Anda di halaman 1dari 11

Teknoin Vol. 26, No.

2, September 2020: 154-164

Analisis Enterprise Risk Management Menggunakan FMEA pada PT XYZ

Mu’adzah*1), Nunung Agus Firmansyah2)

Teknik Industri, Fakultas Sains Teknologi dan Matematika, Universitas Muhammadiyah Kudus
Jln. Ganesha I Purwosari, Kudus, 59316, Indonesia
E-Mail : muadzah@umkudus.ac.id1), nunungagus@umkudus.ac.id2)

ABSTRAK

PT. XYZ adalah perusahaan pembuat kertas di Kabupaten Kudus, perusahaan ini memproduksi produk
kemasan. Apabila terdapat kemungkinan kegagalan atau risiko pada setiap departemen dalam perusahaan,
maka perusahaan perlu melakukan manajemen risiko untuk mengarahkan dan mengendalikan aktivitas
perusahaan yang berisiko, sebagai jaminan atas tujuan strategis perusahaan. Pada penelitian ini dilakukan
pemeriksaan resiko pada Departemen K3 dan Lingkungan, PPIC, Pengendalian Mutu, Produksi, Pengadaan
dan Pergudangan, serta departemen Teknik terkait dengan kegiatan produksi yang ada pada Divisi Papermill
di PT XYZ. Penelitian ini menggunakan metode Failure Mode and Effect Analysis (FMEA). Dilihat dari
risiko yang perlu segera diselesaikan dengan melihat nilai RPN, kemudian di breakdown pada matriks
prioritas risiko, terdapat 10 risiko tinggi, 13 risiko sedang dan 8 risiko rendah.

Kata kunci: Enterprise Risk Management, FMEA, Risk Assessment

Enterprise Risk Management Analysis using FMEA at PT XYZ

ABSTRACT

PT. XYZ is a paper manufacturing company in Kudus Regency, this company produces packaging
products. If there is a possibility of failure or risk in every department in the company, the company needs to
carry out risk management to direct and control risky corporate activities, as a guarantee of the company's
strategic objectives. In research that carries out risk checks on the Department of K3 and Environment,
PPIC, Quality Control, Production, Procurement and Warehousing, and Engineering department related to
production activities in the Papermill Division at PT XYZ. This research uses the Failure Mode and Effect
Analysis (FMEA) method. Judging from the risks that need to be resolved immediately by looking at the RPN
value, then breakdown in the risk priority matrix, there are 10 high risks, 13 medium risks and 8 low risks.

Keywords: Enterprise Risk Management, FMEA, Risk Assessment

1. Pendahuluan pengepakan, produksi kertas, konverta,


PT XYZ merupakan perusahaan pribadi permesinan, anti counferting, katu elektronik
yang dibangun pada tahun 1900an sebagai dan label teknologi tinggi. PT XYZ sekarang
percetakan di Kudus. Pengembangan sumber diantara yang terbesar di dunia industri
daya manusia yang intensif dengan cara percetakan dan pengepakan di Asia Tenggara.
membangun sebuah karakter (prioritas yang PT XYZ meskipun menjadi perusahaan
diikuti pula dengan pelatihan teknis dan manufaktur keluarga yang cukup terkenal dan
mampu untuk memanage sesuatu akan dapat beberapa kali mendapatkan penghargaan dari
membuat sebuah budaya) yang dapat Jerman, namun banyak yang perlu dibenahi
berinovasi dan membentuk suatu kemajuan dari perusahaan ini dari segi risiko yang
perusahaan. Hal ini yang menjadi budaya di terjadi di setiap divisi dan departemennya.
PT.XYZ, sebuah budaya yang menjadi Penulis melakukan penelitian di PT XYZ
filosopi perusahaan. Setelah tiga dekade, PT pada divisi papermill yang mengidentifikasi
XYZ telah berkembang menjadi group beberapa departemen didalamnya.
teritegrasi dari divisi manufaktur, percetakan,

