HIDROLOGI TERAPAN
Makalah Ini Disusun Untuk Memenuhi Tugas Final Mata Kuliah Hidrologi Terapan
Disusun Oleh :
Nim : 4522041024
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS BOSOWA
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat,
hidayah, dan karunia-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini. Makalah ini
disusun dalam rangka memenuhi tugas final mata kuliah hidrologi terapan yang saya ikuti.
Dalam makalah ini, saya akan membahas penerapan ilmu hidrologi dalam bidang
teknik sipil. Hidrologi terapan merupakan cabang ilmu yang mempelajari pergerakan,
distribusi, dan manajemen sumber daya air dalam konteks nyata. saya akan menjelaskan
pengertian hidrologi terapan, proses siklus air, serta peran hidrologi terapan dalam
manajemen dan penggunaan sumber daya air.
Selain itu, saya juga akan membahas bagaimana prinsip-prinsip hidrologi diterapkan
dalam desain dan konstruksi struktur teknik sipil, seperti bendungan, saluran air, dan sistem
drainase. saya akan menjelaskan kontribusi teknik sipil dalam konservasi dan manajemen
sumber daya air melalui konstruksi infrastruktur yang ramah lingkungan.
Tantangan dalam mengintegrasikan prinsip hidrologi dalam proyek teknik sipil juga
akan saya bahas, khususnya dalam konteks perubahan iklim dan keberlanjutan. saya akan
mencari solusi yang dapat diimplementasikan untuk mengatasi tantangan tersebut.
Saya berharap makalah ini dapat memberikan pemahaman yang lebih mendalam
tentang penerapan ilmu hidrologi dalam bidang teknik sipil serta pentingnya manajemen
sumber daya air yang efektif. Saya juga berharap makalah ini dapat memberikan inspirasi dan
wawasan baru bagi pembaca.
Akhir kata, saya mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu dalam penyelesaian makalah ini. Semoga makalah ini bermanfaat dan dapat
menjadi sumbangan kecil dalam pengembangan ilmu hidrologi terapan.
ii
DAFTAR ISI
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Air merupakan sumber daya alam yang sangat penting bagi kehidupan manusia dan
ekosistem di Bumi. Namun, pengelolaan sumber daya air yang tidak baik dapat menyebabkan
berbagai masalah, seperti kekeringan, banjir, penurunan kualitas air, dan konflik antar-
pengguna air. Oleh karena itu, pemahaman yang baik tentang pergerakan, distribusi, dan
manajemen sumber daya air sangatlah penting.
Hidrologi adalah ilmu yang mempelajari tentang pergerakan, distribusi, dan kualitas air di
Bumi. Ilmu ini mencakup studi tentang siklus air dan bagaimana air berinteraksi dengan
berbagai komponen lingkungan, seperti tanah, atmosfer, dan organisme hidup. Dalam
konteks teknik sipil, hidrologi terapan berperan penting dalam manajemen dan penggunaan
sumber daya air.
Dalam bidang teknik sipil, sumber daya air digunakan untuk berbagai keperluan, seperti
pasokan air minum, irigasi pertanian, pembangkit listrik, dan pengendalian banjir. Oleh
karena itu, pemahaman yang baik tentang hidrologi terapan menjadi sangat penting bagi saya
sebagai seorang insinyur sipil dalam merencanakan, merancang, dan membangun
infrastruktur yang berhubungan dengan air.
Selain itu, perubahan iklim juga memberikan tantangan baru dalam manajemen sumber
daya air. Perubahan pola curah hujan, peningkatan suhu, dan perubahan tingkat permukaan
laut dapat mempengaruhi siklus hidrologi dan ketersediaan air di berbagai wilayah. Oleh
karena itu, integrasi prinsip hidrologi dalam proyek teknik sipil menjadi semakin penting
dalam menghadapi tantangan perubahan iklim dan menjaga keberlanjutan lingkungan.
Dalam makalah ini, saya akan membahas penerapan ilmu hidrologi dalam bidang teknik
sipil, khususnya dalam hal manajemen dan penggunaan sumber daya air. Saya juga akan
menjelaskan bagaimana prinsip-prinsip hidrologi diterapkan dalam desain dan konstruksi
struktur teknik sipil, serta kontribusi teknik sipil dalam konservasi dan manajemen sumber
daya air melalui konstruksi infrastruktur yang ramah lingkungan. Saya juga akan membahas
tantangan dan solusi dalam mengintegrasikan prinsip hidrologi dalam proyek teknik sipil,
terutama dalam konteks perubahan iklim dan keberlanjutan.
