Anda di halaman 1dari 9

KERTAS KERJA UJIAN

Semester : Gasal / Genap / Pendek*) Tahun Akademik : . . .

Nomor Induk Mahasiswa 55122110009 Nomor Ujian : 10 Paraf Mahasiswa


Nama HAMAS WIDIASTI FAUZIA
Fakultas / Program
FAKULTAS EKONOMI & BISNIS / MAGISTER MANAJEMEN Paraf Pengawas
Studi
Mata Kuliah Entrepreneurship and Innovation Management
Nilai Ujian (00-
Dosen Ibu Sri Marti Pramudena, Dr, SE, MM
100)
Waktu Hari Tanggal Jam Ruang
Pelaksanaan Ujian Kamis 13/7/2023 19.30 – 22.00 M-408-2

1. Langkah apa yang anda lakukan dalam pembuatan digital flayer menggunakan Imooji dengan tema
Jasa atau Produk sesuai dengan jurusan anda masing-masing
Jawaban :
Berikut adalah penjelasan lebih rinci mengenai pembuatan digital flyer dengan sudut pandang pemasaran,
terdapat beberapa tahap sebelum pembuatan digital flyer, yaitu sebagai berikut :
a. Identifikasi tujuan pemasaran (marketing goal): Langkah pertama dalam pembuatan flyer adalah
mengidentifikasi tujuan pemasaran secara spesifik. Apakah kita ingin menarik pelanggan baru,
meningkatkan kesadaran merek (brand awareness), mengumumkan penawaran khusus (promo), atau
menginformasikan tentang produk atau layanan baru yang relevan ? Memahami tujuan membantu
kita merancang flyer dengan pesan yang tepat dan target audiens yang sesuai.

b. Pilih Imoji (Logo) yang menarik perhatian: Imoji yang kita pilih harus relevan dengan tema usaha
kita dan dapat menarik perhatian target audiens kita. Pastikan Imoji tersebut mudah dikenali dan
berhubungan langsung dengan jasa atau produk yang kita promosikan. Misalnya, jika kita ingin
menjual perangkat lunak bisnis, kita dapat memilih Imoji yang menggambarkan monitor komputer
atau ikon yang berhubungan dengan teknologi. Atau jika berhubungan dengan makanan, imoji kita
terkait dengan makanan yang ingin kita pasarkan disertai warna” yang menarik seperti merah / kuning
untuk menarik perhatian audiens.

c. Buat pesan yang kuat (Strong message) : Pesan di flyer kita harus jelas dan kuat untuk menarik minat
audiens. Fokuslah pada manfaat atau solusi yang ditawarkan oleh jasa atau produk yang kita miliki.
Misalnya, jika kita menawarkan jasa konsultasi bisnis, pesan dapat mencakup frasa seperti "Dapatkan
saran ahli untuk mempercepat pertumbuhan bisnis Anda" atau "Pelajari strategi kewirausahaan yang
sukses dari para ahli terpercaya”. Atau jika bergerak dibidang food and beverage cari pesan yang
menarik perhatian audiens, seperti “Kopi Gayo Satu Satunya di Jakarta”
d. Desain menarik dan profesional: Desain flyer Kita harus menarik dan profesional agar dapat
mempengaruhi audiens secara positif. Gunakan warna dan font yang sesuai dengan branding bisnis
Kita. Pastikan tata letaknya bersih dan mudah dibaca. Elemen desain seperti garis pembatas, ikon,
atau grafik tambahan dapat memberikan daya tarik visual dan meningkatkan kesan keseluruhan.

e. Pilih platform distribusi yang tepat : Tentukan platform distribusi yang paling relevan dengan audiens
target kita. Jika kita ingin menjangkau audiens di media sosial, pastikan flyer kita memiliki ukuran
dan format yang sesuai untuk platform tersebut. Misalnya jika ingin memasarkan di Instagram tentu
berbeda dengan Tiktok, Instagram Sebagian besar didominasi oleh foto carousel (beberapa foto)
sedangkan tiktok hanya menyediakan format video dengan durasi yang sudah ditentukan. Jika kita
ingin mendistribusikan melalui email, pastikan ukuran file tidak terlalu besar agar dapat diunggah
dengan cepat. Pilihlah platform yang dapat mencapai audiens yang tepat dengan mudah.