154
Enterprise Risk Management Analysis using FMEA at PT XYZ

Perusahaan melaksanakan manajemen lingkungan perusahaan, khususnya di segmen


risiko untuk mengarahkan dan mengendalikan politik, lingkungan, sosial, teknologi,
aktivitas perusahaan terkait dengan risiko ekonomi, dan hokum, (Jonek-Kowalska,
yang dihadapi, sebagai jaminan pencapaian 2019).
tujuan strategis perusahaan. Salah satu Menurut Farrell & Gallagher identifikasi
aktivitas dari manajemen risiko adalah risk dan penilaian risiko harus dilakukan baik di
assessment, yang terdiri dari identifikasi tingkat korporat maupun unit bisnis, mengatur
risiko, analisa risiko, dan evaluasi risiko. risiko menurut kategori dan sub-kategori.
Hasil dari risk assessment adalah risk register, Dalam kaitan ini, penelitian sebelumnya
yang memuat daftar kejadian risiko yang menunjukkan bahwa pemantauan risiko oleh
mungkin terjadi, penyebab terjadinya risiko, unit bisnis adalah praktik terbaik untuk
dampak dan probabilitas terjadinya risiko, mengungkap dan melacak risiko, (Florio &
serta cara mengatasi dan mengendalikan Leoni, 2017).
risiko. Risk register ini kemudian dijadikan Manfaat ERM tingkat mikro sangat
dasar penyusunan program manajemen risiko, penting dalam praktiknya. Seperti sistem
termasuk sebagai referensi dalam menyusun ERM yang dirancang dengan baik
rencana audit berbasis risiko, (Pertamina memastikan bahwa semua risiko material
Training and Consulting, 2017). "dimiliki", dan pertukaran pengembalian
Enterprise Risk Management (ERM) risiko dievaluasi dengan cermat, oleh manajer
membantu perusahaan mempertahankan akses operasi dan karyawan di seluruh perusahaan,
ke pasar modal dan sumber daya lain yang (Nocco & Stulz, 2006).
diperlukan untuk mengimplementasikan The Committee of Sponsoring
strategi dan rencana bisnisnya. Di level Organisations of the Treadway Commission
mikro, ERM menjadi pedoman hidup bagi (COSO) berpendapat bahwa bisnis akan terus
manajer dan karyawan di semua level menghadapi masa depan yang penuh
perusahaan, (Nocco & Stulz, 2006). Literatur ketidakpastian, (COSO, 2017). Oleh karena
internasional tentang manajemen risiko itu manajemen perusahan perlu melakukan
perusahaan (ERM) berpendapat bahwa mitigasi risiko disetiap divisi untuk mampu
organisasi dapat meningkatkan kinerja mengelola risiko di perusahaan.
mereka dengan mengadopsi pendekatan Manajemen memegang tanggung jawab
holistik untuk manajemen risiko, pengenalan keseluruhan untuk mengelola risiko pada
dan pengembangan sistem ERM dianggap entitas, tetapi penting bagi manajemen untuk
dapat mengurangi biaya langsung dan tidak melangkah lebih jauh: untuk meningkatkan
langsung, serta dapat mendukung peningkatan percakapan dengan pemangku kepentingan
nilai perusahaan (Florio & Leoni, 2017). tentang penggunaan manajemen risiko
Ada banyak klasifikasi risiko. Beberapa perusahaan untuk mendapatkan keunggulan
dari mereka mengacu pada sumber daya kompetitif. Hal tersebut dapat dimulai dengan
perusahaan, beberapa pada segmen menerapkan kemampuan manajemen risiko
lingkungan tertentu. Dalam pendekatan perusahaan sebagai bagian dari pemilihan dan
dinamis, risiko sering dikaitkan dengan proses penyempurnaan strategi, (COSO, 2017).
terpisah yang terjadi di perusahaan dan Saat ini, penggunaan metode penilaian
lingkungannya. Dalam artikel ini klasifikasi risiko berkembang di industri yang berbeda,
risiko utama membagi risiko menjadi tiga sehingga saat ini terdapat berbagai jenis
kelompok umum. Yang pertama menyangkut metode penilaian risiko kualitatif dan
sumber risiko internal yang terkait dengan kuantitatif dalam penelitian. Metode-metode
sumber daya perusahaan dan proses yang ini biasanya digunakan untuk
diambil di dalam perusahaan. Kelompok mengidentifikasi, mengendalikan, dan
kedua mencakup risiko industri yang umum mengurangi konsekuensi dari efek risiko,
untuk semua perusahaan yang ada di sektor (Yousefi et al., 2018).
ini. Terakhir, kelompok ketiga terletak di

