Anda di halaman 1dari 127

SKRIPSI

HUBUNGAN GAYA KEPEMIMPINAN DAN KARAKTERISTIK


PEMIMPIN DENGAN KINERJA PERAWAT
DI PUSKESMAS TAKERAN
KECAMATAN TAKERAN

Oleh:
HASNA RAIDA RUMAISHA
NIM: 201502093

PROGRAM STUDI KEPERAWATAN


STIKES BHAKTI HUSADA MULIA MADIUN
2019
SKRIPSI

HUBUNGAN GAYA KEPEMIMPINAN DAN KARAKTERISTIK


PEMIMPIN DENGAN KINERJA PERAWAT
DI PUSKESMAS TAKERAN
KECAMATAN TAKERAN

Diajukan untuk memenuhi


Salah satu persayaratan dalam mencapai gelar
Sarjana Keperawatan (S. Kep)

Oleh:
HASNA RAIDA RUMAISHA
NIM: 201502093

PROGRAM STUDI KEPERAWATAN


STIKES BHAKTI HUSADA MULIA MADIUN
2019

ii
iii
iv
MOTTO

Perlakukanlah orang lain sebagaimana kamu ingin diperlakukan.

God has perfect timing, never early, never late. It takes a little patience and it
takes a lot of faith but it’s worth the wait.

-Hasna Raida R-

v
LEMBAR PERSEMBAHAN

Bismillahirrohmannirrohim…
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan Rahmat, Taufiq,
Hidayat dan karunia-Nya yang begitu besar yang senantiasa memberikan
kemudahan, kelancaran dan kekuatan kepada saya. Semoga keberhasilan ini
menjadi satu langkah awal bagi saya untuk dapat meraih cita-cita saya.
Saya persembahkan karya sederhana ini, yang saya buat dengan sepenuh
hati, sekuat tenaga dan pikiran untuk orang yang saya cintai, saya sayang dan saya
kasihi. Untuk Ayah yang telah menjadi sosok ayah terbaik dalam kehidupan saya.
Untuk Mama tercinta terimakasih telah selalu memberikan dukungan, motivasi
dan do’a yang tiada hentinya. Untuk adik-adik saya terima kasih karena telah
menjadi motivasi saya dalam menyelesaikan skripsi ini. Saya yakin bahwa
keberhasilan yang saya raih ini tidak lepas dari do’a yang kalian panjatkan
disetiap sujudnya.
1. Untuk Ibu Sri Surhatiningsih, S. Kep, Ners., M.Kes dan Bapak Kuswanto, S.
Kp., Ns., M.Kes serta semua dosen STIKES Bhakti Husada Mulia Madiun
terimakasih telah memberikan bimbingan dan masukan dalam penyusunan
skripsi dengan penuh kesabaran dan ketelatenan. Semoga Allah SWT
memberikan balasan atas kebaikan yang telah diberikan oleh Ibu.
2. Untuk kalian my solidarity forever (Putri setyana, Alina ulfa, Ma’ruf, Salis,
Doni, Rahmad, Siwit, Azril, dan Ghifari) terima kasih atas bantuan kalian,
candaan kalian, mendukung dan menyemangati saya dalam menyelesaikan
skripsi ini. Semoga selamanya tetap dekat seperti ini.
3. Untuk kalian keluarga kedua saya miaww ( Zahrina, Aulia, Rina, Linda,
Dedyk, Muafa, Ikhsanul) terimakasih dukungan dan semangat kalian kepada
saya sampai sekarang selesai dalam menyelesaikan skripsi ini.
4. Untuk kalian keluarga sedarah saya afifah nur damaltara, neris muslimah dan
rasyya madania rumaisha terimakasih atas dukungan dan hiburan selama saya
mengerjakan skripsi ini.

vi
5. Untuk teman-teman satu almamater dan seperjuangan khusunya kelas 8C
Keperawatan STIKES Bhakti Husada Mulia Madiun perjuangan kita belum
selesai sampai disini. Mari kita lanjutkan dengan membuktikan bahwa kita
mampu menjadi perawat yang profesional dan bisa diandalkan agar dapat
mengharumkan nama STIKES Bhakti Husada Mulia Madiun.

vii
viii
DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama : Hasna Raida Rumaisha

