Anda di halaman 1dari 3

TUGAS 2

Nama : Dominggus Robo


Nim : 020547467
Fakultas : Ekonomi
Program Studi : Manajemen
Kode/Nama MK : EKMA4475/Pemasaran Strategik

“GONJANG GANJING MOBIL LISTRIK”


Mobil listrik, saat ini menjadi pembicaraan penting di berbagai mass media yang menjadi
solusi menurunkan polusi kota Jakarta dan kota besar lain. Tercatat saat ini Kota Jakarta
termasuk salah satu kota di dunia yang polusi udaranya sangat tinggi berada diambang batas
membahayakan bagi kesehatan. Peluang perkembangan teknologi mobil listrik ini segera
ditangkap oleh para produsen mobil. Pada awal kemunculannya mobil listrik dibandrol dengan
harga yang sangat mahal, sebut saja Tesla Model S P1000D dijual dengan harga mulai Rp4,4
milyar. Namun demikian, saat ini telah banyak diproduksi mobil listrik dengan harga yang
lebih terjangkau. Berikut ini beberapa merek mobil listrik yang diluncurkan di Indonesia tahun
2022 beserta perkiraan harganya (Tabel 1).

Tabel 1: Jenis Mobil Listrik dan Harganya

1. Toyota Corolla Altis Hybrid, harga mulai dari Rp517 juta


2. Mitsubishi Outlander PHEV harga mulai dari Rp890 juta
3. BMW i3 harga mulai dari Rp1,32 Miliar
4. Nissan Kicks E-Power, harga mulai dari Rp471 Juta
5. Toyota Corolla Cross, harga mulai dari Rp 463,51 juta
6. Hyundai Kona Electric, harga mulai dari Rp697 juta
7. Hyundai Ioniq 5, harga mulia Rp718 juta
8. Wuling EV harga mulai Rp 200 juta - Rp 300 juta
9. MG 5 EV harga mulai Rp 340 juta
10. Mini Cooper SE harga mulai Rp 987 juta

Walaupun sudah banyak pabrikan telah berupaya berinovasi menggebrak pasar di Indonesia,
namun animo masyarakat masih terbatas. Ketakutan akan kehabisan daya sebelum tiba di
charging station terus menjadi penghalang paling signifikan dalam memiliki kendaraan
berlistrik di Indonesia. Namun ada kabar baik teknologi memungkinkan waktu pengecasan
baterai menjadi semakin singkat sebagai ilustrasi pengisian daya mobil listrik Hyundai Kona
Electric menggunakan portable charger akan memakan waktu sekitar 2-4 jam untuk bisa
memulihkan baterai dari 10% hingga 100%. Untuk mobil listrik MG ZS E, waktu pengecasan
baterai berkapasitas 50,3 kWh agar terisi penuh setidaknya dibutuhkan waktu sekitar 1 jam 45
menit menggunakan metode slow charging.

Hasil riset mengenai animo masyarakat terhadap mobil listrik menunjukkan hal-hal positif
yaitu: 1) pertimbangan terhadap dampak lingkungan yang lebih sehat, 2) biaya perawatan
murah, 3) kendaraan listrik keren dan trendi, 4) menjadi pertimbangan kuat pada saat akan
membeli mobil pada masa mendatang. Ada 3 hal penting yang akan mendorong pemakaian
mobil listrik yaitu: manfaat pajak, pemasangan stasiun pengisian daya di kawasan pemukiman
dan jalur prioritas untuk kendaraan listrik. Di pasar, ditemukan ada kelompok-kelompok
konsumen yang dapat menjadi target mobil listrik yaitu: berpenghasilan menengah-atas,
wanita, green consumer, kelompok usia muda (generasi X, MIlenial dan Z), perkembangan
teknologi yang tidak hanya menandakan modernisasi tapi juga kesadaran akan ramah
lingkungan sebuah kendaraan bermotor.

PERTANYAAN

1. Jika dikaitkan dengan DAUR HIDUP PRODUK, menurut Anda mobil listrik di
Indonesia saat ini masuk pada tahap yang mana? (Skor: 40)

Jawaban :

Mobil listrik di Indonesia saat ini dapat dianggap berada pada tahap pertumbuhan
produk dalam daur hidup produk. Meskipun mobil listrik sudah ada di pasar Indonesia
selama beberapa tahun, perkembangannya masih terus berlangsung, terutama dengan
munculnya berbagai merek dan model baru pada tahun 2022. Hal ini menunjukkan
bahwa produk ini masih dalam fase pertumbuhan, di mana penawaran dan permintaan
terus berkembang. Meskipun mobil listrik sudah lebih terjangkau daripada beberapa
tahun sebelumnya, potensinya masih besar, dan banyak konsumen yang mungkin
belum mengadopsinya. Oleh karena itu, masih ada ruang untuk pertumbuhan lebih
lanjut dan inovasi dalam segmen mobil listrik di Indonesia.