155
Teknoin Vol. 26, No. 2, September 2020: 154-164

FMEA merupakan sebuah metode yang Penelitian ini bertujuan menganalisis


digunakan untuk memeriksa penyebab cacat dampak risiko perusahaan pada divisi
atau kegagalan yang terjadi saat proses papermill di setiap departmen di PT XYZ
produksi, mengevaluasi prioritas risiko yang yang mempunyai riwayat risiko perusahaan
menyebabkan timbulnya kecelakaan kerja, kemudian menilai tingkat risiko tersebut.
dan membantu mengambil tindakan untuk Penilaian tingkat risiko dilakukan dengan
menghindari masalah yang teridentifikasi metode FMEA yang menghitung nilai RPN
sebagai bahaya kecelakaan kerja. Metode dari tiap risiko kecelakaan kerja. Nilai RPN
FMEA menggabungkan pengetahuan dan merupakan perkalian dari nilai S, O, D
pengalaman manusia untuk, (J. et al., 2017): sehingga dapat diketahui risiko yg keritis dari
(1) mengidentifikasi potensi kegagalan dari setiap kegiatan pada divisi tersebut.
suatu produk atau proses, (2) mengevalusi
kegagalan suatu produk atau proses dan 3. Hasil dan Pembahasan
dampaknya, (3) membantu perekayasa untuk Bab ini menjelaskan tentang hasil dari
melakukan tindakan perbaikan atau tindakan penelitian yang diperoleh. Perusahaan
preventif, dan (4) menghilangkan atau melaksanakan manajemen risiko untuk
mengurangi kemungkinan terjadinya mengarahkan dan mengendalikan aktivitas
kegagalan. Metode FMEA sangat membantu perusahaan terkait dengan risiko yang
dan mudah digunakan untuk mengidentifikasi dihadapi, sebagai jaminan pencapaian tujuan
dan mengukur tingkat risiko kecelakaan kerja. strategis perusahaan. Salah satu aktivitas dari
manajemen risiko adalah risk assessment,
Pada penelitian ini melakukan
yang terdiri dari identifikasi risiko, analisa
identifikasi risiko pada departmen K3 dan
risiko, dan evaluasi risiko, (Pertamina
Lingkungan, PPIC, Quality Control, Produksi,
Training and Consulting, 2017).
Procurement dan Pergudangan, Teknik yang
3.1. Event Risiko
berkaitan dengan kegiatan produksi pada
Identifikasi risiko harus dilakukan baik di
Divisi Papermill di PT XYZ.
tingkat korporat maupun unit bisnis, mengatur
Artikel ini bertujuan menganalisis
risiko menurut kategori dan sub-kategori.
dampak risiko perusahaan pada divisi
Dalam kaitan ini, menunjukkan bahwa
papermill di setiap departmen di PT XYZ
pemantauan risiko oleh unit bisnis adalah
yang mempunyai riwayat risiko perusahaan
praktik terbaik untuk mengungkap dan
kemudian menilai tingkat risiko tersebut,
melacak risiko, (Florio & Leoni, 2017). Event
harapannya dapat menjadi masukan dan
risiko pada Tabel 1. merupakan penjelasan
solusi perusahaan untuk mengatasi risiko
risiko yang terjadi Divisi Papermill untuk
yang terjadi.
setiap department di PT XYZ yang
didapatkan dari hasil observasi lapangan dan
2. Metodologi
wawancara.
Pada artikel ini mengidentifikasi faktor-
faktor risiko pada divisi papermill di setiap
Tabel 1. Event Risiko Divisi Papermill PT
departmennya, dimana analisa ini bersifat
XYZ
kuantitatif dengan menggunakan metode
Failure Mode and Effect Analysis (FMEA). Event Risiko
Dengan mengindentifikasi risiko perusahaan No Departme Perny
Variabel
pada divisi papermill dapat dilihat seberapa nt ataan
besar dampak (Severity), kemungkinan Karyawan tidak
terjadinya resiko (Occurace), deteksi resiko menggunakan
(Detection) dan hasilnya berupa Riks Priority K3 dan 1
pakaian kerja
Number (RPN) dan risiko apa saja yang 1 Lingkunga yang aman
terjadi pada setiap departemen. Pengambilan n
data dilakukan dengan pengamatan langsung Kesadaran
2
dan wawancara. penggunaan apd

