Anda di halaman 1dari 14

Pernikahan

XII MIPA 2

dalam Tradisi
Katolik
Dibuat oleh :
Lovelyne JR
Amelia Guru Pembimbing : Arsito Simanulang, S.Ag
Audrey L
Sherin NS
Yohanes DGN
Yosia AMP
Apa saja yang akan di bahas?

Makna Tujuan Sifat Syarat


Pernikaha Pernikahan Pernikaha Pernikahan
n n
Makna Pernikahan
A. Menurut Kitab Hukum Kanonik.
● Perkawinan sebagai perjanjian.
● Perkawinan sebagai perjanjian menunjuk segi-segi simbolik dari
hubungan antara Tuhan dan umatnya dalam Perianjian Lama
(Yahwe dan Israel) dan Perjanjian Baru (Kristus dengan Gereja-
Nya).
● Perkawinan sebagai kebersamaan seluruh hidup dari pria dan
Wanita
● Perkawinan sebagai sakramen.
B. Menurut Ajaran Konsili Vatikan II
● “Perkawinan merupakan kesatuan mesra dalam hidup dan kasih
antara pria dan wanita, yang merupakan lembaga tetap yang
berhadapan dengan masyarakat,”-Gaudium et Spes No.48
Apa saja yang akan di bahas?

Makna Tujuan Sifat Syarat


Pernikaha Pernikahan Pernikaha Pernikahan
n n
Tujuan Pernikahan
A. Kesejahteraan lahir batin suami istri
• Tujuan perkawinan ialah untuk saling menyejahterakan suami dan istri secara
bersama-sama (hakikat sosial perkawinan) dan bukan kesejahteraan pribadi
salah satu pasangan.
• 2) Tujuan perkawinan ialah saling menjadikan baik dan sempurna, saling
menyejahterakan, yaitu dengan mengamalkan cinta seluruh jiwa raga.
B. Keturunan
• Tujuan penerusan keturunan atau kelahiran anak menjadi sesuatu yang hakiki
dalam perkawinan Katolik. Suami istri dipanggil untuk ikut serta dalam karya
kelangsungan penciptaan Allah di dunia.
C. Pendidikan anak-anak
• Karena telah memberikan kehidupan kepada anak-anak mereka, orang tua
terikat kewajiban yang sangat berat untuk mendidik anak-anak mereka, dan
karena itu mereka harus diakui sebagai pendidik pertama dan utama anak-anak
mereka (GE 3a).
Apa saja yang akan di bahas?

Makna Tujuan Sifat Syarat


Pernikaha Pernikahan Pernikaha Pernikahan
n n
Sifat Pernikahan
A. Monogam B. Tak terceraikan
• Dalam perkawinan Kristen, suami mesti • Perkawinan Kristen bersifat tetap, hanya maut
menyerahkan diri seutuh-utuhnya kepada yang dapat memisahkan keduanya. Perkawinan
istrinya; dan sebaliknya istri pun harus Katolik menuntut cinta yang personil, total,
menyerahkan dirinya secara utuh kepada tetapi juga permanen. Suatu cinta tanpa syarat.
suaminya. Yesus menegaskan "Sebab itu laki- Suatu pernikahan dengan jangka waktu dan
laki akan meninggalkan ayah dan ibunya dan syarat-syarat terbatas tidak mencerminkan cinta
bersatu dengan istrinya, sehingga keduanya yang personal, total, dan permanen itu. (Mrk.
menjadi satu daging. Demikianlah mereka 10: 2-12; Luk. 16: 18).
bukan dua lagi, melainkan satu" (Mat. 19: 15).
• Kristus sendiri dengan setia menyertai dan
Inilah persatuan dan cinta yang sungguh
menolong suami dan istri, maka pasangan
menyeluruh, tak terbagi, dan total sifatnya.
sanggup untuk setia satu terhadap yang lain.
• Dalam perkawinan Kristen yang diserahkan Sifat sakramental perkawinan Kristen itulah
bukan suatu hak, bukan pula badan saja, juga yang membuat perkawinan kokoh dan tak
bukan hanya tenaga dan waktu, melainkan terceraikan.
seluruh pribadi demi menata masa depannya. c
Apa saja yang akan di bahas?

Makna Tujuan Sifat Syarat


Pernikaha Pernikahan Pernikaha Pernikahan
n n
Syarat Pernikahan
A. Bebas dari halangan-halangan kanonik(KHK 1983), yakni sebagai
berikut.
● Belum mencapai umur kanonik (Kan. 1083)
● Impotensi (Kan. 1084)
● Ligamen/ikatan perkawinan terdahulu (Kan. 1085)
● Perkawinan beda agama/disperitas cultus (Kan. 1086)
● Tahbisan suci (Kan. 1087)
● Kaul kemumian publik dan kekal (Kan. 1088)
● Penculikan (Kan. 1089)
● Pembunuhan teman perkawinan (Kan. 1090)
● Hubungan darah/konsanguinitas (Kan 1091)
● Hubungan semenda/affinitas (Kan 1092)
● Kelayakan Publik (Kan. 1093)
● Hubungan adopsi (Kan. 1094)
Syarat Pernikahan
B. Adanya konsensus atau kesepakatan nikah
• Pengertian

Konsensus adalah perbuatan pria dan wanita saling menerima untuk


membentuk perkawinan dengan perjanjian yang tidak dapat ditarik kembali.
• Faktor penyebab tidak adanya konsensus

1. Ketidakmampuan psikologis
2. Kekeliruan mengenai pribadi
3. Paksaan dan ketakutan

C. Dirayakan dalam "forma canonica"


• Tata peneguhan ialah bahwa suatu perkawinan harus dirayakan dihadapkan 3
orang, yaitu petugas resmi gereja sebagai peneguh dan dua orang saksi.
Pernikahan Campuran
Perkawinan campur adalah perkawinan antara seorang baptis katolik
dan pasangan yang bukan katolik. Gereja memberi perkawinan campur
karena membela dua hak asasi yaitu hak untuk menikah dan hak untuk
memilih pegangan hidup

Pernikahan Pernikahan
campur beda campur beda
Gereja agama

Persyaratan mendapatkan izin atau dispensasi


1. Pihak Katolik berjanji untuk setia dalam
Imam katoliknya
2. Pihak Katolik berjanji akan berusaha
untuk mendidik dan membaptis anak-
anak yang akan lahir dalam gereja.
Foto Kelompok
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai