Fathu Makah Kompre
Fathu Makah Kompre
Kompetensi Awal:
Peserta didik mampu menganalisis peristiwa Fathul Mekkah sebagai inspirasi dalam mewujudkan sikap damai dan berani dalam menjalankan
kebenaran.
Profil Pelajar Rahmatan lil ‘Alamin dicapai adalah Berkeadaban (ta’addub), Keteladanan (Qudwah), Kewargnegaraan & kebangsaan (Muwatanah),
Mengambil jalan tengah (Tawassut), Berimbang (Tawazun), Lurus & tegas (I’tidal), Kesetaraan (Musawah), Musyawarah (Syura), Toleransi
(Tasamuh), dan Dinamis & inovatif (Tathawwur Wa Ibtikar)
1. Pemahaman Bermakna:
1. Peristiwa Fathu Makah membuat umat Islam bebas memeluk agamanya dan menjalankan kepercayaannya tanpa ada tekanan dari pihak
manapun seperti suku Quraisy Mekkah.
2. Kaum muslimin memasuki kota Makkah tanpa perlawanan , tanpa peperangan dan berhasil menaklukannya dengan damai.
Pertanyaan Pemantik:
1. Mengapa peristiwa Fathu Makkah itu penting dipelajari?
2. Apa saja Perilaku mulia Rasulullah saw yang muncul dalam peristiwa Fathu Makkah?
3. Apa saja Nilai-nilai positif yang dapat diambil dari peristiwa Fathu Makkah?
2. Kegiatan Pembelajaran:
Langkah-langkah persiapan:
Guru menyiapkan kebutuhan pembelajaran seperti:
1. Memastikan semua sarana, prasarana, alat dan bahan tersedia
2. Memastikan kondisi kelas kondusif.
3. Mempersiapkan bahan ajar tayang.
4. Mempersiapkan lembar kerja siswa
Peserta didik membuat peta konsep tentang sebab-sebab terjadinya Fathu Mekah Kemudian dipresentasikan di depan kelas.
Refleksi Guru
• Apakah semua peserta didik terlibat aktif dalam proses pembelajaran?
• Kesulitan apa yang dialami ?
• Apa langkah yang perlu dilakukan untuk memperbaiki proses belajar?
• Apakah kegiatan pembelajaran dapat menumbuhkan kemampuan berpikir kritis pada diripeserta didik ?
• Apakah kegiatan pembelajaran ini bisa membangun kesadaran peserta didik tentangpentingnya akhlak terhadap sesama untuk saling
menghargai dan menghormati?
Asesmen keterampilan
Peserta didik membuat peta konsep tentang materi Faktor-faktor keberhasilan Fathu Mekah kemudian dipresentasikan di depan kelas.
Kegiatan Remidial dan Pengayaan
Kegiatan remidial:
• Sedangkan peserta didik yang menemukan kesulitan akan memperoleh pendampingan dari guru berupa bimbingan personal atau kelompok
dengan langkah-langkah kegiatan yang lebih sederhana. Peserta didik diminta mempelajarikembali materi peristiwa terjadinya Fathu Makkah
Kegiatan pengayaan:
• Peserta didik memperoleh nilai capaian tinggi akan diberikan pengayaan berupa materi tambahan terkait peristiwa Fathu Makkah.
Sumber/Referensi/Daftar Pustaka
• Materi atau sumber pembelajaran yang utama: Buku Teks Sejarah Kebudayaan Islam kelas X (Kementerian Agama, 2020).
• Adapun sumber pembelajaran dari internet diantaranya :
Sumber: https://muslim.or.id/1318-fathu-makkah-pelajaran-dari-penaklukan- kota-mekkah.html.
• dst.
