Anda di halaman 1dari 33

PRINSIP DASAR

KEGIATAN REKREASI
► Tidak terpaksa 🡪 sesuai dengan
keinginan
► Memilih kegiatan yang menyenangkan 🡪
antara satu orang dengan orang lain
berbeda – beda
► Mencari kepuasan maksimal 🡪 relatif
sekali untuk tiap orang
► Penyesuaian biaya (tidak berarti yang
paling murah adalah yang laku)
► Tidak menghendaki aturan mengikat
► Tahapan – tahapan dalam rekreasi :
► Tahap persiapan
► Tahap perjalanan/menuju kegiatan rekreasi
► Tahap beraktifitas
► Tahap pulang/selesai kegiatan
► Tahap rekoleksi
► Setiap tahap bisa merupakan produk rekreasi
► Jenis rekreasi/tipe rekreasi lebih banyak untuk
mengklasifikasikan berdasar sumberdayanya.
► Kegiatan rekreasi lebih banyak untuk menggambarkan
aktifitas dari jenis rekreasi tertentu.
Perencanaan RAE

ASPEK BAHASAN
► Merupakan proses ► Dasar
menyusun atau perencanaan
melaksanakan ► Proses
perencanaan Perencanaan
Rekreasi alam dan
atau Ekowisata ► Konsep
Perencanaan
Lima Postulat RAE

► RAE merupakan pengalaman yang dihasilkan dari


keterlibatan seseorang dalam kegiatan RAE
► Keterlibatan dalam RAE membutuhkan komitmen
energi, waktu, dan sumberdaya personal (termasuk
uang)
► Keterlibatan dalam RAE merupakan hal yang
dilakukan dalam mendapatkan penghargaan bagi
diri sendiri (self-rewarding)
► Keterlibatan dalam RAE memberikan kebebasan
memilih secara pribadi bagi seseorang.
► Keterlibatan dalam RAE umumnya terjadi pada
waktu luang.
RAE Sebagai Pengalaman Total, 5 Tahap:
1.PERSIAPAN
► Bagian pengalaman yang penting dan diinginkan 🡪 memberi
kesempatan untuk merencanakan perjalanan secara fisik dan
mempersiapkan diri secara mental 🡪 perlu informasi yang benar dan
memadai 🡪 rencana tersusun baik 🡪 kepuasan
3.PERJALANAN KE TEMPAT TUJUAN
► biaya, waktu, ketidakpastian dan ketidaknyamanan selama
perjalanan akan mempengaruhi kepuasan yang diterima.
4.PENGALAMAN DI TEMPAT TUJUAN
► Terbentuk dari aktivitas yang diikuti, kondisi sumberdaya, pelayanan,
fasilitas serta perjalanan (di dalam dan antar tapak).
5.PERJALANAN PULANG
► Kondisi psikologis pengunjung berbeda, kebutuhan informasi dan
pelayanan berbeda.
6.REKOLEKSI
► Ada kecenderungan mengingat kembali aspek positif pengalaman
dan melupakan aspek negatif.
RAE – Komitmen Pribadi

Dengan asumsi bahwa uang, waktu dan kesempatan


tidak menjadi batasan, komitmen pribadi diukur
berdasarkan:
1. Kebebasan memilih 🡪 memungkinkan seseorang
memiliki komitmen penuh dan nyata
2. Upaya yang diberikan 🡪 dedikasi total akan
membuat seseorang memberikan upaya maksimal
untuk mengembangkan dan menyempurnakan
keterampilan yang dibutuhkan
3. Alokasi waktu 🡪 Waktu merupakan sumberdaya
yang unik. Saat ini semakin besar waktu yang
dialokasikan untuk LEISURE. Jumlah waktu yang
dialokasikan mencerminkan komitmen seseorang.
Kehidupan sehari – hari manusia perlu waktu untuk
makan, tidur, mandi, dsb (subsistence time)
Perlu bekerja/sekolah (existence time)
Ada waktu untuk sesuka hatinya (discretionary
time/free time/leisure time/unobligated time)

Waktu luang adalah waktu yang dapat digunakan
sesuai keinginan seseorang tersebut.