Tempat dan Tanggal Lahir : Magetan, 22 April 1997

Jenis Kelamin : Perempuan

Agama : Islam

Alamat : Desa Kerik Rt/ Rw: 005/001 Kec. Takeran,


Kab. Magetan

Email : Hararuicha22@gmail.com

Riwayat Pendidikan : MI PSM Banaran

MTsN Kota Madiun

MAN 2 Madiun

ix
ABSTRAK
Hasna Raida Rumaisha
201502093
HUBUNGAN GAYA KEPEMIMPINAN DAN KARAKTERISTIK PEMIMPIN
DENGAN KINERJA PERAWAT DI PUSKESMAS TAKERAN
KECAMATAN TAKERAN
Gaya kepemimpinan dan karakteristik pemimpin menjadi salah satu faktor
yang dapat mempengaruhi kinerja seseorang, penerapan gaya kepemimpinan yang
tidak sesuai dengan situasi dan kondisi dapat menurunkan kinerja bawahannya
sehingga terjadi banyak komplain dari masyarakat terhadap pelayanan kesehatan
yang diberikan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan gaya
kepemimpinan dan karakteristik pemimpin dengan kinerja perawat di Puskesmas
Takeran.
Penelitian ini menggunakan desain penelitian korelasional dengan
pendekatan cross-sectonal. Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini
adalah teknik total sampling dengan jumlah sampel 46. Metode pengumpulan data
menggunakan kuesioner. Uji statistik dalam penelitian ini menggunakan Kendall
Tau-b dan korelasi berganda.
Hasil uji statistik gaya kepemimpinan ddengan kinerja perawat didapatkan
p value = 0,002 <α = 0,05 yang artinya secara parsial terdapat hubungan antara
gaya kepemimpinan dengan kinerja perawat. Hasil uji statistik karakteristik
pemimpin dengan kinerja perawat didapatkan p value = 0,013 <α = 0,05 yang
artinya secara parsial terdapat hubungan antara karakteristik pemimpin dengan
kinerja perawat. Hasil uji statistik gaya kepemimpinan dan karakteristik pemimpin
dengan kinerja perawat didapatkan p value = 0,024 <α = 0,05 yang artinya secara
simultan terdapat hubungan antara gaya kepemimpinan dan karakteristik
pemimpin dengan kinerja perawat.
Baik buruknya kinerja seseorang dipengaruhi oleh banyak faktor, salah
satunya faktor organisasi yaitu; gaya kepemimpinan dan karakteristik pemimpin.
Gaya kepemimpinan dimana pemimpin menganggap dirinya sebagai bagian dari
kelompok dengan mendengarkan saran-saran dari bawahannya dan karakteristik
pemimpin yang mampu bekerja sama dengan bawahannya, percaya diri terhadap
pengetahuan yang dimilikinya juga mempunyai ide-ide baru untuk meningkatkan
pelayanan kesehatan dapat meningkatkan kinerja perawat di Puskesmas Takeran
Kecamatan Takeran. Untuk meningkatkan kinerja perawat pimpinan puskesmas
perlu mempertahankan gaya kepemimpinan dan karakteristik yang dimiliki.

Kata kunci: Gaya Kepemimpinan, Karakteristik Pemimpin, Kinerja


Perawat

x
ABSTRACT

Hasna Raida Rumaisha


201502093
LEADERSHIP STYLE AND CHARACTERISTICS OF RELATIONSHIP
WITH PERFORMANCE LEADER NURSE IN PUBLIC HEALTH DISTRICT
TAKERAN TAKERAN
affect a person's performance, the application of leadership style that does
not comply with the conditions can degrade the performance of subordinates,
causing a lot of complaints from the public on the health services provided. This
study aims to determine the relationship of leadership styles and characteristics of
the leader with the performance of nurses in health centers Takeran.
This study uses a correlational study design with cross-sectional approach.
The sampling technique used in this study is total sampling with sample number
46. Data were collected using a questionnaire. Statistical test in this study using
Kendall Tau-b and correlation.
Statistical test results ddengan leadership style nurses' performance
earnedp value = 0,002 <α = 0.05 which means that the partial correlation between
leadership styles and nurse's performance. Statistical test result with the
performance characteristics of nurse leaders obtainedp value = 0.013 <α = 0.05
which means that the partial correlation between the characteristics of a leader and
nurse's performance. Statistical test results of leadership style and characteristics
of the leader and nurse's performance earned p value = 0.024 <α = 0.05 which
means there is simultaneously a relationship between leadership style and
characteristics of the leader and nurse's performance.
Both the poor performance of a person affected by many factors, one of
which organizational factors namely; leadership style and characteristics of the
leader. The style of leadership where leaders consider themselves as part of a
group to listen to the suggestions of subordinates and characteristics of leaders
capable of working with subordinates, confident in the knowledge that he has also
had new ideas for improving health care can improve the performance of nurses in
health centers Takeran Subdistrict Takeran. To improve the performance of nurse-
led health centers need to maintain leadership style and characteristics possessed.

