Anda di halaman 1dari 5

TUGAS KELOMPOK 3 ILMU FILSAFAT =

1. Yuliana O Moiwend (23081295083)


2. Siska Sindi Fitriana (23081295084)
3. Anidya Rahma (23081295090)

FILOSOFI MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA

1. Is the article published in a reputable, credible, and high-quality journal? (apakah


artikelnya di publish ditempat yang terpercaya dan jurnal yang berkualitas bagus?)
= Iya, karena jurnal yang kami baca terindeks di tempat publishment jurnal yang tereputasi
di IAEME pada International Journal of Social Sciences Research and Development
(IJSSRD) dan menurut kami, kualitas dari isi jurnal tersebut adalah jurnal yang memiliki
kualitas yang cukup baik.

2. Overall Questions:
a. What is the research question? (Apa pertanyaan dari penelitiannya)
= Bagaimana manajemen sumber daya manusia berkaitan dengan pendekatan
strategis dan koheren terhadap pengelolaan sumber daya manusia suatu organisasi?

b. What is the research motivation? (why is it important from both (either) academic and
(or) practical perspective) (apa tujuan penelitiannya, kenapa penelitiannya penting
untuk akademik dan/atau pandangan secara langsung)
= tujuan dari penelitiannya adalah untuk mengetahui kaitan manajemen sumber daya
manusia dengan pendekatan strategis dan koheren terhadap pengelolaan sumber daya
manusia suatu organisasi.
a. Dari sudut pandang akademik:
Dalam lingkup akademik, memahami kaitan SDM dengan pendekatan
strategis membantu mengembangkan teori dan pengetahuan di bidang
manajemen. Ini juga memungkinkan para peneliti untuk menjelajahi hubungan
antara praktik SDM dan kinerja organisasi. Lalu akademik juga berperan
dalam mendidik dan melatih generasi masa depan manajer SDM yang
memahami pentingnya pendekatan strategis dalam mengambil keputusan
SDM.
b. Dari sudut pandang praktis
Dalam praktiknya, pendekatan strategis SDM membantu pemimpin
organisasi untuk mengambil keputusan yang lebih baik terkait dengan
pengelolaan sumber daya manusia. Organisasi yang menerapkan SDM juga
secara strategis bisa menjadi lebih kompetitif dengan menarik,
mengembangkan, dan mempertahankan bakat terbaik. Mereka dapat
merespons perubahan pasar dengan lebih cepat.

Jadi, pemahaman kaitan antara SDM dengan pendekatan strategis adalah kunci untuk
mencapai kesuksesan jangka panjang dalam dunia bisnis dan organisasi. Ini menggabungkan
pemahaman akademik dengan aplikasi praktis yang efektif dalam pengelolaan sumber daya
manusia dalam konteks strategis.

3. Ontologi aspek
= Ontologi adalah ilmu pengetahuan yang meneliti segala sesuatu yang ada. Dari jurnal ini
aspek ontologinya adalah di filosofi sumber daya manusia ini berkisar pada keyakinan dan
asumsi manajemen tentang orang-orangnya sifat, kebutuhan, nilai-nilai, dan pendekatan
mereka terhadap pekerjaan. Jadi, keyakinan dan asumsi inilah yang kemudian menentukan
bagaimana seseorang harus diperlakukan. Terdapat tiga pendekatan untuk memperlakukan
orang : pendekatan komoditas, pendekatan mesin, dan pendekatan humanistik. Dalam
pendekatan komoditas, seseorang diperlakukan seperti komoditas yang dapat dibeli atau
dijual dengan harga tertentu seperti yang dilakukan pada system perbudakan lama. Dalam
pendekatan mesin, seseorang diperlakukan sebagai bagian dari mesin yang dapat dipasang
seperti bagian lainnya sedangkan dalam pendekatan humanistic, seseorang diperlakukan
sebagai manusia yang mempunyai fisiologis.
4. Epistomology aspek
= Epistomologi adalah studi tentang sumber pengetahuan. Yaitu bagaimana cara untuk
mengetahui benda-benda yang ada disekitar manusia. Pengetahuan ini berusaha menjawab
pertanyaan-pertanyaan seperti bagaimana cara manusia memperoleh dan menangkap
pengetahuan dan jenis-jenis pengetahuan.

Dari jurnal ini aspek epistemologynya adalah Kebijakan merupakan fitur permanen
suatu organisasi. Ini merupakan rencana tetap yang memberikan pedoman bagi
pengambilan keputusan manajerial. Oleh karena itu, kebijakan harus dikembangkan
dengan landasan yang sehat. Jika hal ini tidak dilakukan, manajer harus mengambil
keputusan lagi dan lagi. Beberapa ciri utama kebijakan yang sehat :
a) Hubungan dengan tujuan organisasi
Suatu kebijakan dirumuskan dalam konteks tujuan organisasi. Jika
mencoba berkontribusi terhadap pencapaian tujuan tersebut. Oleh karena itu,
dalam perumusan suatu kebijakan, fungsi-fungsi atau kegiatan-kegiatan yang
tidak memberikan kontribusi terhadap pencapaian tujuan harus dihilangkan.
b) Formulasi yang direncanakan
Suatu kebijakan harus merupakan hasil proses perumusan yang cermat
dan terencana, bukan hasil keputusan oportunistik yang dibuat secara
mendadak. Memang benar bahwa tidak mungkin menyelesaikan setiap
masalah dalam organisasi berdasarkan kebijakan karena situasi baru mungkin
akan muncul. Namun, untuk permasalahan yang sering terjadi, harus ada
kebijakan yang ditetapkan.
c) Jumlah kejelasan yang wajar
Kebijakan memberikan keleluasaan dalam pengambilan keputusan
manajerial namun harus meminimalkan jumlah kasus dimana keputusan
didasarkan pada pertimbangan pribadi. Jika hal ini sering terjadi, kebijakan
tersebut harus dicermati dan dilakukan amandemen yang sesuai.
d) Konsistensi

