update

PERKEMBANGAN KODING
Dalam Pembiayaan JKN

dr. Endang Suparniati, M.Kes

❖ Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 10
Agustus 2021
Diundangkan di Jakarta
pada tanggal 30
Agustus 2021

Pasal 4
Pada saat Peraturan Menteri ini
mulai berlaku, Peraturan Menteri
Kesehatan Nomor 76 Tahun 2016
tentang Pedoman Indonesian
Case Base Groups (INA-CBG)
dalam Pelaksanaan Jaminan
Kesehatan Nasional (Berita
Negara Republik Indonesia Tahun
2017 Nomor 92), dicabut dan
dinyatakan tidak berlaku.
 Koder,
BAB I poin C.
 melakukan kodifikasi diagnosis sesuai dengan ICD-
Tugas dan 10 Versi Tahun 2010 dan ICD-9-CM Versi Tahun
Tanggung Jawab 2010 untuk tindakan/prosedur bersumber dari
rekam medis pasien.
 Bila menemukan kesulitan ataupun
Dokter, ketidaksesuaian dengan aturan umum pengodean
→klarifikasi dengan dokter.
• menegakkan dan
menuliskan diagnosis
utama, diagnosis
sekunder dan
tindakan/prosedur yang
telah dilaksanakan Verifikator BPJS Kesehatan
melakukan verifikasi:
• membuat resume medis
pasien secara lengkap,  kelengkapan berkas klaim
jelas dan spesifik selama  kesesuaian diagnosis dan tindakan di resume
pasien dirawat di rumah medis dengan ICD-10 Versi Tahun 2010 dan ICD-9-
sakit. CM Versi Tahun 2010.
ATURAN KODING SPESIFIK
KONDISI DUGAAN (SUSPEK), GEJALA, PENEMUAN
ABNORMAL, DAN SITUASI TANPA PENYAKIT

Diagnosis suspek adalah:
1. diagnosis sebelum diagnosis
pasti dapat ditegakkan;
dan/atau
2. diagnosis yang ditegakkan
berdasarkan hasil
pemeriksaan klinis dan/atau
pemeriksaan penunjang.
CONTOH 1:
 Ditemukan massa/benjolan di
payudara kiri
 berdasarkan hasil pemeriksaan klinis
yang prominen maka diagnosis
utama adalah suspek neoplasma di
payudara kiri sehingga
→ dikode Z03.1 (Observation For
Suspected Malignant
Neoplasm).
KONDISI DUGAAN (SUSPEK), GEJALA, PENEMUAN
ABNORMAL, DAN SITUASI TANPA PENYAKIT

CONTOH 1
Diagnosis utama : Neoplasma faring CONTOH 3:
Diagnosis sekunder : -  Diagnosis Utama : Epistaxis berat
Tindakan : Pemeriksaan PA dengan hasil jenis
tumor tidak diketahui  Diagnosis Sekunder : -
Dikode  Pasien dirawat satu hari. Tidak ada
 diagnosis utama : D37.0 (Neoplasm of laporan prosedur atau pemeriksaan.
Uncertain or Unknown Behaviour of Lip, Oral
Cavity and Pharynx)
 Dikode R04.0 (Epistaxis). Ini bisa
diterima karena pasien jelas dirawat
 Tindakan: 90.34 (Microscopic examination of
specimen from ear, nose, throat, and larynx,
hanya untuk kondisi darurat.
parasitology)
 PENGODEAN KONDISI MULTIPEL.

cedera 1. jika salah satu kondisi yang jelas lebih berat dan
multipel, lebih banyak menggunakan sumber daya →
sebagai diagnosis utama dan yang lainnya
gejala sisa sebagai diagnosis sekunder.
(sekuele)
2. jika tidak ada satu kondisi yang lebih dominan
multipel dari → diagnosis multipel, merupakan diagnosis
penyakit utama
cedera → dan kondisi spesifik sebagai diagnosis
sebelumnya, sekunder.
CONTOH 1 : kasus

