhammad bin Jafar bin Hayyan al-Anshariy (w. 369 H).
18. Tarikh Dariya, Abu Abdillah Abd al-Jabbar bin Abdillah al-Khaulaniy (w. 370 H).
19. Thabaqat al-Hamadzanayain, Shalih bin Ahmad at-Tamimiy al-Hafidz (w. 374 H).
20. Tarikh Istirabaadz, dan Tarikh Samarqand, keduanya oleh Abu Said Abd ar-Rahman
bin Muhammad bin Muhammad bin Idris al-Istirabadziy al-Hafidz (w. 405 H).
21. Tarikh Naisabur, Abu Abdillah Muhammad bin Abdillah al-Hakim (w. 405 H).
22. Tarikh Bukhara, Abu Abdillah Muhammad bin Ahmad bin Muhammad bin Sulaiman
al-Bukhariy, yang dikenal dengan Ghanjar (w. 412 H)
23. Tarikkh Jurjan, Abu Qasim Hamzah bin Yusuf as-Sahmiy (w. 427 H).
24. Akhbar Ashbahan, Abu Nuaim Ahmad bin Abdillah bin Ishaq al-Ashbahaniy (w. 430
H)
25. Tarikh Nasaf dan Tarikh Kasy, keduanya oleh Abu al-Abbas Jafar bin Muhammad bin
al-Mutaz al-Mustaghfiriy (w. 432 H).
26. Tarikh Baghdad, Abu Bakr Ahmad bin Ali bin Tsabit, yang dikenal sebagai al-Khathib
al-Baghdadiy (w. 463 H).
27. Tarikh Ashbahan, Abu al-Qasim Abd ar-Rahman bin Muhammad bin Ishaq bin
Mandah (w. 470 H).3
B. Tarikh Baghdad dan Penyusunnya
1. Al-Khathib Al-Baghdadiy
Beliau adalah al-Imam al-Auhad (pemimpin tunggal), al-Allamah al-mufti, al-hafidz
an-Naqid (hafidz yang kritis), dan pembaharu zaman, Ahmad bin Ali bin Tsabit bin Ahmad
bin Mahdiy Abu Bakar bin Abi al-Hasan al-Bahghdadiy.4
Beliau lahir pada hari Kamis, enam hari tersisa dari bulan Jumadil Akhir tahun 392
H/1002 M. Ibnu an-Najjar menyebutkan bahwa al-Khathib dilahirkan di Ghuzayyah bagian
dari daerah Hijaz. Namun menurut ash-Shafadiy, al-Khathib dilahirkan di sebuah desa bagian
daerah Nahr al-Mulk yang dikenal dengan Haniqiya.5
Abu al-Hasan ayah beliau adalah seorang khathib di daerah Darzijan. Dan termasuk
orang yang membaca al-Quran di hadapan Abu Hafs al-Kattaniy.

Muhammad bin Mathr az-Zahraniy, Ilm ar-Rijal: Nasyatuhu wa Tathawuruhu min al-Qarn al-Awwal ila Nihayah alQarn at-Tasi, (Madinah: Dar al-Khudlairiy). Hal. 170-175.
4
Syamsuddin adz-Dzahabiy, Siyar Alaam an-Nubala, ( Beirut: Muassasah Risalah, 2011). Hal. 270., Ibnu Asakir,
Tarikh Dimasyqa.
5
Ash-Shafadiy, al-Wafi bi al-Wafiyyat.

