Hidraulika I
Sifat-Sifat Zat Cair
Makalah Ini Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Hidrolika I
Yang Di Ampuh Oleh Bapak Jimmi Motalisa Putra S.T
Oleh:
SYAHRIL MUNIR
Nim:
TSP 191031
DAFTAR PUSTAKA
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat,
karunia, serta taufik dan hidayah-Nya lah saya dapat menyelesaikan makalah
Sifat-sifat zat cair ini sebatas pengetahuan dan kemampuan yang dimiliki. Saya
berterima kasih pada Bapak Jmmi Motalisa Putra, S.T, selaku Dosen mata kuliah
Hidraulika I yang telah memberikan tugas ini kepada saya.
Saya sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah
wawasan serta pengetahuan kita mengenai sifat-sifat zat cair . Saya juga
menyadari sepenuhnya bahwa di dalam tugas ini terdapat kekurangan-kekurangan
dan jauh dari apa yang Saya harapkan. Untuk itu, saya berharap adanya kritik,
saran dan usulan demi perbaikan di masa yang akan datang, mengingat tidak ada
sesuatu yang sempurna tanpa sarana yangmembangun.
Taliwang, Mei2021
Penyusun,
iii
iv
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LatarBelakang
Sifat Zat Cair adalah sesuatu yang memiliki massa dan menempati
ruangan. Ada tiga macam wujud zat, yaitu zat padat, cair, dan gas. Sifat zat
padat memiliki bentuk dan volumenya tetap, tidak tergantung pada
tempatnya. Sifat zat cair adalah volumenya tetap, tetapi bentuk berubah sesuai
dengan tempatnya. Sifat gas adalah bentuk dan volumenya berubah sesuai
dengan tempatnya. Sifat-sifat pertikel zat tersebut adalah sebagai berikut.
Sifat partikel zat padat. Bentuk dan volumenya tetap, tidak bergantung pada
tempatnya, susunan partikelnya teratur, jarak antarpartikel berdekatan, gaya
tarik antar partikel sangat kuat.Gerak partikel tidakbebas.
Sifat partikel zat cair, Bentuknya berubah sesuai dengan tempatnya,
tetapi volumenya tetap.Susunan partikelnya tidak teratur.Jarak antarpartikel
agak berjauhan.Gaya tarik antarpartikel lemah.Gerak partikel bebas, tetapi
masih dalam ikatan kelompoknya.
Sifat Partikel Gas. Bentuk dan volumenya berubah sesuatu
tempatnya.Susunan partikelnya sangat tidak teratur.Jarak antarpartikel sangat
berjauhan.Gaya tarik antarpartikel sangat lemah. Gerak partikel sangat bebas.
1.1.1 Hidraulika
1
tinjauan yang lebih luas. Keadaan ini telah mengantarkan para ahli untuk
menggabungkan ilmu hidraulika eksperimen dengan hidrodinamika klasik,
dan ilmu baru tersebut dikenal dengan mekanika fluida. Ilmu mekanika
fluida mempunyai ruang lingkup yang lebih luas, yaitu mempelajari
perilaku fluida baik dalam bentuk zat maupun gas.
Hidraulika dapat dibedakan dalam dua bidang yaitu hidrostatika
yang mempelajari zat cair dalam keadaan dian, dan hidrodinamika yang
mempelajari zat cair bergerak. Di dalam hidrodinamika dipelajari zat cair
ideal, yang tidak mempunyai kekentalan dan tidak termampatkan.
Sebenarnya zat cair ideal tidak ada di alam. Tetapi anggapan zat cair ideal
perlu dilakukan terutama untuk memudahkan analisis perilaku gerak zat
cair. Air mempunyai kekentalan dan pemampatan (pengurangan volume
karena pertambahan tekanan) yang sangat kecil, sehingga pada kondisi
tertentu dapat dianggap sebagai zat cair ideal.
Ilmu hidraulika mempunyai arti penting mengingat air merupakan
salah satu jenis fluida yang sangat penting bagi kehidupan manusia. Air
sangat diperlukan untuk kebutuhan hidup sehari-hari seperti minum,
irigasi, pembangkit listrik, dan sebagainya. Perencanaan bangunan air
untuk memanfaatkan dan mengaturbya merupakan bagian dari teknik hidro
yang termasuk dalam bidak teknik sipil. Bidang teknik hidro masih dapat
dibagi menjadi beberapa bidang, diantaranya adalah sebagaiberikut.