Dapat disesuaikan dengan pendapatan, kondisi
keamanan dsb.
LEISURE
Lebih tepat untuk:
► Dimensi waktu: leisure time, dikenal
juga dengan istilah free time,
unobligated time, discretionary time
► Dimensi Aktifitas: leisure activity
Leisure Time/Waktu Luang

► sisa waktu yang dimiliki seseorang setelah


ia melaksanakan berbagai kegiatan untuk
kebutuhan dasar hidupnya (subsistence
time seperti makan, tidur, mandi) dan
mencari nafkah (existence time).
► Waktu luang = waktu total – (waktu
eksistensi + waktu subsisten)
► Hal yang penting adalah:
► sebaran leisure time/waktu luang
► pola penggunaan leisure time/waktu luang
Kategori Waktu Luang
► Harian.
► Periode waktu luang harian umumnya terbagi-bagi dalam
periode waktu yang singkat, misalnya sebelum atau setelah
sekolah/kerja, pada sore hari, atau pada malam hari 🡪
membatasi kegiatan yang dapat dikerjakan oleh seseorang.
► Peningkatan periode waktu luang harian mungkin tidak akan
meningkatkan peluang dilakukannya rekreasi alam.
► Mingguan.
► Umumnya pada akhir minggu, biasanya rekreasi alam
menggunakan waktu-waktu ini.
► Memungkinkan dilakukannya kegiatan yang tidak dapat
dilakukan pada hari kerja.
► Tahunan.
► Biasanya pada periode libur tahunan. Misalnya libur sekolah,
cuti kerja tahunan, dsb.
► Rekreasi dilakukan pada waktu luang --- tetapi tidak semua
waktu luang digunakan untuk rekreasi.
► Waktu luang adalah waktu khusus diantara waktu yang
digunakan untuk bekerja/sekolah dan hidup sehari – hari.
► Orang yang memiliki waktu luang yang lebih banyak
mempunyai kemungkinan partisipasi lebih besar terhadap
rekreasi.
► Kebutuhan rekreasi alam dihubungkan dengan waktu luang
yang ada dapat dibagi 3 :
► Setiap hari setelah bekerja
► Pada akhir minggu
► Pada masa liburan
► Di Australia, puncak waktu luang terutama terjadi pada malam
hari, akhir minggu, periode liburan dan masa pensiunan.
Leisure Activity
► Serangkaian kegiatan yang dilakukan oleh
seseorang dalam periode waktu luangnya.
► Kegiatan dapat dilakukan di dalam ruangan
maupun di luar ruangan.
► Kegiatan dapat berupa aktivitas fisik yang
ringan (membaca, mendengarkan musik,
menonton televisi, dsb.) sampai berat
(berkebun, mendaki gunung, memanjat
tebing, dsb.).
► Informasi tentang pola aktivitas dan
penggunaan waktu luang merupakan
sesuatu yang diperlukan untuk
merencanakan rekreasi pada populasi
tertentu.
► Namun kegiatan tourism tidak selalu
terjadi dalam leisure time atau leisure
activity.
RAE sebagai Pelayanan

► RAE seringkali dipandang sebagai produk,


sumberdaya, atau entitas fisik lainnya
► Lebih tepat dipandang sebagai sistem
pelayanan sosial 🡪 program dibuat untuk
memenuhi kebutuhan manusia
► Tiga input dasar perencanaan RAE:
1. Pengunjung (perilaku, motivasi dan persepsi)
2. Sumberdaya (potensi dan batasan)
3. Pengelolaan (perencanaan dan program
pengelolaan untuk memenuhi kebutuhan
pengunjung)
► Segala bentuk RAE harus dipandang sebagai
pelayanan sosial yang esensial
Langkah Dasar

1. Menetapkan tujuan
2. Proyeksi ke Masa Depan
3. Pengembangan Arah Tindakan
4. Koordinasi Tindakan
5. Fleksibilitas Rencana
1. Menetapkan Tujuan

► Tujuan merupakan dasar


perencanaan
► Sebagai arahan dan ukuran
keberhasilan atau kegagalan
► Tujuan ditetapkan untuk memberi
arahan dan maksud bagi upaya
perencanaan, mempersiapkan
perencana mengenai isu-isu dasar
dan tugas yang harus dilakukan, dan
untuk mengukur kemajuan atau
keberhasilan.
Input dalam menetapkan tujuan