CONTOH 1 :
 Diagnosis Utama : HIV disease resulting in multiple infections
 Diagnosis Sekunder :
▪ HIV disease resulting in candidiasis
▪ HIV disease resulting in other viral infections

DIKODE
→ diagnosis utama: B20.7 (HIV disease resulting in multiple infections)
→ diagnosis sekunder :
➢ B20.4 (HIV disease resulting in candidiasis) dan
➢ B20.3 (HIV disease resulting in other viral infections) sebagai.
CONTOH 1 : kasus
B20 Human immunodeficiency virus [HIV] disease resulting in infectious and parasitic diseases
Excludes: acute HIV infection syndrome ( B23.0 )

B20.0 HIV disease resulting in mycobacterial infection HIV disease resulting in tuberculosis
B20.1 HIV disease resulting in other bacterial infections
B20.2 HIV disease resulting in cytomegaloviral disease
B20.3 HIV disease resulting in other viral infections
B20.4 HIV disease resulting in candidiasis
B20.5 HIV disease resulting in other mycoses
B20.6 HIV disease resulting in Pneumocystis jirovecii pneumonia HIV disease resulting in Pneumocystis
carinii pneumonia
B20.7 HIV disease resulting in multiple infections
B20.8 HIV disease resulting in other infectious and parasitic diseases
B20.9 HIV disease resulting in unspecified infectious or parasitic disease HIV disease resulting in infection
NOS
 PENGODEAN KONDISI MULTIPEL.
CONTOH 2 :
Diagnosis Utama : Multiple open
fracture of femur
Diagnosis Sekunder : Open fracture of
shaft of femur; Open fracture of lower
of end of femur
DIKODE
➢ diagnosis utama: S72.71 (multiple
open fracture of femur)
➢ diagnosis sekunder:
✓ S72.31 (open fracture of shaft of
femur) dan
✓ S72.41open (fracture of lower of end
of femur)
CONTOH 3 :
Diagnosis Utama : Multiple closed fracture
Upper limbs
Diagnosis Sekunder : closed fracture shaft
humerus closed fracture radius ulna
Tindakan : ORIF humerus + ORIF radius ulna
Dikode :
 Diagnosis utama : T02.40 (Multiple closed
fracture upper limbs
 Diagnosis sekunder :
➢ S42.30 (closed fracture shaft humerus) dan
➢ S52.30 (closed fracture radius ulna) sebagai.
❑ KodeTindakan:
➢ 79.31 (Open reduction of fracture with internal
fixation, humerus) dan
➢ 79.02 (Closed reduction of fracture without
internal fixation, radius and ulna)
 PENGODEAN KATEGORI KOMBINASI

Diagnosis Utama : Gagal ginjal

dua diagnosis Diagnosis Sekunder : Penyakit ginjal
yang hipertensi
berhubungan Dikode
diwakili oleh ❖ diagnosis utama: I12.0 (Hypertensive
satu kode. Renal Disease With Renal Failure)
sebagai.
 PENGODEAN KATEGORI KOMBINASI

CONTOH
Diagnosis Utama :
Obstruksi usus
Diagnosis Sekunder :
Hernia inguinalis kiri
 Dikode K40.3
(Unilateral or
Unspecified Inguinal
Hernia, With
Obstruction, Without
Gangrene) sebagai
diagnosis utama.
PENGODEAN KONDISI AKUT DAN KRONIS

jika di dalam ICD-10 tidak CONTOH:

menyediakan kategori
atau subkategori yang Diagnosis Utama : Gagal ginjal akut dan kronik
berbeda untuk masing- Diagnosis sekunder : -
masing kategori, maka Tindakan : -
kondisi akut harus
Dikode
digunakan sebagai
diagnosis utama dan  diagnosis utama : N17.9 (Acute Renal Failure,
kondisi kronis menjadi Unspecified)
diagnosis sekunder.  diagnosis sekunder: gagal ginjal kronik
PENGODEAN KONDISI AKUT DAN KRONIS