156
Enterprise Risk Management Analysis using FMEA at PT XYZ

rendah Operator terjepit


17 mesin saat
Kecelakaan di perbaikan
dapur Kesalahan
3 18
pengolahan bahan baku
limbah Jalur evakuasi
Karyawan tidak maintenance
18
4 disiplin di jam saat mesin error
kerja tidak safety
Layout 5s tidak Terjadi selisih
di perhatikan/ 19 actual stock dan
5 pada database
pelanggaran
area-area 5s Kualitas bahan
Kecelakaan dari vendor
20
dalam dibawah standar
6 yang diinginkan
penggunaan
forklift Miss checking
Sulit kualitas bahan
21
7 menemukan Procureme baku yang
data nt dan diterima
5
Tracking barang Pergudang Staf
8 an procurement
2 PPIC lama (manual)
Kesalahan 22 mengeluarkan
dalam prediksi barang tanpa
9 pelaporan
dan informasi
barang tersedia Sop pengeluaran
Beberapa alat 23 barang yang
test tidak tidak dipatuhi
10 Keterlambatan
berfungsi
dengan baik 24 pengiriman surat
Kedisiplinan purchasing
11 25 Mesin rusak
waktu test
Administrasi Tools yang
26
12 dan pencatatan kurang memadai
Quality Komposisi
3 hasil test manual
Control bahan bakar
Sampel tidak di 27
cek di semua pada boiler yang
13 alat test yang kurang tepat
ditentuakan Koordinasi
dalam sop dengan PLN
6 Teknik 28
Kurangnya saat pemadaman
14 maintenance alat bergilir
test SDM yang
Kecelakaan kurang
29
15 kerja saat mesin memahami
error mesin import
4 Produksi
Organ tubuh Maintenance
16 operator cidera/ 30 dengan
patah kerusakan berat

157
Teknoin Vol. 26, No. 2, September 2020: 154-164

harus 14 4 3 4 48
mendatangkan 15 6 1 8 48
ahli dari Jerman/ 1
China 16 1 8 80
0
Prod 1
3.2. Event Risiko 4 17 1 8 80
uksi 0
Setelah daftar potensi kegagalan
dibentuk, langkah berikutnya adalah 18 7 2 4 56
mengumpulkan data frekuensi kejadian dari 1
19 3 5 150
masing-masing daftar potensi kegagalan 0
berdasarkan hasil pengamatan langsung,
(Budiarto, 2017). Atau membuat Risk 20 6 4 3 72
breakdown structure dan perhitungan RPN
seperti tabel 2, dimana ada faktor yang 21 6 3 3 54
Proc
menentukan risiko perlu penanganan segera,
urem
yaitu severity, occurance dan detection, 22 5 3 3 45
ent
(Mansur & Ratnasari, 2015).
5 dan
Perg 23 6 3 3 54
Tabel 2. Event Risiko Divisi Papermill PT
udan
XYZ
gan 24 4 3 3 36
Dep
Perny
No arte S O D RPN
ataan
ment 25 2 2 3 12
1 6 2 1 12 26 6 3 5 90
27 5 4 4 80
2 6 2 1 12
28 8 3 4 96
K3 1
dan 3 2 3 60
0
1 Ling Tekn 29 7 2 4 56
6
kung 4 6 2 2 24 ik
an 30 6 2 4 48
5 7 3 5 105
31 8 2 4 64
6 7 3 4 84
7 2 2 3 12 1
7 12
Total 8 1662
PPI 8 2 2 3 12 3 1
2 3
C
9 5 2 4 40 2,
5, 3
9 5 3,9
10 6 2 6 72 53,61
Average 0 4 03
Qual 29
11 4 2 3 24 3 8 23
ity 2 3
3
Cont 12 2 2 3 12 9
rol Nilai Krisis RPN 53,61
13 4 2 3 24 Risiko 29

