Anda di halaman 1dari 14

Modul

Ke:

12
MANAJEMEN KEUANGAN
KEBIJAKSANAAN DEVIDEN
Penilaian Saham (Pendekatan Dividend Growth Model

Sri Anjarwati, SE, M.Ak, CSRS


0857 8005 4000
email: anjarjani1joss@gmail.com
Fakultas : Program Studi:
Bisnis dan Ilmu Sosial Akuntansi
Dividen Bertumbuh Secara Konstan
(Constant Growth Model)
▪ Dividen Yang Dibagikan Perusahaan Akan Meningkat Dalam
Presentase Yang Tetap Setiap Periodenya

▪ Dividen Tumbuh Sesuai Dengan Tingkat Pertumbuhan Perusahaan

▪ Model Ini Mengasumsikan Bahwa Dividen Tumbuh Pada Suatu


Tingkat Tertentu (G) / Konstan

▪ Model Ini Cocok Untuk Perusahaan Yang Mapan Dengan


Pertumbuhan Yang Stabil
Dividen Bertumbuh Secara Konstan
(Constant Growth Model)
Rumus Dividen Bertumbuh Konstan

Po = Do (1+g)/Ks-g

Po = Harga Saham

Do = Nilai dividen terakhir

g = tingkat pertumbuhan perusahaan

Ks = tingkat keuntungan yang disyaratkan pada saham tersebut

Model ini disebut Gordon model ini sesuai dengan nama penemunya Myron J
Gordon
Contoh Soal Constant Growth Model

Apabila PT Fensa Diketahui Dividen Terakhir Adalah Rp 1.000. Tingkat


Pertumbuhan Perusahaan Diperkirakan Sebesar 15%. Investor
Mensyaratkan Return Sebesar 20%, Berapa Harga Saham Nya?

Po = Do (1+g)/Ks-g

Po = 1.000 (1+15%)/20% - 15%

Po = 1.000 (1+0.15) / 0.20 – 0.15

Po = 23.000 jadi Harga Saham PT Fensa Sebesar Rp 23.000


Menilai Saham Dengan Pertumbuhan
Dividen Konstan
Dividen Tahunan Sebuah Perusahaan Bisa Saja Bertumbuh Pada Tingkat
Persentase Yang Tetap/Konstan. Contoh, Diketahui Dividen PT FENSA Tahun Lalu
Rp216,- Dan Diperkirakan Dividen Untuk Tahun-tahun Mendatang Akan Bertumbuh
(G) 10% P.A. Berapakah Dividen Tahun-tahun Berikutnya?

Dividen 1 tahun kemudian:

D1 = Do (1 + g)¹ = Rp216 (1 + 10%)¹ = Rp237,6

Dividen 2 tahun kemudian:

D2 = Do (1 + g)² = Rp216 (1 + 10%)² = Rp261,4


Imbal Hasil Ekspektasi
(Expected Return)
Expected Return Adalah Return Yang Diharapkan Oleh Investor Di
Masa Yang Akan Datang. Expected Return Ini Juga Menghitung 2
Komponen Yaitu Capital Gain Dan Deviden Selain Itu Perhitungan Ini
Juga Memperhitungan Simulasi Keadaan Dengan Scenario Yang
Berbeda – Beda.
Required Rate of Return

Required Rate Of Return Adalah Return Minimum Yang Diisyaratkan


Oleh Investor. Required Rate Of Return Dapat Dihitung Dengan
Menggunakan Metode Asset Pricing Model, Biasanya Yang Paling
Sering Digunakan Adalah Model CAPM (Capital Asset Pricing Model).
Model Ini Mendapatkan Penghargaan Nobel Pada Tahun 1990 Dan
Pada Prakteknya Juga Sering Digunakan Untuk Menentukan Nilai Cost
Of Equity.
Required Rate of Return

Tingkat Pengembalian Yang Dibutuhkan Atau Required Rate Of Return


Merupakan Pengembalian Yang Harus Diperoleh Dari Dana Yang
Diinvestasikan Untuk Menutupi Biaya Pembiayaan Investasi Tersebut.
Singkatnya, Ini Adalah Tingkat Pengembalian Minimum Yang
Diperlukan Untuk Berinvestasi.
Expected Return Saham VS
Required Rate of Return Saham
Mudahnya adalah jika Tingkat Pengembalian Dari Sebuah Proyek
Atau Pembelian Aset Mungkin Lebih Kecil Daripada Yang Diharapkan.
Dalam Hal Ini, Investasi Menjadi Layak. Sebaliknya, Ketika
Pengembalian Lebih Kecil Daripada Yang Diharapkan, Investasi Tidak
Layak
Expected Return Saham VS
Required Rate of Return Saham
Perbedaan Antara Tingkat Pengembalian Yang Diharapkan Dan
Tingkat Pengembalian Yang Disyaratkan. Pada Dasarnya, Tingkat
Pengembalian Yang Dibutuhkan Membantu Anda Memutuskan
Apakah Investasi Sesuai Dengan Biaya, Dan Tingkat Pengembalian
Yang Diharapkan Membantu Anda Mengetahui Berapa Banyak Yang
Bisa Anda Harapkan Dari Investasi Itu.
Expected Return Saham VS
Required Rate of Return Saham
Pengembalian yang diperlukan dan pengembalian yang diharapkan
mirip satu sama lain dalam hal keduanya mengevaluasi tingkat
pengembalian yang ditetapkan investor sebagai patokan untuk
investasi yang dianggap menguntungkan. jika pengembalian yang
diperlukan lebih tinggi dari tingkat yang diharapkan, Keamanan
investasi dianggap dinilai tinggi dan jika pengembalian yang
diperlukan lebih rendah dari yang diharapkan, Keamanan investasi
dianggap dinilai rendah.
Expected Return Saham VS
Required Rate Of Return Saham
Apabila tingkat imbal hasil yang dibutuhkan investor (expected rale of
return) lebih besar daripada tingkat imbal hasil minimum yang
diperlukan investor (required rate of return), maka dikatakan bahwa
investasi tersebut layak untuk dijalankan. Alasannya : karena investasi
tersebut memberikan harapan imbal hasil yang lebih besar daripada
tingkat imbal hasil yang dibutuhkan. Begi.tu pula sebaliknya
Expected Return Saham VS
Required Rate of Return Saham
Contoh : Investor A Ia Mendapatkan Bahwa Expected Rate Of Return Sebesar 15%,
Dan Required Rate Of Return Atas Investasi Sebesar 12%. Artinya, Ia Berharap Untuk
Mendapatkan Tingkat Imbal Hasil Sebesar 15%, Padahal Hanya Dengan Tingkat
Imbal Hasil Sebesar 12% Saja Ia Juga Sudah Mau Melakukan Investasi Tersebut.

Investor B Berdasarkan Oleh Perhitungannya Expected Rate Of Return Dari


Investasi Tersebut Hanyalah 10%, Sedangkan Tingkat Required Rate Of Return
Adalah Sama Yaitu Sebesar 12%. Investor B Tidak Akan Mau Menjalankan Investasi
Tersebut, Karena Ia Hanya Akan Mendapatkan Imbal Hasil Sebesar 10%,
Sedangkan Tingkat Imbal Hasil Minimum Yang Dibutuhkan Oleh Para Investor Lebih
Besar Daripada Harapannya, Yaitu Sebesar 12%.
Terima Kasih
Sri Anjarwati, SE, M.Ak, CSRS

Anda mungkin juga menyukai