Lampiran
1. Materi
Peristiwa terjadinya penaklukan Kota Makkah ( Fathu Makkah )
Dari ketiga usulan tersebut, kafir Quraisy memilih alternatif ketiga, yaitu menyetujui pembatalan Perjanjian
Hudaibiyah. Kenyataan ini membuat tidak ada pilihan lain bagi Rasulullah Saw selain mempersiapkan pasukannya untuk
melawan kafir Quraisy. Untuk itu Rasulullah Saw menyiapkan pasukan paling besar sepanjang sejarah. Melihat
keseriusan
Rasulullah Saw dengan kesiapan pasukannya, Abu Sufyan merasa menyesal dengan menyepakati pembatalan
Perjanjian Hudaibiyah.
Dalam waktu yang singkat, Rasulullah Saw berhasil mengumpulkan 10.000 pasukan yang siap bergerak menuju
Makkah. Rasulullah Saw merahasiakan semua rencana tersebut, tetapi berhasil diketahui oleh kaum kafir Quraisy di
Makkah. Berita itu tersebar ketika salah seorang Muhajirin bernama Hatib bin Abi Baltha‟ah mengirimkan kabar kepada
keluarganya yang berada di Makkah melalui surat yang dibawa oleh seorang budak bernama Sarah.
Hatib adalah seorang yang sangat setia kepada Rasulullah Saw, akan tetapi nalurinya berbicara dan merasa
kasihan terhadap sanak saudaranya di Makkah. Selain itu ia juga tidak mau melihat Makkah sebagai kota kelahiran Islam
hancur ditangan umatnya sendiri. Alasan inilah yang membuat Rasulullah Saw dan umat Islam memaafkan kesalahannya.
Tujuan Rasulullah Saw mengumpulkan pasukan bukanlah untuk memerangi kafir Quraisy, tetapi untuk
menakut-nakuti mereka, memberikan peringatan dan penjelasan kepada kafir Quraisy bahwa kini Islam telah mengalami
perkembangan yang sangat pesat dengan kekuatan pasukan yang sangat besar. Kedatangan kaum muslimin ke Makkah
membawa misi Islam yang sebenarnya.
Rasulullah Saw membagi pasukannya menjadi empat bagian, Utara, Selatan, Barat dan Timur, sehingga kota
Makkah terkepung dari empat penjuru. Masing-masing .pasukan memasuki kota Makkah mengikuti petunjuk Rasulullah
Saw. Hal ini ,,menyebabkan orang-orang kafir Quraisy tidak mampu melawan kekuatan umat Islam yang sangat besar
tersebut.
Strategi yang digunakan Rasulullah Saw dalam memasuki kota Makkah dengan cara- cara damai membuat
simpati orang-orang Quraisy. Apalagi selama dalam perjalanan, .pasukan kaum muslimin selalu mengumandangkan
Takbir dan Tahmid yang membuat gentar seluruh penduduk Makkah
1. Siapa yang memasuki rumah Abu Sufyan, maka dia akan memperoleh keamanan
2. Siapa yang masuk ke lingkungan Ka‟bah, maka dia akan memperoleh keamanan
3. Siapa yang memasuki masjid, maka dia aman
4. Dan siapa yang tinggal di rumahnya, menutup pintunya, maka diapun akanmendapatkan keamanan.
Melihat jumlah kaum muslim yang demikian banyak dengan diiringi suara takbir, orang-orang kafir Quraisy tidak
mampu berbuat apa-apa. Dalam hatinya timbul ketakutan, jika kaum Muslimin akan membalas dendam kepada
penduduk Makkah karena telah diusir dari tanah kelahirannya, namun ketakutan itu tidak terbukti dengan sikap kaum
Muslimin yang memasuki kota Makkah dengan damai dan akhirnya pasukan muslimin memasuki kota Makkah tanpa
perlawanan.
Dengan memakai sorban berwarna hitam tanpa berpakaian ihram, Rasulullah Saw berthawaf dengan menaiki unta beliau.
