Pengertian Dan Metode Valuasi Starup
Pengertian Dan Metode Valuasi Starup
VALUASI STAR UP
Valuasi sangat penting untuk semua bisnis baik besar maupun kecil, terutama bagi
mereka yang masih membutuhkan modal pengembangan.
Kepemilikan Aset
Semakin banyaknya aset suatu perusahaan, maka akan semakin tinggi pula
valuasinya. Namun, kuantitas aset milik perusahaan juga harus sejalan dengan
pemanfaatan yang baik karena ini akan membantu dalam pengembangan bisnis.
Persaingan Industri
Valuasi suatu perusahaan dapat dipengaruhi oleh persaingan industri. Jika suatu
perusahaan lebih menjanjikan dari kompetitor di bidang bisnis yang sama, hal ini
dapat meningkatkan nilainya dari perusahaan lain.
Contoh : Perusahaan starup memiliki valuasi bernilai Rp 400 miliar. Meminta pendanaan Rp
100 miliar. Maka valuasi yang diperoleh sebagai berikut :
Valuasi = Jumlah pendanaan : (Valuasi + Jumlah pendanaan)
Valuasi = Rp100 miliar : (Rp400 miliar + Rp100 miliar)
Valuasi = Rp100 miliar : Rp500 miliar = ⅕
Artinya apabila investor menyetujui pendanaan yang diajukan, maka saham yang mereka
miliki yaitu ⅕ atau setara dengan 20% dari valuasi setelah pendanaan (Rp500 miliar), yaitu
Rp100 miliar. Persentase tersebut mereka gunakan untuk memperkirakan pertumbuhan
sahamnya. Sebagai contoh valuasi meningkat menjadi Rp2 triliun, maka saham investor jadi
Rp250 miliar.
PENDEKATAN VALUASI
Pendekatan Aset
Pendekatan aset didasari pada metode perhitungan basis book value atau basis
likuidasi terhadap sejumlah aset yang dimiliki suatu perusahaan. Pendekatan ini
cocok untuk perusahaan yang skalanya besar.
Likuidasi
Metode likuidasi menghitung nilai kas bersih yang diterima oleh suatu
perusahaan saat asetnya telah dilikuidasi dan modal serta semua biaya
operasionalnya telah dilunasi.
Book Value
Metode book value yaitu menghitung selisih total kewajiban suatu perusahaan
dengan total asetnya. Hasilnya perhitungannya adalah nilai ekuitas pemegang
saham yang ada pada laporan neraca.
Kapitalisasi Pasar
Metode kapitalisasi pasar sangat sederhana. Cara perhitungannya yaitu
mengalikan antara total saham yang tersebar dengan total harga saham.
METODE VALUASI
Valuasi Pre-Money
Nilai ekonomi unit bisnis sebelum mendapatkan investasi.
Valuasi Post-Money
Nilai ekonomi unit bisnis setelah mendapatkan investasi.
Berikut ini adalah contoh sederhana untuk memahami perbedaan valuasi Pre-
Money dan Post Money:
Lalu bagaimana apabila sebuah startup telah mempunyai beberapa investor dan hendak
mendapat pendanaan baru?
Bagaimana cara menghitung persentase sahamnya?
Untuk menghitung presentase saham kita harus menemukan jumlah lembar saham baru yang
harus diterbitkan dengan rumus berikut:
Misalkan setelah itu, startup tersebut mendapatkan pendanaan Seri A. Valuasi Post-Money dari
pendanaan tahap awal di atas menjadi valuasi Pre-Money untuk pendanaan Seri A. Lembar
saham yang sebelumnya hanya 100, kini telah bertambah menjadi 117.
Berikut adalah perhitungan kepemilikan saham untuk founder dan masing-masing investor.
CONTOH PERHITUNGAN DILUSI SAHAM BERDASARKAN VALUASI STARUP
Jenis saham yang bisa diberikan oleh founder kepada investor pun ada bermacam-
macam, antara lain:
Common stock (saham umum) merupakan jenis saham yang paling umum.
Pemilik saham ini mempunyai hak suara dalam pengambilan keputusan dan
bisa ikut mendapat pembagian dividen (keuntungan).
preferred stock (saham preferen) akan mendapat hak-hak khusus yang tidak
dipunyai pemilik saham biasa. Hak khusus tersebut bisa berupa prioritas untuk
mendapatkan uangnya kembali ketika perusahaan bangkrut dan harus menjual
aset, atau mendapat prioritas untuk menerima dividen. Namun pemilik saham
preferen biasanya tidak mempunyai hak suara untuk menentukan kebijakan
perusahaan.
Dari perhitungan di atas dapat diliha bahwa meski baru mendapat pendanaan total
Rp20 miliar (Rp6 miliar saat seed funding dan Rp14 miliar saat Seri A),
sebuah startup bisa mempunyai valuasi Post Money sebesar Rp55 miliar. Nominal
dari valuasi cenderung akan selalu lebih besar dibanding jumlah pendanaan.
TENTUKAN VALUASI ATAU NOMINAL PENDANAAN TERLEBIH DAHULU ?
Menurut beberapa pakar, seorang founder startup lebih baik fokus pada apa yang
terbaik untuk bisnisnya saat ini, dan mulai dari menghitung berapa pendanaan yang
perlu ia dapatkan. Valuasi startup seharusnya hanya dianggap sebagai hasil dari
perhitungan nominal pendanaan yang dibutuhkan tersebut.
Berikut adalah beberapa hal yang harus diperhatikan dalam menentukan nominal
target pendanaan:
Memperkirakan waktu yang harus dilalui sampai sebuah startup bisa mendapatkan
pendanaan berikutnya. Untuk startup tahap awal, biasanya berkisar antara 12-18
bulan.
Dalam rentang waktu tersebut harus bisa mengembangkan sejumlah metrik
penting (key metric), seperti jumlah pengguna dan transaksi yang berulang (repeat
transaction).
Menghitung berapa uang yang akan dihabiskan dalam jangka waktu tersebut.
Sebuah startup biasanya akan menghabiskan dana yang besar dalam berinvestasi
pada karyawan dan teknologi.
Menyesuaikan agar nilai valuasi yang dihasilkan nanti tidak berbeda jauh dengan