2
5. Pengendalian Banjir dan Sedimen, yang meliputi perencanaan dan
pelaksanaan bangunan-bangunan pengendali banjir dan penanggulangan
erosi dansedimentasi.
6. Teknik Bendungan, diantaranya merencanakan dan melaksanakan
pekerjaan bendungan dan bangunan-bangunan pelengkapnya. Bendungan
merupakan bangunan utama untuk pekerjaan lainnya seperti irigasi,
pengendalian banjir, dan pembangkit listrik tenagaair.
7. Teknik Jaringan Pipa, seperti pengangkutan / pengaliran air, minyak, gas
dan fluida lainnya melalui sistempemipaan.
8. Teknik Pantai, yang meliputi perencanaan dan pelaksanaan bangunan-
bangunan pelabuhan dan penanggulangan erosi pantai serta bangunan
lepaspantai.
9. Teknik Sumber Daya Air, yang meliputi perancangan sistem waduk
(reservoir) dan fasilitas-fasilitas lainnya untuk mencapai penggunaan
sumber daya air secaraoptimum.
10. Teknik Penyehatan, yang meliputi sistem pengumpulan dan distribusi air
untuk berbagai keperluan dan sistem pembersihan (treatment) dari air
buangan.
1.1.2 Fluida
3
mencoba untuk menggeser lapisan-lapisan tersebut antara satu terhadap
yang lain.
Sedangkan perbedaan utama antara zat cair dan gas adalah sebagai berikut:
1. Zat cair mempunyai permukaan bebas , dan massa zat cair hanya akan
mengisi volume yang diperlukan dalam suatu ruangan; sedangkan gas tidak
mempunyai permukaan bebas dan massa nya akan mengisi seluruh
ruangan.
2. Zat cair merupakan zat yang praktis tak termampatkan , sedangkan gas
adalah zat yang bisa dimampatkan.
1. Apabila ruangan lebih besar dari volume zat cair, akan tebentuk permukaan
bebas horizontal yang berhubungan denganatmosfer.
2. Mempunyai rapat massa dan beratjenis.
3. Dapat dianggap tidak termampatkan(incompressible).
4. Mempunyai viskositas(kekentalan).
5. Mempunyai kohesi,adhesi dan teganganpermukaan.
Diantara sifat tersebut, yang terpenting adalah rapat massa, berat
jenis, dan viskositas.
4
BAB II
PEMBAHASAN
Rapat massa (ρ) adalah ukuran konsentrasi massa zat cair dan dinyatakan
dalam bentuk massa (m) persatuan volume (V).
Massa jenis zat dapat diukur. Secara matematis, massa jenis zat dinyatakan
dengan rumus sebagai berikut.
Dengan,
Rapat massa air ( ρ air) pada suhu 4 oC dan pada tekanan atmosfer (p atm)
adalah 1000 kg/m3.
5
Berat jenis (γ) adalah berat benda persatuan volume pada temperatur dan
tekanan tertentu, dan berat suatu benda adalah hasil kali antara rapat massa (ρ)
dan percepatan gravitasi(g)
Ket :
γ = Berat jenis (N/m3)
W = Berat
V = Volume
M = Massa
g = Gravitasi
Ρ = Rapat masa (kg/dt2)
g = grafitasi(m/dt2)
Rapat relatif (s) adalah perbandingan antara rapat massa suatu zat (ρ) dan
rapat massa air (ρ air), atau perbandingan antara berat jenis suatu zat (γ) dan berat
jenis air (γ air).
Ket:
S = rapat relatif
ρ = Massa Jenis
γ = Berat jenis
6
Tabel 2.1 sifat-sifat air pada tekana atmosfer
Contoh soal
Suatu tangki berisi zat cair dengan massa 1200 kg dan volume 0,952 m3. Hitung
berat, rapat massa, berat jenis dan rapat jenis zat cair.
Jawab :
7
Rapat relatif dihitung dengan Rumus :
_ zatcair 1260,5
S= = =1,2605
_air 1000
Ket:
dp : Pertambahan tekanan
dV : Penguranganvolume
V : Volumeawal
Nilai K untuk zat cair adalah sangat besar sehingga perubahan volume
karena perubahan tekanan adalah sangat kecil, sehingga perubahan volume zat
cair yang sering diabaikan dan zat cair dianggap sebagai zat tak termampatkan.