158
Enterprise Risk Management Analysis using FMEA at PT XYZ

3.3. Risk Register kemudian dijadikan dasar penyusunan


Selanjutnya dibuat tabel Risk Register, program manajemen risiko, termasuk sebagai
yaitu yang memuat daftar kejadian risiko referensi dalam menyusun rencana audit
yang mungkin terjadi, penyebab terjadinya berbasis risiko, (Pertamina Training and
risiko, dampak dan probabilitas terjadinya Consulting, 2017). Tabel 3. merupakan tabel
risiko, serta cara mengatasi dan Risk Registernya:
mengendalikan risiko. Risk register ini
Tabel 3. Risk Register
Risiko Deskripsi
Kategori
No Sasaran Penyebab Konsekuansi
Risiko Apa yang Mungkin Terjadi
Terjadinya Risiko
Karyawan tidak Kurangnya Terjadi
1 Medium menggunakan pakaian pengawasan dan kecelakaan kerja
kerja yang aman reward-punishment rendah-tinggi
Kurangnya Terjadi
Kesadaran penggunaan
2 Medium pengawasan dan kecelakaan kerja
APD rendah
reward-punishment rendah-tinggi
Tidak hati-hati dan Terjadi
Kecelakaan di dapur kurang kecelakaan kerja
3 Medium
pengolahan limbah memperhatikan dan sampel
K3 dan
rambu limbah tercemar
Lingkungan
Kurangnya
Karyawan tidak disiplin di Produktivitas
4 Low pengawasan dan
jam kerja menurun
reward-punishment
layout 5S tidak di Kurangnya Terjadi
5 High perhatikan/ Pelanggaran pengawasan dan kecelakaan kerja
area-area 5S reward-punishment rendah-tinggi
Terjadi
kecelakaan dalam Layout dan 5S tidak
6 High kecelakaan kerja
penggunaan forklift dipatuhi
rendah-tinggi
Efisiensi
Administrasi
7 Low Sulit menemukan data menurun/
manual
wasting time
Teknologi informasi Efisiensi
Tracking barang lama
8 Low tidak digunakan menurun/
(manual)
dengan maksimal wasting time
PPIC
Efisiensi
menurun/
kesalahan dalam prediksi
Administrasi wasting time
9 Low dan informasi barang
manual dan perlu
tersedia
pengecekan
ulang
Hasil cek
Quality beberapa alat test tidak Kurangnya
10 Medium kualitas menjadi
Control berfungsi dengan baik pengecekan rutin
kurang akurat

159
Teknoin Vol. 26, No. 2, September 2020: 154-164

Kurangnya Hasil cek


11 Medium kedisiplinan waktu test pengawasan dan kualitas menjadi
reward-punishment kurang akurat
Teknologi informasi
administrasi dan pencatatan informasi data
12 Low tidak digunakan
hasil test manual menjadi lama
dengan maksimal
sampel tidak di cek di Kurangnya
standar kualitas
13 Medium semua alat test yang pengawasan dan
tidak terpenuhi
ditentuakan dalam SOP reward-punishment
beberapa alat
Kurangnya
kurangnya maintenance test tidak
14 Medium pengawasan dan
alat test berfungsi
reward-punishment
dengan baik
Tidak hati-hati dan
Kecelakaan kerja saat kurang Cidera ringan-
15 High
mesin error memperhatikan berat
rambu
Tidak hati-hati dan
organ tubuh operator kurang
16 High Cacat
cidera/ patah memperhatikan
rambu
Produksi Tidak hati-hati dan
operator terjepit mesin saat kurang Cidera ringan-
17 High
perbaikan memperhatikan berat
rambu
Lalai dan kurang Kualitas tidak
18 High kesalahan bahan baku
pengawasan sesuai standar
Jalur evakuasi maintenance Layout dan 5S yang Kecelakaan
18 High saat mesin error tidak tidak memenuhi kerja ringan-
safety standar keamanan berat
Teknologi informasi Biaya inventory
Terjadi selisih actual stock
19 Low tidak digunakan tinggi atau stock
dan pada database
dengan maksimal out
Kurangnya
Kualitas bahan dari vendor
pengecekan saat Kualitas tidak
20 Low dibawah standar yang
penerimaan bahan sesuai standar
Procurement diinginkan
baku
dan
Kurangnya
Pergudangan
Miss checking kualitas pengecekan saat Kualitas tidak
21 Low
bahan baku yang diterima penerimaan bahan sesuai standar
baku
Staf procurement Kurangnya Terjadi selisih
22 Medium mengeluarkan barang tanpa pengawasan dan actual stock dan
pelaporan reward-punishment pada database