Keywords: Leadership Style, Leader Characteristics, Nurse Performanc

xi
DAFTAR ISI

Sampul Luar
Sampul Dalam ............................................................................................ ii
Lembar Persetujuan ................................................................................... iii
Lembar Pengesahan .................................................................................. iv
Motto .......................................................................................................... v
Lembar Persembahan ................................................................................. vi
Lembar Pernyataan..................................................................................... viii
Daftar Riwayat Hidup ................................................................................ ix
Abstrak ....................................................................................................... x
Abstract ...................................................................................................... xi
Daftar Isi..................................................................................................... xii
Daftar Tabel ............................................................................................... xiii
Dafar Gambar............................................................................................. xiv
Daftar Lampiran ......................................................................................... xv
Daftar Istilah............................................................................................... xvi
Daftar Singkatan......................................................................................... xviii
Kata Pengantar ........................................................................................... xix
BAB 1 Pendahuluan .................................................................................. 1
1.1 Latar Belakang .................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah ............................................................. 5
1.3 Tujuan Penelitian .............................................................. 5
1.3.1 Tujuan Umum ................................................................... 5
1.3.2 Tujuan Khusus .................................................................. 6
1.4 Manfaat Penelitian ............................................................ 6
1.4.1 Manfaat Teoritis................................................................ 6
1.4.2 Manfaat Praktis ................................................................. 6
BAB 2 Tinjauan Pustaka ........................................................................... 8
2.1 Gaya Kepemimpinan ........................................................ 8
2.1.1 Gaya Kepemimpinan Otoriter........................................... 9
2.1.2 Gaya Kepemimpinan Demokratis..................................... 9
2.1.3 Gaya Kepemimpinan Laissez-faire ................................. 10
2.1.4 Dimensi Gaya Kepemimpinan ......................................... 12
2.2 Karakteristik Pemimpin .................................................... 12
2.2.1 Inteligensi.......................................................................... 13
2.2.2 Kepribadian....................................................................... 13
2.2.3 Kemampuan ...................................................................... 14
2.3 Kinerja Perawat.................................................................. 14
2.3.1 Pengertian kinerja .............................................................. 14
2.3.2 Faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja ....................... 16
2.3.3 Penilaian kinerja perawat ................................................... 19
BAB 3 Kerangka Konseptual dan Hipotesis Penelitian ............................. 25
3.1 Kerangka Konseptual ......................................................... 25
3.2 Hipotesis Penelitian ........................................................... 26

