Kata Pengantar
Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah Moral Perkawinan
yang biasanya didapatkan oleh mahasiswa STP Don Bosco Tomohon pada
semester 5. Diharapkan agar melalui makalah ini kita semua dapat terbantu dalam
hal pengetahuan.
Perkawinan adalah hubungan yang kurang lebih mantap dan stabil antara
pria dan Wanita (entah seorang atau beberapa orang) justru sebagai pria dan
wanita, jadi hubungan seksual, yang oleh Masyarakat yang bersangkutan (kurang
lebih luas) sedikit banyak diatur, diakui dan dilegalisasikan. (Dr. C. Groenen
OFM, Perkawinan Sakramental,hlm. 19).
I.2 Tujuan
Dalam Gereja Katolik, perkawinan memiliki dua hakikat yang tidak dapat
terpisahkan, yaitu sebagai sebuah perjanjian dan sebagai sakaramen. Disebut
sebagai perjajian karena Langkah pertama sebelum menuju kepada sakramen,
laki-laki dan Perempuan harus memiliki perjanjian melalui kesepakatan untuk
menikah. Selanjutnya disahkan sebagai sakramen untuk menghadirkan Allah
dalam hidup berkeluarga yang menjadi tujuan perkawinan.
juga merupakan kata yang keluar dari batin seseorang sehingga sangat
perlu diungkapkan dengan kata-kata atau isyarat. Inti dari kesepakatan
perkawinan atau consensus adalah dengan perbuatan kehendak atau actus
voluntatis yang bersifat batiniah.
Perjanjian Perkawinan diikat oleh seorang pria dan seorang Wanita yang telah
dibaptis dan bebas untuk mengadakan Perkawinan dan yang menyampaikan
kesepakatannya dengan sukarela dan bebas, berarti:
III.1 Kesimpulan
III.2 Saran
Saya menyadari dalam penulisan ini memiliki kekurangan dalam penulisan, dalam
mencari sumber dan struktur penulisan. Maka saya menerima saran dan kritik
untuk penulisan makalah ini.
Akan tetapi saya memiliki saran khusus untuk penulisan makalah ini.