160
Enterprise Risk Management Analysis using FMEA at PT XYZ

Kurangnya Terjadi selisih


SOP pengeluaran barang
23 Medium pengawasan dan actual stock dan
yang tidak dipatuhi
reward-punishment pada database
Miss informasi
Kurangnya ketersediaan
Keterlambatan pengiriman
24 Medium pengawasan dan barang di
surat purchasing
reward-punishment gudang dan
stock out
Jadwal maintenance Produksi
25 High Mesin rusak
yang kurang baik berhenti
Tools yang kurang Efisiensi tidak
26 Medium Efiesiensi biaya
memadai maksimal
komposisi bahan bakar Operasional
Kualitas batu bara
27 High pada boiler yang kurang produksi
yang tidak stabil
tepat terganggu
Miss komunikasi
tidak
dalam penggunaan
Koordinasi dengan PLN menyiapkan
28 Teknik Medium listrik PLN dan
saat pemadaman bergilir daya cadangan
Power Plan Pura
atau antisipasi
Group
Kerusakan
SDM yang kurang SDM kurang mesin tidak
29 Medium
memahami mesin import berpengalaman dapat diperbaiki
sendiri
Maintenance dengan Tidak ada tenaga
kerusakan berat harus ahli di perusahaan Anggaran biaya
30 High
mendatangkan ahli dari yang menguasai yang besar
Jerman/ China mesin

3.4. Klasifikasi Risiko Tabel 4. Klasifikasi Risiko


Klasifikasi Risiko merupakan
Klasifikasi
pengelompokan risiko berdasarkan impak dan No Risiko
Risiko
sering atau tidaknya risiko terjadi. Dalam
pendekatan dinamis, risiko sering dikaitkan layout 5S tidak di
dengan proses terpisah yang terjadi di 5 perhatikan/ Pelanggaran
perusahaan dan lingkungannya. Kalsifikasi area-area 5S
Risiko dibagi menjadi 3, namun dalam artikel kecelakaan dalam
ini menyangkut sumber risiko internal yang 6
penggunaan forklift
terkait dengan sumber daya perusahaan dan Kecelakaan kerja saat
proses yang diambil di dalam perusahaan, 15
mesin error
yang merupakan risiko yang pertama, (Jonek- High organ tubuh operator
Kowalska, 2019). Tabel 4 merupakan 16
cidera/ patah
Klasifikasi risiko di PT XYZ. operator terjepit mesin saat
17
perbaikan
18 kesalahan bahan baku
Jalur evakuasi
18
maintenance saat mesin
161
Teknoin Vol. 26, No. 2, September 2020: 154-164

error tidak safety dan pada database


25 Mesin rusak Kualitas bahan dari vendor
komposisi bahan bakar 20 dibawah standar yang
27 pada boiler yang kurang diinginkan
tepat Miss checking kualitas
21
Maintenance dengan bahan baku yang diterima
kerusakan berat harus
30 3.5. Risk Prioritization Matrix
mendatangkan ahli dari
Jerman/ China Setelah risiko di klasifikasikan maka
Karyawan tidak dapat digambarkan letak dari matrik
1 menggunakan pakaian prioritasnya, dengan grafik untuk
kerja yang aman mempermudah top manajemen menganalisa
Kesadaran penggunaan risiko mana yang paling penting untuk
2 diminimalisir. Gambar 1 merupakan Risk
APD rendah
Kecelakaan di dapur Prioritization Matrix.
3
pengolahan limbah
beberapa alat test tidak
10
berfungsi dengan baik
11 kedisiplinan waktu test
sampel tidak di cek di
13 semua alat test yang
ditentuakan dalam SOP
kurangnya maintenance
14 Medium
alat test
Staf procurement
22 mengeluarkan barang
Gambar 1. Risk Prioritization Matrix
tanpa pelaporan
SOP pengeluaran barang
23
yang tidak dipatuhi
Keterlambatan pengiriman
24
surat purchasing
Tools yang kurang
26
memadai
Koordinasi dengan PLN
28
saat pemadaman bergilir
SDM yang kurang
29
memahami mesin import
Karyawan tidak disiplin di
4
jam kerja
7 Sulit menemukan data
Tracking barang lama
8
(manual)
kesalahan dalam prediksi
Low
9 dan informasi barang
tersedia
administrasi dan
12 pencatatan hasil test
manual
19 Terjadi selisih actual stock
162
Enterprise Risk Management Analysis using FMEA at PT XYZ