Yaqut al-Hamawiy menuturkan sebuah peristiwa tentang ketelitian dan kecermatan alKhathib, Beberapa orang Yahudi menunjukkan sebuah surat dan mereka mengklaim bahwa
itu adalah surat Rasulullah SAW yang berisikan pengguguran jizyah (pajak) dari penduduk
Khaibar dan di dalamnya terdapat kesaksian sahabat, serta surat ini adalah tulisan Ali bin Abi
Thalib. Kemudian pemimpin para pemimpin (rais ar-ruasa)6 memperlihatkannya kepada
Abu Bakar al-Khathib, lalu ia berkata: Ini adalah palsu. Maka al-Khathib ditanya, Dari
mana engkau mengetahui akan hal itu? al-Khathib pun menjawab, Dalam surat ini terdapat
kesaksian Muawiyah bin Abu Sufyan, sedangkan Muawiyah masuk Islam pada saat Fathul
Makkah (tahun 8 Hijriah), sementara penaklukkan Khaibar terjadi pada tahun 7 Hijriah. Di
dalamnya juga terdapat persaksian Saad bin Muadz, padahal dia meninggal pada saat
peritiwa Khandaq tahun 5 Hijriah. Argumentasi al-Khathib ini dinilai sangat baik.
Al-Hafidz Ibnu Asakir menyampaikan sebuah riwayat mengenai al-Khathib,
bahwasannya al-Khathib menceritakan ketika sedang beribadah Haji, dirinya meminum air
zam-zam sebanyak tiga kali tegukan, lalu meminta kepada Allah tiga hal. Pertama, supaya
bisa menceritakan sejarah Baghdad; kedua, mendiktekan hadits di Jami al-Manshur; ketiga,
disemayamkan di sisi (makam) Bisyr al-Hafi. Dan ketiga permohonannya tersebut pada
akhirnya terpenuhi.
Abu Ishaq Asy-Syiraziy al-faqih berkomentar mengenai sosok al-Khathib, Abu Bakar
al-Khathib menyerupai ad-Daraquthniy dan yang semisalnya dalam pengetahuan hadits dan
hafalannya.
Beliau wafat pada tahun 463 H.
Karya-Karya Tulis Al-Khathib Al-Baghdadiy
Abu Sad as-Samani mengatakan, Al-Khathib memiliki 56 karya. Pendapat tersebut
senada dengan yang disampaikan dalam Mawarid, bahwa al-Khathib telah menyusun
sebanyak 56 buah karya tulis diantaranya sebelum tahun 453 H ketika al-Malikiy
menghitungnya dalam fihrisat khusus.
Masih dalam Mawarid al-Khathib al-Baghdadiy fi Tarikh Baghdad, Dr. Akram Dliya
al-Umariy, menyebutkan bahwa jumlah semua karya al-Khathib mencapai 86 karya. Yaitu,
377 tulisan dalam bidang hadits dan ilmu hadits tanpa ilmu rijal, 25 tulisan dalam Tarikh
termasuk ilmu rijal, 14 tulisan dalam fiqih dan ushul fiqh, 3 tulisan dalam raqaiq, 2 tulisan
dalam bidang aqidah, 3 tulisan dalam adab/sastra, dan dua karya yang salah satunya tidak
diketahui bidangnya, sedang yang satunya lagi tidak sah penisbatannya yaitu pada bidang
raqaiq.
Bahkan as-Samaniy memberi komentar berbeda mengenai jumlah karya tulis alKhathib, menurutnya al-Khathib menyusun hampir seratus buah karya tulis.8
Berikut adalah rincian karya-karya al-Khathib al-Baghdadiy yang dihimpun oleh Dr.
Akram Dliya al-Umariy dalam Mawarid:
Di bidang Hadits
1. Al-Amaliy
6

Abu al-Qasim Ali bin al-Hasan bin Abi al-Faraj Ahmad Ibnu al-Maslamah, yang terkenal dengan panggilan rais arruasa (pemimpin para pemimpin).
7
Di sini tertulis jumlah karya al-Khathib sebanyak 37 buah karya dalam bidang hadits dan ilmu hadits, tapi setelah
dirinci satu persatu judul karya tersebut, ternyata jumlahnya adalah 38 buah karya. Sehingga total keseluruhan karyanya
setelah dirinci satu-persatu mencapai 87 karya (-pen).
8
Akram Dliya al-Umariy, Mawarid al-Khathib al-Baghdadiy fi Tarikh Baghdad, Riyadh: Dar Thayyibah, 1985. Hal. 84.