xii
BAB 4 Metodologi Penelitian .................................................................... 28
4.1 Desain Penelitian .............................................................. 28
4.2 Populasi dan Sampel ......................................................... 28
4.2.1 Populasi............................................................................. 28
4.2.2 Sampel............................................................................... 28
4.3 Tehnik Pengambilan Sampel ............................................ 28
4.4 Kerangka Kerja Penelitian ................................................ 29
4.5 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel .... 30
4.5.1 Variabel Penelitian............................................................ 30
4.5.2 Definisi Operasional Variabel........................................... 31
4.6 Intrumen Penelitian ........................................................... 33
4.7 Lokasi dan Waktu Penelitian ............................................ 34
4.8 Prosedur Pengumpulan Data............................................. 34
4.9 Pengolahan Data ............................................................... 35
4.9.1 Editing............................................................................... 35
4.9.2 Coding............................................................................... 35
4.9.3 Scoring .............................................................................. 37
4.9.4 Entry Data ......................................................................... 40
4.9.5 Tabulating ......................................................................... 41
4.10 Analisa Data .................................................................... 41
4.10.1 Analisa Univariat ............................................................ 41
4.10.2 Analisa Bivariat .............................................................. 41
4.11 Etika Penelitian.................................................................. 42
4.12.1 Lembar Persetujuan......................................................... 42
4.12.2 Tanpa Nama .................................................................... 42
4.12.3 Kerahasiaan.................................................................... 43
BAB 5 Hasil Penelitian dan Pembahasan
5.1 Gambaran umum lokasi penelitian ................................... 44
5.2 Hasil Penelitian.................................................................. 45
5.2.1 Data Umum.................................................................... 45
5.2.1.1 Karakteristik Responden............................................. 45
5.2.2 Data Khusus................................................................... 47
5.2.2.1 Gaya Kepemimpinan di Puskesmas Takeran
Kecamatan Takeran................................................... 47
5.2.2.2 Karakteristik Pemimpin di Puskesmas Takeran
Kecamatan Takeran................................................... 48
5.2.2.3 Kinerja Perawat di Puskesmas Takeran Kecamatan
Takeran...................................................................... 48
5.2.2.4 Hubungan Gaya Kepemimpinan dengan Kinerja
Perawat di Puskesmas Takeran Kecamatan
Takeran...................................................................... 49
5.2.2.5 Hubungan Karakteristik Pemimpin dengan Kinerja
Perawat di Puskesmas Takeran Kecamatan
Takeran...................................................................... 50
5.2.2.6 Hubungan Gaya kepemimpinan dan Karakteristik
Pemimpin dengan Kinerja Perawat di Puskesmas

xiii
Takeran Kecamatan Takeran...................................... 51
5.3 Pembahasan.................................................................... 52
5.3.1 Gaya Kepemimpinan di Puskesmas Takeran
Kecamatan Takeran........................................................ 53
5.3.2 Karakteristik Pemimpin di Puskesmas Takeran
Kecamatan Takeran........................................................ 54
5.3.3 Kinerja Perawat di Puskesmas Takeran Kecamatan
Takeran........................................................................... 57
5.3.4 Hubungan Gaya Kepemimpinan dengan Kinerja
Perawat di Puskesmas Takeran Kecamatan
Takeran........................................................................... 58
5.3.5 Hubungan Karakteristik Pemimpin dengan Kinerja
Perawat di Puskesmas Takeran Kecamatan Takeran..... 61
5.3.6 Hubungan Gaya kepemimpinan dan Karakteristik
Pemimpin dengan Kinerja Perawat di Puskesmas
Takeran Kecamatan Takeran...................................... 64
5.4 Keterbatasan Penelitian.................................................... 65
BAB 6 Kesimpulan dan Saran
6.1 Kesimpulan........................................................................ 66
6.2 Saran.................................................................................. 67
Daftar Pustaka............................................................................................. 68
Lampiran..................................................................................................... 70

xiv
DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Analisi gaya kepemimpinan kepala puskesmas takeran kecamatan


takeran...................................................................................................... 2
Tabel 4.1 Definisi Operasional................................................................................ 32
Tabel 5.1 Distribusi responden berdasarkan jenis kelamin perawat di Puskesmas
Takeran Kecamatan Takeran pada bulan Mei Tahun 2019..................... 46
Tabel 5.2 Distribusi responden berdasarkan usia perawat di Puskesmas Takeran
Kecamatan Takeran pada bulan Mei Tahun 2019................................... 47
Tabel 5.3 Distribusi responden berdasarkan pendidikan terakhir perawat di
Puskesmas Takeran Kecamatan Takeran pada bulan Mei Tahun 2019.. 47
Tabel 5.4 Distribusi responden berdasarkan lama bekerja perawat di Puskesmas
Takeran Kecamatan Takeran pada bulan Mei Tahun 2019..................... 48
Tabel 5.5 Gaya Kepemimpinan di Puskesmas Takeran Kecamatan Takeran pada
Bulan Mei Tahun 2019............................................................................ 48
Tabel 5.6 Karakteristik Pemimpin di Puskesmas Takeran Kecamatan Takeran
pada Bulan Mei Tahun 2019.................................................................... 49