1
Dengan memahami latar belakang ini, diharapkan pembaca akan mendapatkan gambaran
yang jelas tentang pentingnya hidrologi terapan dalam bidang teknik sipil dan manajemen
sumber daya air yang efektif.
2
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa pengertian hidrologi terapan dan bagaimana peran hidrologi terapan dalam
manajemen dan penggunaan sumber daya air?
2. Bagaimana proses siklus air di Bumi dan bagaimana hidrologi terapan mempelajari
dan memahami proses tersebut dalam konteks teknik sipil?
4. Bagaimana teknik sipil berkontribusi dalam konservasi dan manajemen sumber daya
air melalui konstruksi infrastruktur yang ramah lingkungan?
5. Apa tantangan yang dihadapi dalam mengintegrasikan prinsip hidrologi dalam proyek
teknik sipil, terutama dalam konteks perubahan iklim dan keberlanjutan, dan apa
solusi yang dapat diterapkan?
3
C. TUJUAN
Adapun tujuan yang ingin saya sampaikan dari makalah ini adalah :
1. Untuk memahami pengertian hidrologi terapan dan menggali peran pentingnya dalam
manajemen dan penggunaan sumber daya air.
2. Untuk menjelaskan proses siklus air di Bumi dan bagaimana hidrologi terapan
mempelajari dan memahami proses tersebut dalam konteks teknik sipil.
4. Untuk memahami kontribusi teknik sipil dalam konservasi dan manajemen sumber
daya air melalui konstruksi infrastruktur yang ramah lingkungan.
4
BAB II
PEMBAHASAN
5
Peran hidrologi terapan dalam manajemen dan penggunaan sumber daya air meliputi:
1. Penentuan Ketersediaan Air: Hidrologi terapan membantu dalam memahami dan
memperkirakan ketersediaan air di suatu wilayah. Hal ini penting dalam perencanaan
penggunaan air, seperti pasokan air minum, irigasi pertanian, dan kebutuhan industri.
2. Manajemen Banjir: Hidrologi terapan digunakan untuk menganalisis aliran air yang
masuk ke sungai dan sistem drainase, serta memprediksi dan mengelola risiko banjir.
Data hidrologi membantu dalam merencanakan infrastruktur pengendalian banjir,
seperti bendungan dan saluran air.
3. Pengelolaan Kekeringan: Hidrologi terapan juga berperan dalam mengelola
kekeringan dengan memahami siklus air dan menyusun strategi penggunaan air yang
efisien. Ini melibatkan pengaturan pasokan air, pengelolaan reservoir, dan
penggunaan teknik irigasi yang tepat.
4. Pelestarian Lingkungan: Studi hidrologi terapan membantu dalam memahami dampak
penggunaan sumber daya air terhadap ekosistem dan lingkungan. Ini memungkinkan
pengembangan strategi pelestarian yang berkelanjutan, termasuk pemulihan ekosistem
sungai dan perlindungan habitat air.
B. SIKLUS HIDROLOGI
Secara garis besar proses siklus hidrologi adalah saat dimana seluruh air yang ada di
permukaan bumi mana akan menguap. Seluruh air yang menguap ke atmosfer atau ke
angkasa ini kemudian berubah menjadi awan di langit. Setelahnya air yang telah berubah
menjadi awan akan berubah lagi ke dalam bentuk yang lain yaitu bintik air
Bintik air ini kemudian akan turun ke bumi dalam bentuk hujan atau dalam bentuk es
yang kita ketahui sebagai salju. Setelah hujan turun, air kemudian akan masuk ke dalam pori-
pori atau celah pada tanah dengan arah gerak horizontal dan vertikal. Air tersebut kemudian
akan kembali ke aliran permukaan yang akan terus mengalir hingga kembali ke sungai atau
danau.
6
Tapi secara lengkap tahapan siklus hidrologi sebagai berikut:
Evaporasi atau Penguapan Seluruh Air
Evaporasi, tahap pertama dalam siklus hidrologi, terjadi saat air di sungai, danau, dan laut
menguap menjadi uap air akibat panas sinar matahari. Ini menyebabkan naiknya uap air ke
atmosfer.
Transpirasi atau Penguapan Air di Jaringan Mahluk Hidup
Transpirasi merupakan penguapan yang terjadi pada hewan dan tumbuhan. Proses ini mirip
dengan evaporasi, di mana molekul air dari makhluk hidup berubah menjadi uap dan naik ke
atmosfer.
Evotranspirasi
Evotranspirasi merupakan gabungan dari transpirasi dan evaporasi. Pada tahap ini, penguapan
dari seluruh jaringan makhluk hidup dan air di permukaan bumi menjadi lebih signifikan.