f. Gunakan strategi pengiriman yang efektif: Selain memposting flyer di media sosial atau
mengirimkannya melalui email, kita juga dapat memanfaatkan strategi pengiriman yang efektif.
Misalnya, kita dapat mencari grup atau komunitas yang berhubungan dengan entrepreneur di platform
media sosial dan membagikan flyer Anda di sana. Kita juga dapat bekerja sama dengan pengusaha
lain untuk mendistribusikan flyer di acara atau lokasi yang relevan. Atau seperti yang dilakukan body
shop merangkul komunitas yang sadar akan green living, sehingga atensinya besar terhadap
produknya tersebut.

g. Evaluasi kinerja: Setelah flyer Kita didistribusikan, kitab isa pantau kinerjanya untuk melihat seberapa
efektif kampanye pemasaran usaha kita. Gunakan analitik media sosial atau alat pelacakan URL untuk
melacak interaksi, tautan yang diklik, atau konversi yang terjadi setelah orang melihat flyer kita.
Dengan memantau kinerja, kita dapat mengevaluasi strategi pemasaran kita dan membuat perbaikan
di masa mendatang. Saat ini banyak media social yang telah menyediakan program analitik dan
diagram untuk mengetahui seberapa efektif ads yang kita jalankan

Dengan mempertimbangkan sudut pandang pemasaran dalam pembuatan digital flyer, Kita dapat
mengoptimalkan kesempatan untuk menarik audiens dan meningkatkan kesuksesan kampanye
pemasaran.
2. Jelaskan diskripsi dari gambar ini

Jawaban :

Diagram diatas merupakan diagram Design thinking, dimana diagram tersebut menjelaskan mengenai
pendekatan yang digunakan dalam pengembangan produk atau solusi yang berfokus pada kebutuhan
pengguna. Dalam sudut pandang pemasaran, design thinking membantu dalam memahami audiens target
Anda dengan lebih mendalam dan merancang strategi pemasaran yang efektif. Berikut adalah penjelasan
lebih detail tentang langkah-langkah design thinking (empathize, define, ideate, prototype, dan test) dalam
sudut pandang pemasaran:

a. Empathize (Berempati)
Pada tahap ini, kita harus mengembangkan pemahaman yang mendalam tentang audiens target
kita yang relate dengan usaha kita. Melalui observasi, wawancara, atau penelitian pasar, kita dapat
mengidentifikasi kebutuhan, masalah, dan keinginan audiens kita. Berinteraksi secara langsung
dengan audiens dan mendengarkan cerita mereka membantu kita sebagai entrepreneur memahami
pengalaman, harapan, dan tantangan yang mereka hadapi dalam konteks pemasaran produk atau jasa.
Dalam sudut pandang pemasaran, berempati membantu kita merumuskan pesan pemasaran yang
sesuai dengan kebutuhan dan keinginan audiens kita dan juga bisa mengidentifikasi keinginan
mereka, nilai-nilai yang mereka hormati, atau masalah yang ingin mereka selesaikan melalui produk
atau jasa yang kita miliki. Hal ini membantu kita mengarahkan upaya pemasaran dengan lebih efektif.