Tabel 5.7 Kinerja Perawat di Puskesmas Takeran Kecamatan Takeran pada


Bulan Mei Tahun 2019............................................................................ 50
Tabel 5.8 Hubungan gaya kepemimpinan dengan kinerja perawat di Puskesmas
Takeran Kecamatan Takeran pada Bulan Mei Tahun 2019................... 50
Tabel 5.9 Hubungan karakteristik pemimpin dengan kinerja perawat di
Puskesmas Takeran Kecamatan Takeran pada Bulan Mei Tahun 2019.. 51

Tabel 5.10 Hubungan gaya kepemimpinan dan karakteristik pemimpin dengan


kinerja perawat di Puskesmas Takeran Kecamatan Takeran pada Bulan
Mei Tahun 2019....................................................................................... 52

xv
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Diagram skematis teori perilaku dan kinerja Gibson(1996).......... 16

Gambar 3.1 Kerangka Konseptual...................................................................... 38

Gambar 4.1 Kerangka Kerja Penelitian.............................................................. 43

xvi
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Surat Ijin Pengambilan Data Awal........................................... 70


Lampiran 2 Surat Permohonan Uji Validitas dan Uji Reliabilitas............... 71
Lampiran 3 Surat Ijin Penelitian.................................................................. 72
Lampiran 4 Surat Keterangan Selesai penelitian......................................... 73
Lampiran 5 Lembar Konsultasi.................................................................... 76
Lampiran 6 Kisi-kisi Kuesioner................................................................... 77
Lampiran 7 Lembar Penjelasan Penelitian................................................... 78
Lampiran 8 Surat Pernyataan Persetujuan Responden................................. 79
Lampiran 9 Kuesioner Penelitian................................................................. 80
Lampiran 10 Hasil Uji Validasi Karakteristik Pemimpin.............................. 87
Lampiran 11 Tabulasi Gaya Kepemimpinan................................................. 88
Lampiran 12 Tabulasi Karakteristik Pemimpin............................................. 90
Lampiran 13 Tabulasi Kinerja Perawat......................................................... 92
Lampiran 14 Distribusi Frekuensi.................................................................. 95
Lampiran 15 Output Hasil Uji Kendall Tau-b............................................... 96
Lampiran 16 Output Hasil Uji Korelasi Berganda......................................... 98
Lampiran 17 Crosstab.................................................................................... 99
Lampiran 18 Dokumentasi Penelitian............................................................ 101

xvii
DAFTAR ISTILAH

Alpha Cronbach : Alat untuk menguji keandalan suatu alat dalam


penelitian

Ability : Kemampuan pembawaan

Basic Six : Upaya kesehatan wajib

Behaviourally anchored : Teknik penilaian kinerja berdasarkan beberapa


rating scale jenis perilaku kerja yang mencerminkan dimensi
kinerja dan membuat skalanya

Capacity : Kemampuan yang dapat dikembangkan

Coding : Pengkodean

Critical incident : Teknik penilaian kinerja mengenai apa saja


perilaku/pencapaian terbaik dan terburuk

Cross sectional : Potong lintang

Data entry : Proses memasukan data atau informai ke


komputer melalui perangkat.

Editing : Penyuntingan data

Environment : lingkungan tempat kerja karyawan

Evaluation : Adanya umpan balik hasil kerja

Extremly good or bad : Pencapaian terbaik dan terburuk


behavior

Future oriented : Penilaian kinerja yang berorientasi ke masa depan


appraisal methods

Graphic rating scales : Teknik penilaian kinerja yaitu menilai kinerja

xviii
pegawai dengan menggunakan skala dalam
mengukur faktor-faktor kinerja

Help : Bantuan untuk terwujudnya kinerja

Incentive : Insentif material maupun nonmaterial

Job related : Mempunyai hubungan dengan pekerjaan

Kendall Tau-b : Uji korelasi yang mengukur keeratan hubungan


2 variabel

Management by : Metode penilaian kinerja yang


objective menggunakan pendekatan hasil

Multiperson comparison : Merupakan teknik penilaian kinerja dengan


membandingkan seorang pegawai dengan rekan
kerjanya

Past oriented appraisal : Penilaian kinerja yang berorientasi pada masa lalu
methods

Perfomance factor : Faktor-faktor kinerja

Perfomance standart : Adanya standar pelaksanaan kerja

Skala likert : Skala psikometrik yang umum digunakan untuk


angket dan merupakan skala yang paling
banyak digunakan dalam riset berupa survey