Sublimasi
Proses sublimasi terjadi ketika es di gunung dan kutub langsung berubah menjadi uap, tanpa
melewati fase cair. Meskipun hasilnya tidak sebanyak evaporasi, sublimasi tetap
memengaruhi siklus hidrologi.
Kondensasi
Setelah melalui proses penguapan, kondensasi terjadi saat uap air di atmosfer berubah
menjadi partikel es kecil. Partikel ini membentuk awan, dan semakin banyak partikel, awan
menjadi lebih gelap.
Adveksi
Adveksi terjadi pada siklus hidrologi panjang dan melibatkan perpindahan awan secara
horizontal akibat angin. Gerakan ini dapat menyebabkan perbedaan suhu dan tekanan,
mempengaruhi siklus atmosfer.
Presipitasi
Tahap ini terjadi saat awan tidak dapat menahan suhu dan menghasilkan hujan, salju, atau
hujan es. Ini adalah tahap di mana air turun ke permukaan bumi.
Run Off
Run off atau limpasan adalah pergerakan air hujan dari daerah yang lebih tinggi ke yang lebih
rendah melalui saluran seperti sungai, danau, atau laut.
Infiltrasi:
Infiltrasi terjadi ketika air hujan merembes melalui tanah dan menjadi air tanah. Ini adalah
tahap di mana air kembali ke siklus hidrologi secara keseluruhan.
7
Konduksi
Konduksi terjadi saat permukaan bumi yang dipanaskan oleh matahari menyebabkan
pemanasan molekul udara yang bersinggungan langsung dengan bumi. Molekul yang
terpanas kemudian bersinggungan dengan molekul udara yang lebih dingin.
Hidrologi terapan mempelajari dan memahami proses siklus air dalam konteks teknik sipil
dengan tujuan merencanakan, merancang, dan mengelola sumber daya air secara efektif.
Beberapa cara hidrologi terapan digunakan dalam teknik sipil adalah:
8
Dalam hidrologi terapan, data hidrologi seperti curah hujan, evapotranspirasi, dan aliran
sungai sangat penting. Data ini digunakan untuk menghitung parameter hidrologi seperti
debit aliran, volume air, dan waktu retensi. Selain itu, pemodelan hidrologi menggunakan
perangkat lunak khusus juga digunakan untuk memprediksi perilaku hidrologi di masa depan.
Dengan memahami proses siklus air dan menerapkan pengetahuan hidrologi terapan dalam
konteks teknik sipil, dapat dirancang dan dikembangkan infrastruktur yang berkelanjutan dan
efisien dalam pengelolaan sumber daya air.
C. PRINSIP-PRINSIP HIDROLOGI
Dalam desain dan konstruksi struktur teknik sipil, seperti bendungan, saluran air, dan
sistem drainase, prinsip-prinsip hidrologi diterapkan untuk memastikan kinerja yang optimal
dan pengelolaan sumber daya air yang efektif. Berikut adalah beberapa prinsip hidrologi yang
diterapkan dalam konteks ini:
1. Prinsip Konservasi Massa: Prinsip ini diterapkan dengan memastikan bahwa jumlah
air yang masuk ke dalam struktur (misalnya bendungan) sama dengan jumlah air yang
keluar dari struktur. Hal ini penting dalam menjaga keseimbangan hidrologi dan
mencegah terjadinya kelebihan atau kekurangan air.
2. Prinsip Kontinuitas Aliran: Prinsip ini diterapkan dalam desain saluran air dan sistem
drainase dengan memastikan bahwa volume aliran yang masuk ke dalam saluran atau
sistem drainase sama dengan volume aliran yang keluar. Prinsip ini membantu dalam
menentukan dimensi dan kapasitas yang diperlukan agar saluran air atau sistem
drainase dapat menangani aliran air dengan efektif.
3. Prinsip Hujan Desain: Prinsip ini diterapkan dalam menentukan curah hujan yang
diharapkan terjadi dalam suatu periode waktu tertentu dengan probabilitas tertentu.
Data curah hujan desain digunakan dalam perencanaan dan desain struktur seperti
bendungan, saluran air, dan sistem drainase untuk memastikan struktur tersebut
mampu menangani aliran air yang dihasilkan oleh hujan yang ekstrem.
4. Prinsip Permeabilitas Tanah: Prinsip ini diterapkan dalam desain sistem drainase
untuk memahami kemampuan tanah dalam meresap atau mengalirkan air. Prinsip ini
membantu dalam menentukan jenis dan dimensi material drainase yang sesuai agar
dapat mengontrol aliran air dengan efektif.