b. Define (Definisikan)
Pada tahap ini, kita bisa menggunakan pemahaman yang kita peroleh tentang audiens untuk
mendefinisikan secara lebih spesifik masalah atau tantangan yang ingin diselesaikan melalui strategi
pemasaran. Artikulasikan secara jelas tujuan dan sasaran pemasaran . Kita dapat membuat "persona"
yang mewakili audiens target dan menggambarkan atribut mereka, tujuan, dan kebutuhan yang
spesifik.
Definisi yang jelas akan membantu kita sebagai pengusaha memfokuskan strategi pemasaran
dan mengarahkan upaya pada solusi yang efektif. Kita dapat mengidentifikasi elemen kunci yang
perlu kita sampaikan dalam pesan pemasaran, atau menentukan saluran pemasaran yang paling
relevan untuk mencapai audiens target.
c. Ideate (Berpikir Kreatif)
Pada tahap ini, kita menggunakan pemahaman tentang audiens dan masalah yang perlu
dipecahkan untuk menghasilkan berbagai ide pemasaran yang kreatif. Gunakan teknik brainstorming
untuk menghasilkan ide-ide baru yang inovatif dan relevan dengan kebutuhan audiens. Jangan
mengevaluasi ide-ide ini terlalu cepat, tetapi biarkan gagasan-gagasan itu mengalir secara bebas.
Kita sebagai pengusaha dapat menghasilkan ide-ide untuk pesan pemasaran yang menarik,
strategi kampanye yang unik, atau konsep-konsep kreatif untuk konten pemasaran. Fokus pada solusi
yang berpusat pada audiens dan mencerminkan nilai-nilai atau aspirasi mereka.

d. Prototype (Prototipe)
Pada tahap ini, kita bisa menciptakan prototipe dari ide-ide pemasaran yang telah Anda hasilkan.
Prototipe dapat berupa contoh materi pemasaran seperti flyer, iklan, atau video promosi yang
memvisualisasikan konsep atau pesan pemasaran yang Anda ingin sampaikan kepada audiens.
Biasanya prototype bisa disebut juga mockup.
Prototipe membantu kita menguji dan mengumpulkan feedback dari audiens target kita. Kita
dapat menguji efektivitas pesan, daya tarik visual, atau respons audiens terhadap prototipe yang kita
buat. Hal ini membantu kita memperbaiki dan memperbaiki konsep pemasaran kita sebelum
menghabiskan banyak sumber daya untuk mengimplementasikannya sepenuhnya.

e. Test (Uji Coba)


Pada tahap terakhir ini, kita menguji konsep pemasaran yang telah dirancang pada audiens target
yang kita miliki. Kita dapat melakukan survei, mengumpulkan feedback, atau melacak respons
pengguna terhadap pesan atau kampanye pemasaran yang kita uji. Tinjau hasilnya dan ambil wawasan
yang kita peroleh untuk melakukan perubahan atau penyesuaian yang diperlukan.
Uji coba membantu sangat menantu pengusaha memvalidasi efektivitas strategi pemasaran dan
memperoleh wawasan berharga tentang preferensi target audiens kita. Jika perlu, kita dapat
mengulangi langkah-langkah sebelumnya berdasarkan temuan dan umpan balik yang kita terima
selama pengujian.

Dengan menggunakan pendekatan design thinking ini dalam sudut pandang pemasaran, Kita dapat
membangun strategi pemasaran yang lebih efektif dan berfokus pada audiens target kita. Ini membantu Kita
memahami kebutuhan mereka, merancang pesan yang relevan, dan menguji solusi pemasaran sebelum
mengimplementasikannya sepenuhnya.
3. Dalam proses Berpikir Desain, tahap Ideation sering mengikuti dua tahap pertama, yaitu tahap
Empathize dan Define, Jelaskan
Jawaban :
Dalam proses Berpikir Desain, tahap Ideation (ideasi) sering mengikuti dua tahap pertama, yaitu tahap
Empathize (berempati) dan Define (mendefinisikan). Berikut ini adalah penjelasan lebih lanjut mengenai
hubungan antara tahap-tahap tersebut:
• Empathize (Berempati):
Tahap pertama dalam proses Berpikir Desain adalah Berempati. Pada tahap ini, Kita akan berusaha
memahami audiens target kita dengan lebih mendalam. Melalui observasi, wawancara, atau interaksi
langsung dengan audiens, kita mencoba mendapatkan wawasan tentang kebutuhan, masalah, dan
pengalaman mereka. Tujuan utama tahap ini adalah mengembangkan pemahaman empati terhadap
audiens dan melihat dunia dari perspektif mereka.
• Define (Mendefinisikan):
Setelah kita mendapatkan pemahaman yang lebih baik tentang audiens target, tahap berikutnya adalah
Mendefinisikan. Pada tahap ini, kita harus menganalisis dan menguraikan temuan dari tahap Berempati
untuk mengidentifikasi masalah atau tantangan yang perlu dipecahkan. Kita mengklarifikasi tujuan dan
sasaran yang ingin dicapai dalam konteks pengembangan produk atau solusi pemasaran. Selain itu, kita
juga dapat membuat "persona" atau profil fiktif yang menggambarkan karakteristik, kebutuhan, dan
tujuan audiens target.