Software : Bagian yang tidak bisa terpisah dalam perangkat


keras atau hardware

Survey analitik : Penelitian yang mencoba menggali bagaimana


dan mengapa fenomena kesehatan itu terjadi

Tabulating : Tabulasi

xix
Total sampling : Teknik pengambilan sampel dimana jumlah
sampel sama dengan populasi

Trait : Pendekatan penilaian kinerja yang lebih fokus


pada orang

Validity : Pedoman/petunjuk dan uraian kerja

Written essays : Teknik penilaian kinerja yaitu menulis


deskripsi mengenai kekuatan pekerja,
kelemahannya, kinerjanya pada masa lalu,
potensinya dan memberikan saran-saran untuk
pengembangan
pekerja tersebut

xx
Daftar Singkatan

ACHIEVE : Ability, Capacity, Help, Incentive, Environment,


Validity and Evaluation.

BARS : Behaviourally Anchored Rating Scale

IKM : Indeks Kepuasan Masyarakat

MBO : Management By Objective

MENKES : Menteri Kesehatan

PPNI : Persatuan Perawat Nasional Indonesia

xxi
KATA PENGANTAR

Assallamu’allaikum Wr. Wb

Segala puji dan syukur kepada Allah SWT karena berkat Rahmat, Ridho

dan hidayah-Nya, skripsi ini dapat diselesaikan. Skripsi dengan judul “Hubungan

Gaya Kepemimpinan dan Krakteristik Pemimpin dengan Kinerja Perawat

Puskesmas Takeran Kecamatan Takeran”. Skripsi ini disusun sebagai salah satu

persyaratan untuk mengikuti ujian skripsi di Progam Studi Ilmu Keperawatan

Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Bhakti Husada Mulia Madiun.

Penulis menyadari dengan sepenuh hati bahwa dalam kegiatan penyusunan

skripsi tidak akan terlaksana sebagaimana yang diharapkan tanpa adanya bantuan

dari berbagai pihak yang telah memberikan banyak bimbingan, arahan dan

motivasi pada penulis. Untuk itu, dalam kesempatan ini penulis ingin

menyampaikan ucapan terima kasih kepada :

1. drg. Osman Khadafi sebagai Kepala Puskesmas Takeran Kecamatan

Takeran Kabupaten Madgetan.

2. Zaenal Abidin, SKM, M.Kes (Epid) sebagai Ketua STIKES Bhakti Husada

Mulia Madiun.

3. Mega Arianti Putri, S. Kep, Ners., M. Kep sebagai Ketua Progam Studi

Keperawatan STIKES Bhakti Husada Mulia Madiun.

4. Sri Surhatiningsih, S. Kep, Ns., M. Kes sebagai pembimbing 1 skripsi yang

telah memberikan petunjuk, koreksi dan saran sehingga terwujudnya

proposal skripsi ini

xxii
5. Kuswanto, S. Kp., Ns., M.Kes sebagai pembimbing 2 skripsi yang telah

memberi petunjuk, koreksi dan saran sehingga terwujudnya proposal skipsi

ini.

6. Keluarga dan teman-teman yang selalu bersama dalam suka dan duka dalam

penyelesaian skripsi ini.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna, oleh karena

itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu diharapkan

demi kesempurnaan skripsi ini. Akhir kata, penulis sampaikan terima kasih

kepada semua pihak yang telah berperan serta dalam penyusunan skripsi ini dari

awal sampai akhir. Semoga Allah SWT senantiasa meridhoi segala usaha kita.

Aamiin.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Madiun, 10 Juli 2019

Penulis

xxiii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Puskesmas sebagai unit pelayanan kesehatan tingkat pertama dan

terdepan dalam sistem pelayanan kesehatan harus melakukan upaya

kesehatan wajib (basic six) dan beberapa upaya kesehatan pilihan yang

disesuaikan dengan kondisi, kebutuhan, tuntutan, kemampuan dan inovasi

serta kebijakan pemerintah daerah setempat. Baik buruknya pelayanan

keperawatan tentunya berhubungan dengan kinerja para perawat. Banyak

faktor yang mempengaruhi kinerja perawat. Sebagaimana halnya dengan

teori yang dikemukakan oleh Gibson (1996), bahwa perilaku dan kinerja

dipengaruhi oleh variable individu, variable organisasi dan variabel

psikologis. Salah satu variabel organisasi adalah kepemimpinan,

kepemimpinan adalah mengarahkan dan mempengaruhi orang lain untuk

memiliki motivasi dalam mencapai suatu tujuan. Gaya kepemimpinan

yang diterapkan dalam suatu organisasi dapat membantu menciptakan

efektivitas kerja yang positif bagi anggota.