jika terdapat kondisi lain Diagnosis Utama : Gastritis Akut

dimana kondisi akut dan Diagnosis Sekunder : CKD Stage 5
kronis terjadi pada
organ/sistem yang Tindakan : Hemodialisa
berbeda, maka yang Dikode
dikode sebagai  diagnosis utama: N18.5 (Chronic Kidney
diagnosis utama adalah Disease, Stage 5)
kondisi yang
 diagnosis sekunder: K29.1 (Other Acute
menghabiskan sumber
Gastritis)
daya yang paling
banyak.  Hemodialisa sebagai Tindakan.
PENGODEAN DIABETES MELLITUS (E10-E14)
Karakter keempat

Digit (.0 sampai .5)

Diagnosis Utama : Gagal ginjal
akibat glomerulonefrosis diabetes
Digit (.7).
Diagnosis Sekunder : -
Dikode E14.2† dan N08.3*
(Unspecified Diabetes Mellitus
With Renal Complications).
PENGODEAN DIABETES MELLITUS (E10-E14)

Dikode
CONTOH
 diagnosis utama: E10.7 (Insulin-Dependent
 Diagnosis Utama : Diabetes Mellitus With Multiple Complication)
Diabetes Melitus
tergantung insulin  diagnosis sekunder:
dengan nefropati, ❑ E10.2† dan N08.3* (Insulin-Dependent Diabetes Mellitus
With Renal Complications),
gangren, dan
katarak. ❑ E10.5 (Insulin-Dependent Diabetes Mellitus With
Peripheral Circulatory Complications)
 Diagnosis ❑ E10.3† dan H28.0* (Insulin-Dependent Diabetes Mellitus
Sekunder : - With Ophthalmic Complications)
PENGODEAN DIABETES MELLITUS (E10-E14)

Diagnosis Utama : Dermatitis diabetikum

Digit 6 digunakan Diagnosis Sekunder : -
jika diabetes mellitus Dikode
dengan komplikasi  E14.6+ (Unspecified Diabetes Mellitus With
spesifik lainnya Other Specified Complications) sebagai
diagnosis utama
selain yang
terdapat pada digit  L99.8* (Other Specified Disorders Of Skin
AndSubcutaneous Tissue in Disease
0 Sampai digit 5 Classified Elsewhere) sebagai diagnosis
sekunder
PENGODEAN DIABETES MELLITUS (E10-E14)

 Digit 8 digunakan jika CONTOH:

diabetes mellitus
dengan komplikasi Diagnosis Utama : Diabetes mellitus tipe II
yang tidak dijelaskan Diagnosis Sekunder : -
atau tidak spesifik.  Dikode dengan E11.9 (Non-Insulin-
 Digit 9 digunakan jika Dependent Diabetes Mellitus without
diabetes mellitus Complications) sebagai diagnosis
tanpa komplikasi. utama
PENGODEAN PERSALINAN (O80-O84)
1. Kode-kode O80-O84 (Delivery)
digunakan sebagai diagnosis
sekunder untuk menunjukkan
metode persalinan.
2. Jika tidak terdapat komplikasi
atau penyulit persalinan
lainnya maka kode O80-O84
(Delivery) digunakan sebagai
diagnosis utama.
3. Kode Z37.0 – Z37.9 (Outcome
of delivery) digunakan
sebagai diagnosis sekunder.
Diagnosis Utama : Persalinan.
Diagnosis Sekunder : -
Prosedur : Persalinan dengan forseps rendah
Dikode
 dignosis utama: O81.0 (Low Forceps
Delivery) sebagai, (karena tidak ada
informasi lain tersedia)
 diagnosis sekunder: Z37.- (Outcome of
delivery).
PENGODEAN PERSALINAN (O80-O84)