Tetapi pada kondisi tertentu dimana perubahan tekanan sangat besar dan
mendadak, maka anggapan zat cair adalahtak
termamfatkan tidak bisa berlaku, contohnya penutupan katub turbin pembangkit
listrik.
8
Contoh soal
Modulus elastisitas air ‘K’ = 2,24 x 109 N/m2
Berapa perubahan volume dari 1 m3 air bila terjadi pertambahan tekanan 20 bar (1
bar = 10 ton/m2 = 105 N/m2)
Penyelesaian:P
ersamaan
dp p
K= =
dV V
V V
Atau persamaan :
p 1x20x105
V = = =0,00089m3
9
K 2,24x10
Kekentalan(viscosity)
Kekentalan adalah sifat dari zat cair untuk melawan tegangan geser ( τ ) pada
waktu bergerak atau mengalir. Kekentalan disebabkan adanya kohesi antara
partikel zat cair sehingga menyebabkan adanya tegangan geser antara molekul
molekul yang bergerak. Zat cair ideal tidak memiliki kekentalan. Kekentalanzat
cair dapat dibedakan menjadi dua yaitu kekentalan dinamik (μ ) atau kekentalan
absolute dan kekentalan kinematis ( υ).
υ= μ/ τ
dengan
μ = kekentalan dinamis (kg/m.det)
ν = kekentalan kinematis (m2/det)
ρ = densitas fluida (kg/m3)
9
Kekentalan adalah sifat dari zat cair untuk melawan tegangan geser (t) pada
waktu bergerak atau mengalir. Kekentalan disebabkan adanya kohesi antara
partikel zat cair sehingga menyebabkan adanya tegangan geser antara
molekulmolekul
yang bergerak. Zat cair ideal tidak memiliki kekentalan. Kekentalan zat
cair dapat dibedakan menjadi dua yaitu kekentalan dinamik (μ) atau kekentalan
absolute dan kekentalan kinematis(n).
Zat cair Newtonian adalah zat cair yang memiliki tegangan geser (t)
sebanding dengan gradien kecepatan normal terhadap arah aliran. Gradien
kecepatan adalah perbandingan antara perubahan kecepatan dan perubahan jarak
tempuh aliran.
Contoh soal :
Hitung viskositas kinetika zat cair yang mempunyai rapat relatif 0,95 dan
viskositas dinamik 0,0011 d/m3.
Jawab :
_ zc
S= =0,95 _ zc =0,95x1000 =950kg / m3
_ air
kgm.d kg
Nd / m2 2 2 =m.d =
= = =
2
d m m/d
kg /m3 kg kg
3
m m3
10
2.4 TeganganPermukaan
Tegangan Permukaan Zat Cair
Sebagai akibat dari adanya kohesi zat cair dan adhesi antara zat cair-udara diluar
permukaannya, maka pada permukaan zat cair selalu terjadi tegangan yang
disebut tegangan permukaan.
11
Rumus Tegangan Permukaan Zat Cair
Contoh Soal
Sebatang kawat dibengkokkan seperti huru U. Kemudian kawat kecil PQ yang
bermassa 0,2 gram dipasang dalam kawat tersebut(perhatikan gambar). Kemudian kawat
tersebut dicelupkan ke dalam cairan sabun dan diangkat vertikal sehingga ada lapisan tipis
sabun di antara kawat tersebut. Ketika ditarik ke atas kawa kecil mengalami gaya tarik ke
atas oleh lapisan sabung. Agar terjadi keseimbangan, maka pada kawat kecil PQ
digantungkan benda dengan massa 0,1 gram. Jika panjang kawat PQ = 10 cm dan nilai
gravitasi 9,8 m/s2, berapa tegangan sabun tersebut?
Pembahasan:
Diketahui :
Massa kawat = 0,2 gram = 2 x 10-4kg
Panjang kawat (l) = 10 cm = 10-1m
Massa benda = 0,1 gram = 1 x 10-4kg; g = 9,8 m/s2
12
Jadi besarnya tegangan permukaan adalah 1,47 x 10-2N/m.