Setelah Anda melalui tahap Empathize dan Define, Anda memiliki pemahaman yang lebih dalam
tentang audiens dan masalah yang perlu diatasi. Ideation (ideasi) adalah langkah berikutnya dalam rangkaian
proses Berpikir Desain. Tahap Ideation adalah saatnya untuk memunculkan berbagai ide dan gagasan yang
kreatif dalam mencari solusi yang inovatif untuk masalah atau tantangan yang telah didefinisikan
sebelumnya. Dengan melibatkan tim atau melakukannya secara individu dalam sesi brainstorming. Tidak ada
batasan dalam menghasilkan ide-ide baru kita diberikan kebebasan untuk berpikir secara bebas dan
eksploratif. Tujuan dari tahap ini adalah untuk menghasilkan sebanyak mungkin ide yang beragam. Tidak
ada penilaian atau evaluasi ide yang dilakukan pada tahap ini. Ide-ide tersebut nantinya akan menjadi bahan
mentah yang dapat digunakan untuk tahap selanjutnya.
Dalam konteks pemasaran, tahap Ideation melibatkan penciptaan berbagai ide pemasaran yang unik dan
kreatif. Kita dapat mempertimbangkan pesan-pesan pemasaran yang menarik, strategi kampanye yang
inovatif, konsep konten yang menarik, atau pendekatan pemasaran lainnya yang relevan dengan audiens
target dan masalah yang ingin kita selesaikan.
Setelah tahap Ideation, kita akan melanjutkan ke tahap berikutnya dalam proses Berpikir Desain, seperti
tahap Prototype (prototipe) dan Test (pengujian). Tahap-tahap tersebut memungkinkan kita untuk
mengembangkan dan menguji ide-ide yang dihasilkan dari tahap Ideation sebelum mengimplementasikannya
sepenuhnya dalam strategi pemasaran.

4. Marketing strategi yang baik akan menghasilkan penjualan yang baik pula, jelaskan
marketing strategi yang anda lakukan dalam usaha yang anda tekuni
Jawaban :
Usaha yang saya tekuni adalah usaha Korean mini cake. Usaha Korean Mini Cake adalah sebuah bisnis
kuliner yang mengusung konsep kue kecil ala Korea yang sedang populer di kalangan masyarakat Indonesia.
Konsep usaha ini terinspirasi dari popularitas kue kecil yang berasal dari Korea Selatan, yaitu "Chiffon
Cupcake", yang memiliki tekstur yang ringan, lembut dan manis. Produk kue mini ini dihadirkan dengan
berbagai varian rasa yang bervariasi

Berikut strategi marketing yang saya lakukan dalam usaha ini, sebelum menetapkan strategi saya
menganalisis dengan menggunakan analisis 4P :
a. Product (Produk):
Dalam strategi 4P, penting untuk merancang dan mengembangkan produk yang menarik dan
berkualitas. Kita mengidentifikasi jenis Korean Mini Cake yang kita tawarkan, seperti varian rasa
atau jenis kue tertentu. Dan sudah memastikan bahwa produk kita memenuhi standar kualitas dan
memberikan pengalaman yang memuaskan bagi pelanggan kita. Produk juga dibuat dari bahan-bahan
berkualitas tinggi dan mengikuti standar kesehatan dan keamanan yang ketat.

