TENTANG PERKAWINAN
1. a. Hakekat perkawinan :
persekutuan hidup antara seorang pria
dan wanita, atau
dasar saling mencintai untuk membentuk hidup bersama
secara tetap dan memilki tujuan yang sama, yaitu saling
membahagiakan
2.
3.
4.
3. Sakramentalitas perkawinan.
Kanon 1055 menyebutkan bahwa Kristus telah mengangkat perkawinan menjadi sakramen
( $ 1 ) sehingga sifat perkawinan perkawinan antara orang-orang yang telah dibaptis adalah
sakramen.
( $ 2 ).Kanon ini menandaskan adanya identitas antara perjanjian orang-orang dibaptis dengan
sakramen.
Identifikasi ini konsekuensinya :
a.
Semua perkawinan sah yang diselenggarakan antara orang-orang yang dibaptis
merupakan sakramen.
b.
c.
absolut.
4.Spiritualitas Perkawinan
Dalam hidupnya pasutri mampu
memberi kesaksian hidup,
menjadi
sakramen,
tanda
keselamatan dan menghadirkan
Kerajaan Allah.( bdk FC 47 ).
Berkat sakramen perkawinan,
suami isteri menunaikan
kewajiban mereka sebagai
suami isteri dalam keluarga.
Halangan umur
Halangan beda agama.
Halangan tahbisan suci
Halangan kaul kemurnian
Halangan penculikan
Halangan kriminal
Halangan hubungan darah
Halangan hubungan semenda.
Halangan kelayakan publik
Halangan pertalian hukum
TERIMA KASIH
TUHAN BERKATI