Diagnosis Utama : Persalinan Diagnosis Utama : Persalinan anak

kembar.
Diagnosis Sekunder : Kegagalan
percobaan persalinan Diagnosis Sekunder : -
Prosedur : Seksio Sesar Prosedur : Persalinan spontan
Dikode Dikode
 diagnosis utama: O66.4 (Failed Trial of  diagnosis utama: O30.0 (Twin
Labour, Unspecified). Pregnancy
 diagnosis sekunder:  diagnosis sekunder:
❑ O82.9 (Delivery by Caesarean Section, ❑ O84.0 (Multiple Delivery, All Spontaneous)
Unspecified)
❑ Z37.- (Outcome of delivery) dikode
❑ Z37.- (Outcome of Delivery)
PENGODEAN PERSALINAN (O80-O84)
Diagnosis Utama : Hamil cukup bulan,
melahirkan janin mati 2800gr
Diagnosis Sekunder : -
Prosedur : Kelahiran spontan
Dikode
 diagnosis utama. O36.4 (Maternal Care
For Intrauterine Death) karena penyebab
spesifik kematian janin tidak bisa
ditentukan,
 diagnosis sekunder:
❑ O80.- (Single spontaneous delivery)
❑ Z37.1 (Single Stillbirth) dikode sebagai.
Diagnosis Utama : Ketuban Pecah Dini
Diagnosis Sekunder : Persalinan SC Anemia
Bayi lahir hidup tunggal
Spesialisasi : Obgyn
Dikode:
 diagnosis utama : O42.9 (Premature Rupture
of Membranes, Unspecified)
 diagnosis sekunder
❑ O99.0 (Disruption of Caesarean Section
Wound),
❑ D64.9 (Anaemia, Unspecified),
❑ O82,- (Single Delivery by Caesarean Section)
❑ Z37.0 (Single Live Birth
BAYI BARU LAHIR → DISPUTE PMK 76

 Klaim bayi baru lahir dengan

tindakan pada persalinan
menggunakan kode P03.0-P03.6
yang diajukan terpisah FKRTL
yang mengalami permasalahan
(dispute) klaim pada saat
berlakunya Peraturan Menteri
Kesehatan Nomor 76 Tahun 2016
tentang Pedoman INA-CBG
wajib dibayarkan oleh BPJS K
 BAYI BARU LAHIR → PMK 26 TH 2021

bayi lahir dengan tindakan persalinan

dalam kondisi sakit yang mendapatkan
pelayanan neonatal esensial dan
bayi lahir dengan membutuhkan perawatan pelayanan
tindakan kesehatan lain, maka klaim bayi
persalinan dalam dibayarkan terpisah dari klaim ibunya.
kondisi sehat yang
mendapatkan
pelayanan
neonatal esensial,
maka klaim bayi
dibayarkan dalam
1 (satu) paket
persalinan ibunya.
KONTROL ULANG DI RAWAT JALAN

• diagnosis = kunjungan sebelumnya bayi usia < 7 hari

• menggunakan kode “Z” dan diagnosis sekunder
dikode sesuai penyakitnya.

Diagnosis utama :
Pasien datang ke rumah sakit untuk kontrol hipertensi. Kontrol bayi
Diagnosis Utama : Kontrol Ulang Diagnosis sekunder :
Diagnosis Sekunder : Hipertensi → Dikode
→ Dikode  P96.8 (Other specified
 Z09.8 (Follow-Up Examination After Other Treatment for Other conditions originating in
Conditions) sebagai diagnosis utama dan the perinatal period)
 I10 (Essential (primary) hypertension) sebagai diagnosis sebagai diagnosis
sekunder. utama.
PENGODEAN KEMOTERAPI DAN RADIOTERAPI
KEMOTERAPI ORAL – RAWAT JALAN