1. Kajian perilaku dan demand/permintaan 🡪


dilakukan untuk mendapatkan gambaran
mengenai trend partisipasi dan perilaku
pengunjung
2. Opini publik 🡪 dilakukan untuk
mendapatkan gambaran mengenai minat
dan sikap publik
3. Potensi Kawasan 🡪 pertimbangan
pengembangan kawasan
4. Peraturan perundangan 🡪 peraturan
perundangan dapat membatasi
kemungkinan penggunaan lahan 🡪
membatasi pengembangan kawasan
2. Proyeksi Ke Masa
Depan
► Proses perencanaan melibatkan kemampuan
untuk memperkirakan kebutuhan di masa depan
agar dapat menyediakan barang dan jasa yang
dibutuhkan oleh orang
► Perencana harus dapat memproyeksikan
kebutuhan kegiatan dan perilaku pengunjung
agar dapat menyediakan tipe kawasan, tapak
dan fasilitas yang diinginkan pengunjung.
► Perencana harus dapat memahami kepuasan
dan manfaat yang diperoleh pengunjung dari
pengalamannya, serta motivasi dan persepsi
yang membentuk perilaku tertentu.
3. Pengembangan Arah Tindakan

► Merupakan langkah pemilihan arah tindakan


untuk mencapai tujuan dan kebutuhan
spesifik terkait tujuan.
► Arah tindakan dikelompokkan dalam kelas
prioritas 🡪 prioritas tertinggi harus dicapai
lebih dulu
► Membutuhkan keahlian profesional
maksimum untuk menentukan alokasi
sumberdaya yang ada
► Perencana perlu menentukan arah tindakan
terbaik untuk memenuhi kebutuhan
pengunjung dalam batasan sumberdaya
fiskal dan fisik yang tersedia.
4. Koordinasi Tindakan

► Ada batasan kewenangan suatu


lembaga atau bagian-bagian
dalam suatu lembaga
► Perencanaan membutuhkan
koordinasi dan kerjasama dengan
berbagai pihak terkait
► Tiga tipe koordinasi:
1. Dalam lembaga
2. Antar Lembaga
3. Dengan sektor swasta
5. Fleksibilitas Rencana

► Rencana merupakan alat yang harus digunakan


dengan hati-hati dan bijak
► Tujuan perencanaan harus mencerminkan
kebutuhan.
► Selalu ada kejadian yang tidak diperkirakan
sebelumnya. Sejalan dengan perubahan waktu,
kebutuhan berubah 🡪 tujuan perlu diubah
► Perlu ada revisi periodik
Karakteristik Perencana
► Memahami perilaku manusia dan
faktor yang mempengaruhinya
► Memahami sumberdaya alam
► Memahami cara menyesuaikan
pembangunan dengan lansekap
► Memiliki kepekaan terhadap
estetika lansekap
► Memahami filosofi penggunaan
lahan
Langkah perencanaan RAE
► Kondisi Fisik Kawasan :
► Letak dan Luas
a. Aksesibilitas
b. Topografi
c. Sumberdaya Air
d. Tanah
e. Iklim
f. Fisiografi/Bentuk lahan
Kondisi biologi

FLORA fauna
► Cek penelitian
sebelumnya
Ekosistem yang ada ; ada
hutan, savana, atau yang ► Cek lapang:
lain, mamalia,burung
,Reptilia,Amphibiua,
jenis-jenis yang
Serangga
mendominasi, jenis yang
menarik, jenis yang unik ► Lokasi dan waktu
ditemukannya
► Potensi wisata
merupakan sesuatu
Potensi wisata yang dapat
lain dikembangkan
menjadi atraksi wisata
atau obyek wisata di
suatu tempat tertentu.
Potensi wisata
seringkali juga disebut
sebagai sumberdaya
wisata
FASILITAS

► UNTUK MENIKMATI ATRAKSI DENGAN


NYAMAN (RELATIF) DIPERLUKAN FASILITAS.
TERSEDIA APA YANG DISEBUT DENGAN
“something to do” ,SARANA UNTUK
DAPAT MELIHAT & MENYAKSIKAN,
MENIKMATI,TIDAK BERLEBIHAN
AKTIVITAS

► OUT-BOND
► BIRD WATCHING
► ARUNG JERAM
► JUNGLE SURVIVAL
► SCHOOL VISIT
MERENCANAKAN RAE

1. PENDEKATAN PERMINTAAN
2. PENDEKATAN SUMBERDAYA
3. PENDEKATAN POLA
PENGGUNAAN
4. PENDEKATAN PERILAKU
Dapat
dikelompokkan
menjadi
1) sumberdaya alam yaitu kondisi bentang
alam (lansekap), ekosistem, flora dan fauna;
2) sumberdaya kebudayaan yang meliputi
karya-karya yang menakjubkan (misal : candi,
kuil), adat istiadat dan segala kebiasaan yang
hidup di tengah masyarakat.
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai