Anda di halaman 1dari 13

TAUHID ILMU KALAM

KONSEP DASAR ILMU KALAM


Dosen Pengampu : Rambona Putra, M.H

Disusun Oleh
Kelompok 1
1. Avi Anindya Pratiwi (2151030129)
2. Dinita Mayangsari (2151030149)
3. Lusi Putri Pratiwi (2151030268)
4. Putri Shilamaya (2151030213)
PENGERTIAN ILMU KALAM

 Kalâm adalah Bahasa Arab, yang artinya “kata-


kata” , yakni sabda Tuhan atau perkataan manusia.

 Ilmu Kalâm berarti ilmu pembicaraan. Karena


dengan pembicaraanlah pengetahuan ini dapat
dijelaskan, dan dengan pembicaraan yang tepat
kepercayaan yang benar dapat ditanamkan.

 Disebut Ilmu Kalam, karena objek yang dibahas


adalah kalam Tuhan dan manusia.
ILMU KALAM

“Ilmu Kalam merupakan disiplin


keilmuan dalam agama Islam
terkait berbagai argumentasi
tentang akidah iman yang
diperkuat dengan dalil-dalil
rasional”
Penamaan Ilmu Kalam

Ada beberapa untuk ilmu ini:


Ilmu Kalam
Ilmu Ushuluddin
Ilmu Tauhid
Ilmu Akidah
SEJARAH DAN PERKEMBANGAN ILMU KALAM

Sejarah
Ilmu Kalam Ilmu Kalam lahir dalam tradisi
intelektual. Tradisi intelektual adalah
upaya yang dilakukan oleh masyarakat
beragama untuk menemukan
permasalahan-permasalahan yang
berkaitan dengan akal dalam
masyarakat tertentu dan mencoba
menyelaraskan hubungan antara akal
dengan apa yang disebut wahyu
(Muhsin Mahdi)
Sejarah Lahirnya Ilmu Kalam

Sejarah berdirinya ilmu kalam apabila dilihat dari


faktor penyebab dari dalam Islam dan kaum Muslimin sendiri,
antara lain:
1. Al-Quran sendiri di samping ajakannya kepada tauhid dan
mempercayai kenabian dan hal-hal lain yang berhubungan
dengan itu, menyinggung pula golongan-golongan dan
agamaagama yang ada pada masa Nabi Muhammad SAW.
2. Ketika kaum Muslimin selesai membuka negeri-negeri
baru untuk masuk Islam.
3. . Persoalan politik, contohnya ialah soal Khilafat (pimpinan
pemerintahan).
Ilmu Kalam benar-benar dianggap lahir pada
masa Mu`tazilah karena dialah yang pertama kali
berupaya mensistematisasikan doktrin agama
dalam kerangka tawhîd dan `adl.
Namun sebagai sebuah ilmu yang berdiri sendiri,
Ilmu Kalam baru lahir setelah adanya pertemuan
Islam dengan budaya Yunani (Hellenisme)
Perkembangan Ilmu Kalam

Dalam pemetaan pemikiran islam, karena tidak


lepas dari perkembangan sejarah Islam, maka
Harun Nasution membagi kedalam tiga periode
besar:

Periode Klasik Periode Periode Modern


pertengahan (1800 M-
(650-1250) (1250-1800 M) seterusnya),
Perbedaan Ilmu Kalam Dengan
Filsafat dan Tasawuf

TASAWUF FILSAFAT

Dalam Ilmu Kalam, Filsafat dijadikan alat untuk


Perbedaan keduanya meliputi metode dan
membenarkan ayat-ayat al-Qur’an, dalam
objek pembicaraan yaitu Tauhid bercorak
Filsafat Islam ayat-ayat al-Qur’an dijadikan bukti
mewarnai aqidah-aqidah agama dengan rasio
untuk membenarkan hasil-hasil Filsafat Dalam
(akal pikiran), bahkan lebih condong untuk
pembahasan Ilmu Kalam akal dibatasi dari
menkonstruksikannya di atas dasar akal
pembahasanpembahasan hal-hal yang sudah
pikiran, sedangkan Tasawuf Islam bertujuan
dimustahilkan membahasnya oleh al-Qur’an,
merasai (mengenyam) aqidah dengan nurani,
sedangkan dalam Filsafat Islam akal diberi
bukan dengan jalan memperbincangkannya
kebebasan untuk memikirkan segala sesuatu
menurut metode akal pikiran.
yang ada
Dari uraian di atas, terdapat titik persamaan dan perbedaan antara
tasawuf, ilmu kalam, dan filsafat Islam. Persamaan terletak pada
proses pencarian segala sesuatu yang bersifat rahasia (ghaib) yang
dianggap sebagai 'kebenaran terjauh' dimana tidak semua orang dapat
melakukannya dan dari ketiganya berusaha menemukan apa yang
disebut Kebenaran (al-haq).

Sedangkan perbedaan antara tasawuf, ilmu kalam dan filsafat tidak


seluas dan sebanyak persamaannya. Ketiganya berbeda, namun
perbedaannya terletak pada cara menemukan kebenaran itu sendiri
dengan jalan yang berbeda: kaum sufi lebih mengandalkan mata-
batin, sementara mutakallim berusaha menggabungkan hati dan akal,
sedangkan filosof lebih mengandalkan akal.
PRO DAN KONTRA ILMU KALAM

Pro

• Abu Hasan al-Asy‟ari


orang-orang yang tidak menerima kehadiran ilmu kalam sebagai orang-orang yang 12
menjadikan kejahilan sebagai modal, dan oleh karena itulah mereka merasa berat untuk
melakukan pembahasanpembahasan mengenai ushul al-din dengan menggunakan
metode rasional (al-nazhr).

• Abu Ma‟in
Setiap orang yang sudah balligh harus sanggup membuktikan adanya Tuhan, pencipta
alam semesta, melalui argumen rasional.

• Al-Baqillani
Yang pertama kali diwajibkan Allah atas hambahamba-Nya, dan berargumen secara
rasional dengan bukti kekuasaan-Nya sebab Allah tidak dapat diketahui begitu saja dan
tidak dapat dicapai dengan pandangan empiris.
Kontra

• Imam Syafi‟I
Keberadaan ahli kalam berbahaya bagi umat, karena mereka
membawa hasil kerja nalar mereka terhadap akidah.

• Imam Hanbali
Metodelogi argumentasi ilmu kalam tidak sesuai dengan tuntutan
al-Qur‟an dan Sunnah Nabi, Saw., karena menggunakan metode
dialektis dan rasional ala filsafat Yunani.

• Fakhr al-Din al-Razi


Ilmu Kalam lebih banyak memberikan keraguan daripada kepastian.
Karena dalam metodologi ilmu bertentangan dengan al-Qur‟an.
TERIMA KASIH
Any Question?

Anda mungkin juga menyukai