9
5. Prinsip Pengelolaan Air: Prinsip ini diterapkan dalam desain dan konstruksi struktur
teknik sipil untuk memastikan pengelolaan sumber daya air yang berkelanjutan.
Prinsip ini melibatkan penggunaan data hidrologi dan prinsip-prinsip pengelolaan air
yang efisien, termasuk penggunaan air yang bijaksana, pengendalian banjir, dan
perlindungan kualitas air.
Teknik sipil memiliki peran yang signifikan dalam konservasi dan manajemen sumber
daya air melalui konstruksi infrastruktur yang ramah lingkungan. Berikut adalah beberapa
cara di mana teknik sipil berkontribusi dalam hal ini:
Desain dan Konstruksi Bendungan Hijau: Bendungan hijau adalah pendekatan dalam
desain dan konstruksi bendungan yang mempertimbangkan aspek lingkungan. Dalam
bendungan hijau, prinsip-prinsip seperti penggunaan material ramah lingkungan,
pengurangan limbah konstruksi, dan pemanfaatan energi terbarukan diterapkan. Ini
membantu mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan dan memastikan pengelolaan air
yang berkelanjutan.
Penggunaan Sistem Drainase Berkelanjutan: Dalam desain sistem drainase, teknik sipil
dapat menerapkan prinsip-prinsip berkelanjutan seperti penggunaan teknologi hijau, seperti
penggunaan taman bioswale, penyerapan air hujan, dan penggunaan material permeabel. Ini
membantu mengurangi aliran air permukaan yang berlebihan, mencegah banjir, dan
memungkinkan air hujan meresap ke dalam tanah untuk memperkaya air tanah.
Pengelolaan Air Limbah yang Efisien: Teknik sipil berkontribusi dalam desain dan
konstruksi sistem pengelolaan air limbah yang efisien. Ini melibatkan penggunaan teknologi
pengolahan air limbah yang canggih untuk menghilangkan polutan dan menghasilkan air
yang aman untuk lingkungan. Selain itu, teknik sipil juga berperan dalam merancang sistem
pengolahan lumpur limbah yang efektif untuk mengurangi dampak negatif terhadap
lingkungan.
10
Penggunaan Teknologi Penyimpanan Air yang Efisien: Dalam desain dan konstruksi
infrastruktur, seperti tangki penyimpanan air, teknik sipil dapat menerapkan teknologi yang
efisien dalam penggunaan air. Ini melibatkan penggunaan teknologi pengumpulan air hujan,
penggunaan air daur ulang, dan penggunaan sistem pengelolaan air yang cerdas untuk
mengoptimalkan penggunaan air dan mengurangi kebutuhan akan sumber daya air yang
segar.
Pengelolaan Daerah Aliran Sungai yang Terpadu: Teknik sipil berkontribusi dalam
pengelolaan daerah aliran sungai yang terpadu melalui desain dan konstruksi infrastruktur
yang mempertimbangkan aspek hidrologi, ekologi, dan sosial. Ini melibatkan penggunaan
teknik restorasi sungai, pengaturan aliran air yang cerdas, dan pengelolaan habitat alami
untuk memastikan keberlanjutan ekosistem sungai dan kesejahteraan masyarakat yang
bergantung pada sumber daya air tersebut.
Dalam mengintegrasikan prinsip hidrologi dalam proyek teknik sipil, terutama dalam
konteks perubahan iklim dan keberlanjutan, ada beberapa tantangan yang dihadapi. Berikut
adalah beberapa tantangan tersebut beserta solusi yang dapat diterapkan:
1. Tantangan Perubahan Iklim: Perubahan iklim dapat mempengaruhi pola curah hujan,
tingkat penguapan, dan pola aliran air. Hal ini dapat menyebabkan ketidakpastian
dalam estimasi debit aliran dan mempengaruhi desain dan kinerja infrastruktur. Solusi
yang dapat diterapkan adalah:
Menggunakan data curah hujan yang diperbarui berdasarkan tren perubahan
iklim terkini.
Menggunakan metode analisis yang mengakomodasi ketidakpastian dalam
estimasi debit aliran.
Menerapkan pendekatan adaptasi yang fleksibel dalam desain infrastruktur
untuk mengatasi perubahan iklim yang tidak pasti.
2. Tantangan Keterbatasan Sumber Daya Air: Keterbatasan sumber daya air dapat
menjadi masalah dalam desain dan operasi infrastruktur. Semakin banyaknya
11
permintaan air dari berbagai sektor dapat menyebabkan konflik penggunaan air.
Solusi yang dapat diterapkan adalah:
Menerapkan teknologi penghematan air dan penggunaan air yang efisien
dalam desain infrastruktur.