Kitab fihi Hadits (al-Imam Dlamin wa al-Muadzin Mutamin)


Hadits Abdirrahman bin Samrah wa Thuruquhu -dalam 2 juzHadits Nuzuul
Kitab fihi Hadits (Nadldlarallahu Imraan samia minna haditsan)
Thariqu Hadits Qabdlul Ilm -3 juz(Thalabul Ilm faridlatun ala kulli muslimin )
Majmu hadits Abi Ishaq asy Syaibaniy -3 juzMajmu Hadits Muhammad bin Juhadah wa Bayan bin Bisyr wa Shafwan bin
Sulaim wa Mathr al-Waraq wa Misar bin Kidam
10. Majmu hadits (au musnad) Muhammad bin Suqah -3 juz11. Kitab Sunan
12. Musnad Abi Bakr ash-Shidiq ra. -1 juz13. Musnad Shafwan bin Assal
14. Musnad Nuaim bin Hammar al-Ghathafaniy 1 juz15. Hadits Jafar bin Hayyan
16. Hadits as-sittati min at-Tabiin wa Dzikru Thuruqihi, wa huwa haditsu (A Yajizu
ahadukum an yaqraa Kulla lailatin bitsulusti al-Quran)
17. Al-Musalsalat -3 juz18. Ar-Rubaiyyat -3 juz Hadits-hadits al-Mukharrajah
1. Kitab Athraf al-Muwatha
2. Juzun fihi ahaditsu Malik bin Anas Awaliy Takhrij Abi Bakr al-Khathib
3. Amaliy al-Jauhariy, Takhrij Abi Bakr ala-Khathib, riwayat Muhammad bin alBazaaz
4. Fawaid Abi al-Qasim an-Narsiy, Takhrij al-Khathib -20 juz5. Fawaid Abdillah bin Ali bin Iyadl ash-Shuriy -4 juz6. Al-Fawaid al-Muntakhabah as-Shihah wa al-gharaib. Intiqau al-Khathib min
Haditsi asy-Syarif Abi al-Qasim Ali bin Ibrahim bin al-Abbas bin Abi al-Jinn alHusniy -20 juz7. Al-Fawaid al-Muntakhabah ash-Shihah wa al-Gharaib, Takhrij al-Khathib li Abi
al-Qasim al-Mahrawaniy
8. Al-Fawaid al-Muntakhabah ash-Shihah al-Awaliy, Takhrij al-Khathib, li Jafar bin
Ahmad bin al-Husain as-Siraj al-Qari
9. Majlis min Imlai Abi Jafar Muhammad bin Ahmad bin al-Muslimah, Takhrij alKhathib
10. Muntakhab min Haditsi Abi Bakr asy-Syiraziy wa ghairih
Mushthalah Hadits
1. Al-Kifayah fi Ilm ar-Riwayah
2. Al-Fashl lil Washl al-Mudraj fi an-Naql -9 juz3. Al-Ijazah lil Madum wa al-Majhul
4. Bayanu Hukmi al-Mazid fi Muttashil al-Asaaniid
Adab seorang Muhaddits
1. Iqtidlau al-Ilm al-Amal
2. Syarafu Ashhaabu al-Hadits
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.