2.5 Kapilaritas
Kapilaritas adalah gejala naik atau turunnya permukaan zat cair pada pipa
kapiler (pembuluh yang sempit). Ternyata permukaan air pada pipa kapiler lebih
tinggi dari pada permukaan air pada bejana A. Sedangkan permukaan air raksa pada
pipa kapiler lebih rendah dari pada permukaan air raksa pada bejana B. Semakin
kecil diameter pipa kapiler ternyata mengakibatkan semakin tinggi permukaan zat
cair pada pipa kapiler untuk zat yang membasahi dinding tabung, atau semakin
rendah permukaan zat cair pada pipa kapiler untuk zat yang tidak membasahi
dinding. Peristiwa naik atau turunnya zat cair di dalam pipa kapiler ini yang disebut
dengan efek kapilaritas.
Kita dapat mengamati bahwa tinggi permukaan air dalam pipa kapiler lebih
tinggi daripada tinggi air dalam bejana. Hal ini berarti permukaan air naik dalam
pipa kapiler. Jika diameter pipa kapiler makin kecil, tinggi permukaan air dalam
pipa kapiler makin tinggi.
Pasti kita pernah menyalakan kompor ketika akan memasak. Pernahkah kita
berpikir mengapa minyak tanah yang ada di bawah dapat bergerak naiksehingga
13
api kompor menyala? Minyak tanah naik bergerak melalui sumbunya yang terbuat
dari kain yang berpori-pori kecil. Begitu juga dari kegiatan tadi, ketika air berada
pada pipa kapiler ternyata air naik pada bagian pipa yang terkecil. Peristiwa ini
dinamakan kapilaritas. Yaitu peristiwa naiknya zat cair pada pembuluh atau celah
kecil atau pori-pori kecil. Air pada pembuluh atau celah kecil akan lebih tinggi dari
yang lainnya itu, akibat adhesi (partikel air dan partikel gelas) lebih besar dari
kohesinya (partikel air).
Lain lagi dengan raksa. Raksa pada pembuluh atau celah kecil akan lebih rendah
dari yang lebih besar lainnya, akibat kohesi antar partikel raksa lebih besar dari
pada adhesi partikel raksa dan partikelgelas.
14
Ketinggian yang dicapai fluida dalam pipa kapiler tergantung pada besar tegangan
permukaannya. Seperti yang telah dibahas pada artikel sebelumnya, tegangan
permukaan dihasilkan oleh gaya permukaan yang bekerja di sekeliling permukaan
fluida. Ketinggian fluida dalam pipa kapiler dapat ditentukan dengan rumus :
h 2γ
= ρ.g.r
Dengan :
h = ketinggian fluida dalam pipa kapiler (m)
γ = tegangan permukaan (N/m)
ρ = massa jenis fluida (kg/m3)
g = panjang permukaan benda (m/s2)
r = jari-jari pipa kapiler (m)
Akan tetapi, mengingat bahwa gaya adhesi dan kohesi mengakibatkan sifat
meniskus permukaan fluida (air cekung, raksa cembung) sehingga besar komponen gaya
permukaan dalam arah vertikal dipengaruhi oleh sudut kontak. Dengan demikian
persamaan di atas dapat disempurnakan menjadi :
15
2γ cosθ
h= ρ.g.r
Dengan :
θ = sudut kontak fluida dengan pipa.
Contoh Soal :
1. Suatu tabung berdiameter 0,4 cm jika dimasukkan ke dalam air secara vertikal
sudut kontaknya 60o. Jika tegangan permukaan air adalah 0,5 N/m, maka
tentukanlah kenaikan air dalamtabung.
Pembahasan :
H= 2 γ cos θ
16
ρgr
H= 2 (0,5) cos60o
H= 0,025 m
2. Tentukanlah penurunan air raksa dalam sebuah pipa berjari-jari 2 mm jika sudut
kontak raksa dengan kaca sebesar150o, tegangan permukaan 0,545 N/m dan massa
jenis raksa 13.600 kg/m3.
2 (0,5) (½)
H=
20
Pembahasan :
2 γ cos θ
h=
ρgr
2 (0,545) cos 150o
h=
(13.600) (10) (2 x 10-3)
17
2 (0,545) (-½√3)
h=
272
h = -0,0034 m
h = -3,4 mm.
Tanda negatif menunjukkan penurunan raksa. Jadi air raksa turun setinggi 3,4 mm.