Kebijakan tersebut harus memberikan konsistensi dalam pengoperasian


fungsi organisasi. Jika kebijakan di suatu bidang tidak sejalan dengan
kebijakan di bidang lain, maka akan terjadi konflik yang mengakibatkan
inefisiensi. Oleh karena itu, perumusan kebijakan hendaknya dilakukan secara
terpadu agar kebijakan di setiap bidang dapat memberikan kontribusi terhadap
bidang lain juga.

e) Seimbang
Kebijakan yang baik menjaga keseimbangan antara stabilitas dan fleksibilitas.
f) Sumber kebijakan sumber daya manusia
Kebijakan yang berkaitan dengan pengelolaan sumber daya manusia
dapat dirumuskan oleh para manajer secara spesifik dan eksplisit, atau dapat
tersirat, atau kadang-kadang dapat dipaksakan oleh lembaga luar.
g) Kebijakan yang diformulasi
Kebijakan yang dirumuskan adalah kebijakan yang ditetapkan oleh
organisasi untuk memberikan pedoman kepada anggotanya.
h) Kebijakan tersirat
Kadang-kadang, organisasi telah dengan jelas menyatakan
kebijakannya demi citranya, namun tidak mampu menegakkan kebijakan
tersebut. Dalam kasus seperti ini, tindakan seorang pengambil keputusan,
disadari atau tidak, bergantung pada pedoman, prasangka, dan keinginannya
sendiri.
i) Kebijakan yang dikenakan
Kebijakan yang diterapkan muncul dari pengaruh beberapa lembaga
luar. Misalnya, di bank umum sektor publik, rekrutmen dan seleksi dilakukan
oleh Komisi Layanan Perbankan dan masingmasing bank tidak memiliki
kendali atas aspek ini, atau perusahaan induk dapat memberikan kebijakan
kompensasi untuk anak perusahaannya, dan seterusnya.
j) Kebijakan banding
Kebijakan banding timbul dari permohonan yang dilakukan oleh
seorang manajer bawahan kepada atasannya untuk menyelesaikan suatu
perkara penting. Jika permohonan sering diajukan, para manajer harus
memvisualisasikan dan meninjau formulasi kebijakan mereka, komunikasinya,
dan interpretasinya sehingga pedoman kebijakan menjadi lebih jelas dan
spesifik.
5. Aksiology aspek
= aksiologi adalah salah satu cabang filsafat yang mempelajari tentang nilai-nilai atau
norma-norma terhadap suatu ilmu.
Aksiologinya adalah Suatu kebijakan yaitu semacam rencana tetap, maka kebijakan
tersebut harus dirumuskan dengan mempertimbangkan berbagai factor yang berdampak
pada keberlakuan kebijakan tersebut. Perumusan kebijakan pengelolaan sumber daya
manusia dalam suatu organisasi berproses melalui rangkaian kegiatan seperti pada gambar
2 di halaman 7. Dimana perumusan kebijakan SDM mempertimbangkan beberapa factor
seperti filosofi organisasi, filososfi SDM, factor eksternal, dan factor internal. Ketika
semua factor ini dipertimbangkan, mungkin terdapat sejumlah alternatif kebijakan
sehubungan dengan masalah tertentu. Misalnya pengembangan rekrutmen, kompensasi,
dan lain-lain, alternatif tersebut dipilih yang sesuai dengan jumlah factor maksimum.
Setelah dipilih, suatu kebijakan dilaksanakan dan hasilnya diketahui. Jika kebijakan
tersebut bisa dilaksanakan, hal ini diadopsi sebagai perubahan yang diperlukan dalam
jangka Panjang karena adanya perubahan pada salah satu factor yang mempengaruhi
kebijakan SDM.
6. Conclusions:
a. Did the results add to our knowledge about the studied subject at the time of the study
was conducted? (apakah hasil dari penelitian artikelnya cocok dengan pengetahuan
kita tentang apa yang sedang kita pelajari sekarang?)
= menurut kelompok kami, hasil dari penelitian artikelnya cocok dengan apa yang
sedang kita pelajari sekarang karena manajemen sumber daya manusia berkaitan
dengan pendekatan strategis dan koheren terhadap pengelolaan sumber daya manusia
suatu organisasi. Ini melibatkan serangkaian kebijakan yang saling terkait dengan
orientasi ideologis dan filosofis dan membentuk pendekatan yang berfokus pada
bisnis untuk mengelola orang demi keunggulan kompetitif. Melalui filosofi SDM
berkisar pada keyakinan dan asumsi manajemen tentang manusia seperti sifat,
kebutuhan , nilai, dan pendekatan mereka terhadap pekerjaan. Dari keyakinan dan
asumsi inilah yang kemudian menentukan bagaimana seseorang harus diperlakukan.

b. What are the possible extensions of this study? (Apa hal yang bisa kita perluas dari
karya ilmiah ini?)
= hal yang bisa kita perluas dari karya ilmiah ini adalah dengan penerapan filosofi
dalam manajemen SDM dan focus pada isu-isu yang saat ini relevan dalam
manajemen SDM, seperti manajemen keragaman, etika berbisnis, keberlanjutan, atau
pengaruh teknologi dalam SDM.

Anda mungkin juga menyukai