3. Nashihatu Ahli al-hadits


4. Rihlah fi Thalabi al-hadits
5. Taqyid al-Ilm
6. Al-Jami li Akhlaaqi ar-Rawiy wa Aadabi as-Sami
Bidang Ilmu Rijal al-Hadits
1. Al-Asmau al-Mubhamah fi al-Anbai al-Muhkamah -1 juz2. Al-Asmau al-Mutawathiah wa al-Ansaab al-Mutakafiah
3. Talkhish al-Mutasyabih fi ar-Rasm wa Himayah ma Asykala minhuan Bawadir atTashif wa al-Wahm
4. Taaliy at-Talkhish -4 juz- (kitab ini adalah Mustadrak ala Talkhish al-Mutasyabih)
5. At-Tabayyun li Asmaai al-Mudallisin -2 juz6. At-Tafshil li Mubhami al-Maraasiil -1 juz7. Tamyiiz al-Mazid fi Muttashil al-asaaniid -8 juz8. Rafi al-Irtiyaab fi al-Maqluub min al-Asmaai wa al-Ansaabi -1 jilid9. Ar-Ruwaah an Syubah -8 juz10. Ar-Ruwaah an Malik bin Anas wa Dzikru Hadits li kulli minhum -9 juz11. Riwayaatu ash-Shahabah an at-Tabiin -1 juz12. Riwayaatu al-Aabaai an al-Abnaai -1 juz13. Ghaniyyah al-Multamis fi Iidlahi al-Multabis - 1 jilid14. Kitab Fawaid an-Nasab
15. Kitab al-Muttafiq wa al-Muftariq -16 juz16. Man Haddatsa wa Nasiya -1 juz17. Man Wafaqat Kunyatuhu Ism Abiihi mimma la Yamanu min wuqui al-Khata fiihi
-3 juz18. Al-Mutanif fi Takmilah al-Mukhtalif wa al-Mutalif -24 juz- (Ibnu Hajar
memandang bahwasannya kitab ini adalah sebuah komentar (dzail) terhadap kitab
al-Mutalif wa al-Mukhtalif karya ad-Daraquthniy)
19. Al-Mukmal fi Bayani al-Muhmal
20. Kitabu al-Wafiyyat
21. As-Sabiq wa al-Lahiq fi Tabaaudi ma baina wafati ar-Rawiyaini an Syaikhin
Wahid -9 juz22. Kitabu Mudlihu Auhami al-Jami wa at-Tafriiq
Bidang Tarikh
1. Tarikh Baghdad -14 jilid2. Manaaqibu asy-Syafiiy
3. Mannaqibu Ahmad bin Hanbal
Bidang Aqidah
1. Masalatu al-Kalaam fi ash-shifaat
2. Al-Qaul fi Ilm an-Nujum -1 juzBidang Ushul Fiqh
1. Al-Faqih wa al-Mutafaqih
2. Ad-Dalailu wa asy-Syawahidu ala Shihhati al-Amali bi Khabar al-Wahid
Bidang Fiqh

1. Nahju (au Manhaj) ash-Shawwab fi anna at-Tasmiyyata Aayatu min Fatihati alKitab -2 juz2. Ibthalu an-Nikah bi Ghairi Waliy - 1 juz3. Idza Uqiimati ash-Shalatu falaa Shalah illa al-Maktubah
4. Al-Jahru bi Bismillah ar-Rahman ar-Rahim fi ash-Shalah -2 juz5. Al-Hiyalu -4 juz6. Dzikru Shalati at-Tasbih wa al-Ahaadits allati ruwiyat an an-Nabiyyi
Shallallahu alaihi wa Sallam fiiha wa Ikhtilaafu Alfaaadz an-Naqilain
7. Al-Ghuslu li al-Jumah -2 juz8. Al-Qadlau bi al-Yamiin maa asy-Syahid -2 juz9. Al-Qunut wa al-Aatsaaru al-Marwiyah fiihi ala Ikhtilaafiha wa Tartibiha ala
Madzhabi asy-Syafii -3 juz10. An-Nahyu an Shaumi Yaumu asy-Syakki -1 juz11. Al-Wudlu min Massi adz-Dzakar
12. Masalatu al-Ihtijaaji li asy-Syafii fiima Asnada ilaihi wa ar-Radd ala athThainiin bi Idzhami Jahlihim alaihi -1 juzMengenai Zuhud dan ar-Raqaaiq
1. Bayanu Ahli ad-Darajaati al-Ulaa
2. Kitab fihi Khithbati Aisyata fi ats-Tsanai ala Abiiha. min Takhriji al-Khathib
min Riwayatihi an Syuyukhihi, wa dzakara Ibnu Khair annahu, fi dzikri abiiha
wa Umar bin al-Khaththab wa Ahaadits Gharibah wa Manaamat wa Raqiq wa
Insyaat fi az-Zuhdi wa ar-Raqaaiq.
3. Al-Muntakhab min az-Zuhdi wa ar-Raqaaiq
Mengenai Adab/Sastra
1. At-Tanbih wa at-Tauqif ala Fadlaili al-Khariif
2. Al-Bukhalau
3. Ath-Tathfil wa Hikaayatu ath-Thafiiliyin wa Akhbarihim wa Nawaadiru
Kalaamihim wa Asyaarihim
4. Kasyfu al-Asraar
5. Riyaadlu al-Anas ila Hadlayiri al-Qudsi.9