4. Kesimpulan 1. Masalah aplikasi K3, Kedisiplinan dan


Bagian ini terdiri dari kesimpulan dan penerapan SOP setiap pekerjaan perlu
juga saran. Kesimpulan harus merupakan ditingkatkannya pengawasan di setiap
jawaban dari masalah penelitian, dan berupa divisi, sehingga akibat-akibat dari
pernyataan tegas. Saran haruslah logis dan ketidakdisiplinan dapat diminimalisir,
sesuai. atau bahkan perlu juga diberlakukan
Dilihat dari risiko yang perlu segera di sistem reward dan punishment.
atasi melihat nilai RPN nya, kemudian di 2. Masalah kesalahan-kesalahan prediksi
breakdown dalam risk prioritazion matrix, dan pendataan yang manual, sehingga
maka ada 10 risiko tinggi yang perlu sering terjadinya miss pelaporan perlu
diatangani dengan segera, yaitu: layout 5S dilakukan perombakan dalam
tidak di perhatikan/ Pelanggaran area-area 5S, teknologi informasi yang digunakan.
kecelakaan dalam penggunaan forklift, Sebenarnya Pura Group sudah
Kecelakaan kerja saat mesin error, organ memiliki aplikasi semacam SAP yang
tubuh operator cidera/ patah, operator terjepit diberi nama Smart, hanya saja SDM
mesin saat perbaikan, kesalahan bahan baku, masih merasa kesulitan bahkan malas
Jalur evakuasi maintenance saat mesin error untuk menggunakannya, maka perlu
tidak safety, Mesin rusak, komposisi bahan ditertibkan dan di berlakukan
bakar pada boiler yang kurang tepat, kewajiban. Jika perlu juga
Maintenance dengan kerusakan berat harus diberlakukan sistem reward dan
mendatangkan ahli dari Jerman/ China. punishment dengan penilaian KPI
Sedangkan untuk risiko mediumnya ada setiap department.
13 risiko, yaitu : Karyawan tidak
menggunakan pakaian kerja yang aman, Daftar Pustaka
Kesadaran penggunaan APD rendah,
Kecelakaan di dapur pengolahan limbah, Budiarto, R. (2017). Penerapan Metode
beberapa alat test tidak berfungsi dengan FMEA Untuk Keamanan sistem
baik, kedisiplinan waktu test, Staf Informasi. Seminar Nasional IPTEK
procurement mengeluarkan barang tanpa Terapan(SENIT)2017, 1, 73–78.
pelaporan, SOP pengeluaran barang yang https://doi.org/10.1021/ie201692q
tidak dipatuhi, Keterlambatan pengiriman Callahan, C., & Soileau, J. (2017). Does
surat purchasing, Tools yang kurang Enterprise risk management enhance
memadai, Koordinasi dengan PLN saat operating performance? Advances in
pemadaman bergilir, SDM yang kurang Accounting, 37, 122–139.
memahami mesin import. https://doi.org/10.1016/j.adiac.2017.01.0
Sedangkan untuk risiko Lownya ada 8 01
risiko, yaitu : Karyawan tidak disiplin di jam Cantonnet, M. L., Aldasoro, J. C., & Iradi, J.
kerja, Sulit menemukan data, Tracking barang (2019). New and emerging risks
lama (manual), kesalahan dalam prediksi dan management in small and medium-sized
informasi barang tersedia, administrasi dan Spanish enterprises. Safety Science,
pencatatan hasil test manual, Terjadi selisih 113(November 2018), 257–263.
actual stock dan pada database, Kualitas https://doi.org/10.1016/j.ssci.2018.11.032
bahan dari vendor dibawah standar yang COSO. (2017). Enterprise Risk Management.
diinginkan, Miss checking kualitas bahan Integrating with strategy and
baku yang diterima. performance. In The Committee of
Kemudian untuk saran yang diusulkan Sponsoring Organizations of the
mengenai tindakan prefentif yang perlu Treadway Commission (Issue June, p.
dilakukan perusahaan untuk meminimalisir 16).
risiko yaitu: https://www.coso.org/Documents/2017-
COSO-ERM-Integrating-with-Strategy-