2. Jelaskan strategi pemasaran yang perlu dikembangkan oleh pelaku usaha agar
pembelian mobil listrik dapat meningkat? (Skor: 30)

Jawaban :

Beberapa strategi yang dapat dipertimbangkan meliputi:

 Edukasi Konsumen: Pelaku usaha perlu memberikan edukasi yang lebih luas
kepada konsumen mengenai keuntungan menggunakan mobil listrik, seperti
dampak positif terhadap lingkungan, biaya operasional yang lebih rendah, dan
manfaat pajak. Ini dapat dilakukan melalui kampanye pemasaran, seminar, dan
literatur edukatif.
 Infrastruktur Pengisian Daya: Membangun dan mempromosikan stasiun
pengisian daya yang lebih luas dan mudah diakses adalah kunci untuk
mengatasi kekhawatiran terkait jarak dan kehabisan daya. Pelaku usaha dapat
berkolaborasi dengan pemerintah atau perusahaan energi untuk membangun
infrastruktur pengisian daya yang lebih baik.
 Harga yang Kompetitif: Meskipun harga mobil listrik telah turun, pelaku usaha
perlu terus berupaya untuk menjaga harga yang kompetitif agar lebih banyak
konsumen mampu membeli mobil listrik. Subsidi atau insentif pajak juga bisa
menjadi strategi yang efektif.
 Kampanye Branding: Mereka dapat mengembangkan kampanye branding yang
kuat untuk memposisikan mobil listrik sebagai kendaraan keren dan tren di
kalangan konsumen muda, serta menekankan nilai-nilai lingkungan yang
positif.
 Layanan Pelanggan yang Unggul: Menyediakan layanan pelanggan yang baik,
termasuk garansi yang baik, pemeliharaan, dan dukungan teknis, akan
meningkatkan kepercayaan konsumen terhadap produk. Ini juga dapat
mengurangi ketakutan terkait dengan perawatan kendaraan listrik.
 Kemitraan Strategis: Pelaku usaha dapat menjalin kemitraan dengan perusahaan
energi, penyedia asuransi, dan penyedia layanan keuangan untuk memberikan
paket yang lebih komprehensif kepada konsumen, termasuk asuransi dan
pembiayaan khusus untuk mobil listrik.

3. Salah satu hal penting yang harus diperhatikan oleh pabrikan mobil listrik adalah
“layanan” agar konsumen merasa nyaman menggunakannya. Jelaskan jenis layanan
apa saja yang harus diberikan pabrikan agar dapat memberikan solusi terkait dengan
aspek”kenyamanan”? (Skor 30)

Jawaban :

Untuk memberikan solusi terkait dengan aspek "kenyamanan," pabrikan mobil listrik
dapat menyediakan berbagai jenis layanan berikut:

 Layanan Pelanggan 24/7: Pabrikan harus menyediakan layanan pelanggan yang


dapat diakses 24 jam sehari, 7 hari seminggu, untuk membantu konsumen
mengatasi masalah atau pertanyaan seputar kendaraan listrik mereka.
 Pemeliharaan dan Perbaikan: Menyediakan program pemeliharaan yang
berkualitas dan perbaikan kendaraan listrik dengan teknisi yang terlatih. Ini
termasuk layanan perbaikan yang cepat dan efisien.
 Aplikasi Mobile: Mengembangkan aplikasi mobile yang memungkinkan
pengguna untuk melacak status baterai, mencari stasiun pengisian daya
terdekat, dan mengatur perawatan kendaraan dengan mudah.
 Pembaruan Perangkat Lunak: Pembaruan perangkat lunak berkala untuk
meningkatkan kinerja kendaraan dan menambah fitur baru. Hal ini dapat
memberikan pengalaman berkendara yang lebih baik.
 Asuransi Khusus: Menawarkan asuransi khusus yang mengakomodasi
kendaraan listrik, termasuk perlindungan terhadap kehilangan daya baterai atau
kerusakan yang unik pada komponen listrik.
 Program Penggantian Baterai: Memiliki program yang memungkinkan
penggantian baterai yang mudah dan terjangkau jika diperlukan.
 Stasiun Pengisian yang Terintegrasi: Pabrikan dapat membangun stasiun
pengisian eksklusif atau berkolaborasi dengan penyedia layanan pengisian daya
untuk memastikan ketersediaan pengisian daya yang nyaman bagi konsumen.
 Pelatihan dan Edukasi: Memberikan pelatihan kepada pemilik kendaraan listrik
tentang cara mengoptimalkan penggunaan kendaraan dan merawat baterai
dengan baik.

Sumber referensi : EKMA4475 Pemasaran Strategik

https://www.nielsen.com/id/insights/2021/the-electric-vehicle-revolution-demands-
fresh-marketing-strategies/

Anda mungkin juga menyukai