Menggunakan pendekatan manajemen air terpadu yang mempertimbangkan
kebutuhan berbagai sektor dan menjaga keseimbangan ekologis.
Menerapkan teknologi pengolahan air limbah yang efisien untuk
meminimalkan limbah dan memanfaatkan kembali air yang terbuang.
3. Tantangan Keberlanjutan Lingkungan: Desain dan konstruksi infrastruktur harus
mempertimbangkan dampak terhadap lingkungan dan ekosistem. Solusi yang dapat
diterapkan adalah:
Menggunakan pendekatan desain yang ramah lingkungan dengan
mempertimbangkan aspek hidrologi, ekologi, dan sosial.
Menerapkan teknologi hijau dalam konstruksi infrastruktur, seperti
penggunaan material ramah lingkungan dan teknik pengolahan air yang
berkelanjutan.
Melibatkan pemangku kepentingan dan masyarakat dalam proses perencanaan
dan pengambilan keputusan untuk memastikan keberlanjutan dan penerimaan
proyek.
12
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Hidrologi dalam mengelola dan memanfaatkan sumber daya air secara efektif. Hidrologi
terapan berperan penting dalam manajemen banjir, pengelolaan kekeringan, pasokan air
minum, irigasi pertanian, dan pelestarian ekosistem sungai. Dalam hidrologi terapan,
pengetahuan dan prinsip hidrologi digunakan untuk memecahkan masalah nyata yang
berkaitan dengan sumber daya air. Data hidrologi seperti curah hujan, limpasan permukaan,
dan kapasitas sungai digunakan untuk memprediksi potensi banjir, mengatur pasokan air
selama kekeringan, dan merencanakan infrastruktur pengendalian banjir. Selain itu, siklus
hidrologi melibatkan tahapan seperti evaporasi, presipitasi, dan infiltrasi, yang penting dalam
memahami pergerakan air di permukaan bumi. Dalam konteks teknik sipil, hidrologi terapan
digunakan dalam perencanaan drainase, perencanaan irigasi, perencanaan bendungan, analisis
banjir, dan pengelolaan sumber daya air secara berkelanjutan. Data hidrologi dan pemodelan
hidrologi digunakan untuk menghitung parameter hidrologi dan merancang infrastruktur yang
efisien dalam pengelolaan sumber daya air. Dalam mengintegrasikan prinsip hidrologi,
tantangan yang dihadapi termasuk perubahan iklim, keterbatasan sumber daya air, dan
keberlanjutan lingkungan. Solusi yang dapat diterapkan meliputi penggunaan data curah
hujan yang diperbarui, penggunaan teknologi penghematan air, dan pendekatan desain yang
ramah lingkungan. Dengan memahami dan menerapkan prinsip hidrologi, dapat dioptimalkan
pengelolaan sumber daya air dan melindungi lingkungan hidup.
13
DAFTAR PUSTAKA
https://www.researchgate.net/publication/343098045_Hidrologi_dan_Pengembangan_Sumbe
r_Daya_Air
https://www.akreditasi.org/informasi/51297/hidrologi-terapan/
https://dotedu.id/peranan-ilmu-hidrologi-dalam-perencanaan-pengelolaan-sumberdaya-air/
https://ts.teknokrat.ac.id/hidrologi-terapan-pentingnya-studi-tentang-siklus-air-dalam-
kehidupan-manusia/
https://www.liputan6.com/hot/read/5307035/hidrologi-adalah-ilmu-air-kenali-ruang-lingkup-
dan-penerapannya-dalam-kehidupan
https://www.gramedia.com/literasi/siklus-hidrologi/#Proses_Siklus_Hidrologi
https://solusikonstruksi.com/inilah-penerapan-hidrologi-teknik-sipil/
https://perpusteknik.com/hidrologi-teknik-sipil/
https://tsipil.ugm.ac.id/id/kurikulum/mata-kuliah-hidrologi-dan-hidraulika-terapan/
https://www.usu.ac.id/id/program-studi/s1-teknik-sipil
https://itsb.ac.id/teknik-sipil/
https://www.ftsl.itb.ac.id/
https://tsipil.ugm.ac.id/
https://tsipil.itb.ac.id/
https://www.its.ac.id/teknik-sipil/
https://www.asce.org/civil-engineering-magazine/latest-issue/2021-10-october/integrating-
hydrology-and-climate-science-into-civil-engineering-practice/
https://www.nap.edu/read/13508/chapter/1
https://www.sciencedirect.com/science/article/pii/B9780128154976000029
https://www.un.org/waterforlifedecade/transboundary_waters_climate_change_and_water_re
sources_management.shtml
14