Ketika itu beliau tidak memaksakan diri untuk mencium Hajar Aswad, karena yang bertowaf cukup banyak, tetapi beliau sekedar
menunjukanya dengan menggunakan tongkat beliau. Itu sebagai pengajaran kepada umatnya agar tidak berdesakan, apalagi
bertengkar, dalam upaya mencium Hajar Aswad. Ketika itu disekeliling Ka‟bah ada sekitar 360 buah patung dan berhala. Rasulullah
Saw menusuk patung-patung dan berhala itu dengan tongkat/panah beliause hingga berjatuhan menjadi berkeping-keping.
a. Contoh Media Pembelajaran
a. https://www.youtube.com/watch?v=RJ1Ak8XyI7M
b. https://www.youtube.com/watch?v=if2dqsSfLbE&t=81s
Peserta didik membuat Peserta didik membuat peta konsep tentang sebab-sebab terjadinya Fathu Mekah Kemudian
dipresentasikan di depan kelas.
Produk :
Nama kelompok :
Anggota :
Kelas :
Skor
No Aspek
1 2 3 4
1. Perencanaan
a. persiapan
b. linimasa pembuatan
c. jenis produk
2. Proses pembuatan
a. penggunaan media, alat dan
bahan
b. teknik pembuatan
c. kerjasama kelompok
3. Tahap akhir
a. kualitas produk
b. publikasi
c. kreatifitas
d. orisinalitas
1
2
3
4
5
Kolom aspek prilaku diisi dengan angka sesuia dengan kriteria berikut :
4 : Sangat Baik
3 : Baik
2 ; Cukup
1 : Kurang
Lembar kerja kelompok (pertemuan ke-2)
Peserta didik membuat Peserta didik membuat peta konsep tentang faktor-faktor keberhasilan Fathu Mekah Kemudian
dipresentasikan di depan kelas.
Produk :
Nama kelompok :
Anggota :
Kelas :
No Aspek Skor
1 2 3 4
1. Perencanaan
a. persiapan
b. linimasa pembuatan
c. jenis produk
2. Proses pembuatan
a. penggunaan media, alat dan bahan
b. teknik pembuatan
c. kerjasama kelompok
3. Tahap akhir
a. kualitas produk
b. publikasi
c. kreatifitas
d. orisinalitas
Lembar tes tertulis (pertemuan ke-2)
Materi Pengayaan
Bukan .Pembalasan
Setelah dilanggarnya perjanjian Hudaibiyah, Nabi segera menyiapkan
pasukan untuk memasuki kota .Makkah.
Mendengar arahan dari Nabi itu, para sahabat pun bersorak gembira karena
akan memasuki dan menaklukkan kota Makkah.
salah satu pemimpin pasukan, Sa’d bin Ubadah RA, pembawa bendera,
dengan lantang mengatakan:
“Hari ini .adalah hari pembalasan dan penghabisan mereka (al-yaum yaum
al-malhamah),” katanya dengan berapi-api.
Namun, Nabi tidak sependapat dengan Sa’d. Ia meminta Ali bin Thalib RA
untuk menegur Sa’d dan mencopotnya sebagai panglima pembawa bendera.
Setelah dicopot, bendera diserahkan kepada. anak Sa’d bin Ubadah yaitu
Qays bin Sa’d bin Ubadah. Dan Nabi pun mengatakan dengan tegas:
“Hari ini adalah hari kasih sayang (al-yaum yaum al-marhamah),” tegas Nabi
SAW dengan penuh haru.
Di tengah misi merebut Kota Makkah, banyak orang-orang Quraisy datang
memasuki perkemahan umat Islam untuk bernegosiasi.
Mereka meminta Nabi untuk mundur, karena ini masalah dengan Bani
Khuza’ah, bukan dengan Nabi.
Namun, Nabi SAW tetap bergeming, karena kaum Quraisy sendiri yang telah
melanggar dan membunuh orang-orang Khuza’ah.
Negosiai tidak berhasil. Tetapi, Nabi Muhammad memberi jaminan
keamanan kepada semua orang Quraisy yang tidak menghunus pedang,
yang mau tetap tinggal di rumahnya, atau memasuki rumah Abu Sufyan, atau
memasuki Masjidil Haram. Semua orang akan dijamin aman. Hanya mereka
yang melawan, yang akan diperangi.
Drs.Kardinal
NIP. 196403151993031002 Etik Rohayati,S.PdI