Fenomena umum sering terdengar keluhan di masyarakat bahwa

profesi perawat di puskesmas menyebutkan bahwa perawat judes, kurang

care dengan pasien, perawat lambat dalam menangani pasien yang datang

untuk berobat, semua ini menyudutkan profesi perawat. Untuk puskemas

Takeran melalui kotak saran dan peneliti sendiri mewawancarai kurang

lebih 20 masyarakat di wilayah kerja puskesmas Takeran ada keluhan dari

1
masyarakat bahwa perawat kurang ramah, kurang peduli kepada pasien,

dimana kalau ada keluhan dari pasien keluarga yang harus memanggil

perawat karena perawat tidak aktif ke pasien.

Peneliti melakukan wawancara dengan 25 perawat dari 46 perawat

di puskesmas Takeran diperoleh data yang mengatakan bahwa perawat

puskesmas memiliki tingkat kejenuhan dan rasa tertekan yang dialami

karena pemimpin menuntut hasil yang maksimal namun dengan

pengarahan dan pendampingan yang kurang. Pimpinan yang kurang

memerhatikan kinerja perawat dan terjadi beberapa masalah internal

diantara perawat seperti teman satu shift yang kurang dapat diajak bekerja

sama, hal ini merupakan salah satu faktor pemicu penurunan kinerja

perawat yang mengakibatkan masyarakat wilayah Takeran mengeluh atau

merasa tidak puas dengan pelayanan yang diberikan sehingga masyarakat

enggan kembali ke Puskesmas Takeran karena pelayanan yang kurang

memuaskan.

Menurut Survey IKM Kemenkes Tahun 2017 diperoleh hasil

bahwa Indeks Kepuasan Mayasrakat di Indonesia terhadap pelayanan

kesehatan menurun dari 82% menjadi 79%. Menurut survey IKM di Jawa

Timur oleh Pemerintah Kota Surabaya menunjukkan bahwa Indeks

Kepuasan Masyarakat terhadap pelayanan puskemas menurun

dibandingkan tahun 2016. Di tahun 2016, nilai IKM nya sebesar 79.6 %

sedangkan di tahun 2017 nilai IKM nya turun menjadi 64.82%. Survey

IKM dari Dinas Kesehatan Magetan menunjukkan bahwa indeks kepuasan

2
masyarakat terhadap puskesmas Takeran menurun, pada tahun 2017

sebesar 80,00 sedangkan pada tahun 2018 sebesar 79,00.

Keberhasilan suatu organisasi atau rumah sakit tergantung pada

berbagai macam sumber daya yang dimilikinya, salah satu sumber daya

yang sangat penting yaitu Sumber Daya Manusia (SDM) termasuk di

dalamnya perawat. Selain itu, salah satu yang menentukan berhasil atau

tidaknya suatu organisasi adalah kepemimpinan. (Menurut Cholil, 2003,

dalam Burhani, 2010 ). Baik buruknya pelayanan keperawatan tentunya

berhubungan dengan kinerja para perawat. Banyak faktor yang

mempengaruhi kinerja perawat. Sebagaimana halnya dengan teori yang

dikemukakan oleh Gibson (1996), bahwa perilaku dan kinerja dipengaruhi

oleh variable individu seperti kemampuan dan ketrampilan, latar belakang

(keluarga, tingkat sosial dan pengalaman), serta demografi (umur, etnis

dan jenis kelamin), variable organisasi ( sumber daya, kepemimpinan,

imbalan, struktur dan desain pekerjaan) dan variabel psikologis (persepsi,

sikap, kepribadian, belajar dan motivasi).