Pasien yang datang ke Diagnosis utama : Kemoterapi oral di rawat jalan

rawat jalan dan
mendapatkan obat Diagnosis sekunder : Ca paru
kemoterapi oral, maka
menggunakan kode Tindakan : -
Z51.1 (Chemotherapy
Session for Neoplasm)
→ Dikode
sebagai diagnosis utama  Z51.1 (Chemotherapy Session for Neoplasm)
dan kode neoplasma sebagai diagnosis utama
tidak dikode sebagai
diagnosis sekunder.  Ca paru tidak dikode sebagai diagnosis sekunder.
 KEMOTERAPI INJEKSI – RAWAT JALAN/INAP

Pasien yang datang ke Diagnosis utama : kemoterapi

rawat jalan atau rawat Diagnosis sekunder : Ca. Mammae
inap dan mendapatkan
Tindakan : injeksi kemoterapi
kemoterapi injeksi, maka
menggunakan kode Dikode:
Z51.1 (Chemotherapy  diagnosis utama: Z51.1 (Chemotherapy Session
Session for Neoplasm) for Neoplasm)
sebagai diagnosis utama  diagnosis sekunder : C50.9 (Malignant Neoplasm,
dan kode neoplasma Breast, Unspecified)
sebagai diagnosis  Prosedur: 99.25 (Injection or infusion of cancer
sekunder. chemotherapeutic substance)
RADIOTERAPI –RAWAT JALAN/INAP

RADIOTERAPI SAJA KEMOTERAPI DAN RADIOTERAPI

diagnosis utama : diagnosis utama adalah

Z51.0 (Radiotherapy yang menghabiskan
Session) sumber daya paling
diagnosis sekunder : banyak.
neoplasma
NEOPLASMA –RAWAT INAP

OPERASI +
PERAWATAN HANYA UNTUK ANEMIA
KEMOTERAPI/RADIOTERAPI

dikode
diagnosis utama:
 diagnosis utama : neoplasma
 adalah yang
berhubungan  diagnosis sekunder : D63.0*
dengan tindakan (Anaemia in Neoplastic Disease)
utama.
→ merujuk kaidah koding dagger (†)
dan asterisk (*)
PALLIATIVE CARE
Penetapan dan perawatan paliatif (palliative care) ditetapkan oleh DPJP dan tim
multidisiplin paliatif di FKRTL.

Diagnosis Utama : Dikode

 Anemia  diagnosis utama: C11.9 (Malignant

Neoplasm, Nasopharynx,
Diagnosis Sekunder : Unspecified)

 Perawatan paliatif  diagnosis sekunder:

(palliative care) ❑ D63.0 (Anaemia in Neoplastic
Disease)
 Carcinoma Nasopharynx ❑ Z51.5 (Paliative Care)
TINDAKAN TIDAK DAPAT DISELESAIKAN

pada saat dilakukan tindakan ditemukan penyulit yang

menyebabkan tindakan tersebut tidak dapat diselesaikan,
maka dikode sesuai tindakan tersebut dilakukan

 Pasien datang untuk dilakukan  Pasien datang untuk dilakukan

tindakan PTCA dengan stent.
 Namun pada saat dilakukan
tindakan, stent tidak dapat
dimasukkan karena ditemukan
penyulit,
 → dikode hanya PTCA saja.
tindakan eksisi tumor dengan
laparotomi di usus
 namun pada saat tindakan terdapat
penyulit yang tidak bisa dilakukan
eksisi
 → dikode hanya laparotomi saja.
CONTOH

 Pasien laki laki Diagnosis Koding

masuk rumah sakit
dengan diagnosis Diagnosis CAD 1 VD I25.1
CAD dengan utama
rencana tindakan Diagnosis -
PTCA dengan sekunder
Stent. Tindakan PTCA 00.66 PTCA
 Pelakasanaannya: 00.40 Procedure on
hanya dilakukan single vessel
PTCA tanpa stent
karena kondisi
Terimakasih