Dari contoh peristiwa kapilaritas tersebut diatas maka efek kapilaritas ini memiliki
manfaat seperti pada penerapan naiknya minyak tanah pada sumbu kompor sehingga
kompor dapat menyala. Sedangkan peristiwa naiknya air pada musim hujan sehingga
dinding rumah basah adalah salah satu peristiwa yang merugikan dari efek kapilaritas.
2.6 Tekananuap
Zat cair yang terbuka pada gas akan mengalami penguapan. Penguapan terjadi
karena molekul zat cair selalu bergerak sehingga beberapa molekul pada permukaan akan
mempunyai energi untuk melepas diri dari tarikan molekul-molekul yang ada di sekitarnya
dan berpindah ke ruang yang ada di atasnya.
Beberapa molekul zat cair yang mempunyai energi tinggi akan meninggalkan zat
18
cair dan berubah dalam kondisi uap yang bergabung dengan udara diatasnya.
19
Semakin banyak molekul zat cair bergabung dengan udara diatasnya. Tekanan akan
naik dan akibatnya beberapa molekul uap akan kembali ke dalam zat cair dibawahnya.
Pada suatu saat jumlah molekul zat cair yang masuk ke udara akan sama dengan jumlah
molekul gas yang kembali ke zat cair, pada keadaan tersebut dicapai kondisi
keseimbangan, dan udara di atas zat cair disebut jenuh dengan uap air. Dalam kondisi ini,
tekanan yang bekerja pada permukaan zat cair disebut tekanan uapjenuh.
Penguapan akan terjadi sampai tekanan di atas zat cair dibawah tekanan uap jenuh
dan cair tersebut pada temperatur yang diberikan.
20
BAB III
CONTOH SOAL
3.1 Pelatihan
Contoh Soal :
1). Jika satu liter minyak mempunyai berat W = 0,7 kgf. Hitung berat jenis,
Penyelesaian.
Volume minyak
V=1,0 liter =0,001m3
Berat jenis
W
=
V
0,7
=
0,001
=
g
21
700
=
9,81
relatif
s =minyak
air
700
=
1000
= 0,70
2). Hitung kekentalan kinematik zat cair yang mempunyai rapat relatif 0,95 dan
Penyelesaian
zatcair
s=
air
=0,95x1000
= 950 kg/m3kekentalan
kinematik
v=
r
0,0011
=
950
= 1,16 x 10-6m2/det
21
Contoh soal:
Pembahasan:
Diketahui :
Rumus
γ = F/d ( d = 2l)
22
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Fluida adalah zat yang bisa mengalir,yang mempunyai partikel yang mudah
bergerak dan berubah bentuk tanpa pemisahan massa. Tahanan fluida terhadap
perubahan bentuk sangat kecil, sehingga fluida dapat dengan mudah mengikuti bentuk
ruangan atau tempat yang membatasinya. Fluida dapat dibedakan menjadi 2 macam yaitu
zat cair dangas.
Zat cair mempunyai sifat-sifat seperti, Rapat massa , berat jenis dan rapat relatif,
kekentalan zat cair, dan tekanan permukaan. Selain itu, ada juga kapilaritas yang
memiliki manfaat seperti pada penerapan naiknya minyak tanah pada sumbu kompor
sehingga kompor dapat menyala. Sedangkan peristiwa naiknya air pada musim hujan
sehingga dinding rumah basah adalah salah satu peristiwa yang merugikan dari efek
kapilaritas.
3.2 Saran
Dari kesimpulan di atas akan memudahkan para pembaca untuk bisa memahami dan
mengerti apa yang disampaikan penulis dalam mengangkat tema sifat sifat Zat cair,
pengertian-pengertian dan berbagai macam rumus dan contoh soal untuk mendekatkan
para pembaca agar dapat dengan cepat memahami maksud isi makalah yang disampaikan
penulis dengan baik.
23
DAFTAR PUSTAKA
http://www.galeripustaka.com/2013/03/definisi-dan-ruang-lingkup-hidraulika.html
http://dokumen.tips/documents/sejarah-hidraulika.html
http://documents.tips/documents/sifat-sifat-zat-cair-hidrolika.html
https://www.academia.edu/26540034/MAKALAH_FISIKA_DASAR_SIFAT_SIFAT_ZAT_C
AIR
24