2. Metodologi Kitab Tarikh Baghdad


Boleh dikatakan bahwasannya Tarikh Baghdad merupakan kitab yang paling
komprehensif mengenai tarajim (biografi) orang-orang terkenal yang menetap di Baghdad
atau yang pernah singgah di sana antara abad ke-3 sampai selesainya kitab ini ditulis pada
tahun 444 H.
Kitab ini telah dicetak dalam 14 jilid dan memuat 7.831 biografi. Dari kesemuanya,
5.000 di antaranya adalah biografi ahli hadits.10 Dan 32 diantaranya juga adalah biografi
tokoh perempuan.11

Akram Dliya al-Umariy, Mawarid al-Khathib al-Baghdadiy fi Tarikh Baghdad. (Riyadl: Dar Thayyibah, 1985. Hal.
55-84.
10
Muhammad bin Mathr az-Zahraniy, Ilm ar-Rijal: Nasyatuhu wa Tathawuruhu min al-Qarn al-Awwal ila Nihayah alQarn at-Tasi, (Madinah: Dar al-Khudlairiy). Hal. 176.
11
Op. Cit., Mawarid al-Khathib....hal. 87.

Al-Khathib memberi pendahuluan kitabnya dengan muqaddimah yang panjang dan


berharga, sekitar 213 halaman yang terdapat dalam naskah yang telah dicetak. Di antara hal
paling penting yang terkandung di dalamnya ialah berita pembebasan daerah-daerah sekitar
Iraq dan apa yang dilakukan Umar bin al-Khaththab ra. pada peristiwa tersebut. Kemudian
informasi pendirian madinatus salam Baghdad, dan sebagian dari kabar-kabar pendirinya
yaitu Abu Jafar al-Manshur. Lalu disebutkan pula sketsa (gambaran) kota Baghdad serta
aktivitas kehidupannya, serta panorama alam seperti masjid-masjid besar, sungai-sungai,
jembatan-jembatan, tempat pemakaman dan sebagainya.
Dan muqaddimah ini ditutup dengan menyebutkan biografi tokoh yang mendatangi
Baghdad sebelum masa pendirian kota ini, dan di antara tokoh tersebut beberapa di antaranya
adalah Sahabat semoga Allah meridlai mereka, yang berjumlah 50 orang.
Setelah menyebutkan biografi para sahabat, pada akhir muqaddimahnya itu, al-Khathib
juga menerangkan metode (manhaj) penyusunan kitabnya. Ia menuturkan, Inilah nama para
khalifah, orang-orang yang mulia, para tokoh pembesar, qadli (hakim), fuqaha, ahli hadits,
Qura, orang-orang yang zuhud, orang-orang shaleh, para sastrawan, dan penyair dari
madinatus salam (Baghdad) yang dilahirkan di kota ini atau diutus dari negeri lain ke kota ini,
atau yang berada didekat pinggiran Baghdad, atau juga tokoh yang datang ke Baghdad tanpa
menjadi penduduknya. Dan apa yang sampai kepadaku berupa pengetahuan tentang beberapa
hal seperti berikut:
Kunyah
Nasab
Kemuliaan para tokoh secara turun menurun yang telah masyhur.
Berita-berita baik para tokoh.
Usia-usia tokoh
Waktu kematian
Kondisi tokoh
Pernyataan-pernyataan para salaf tentang para tokoh yang berupa: pujian, celaan,
penerimaan (qabul), pengguguran (tharh), jarah dan tadil.
Semuanya tersusun berdasar bab per bab sesuai susunan huruf-huruf alfabet (mujam)
yang mengawali nama seorang tokoh. Dan aku (al-Khathib) memulai susunan tersebut dengan
menyebutkan nama Muhammad sebagai pengharapan berkah (tabaruk) kepada Rasulullah
saw. Setelah itu baru urutannya dimuali dengan huruf alif, lalu ba, dan seterusnya
sebagaimana dalam rangkaian huruf alfabet supaya memudahkan para pembaca menangkap
informasi di dalamnya.
Kemudian al-Khathib meneruskan penjelasan tentang kitab Tarikhnya, aku tidak
menyebutkan para ahli hadits asing yang datang ke Madinah as-Salam dan bukan seorang
warga negara kecuali orang yang absah menurutku dalam meriwayatkan sebuah ilmu.
Adapun orang yang datang ke Baghdad dan tidak meriwayatkan hadits maka aku tinggalkan
untuk mencantumkan mereka dalam kitab, lantaran banyaknya nama-nama mereka dan betapa
sulitnya menghitung jumlah dari mereka.12