b. Price (Harga):
Penentuan harga yang tepat dengan menentukan harga yang kompetitif dan menguntungkan untuk
Korean Mini Cake kita. Pertimbangkan biaya produksi, marjin keuntungan yang kita inginkan, serta
faktor-faktor seperti permintaan pasar dan harga pesaing. Kita harus memastikan harga kita dapat
menarik pelanggan dan memberikan nilai yang sesuai dengan kualitas produk kita. Harga jual produk
Korean mini cake ini disesuaikan dengan harga para pesaing yakni seharga Rp 50.000 untuk satu porsi
korean cake mini. Untuk satu porsi dengan variasi desain dikenakan tambahan harga satu porsinya
Rp. 20.000,00.
c. Place (Tempat):
Tempat atau distribusi merupakan faktor kunci dalam strategi pemasaran. Kita harus memilih saluran
distribusi yang tepat untuk Korean Mini Cake kita dengan menjualnya melalui toko fisik seperti gerai
atau kios di pusat perbelanjaan, atau melalui kanal penjualan online. Serta memastikan Korean Mini
Cake kita tersedia di lokasi yang mudah diakses oleh target pasar kita. Tempat yang kita gunakan
dalam usaha ini adalah tempat tinggal pemilik yang berlokasi strategis di pinggir jalan raya dan dapat
diakses oleh kendaraan pribadi maupun umum.

d. Promotion (Promosi):
Promosi merupakan langkah penting untuk meningkatkan kesadaran merek dan menarik pelanggan.
Dalam konteks usaha Korean Mini Cake, kita dapat menggunakan berbagai strategi promosi seperti
iklan dalam media cetak atau online, promosi di media sosial, program loyalitas pelanggan, atau
kerjasama dengan influencer. Memastikan pesan pemasaran kita menyoroti keunikan Korean Mini
Cake dan mengkomunikasikan manfaatnya kepada pelanggan potensial.
Promosi Korean mini cake ini dilakukan dengan memberikan discount untuk pembelian dalam
satu bulan pertama. Promosi yang akan kami lakukan dengan menyebarkan brosur tempat-tempat
ramai dan menyebarkannya di sosial media seperti Instagram,Twitter, Line, Whatsapp dan lain-lain.
Pada bulan-bulan pertama kami juga akan memberikan diskon maupun potongan harga kepada para
konsumen, agar para konsumen tertarik terhadap produk kami dan dapat berkunjung kembali.

Selain itu kami menggunakan Strategi STP yaitu sebagai berikut :


a. Segmentation (Segmentasi):
Segmentasi melibatkan pemisahan pasar menjadi segmen-segmen yang berbeda berdasarkan
karakteristik demografis, geografis, psikografis, atau perilaku. Dalam kasus Korean Mini Cake, kita
bisa mempertimbangkan segmentasi berdasarkan usia, jenis kelamin, minat kuliner, atau preferensi
makanan. Segementasi ditujukan untuk segmen pasar yang menggemari kuliner ala Korea, terutama
mereka yang ingin mencoba pengalaman baru dalam mencicipi kue kecil yang ringan dan lembut.
b. Targeting (Penargetan):
Penargetan yang dilakukan adalah ke segmen pasar yang terdiri dari masyarakat di perkotaan,
terutama mereka yang berusia antara 15 hingga 40 tahun dan yang menggemari kuliner ala Korea.
c. Positioning (Penempatan):
Penempatan melibatkan memposisikan Korean Mini Cake kita secara unik dan menarik di benak
konsumen dalam segmen yang dituju. Identifikasi nilai tambah dan manfaat yang membedakan
Korean Mini Cake kita dari pesaing. Misalnya, fokuskan pada kualitas rasa autentik, keunikan resep,
atau pengalaman menikmati kue yang berbeda. penargetan yang dilakukan adalah ke segmen pasar
yang terdiri dari masyarakat di perkotaan, terutama mereka yang berusia antara 15 hingga 40 tahun
dan yang menggemari kuliner ala Korea.