163
Teknoin Vol. 26, No. 2, September 2020: 154-164

and-Performance-Executive- 4.art2
Summary.pdf Meidell, A., & Kaarbøe, K. (2017). How the
Fitriyan, R. (2016). EQUIPMENT FAILURE enterprise risk management function
RISK ANALYSIS USING FMEA TO influences decision-making in the
IMPROVE PREDICTIVE organization – A field study of a large,
MAINTENANCE. Institut Teknologi global oil and gas company. British
Sebelas November. Accounting Review, 49(1), 39–55.
Florio, C., & Leoni, G. (2017). Enterprise risk https://doi.org/10.1016/j.bar.2016.10.005
management and firm performance: The Nocco, B. W., & Stulz, R. M. (2006).
Italian case. British Accounting Review, Enterprise Risk Management: Theory and
49(1), 56–74. Practice. Journal of Applied Corporate
https://doi.org/10.1016/j.bar.2016.08.003 Finance, 18(4).
Fraser, J. R. S., & Simkins, B. J. (2016). The https://onlinelibrary.wiley.com/doi/abs/1
challenges of and solutions for 0.1111/j.1745-6622.2006.00106.x
implementing enterprise risk Oliva, F. L. (2016). A maturity model for
management. Business Horizons, 59(6), enterprise risk management.
689–698. International Journal of Production
https://doi.org/10.1016/j.bushor.2016.06. Economics, 173, 66–79.
007 https://doi.org/10.1016/j.ijpe.2015.12.007
J., A., H., S., & W.I., E. (2017). Analisis Pertamina Training and Consulting. (2017).
Risiko Kecelakaan Kerja Pada Proyek Penyusunan Risk Register Divisi Tahun
Bangunan Gedung Dengan Metode 2018 PT Pertamina Training &
Fmea. Jurnal Muara Sains, Teknologi, Consulting. https://www.pertamina-
Kedokteran Dan Ilmu Kesehatan, 1(1), ptc.com/penyusunan-risk-register-divisi-
115–123. tahun-2018-pt-pertamina-training-
https://doi.org/10.24912/jmstkik.v1i1.419 consulting/
Jonek-Kowalska, I. (2019). Efficiency of Saeidi, P., Saeidi, S. P., Sofian, S., Saeidi, S.
Enterprise Risk Management P., Nilashi, M., & Mardani, A. (2019).
(ERM)systems. Comparative analysis in The impact of enterprise risk
the fuel sector and energy sector on the management on competitive advantage
basis of Central-European companies by moderating role of information
listed on the Warsaw Stock Exchange. technology. Computer Standards and
Resources Policy, 62(April), 405–415. Interfaces, 63(November 2018), 67–82.
https://doi.org/10.1016/j.resourpol.2019.0 https://doi.org/10.1016/j.csi.2018.11.009
4.011 Yousefi, S., Alizadeh, A., Hayati, J., &
Mansur, A., & Ratnasari, R. (2015). Analisis Baghery, M. (2018). HSE risk
Risiko Mesin Bagging Scale Dengan prioritization using robust DEA-FMEA
Metode Fuzzy Failure Mode and Affact approach with undesirable outputs: A
Analysis (Fuzzy-Fmea) Di Area study of automotive parts industry in
Pengantongan Pupuk Urea Pt. Pupuk Iran. Safety Science, 102(September
Sriwijaja. Teknoin, 21(4). 2017), 144–158.
https://doi.org/10.20885/teknoin.vol21.iss https://doi.org/10.1016/j.ssci.2017.10.015

164

Anda mungkin juga menyukai