12

Ibid. hal 178.

Urgensi yang Terkandung dalam Kitab Tarikh Baghdad


Tarikh Baghdad merupakan karya paling tebal dan paling besar yang pernah disusun
oleh al-Khathib al-Baghdadi. Kitab ini pulalah yang paling penting dan terkenal dibanding
karya-karyanya yang lain. Di dalamnya terekam masa-masa kehidupan yang pernah terjadi di
Baghdad sejak kota ini berdiri sampai masa al-Khathib berada. Aktivitas intelektual dan
wawasan kebudayaan menjadi tema sentral yang dikupas dalam kitab ini yang tersampaikan
melalui penuturan tokoh-tokohnya. Mengenai hal ini, kita bisa lebih mendalaminya dengan
merujuk kepada studi Munir ad-Din Ahmad dalam bukunya, Muslim Education and the
Scholars, Social Status, ini Light of Tarikh Baghdad.
Satu hal yang tidak diragukan lagi mengenai urgensi yang terkandung dalam Tarikh
Baghdad ialah perhatian yang besar al-Khathib dalam bidang hadits, sampai-sampai kitab
tarikhnya ini begitu kental mengistimewakan para ahli hadits, dengan mencantumkan 5.000
biografi tokoh di bidang hadits dari total 7.831 biografi yang tercentum dalam Tarikh
Baghdad. Dari sinyalemen ini, nampak jelaslah kitab ini pada hakekatnya dibuat sebagai
bentuk khidmat (dedikasi) terhadap ilmu hadits.
Dalam menuturkan biografi seorang rijal hadits, beliau memperkenalkan identitasnya,
lalu menjelaskan status al-Jarh wa at-Tadil, meski beliau berpegang pada pendapat kritikus
pendahulunya, khususnya mengenai biografi tokoh yang tidak sezaman dengannya, akan
tetapi metodenya dalam memilih pendapat dan menuangkannya ke dalam kitabnya telah
memposisikan si pembaca kepada hukum shahibut tarjamah (tokoh/perawi). Beliau juga tidak
berpuas diri dengan perannya itu sekedar mengutip pendapat, lantas beliau
mengkonsentrasikan perhatiannya untuk men-tarjih antara pendapat-pendapat yang
bertentangan dan bersinggungan serta membantah beberapa di antaranya juga menolak
sebagiannya.
Wallahu Alam.
Daftar Pustaka
Adz-Dzahabiy, Syamsuddin. 2011. Siyar Alaam an-Nubala. Beirut. Muassasah Risalah.
Al-Baghdadiy, al-Khathib. 2001. Tarikh Madinah as-Salam. Beirut. Dar al-Gharb al-Islamiy.
Al-Umariy, Akram Dliya. 1985. Mawarid al-Khathib al-Baghdadiy fi Tarikh Baghdad.
Riyadl. Dar Thayyibah.
Az-Zahraniy, Muhammad bin Mathr. Ilm ar-Rijal: Nasyatuhu wa Tathawuruhu min al-Qarn
al-Awwal ila Nihayah al-Qarn at-Tasi. Madinah. Dar al-Khudlairiy.
CD Maktabah Syamilah

Anda mungkin juga menyukai