Dengan menerapkan analisis 4P dan strategi STP, kita dapat merancang strategi pemasaran yang kokoh untuk
usaha Korean Mini Cake kita. Penting untuk terus mengawasi pasar dan beradaptasi dengan perubahan tren
dan preferensi pelanggan untuk memastikan keberhasilan jangka panjang.

Selain itu sebagai tambahan Aspek pemasaran promosi, langkah-langkah promosi, pengembangan produk,
dan pengembangan pasar pada bisnis Korean Mini Cake dapat dijelaskan sebagai berikut:
a. Dalam pemasaran promosi, bisnis Korean Mini Cake akan menggunakan beberapa metode promosi
seperti iklan online dan offline, promosi penjualan, sponsorship, dan social media marketing. Melalui
promosi yang efektif, bisnis Korean Mini Cake diharapkan dapat meningkatkan kesadaran merek,
mencapai target pasar, dan meningkatkan penjualan produk.
b. Langkah-langkah Promosi dilakukan oleh bisnis Korean Mini Cake antara lain:
• Mengadakan promo penjualan seperti diskon, buy-one-get-one-free, dan free gift.
• Mengadakan event atau pameran di tempat-tempat strategis seperti pusat perbelanjaan, kampus,
atau acara kuliner.
• Melakukan iklan online dan offline seperti iklan di media sosial, koran, majalah, dan radio.
• Menjadi sponsor untuk acara atau kegiatan yang berhubungan dengan kuliner.
• Memanfaatkan social media untuk mempromosikan produk seperti membuat konten menarik dan
berinteraksi dengan pengikut.
c. Pengembangan Produk juga kami lakukan untuk meningkatkan kualitas produk dan menciptakan nilai
tambah bagi konsumen. Bisnis Korean Mini Cake akan terus melakukan pengembangan produk untuk
menciptakan variasi rasa yang unik, meningkatkan kualitas produk, dan menyesuaikan dengan tren
kuliner yang sedang populer di masyarakat.
d. Pengembangan Pasar dilakukan untuk memperluas jangkauan bisnis dan menjangkau konsumen baru.
Bisnis Korean Mini Cake akan melakukan pengembangan pasar dengan cara membuka outlet baru di
daerah-daerah strategis, bekerjasama dengan toko-toko online dan offline, serta memperluas pangsa
pasar melalui kerjasama dengan pihak-pihak yang relevan seperti kafe dan restoran.

Dengan penerapan aspek pemasaran promosi, langkah-langkah promosi, pengembangan produk, dan
pengembangan pasar, diharapkan bisnis Korean Mini Cake dapat terus tumbuh dan berkembang menjadi
bisnis yang sukses dan terdepan di industri kuliner Indonesia.
DAFTAR PUSTAKA

Aaker, D. A. (2013). Strategic market management. John Wiley & Sons.


Armstrong, G., & Kotler, P. (2017). Marketing: An introduction. Pearson.
Baker, M. J. (2014). Marketing strategy and management. Palgrave Macmillan.
David, F. R. (2017). Strategic management: Concepts and cases: competitiveness and.
Kompas.com. (2021). Bisnis Kuliner, Segmen Paling Prospektif di Tengah Pandemi. Diakses
pada 30 April 2023, dari https://money.kompas.com/read/2021/06/24/150258326/bisnis-
kuliner-segmen-paling-prospektif-di-tengah-pandemi
Kotler, P., & Keller, K. L. (2016). Marketing management. Pearson.
Marketing91. (2021). STP or Segmentation, Targeting, and Positioning. Diakses pada 30 April
2023, dari https://www.marketing91.com/stp-segmentation-targeting-positioning/
Perreault Jr, W. D., Cannon, J. P., & McCarthy, E. J. (2019). Basic marketing: A marketing
strategy planning approach. McGraw-Hill Education.
The Jakarta Post. (2021). The rise of Korean mini cakes. Diakses pada 30 April 2023, dari
https://www.thejakartapost.com/life/2021/03/04/the-rise-of-korean-mini-cakes.html

Anda mungkin juga menyukai