Berbagai contoh kasus banyak dikeluhkan oleh pasien dan keluarga

pasien atas rendahnya kinerja perawat antara lain adalah lambatnya respon

yang diberikan perawat, perawat tidak cekatan dalam bekerja dan bekerja

asal-asalan. Selain itu, ada juga keluhan tentang perawat yang kurang

komunikatif dan memberikan pelayanan yang kurang ramah Sebagai

akibatnya, mungkin bisa terjadi salah obat, salah dosis salah membaca

label, salah menangani pasien, atau yang lebih fatal salah transfusi darah.

3
Beberapa kondisi ini jarang ditemukan dalam tulisan karena perawat tidak

menuangkannya dalam kegiatan proses keperawatan (Muninjaya, 2009).

Kepemimpinan adalah mengarahkan dan mempengaruhi orang lain

untuk memiliki motivasi dalam mencapai suatu tujuan. Selain itu,

kepemimpinan juga diartikan sebagai suatu kegiatan yang menggunakan

proses komunikasi untuk mempengaruhi kegiatan seseorang atau

kelompok kearah pencapaian tujuan dalam situasi tertentu (Menurut

Fleishman, 1973, dalam Kuntoro, 2010). Gaya kepemimpinan yang

diterapkan dalam suatu organisasi dapat membantu menciptakan

efektivitas kerja yang positif bagi anggota. Dengan adanya gaya

kepemimpinan dengan situasi dan kondisi suatu organisasi maka anggota

akan lebih bersemangat dalan menjalankan tugas dan kewajiban untuk

mencapai tujuan bersama. Selain itu, adapun dampak negatif dari gaya

kepemimpinan, salah satunya penurunan kinerja pada anggota organisasi.

Penelitian yang dilakukan Yukl (2005) menyatakan bahwa gaya

kepemimpinan yang baik cenderung lebih sering menghasilkan kinerja

petugas yang tinggi, demikian juga sebaliknya jika gaya kepemimpinan

kurang baik akan menghasilkan kinerja petugas rendah. Hasil studi ini

didukung juga oleh penelitian Pasaribu (2007), di mana hasil uji regresi

menunjukkan bahwa gaya kepemimpinan yang baik akan menghasilkan

kinerja petugas baik, sebaliknya gaya kepemimpinan kurang baik akan

mengakibatkan kinerja buruk. Hal ini juga sejalan dengan hasil

penelitian Nursiah (2006), bahwa gaya kepemimpinan berpengaruh

4
positif dan signifikan terhadap kinerja petugas, dimana gaya

kepemimpinan yang berorientasi pada petugas yang baik menghasilkan

kinerja yang tinggi.

Keberhasilan pelayanan kesehatan bergantung pada partisipasi

perawat dalam memberikan keperawatan yang berkualitas bagi pasien

sehingga dapat tercapai kepuasan pasien. Oleh karena itu puskesmas

haruslah memiliki pemimpin yang dapat membimbing dan

mengarahkan perawat dalam bekerja sehingga tercapainya kepuasan

pasien. Latar belakang di atas membuat peneliti tertarik untuk meneliti

apakah gaya kepemimpinan dan karakteristik pemimpin memiliki

pengaruh terhadap kinerja perawat di Puskesmas Takeran Kecamatan

takeran.

1.2 Rumusan Masalah

Adakah hubungan gaya kepemimpinan dan karakteristik pemimpin

dengan kinerja perawat di Puskesmas Takeran?

1.3 Tujuan Penelitian

1.3.1 Tujuan Umum

Mengetahui hubungan gaya kepemimpinan dan

karakteristik pemimpin dengan kinerja perawat di Puskesmas

Takeran.

5
1.3.2 Tujuan Khusus

1. Mengidentifikasi gaya kepemimpinan di Puskesmas

Takeran Kecamatan Takeran

2. Mengidentifikasi karakteristik pemimpin di Puskesmas

Takeran Kecamatan Takeran

3. Mengidentifikasi kinerja perawat di Puskesmas Takeran di

Puskesmas Takeran Kecamatan Takeran

4. Menganalisis hubungan gaya kepemimpinan dengan kinerja

perawat di Puskesmas Takeran Kecamatan Takeran

5. Menganalisis hubungan karakteristik pemimpin dengan

kinerja perawat di Puskesmas Takeran Kecamatan Takeran

6. Menganalisis hubungan gaya kepemimpinan dan

karakteristik pemimpin dengan kinerja perawat di

Puskesmas Takeran Kecamatan Takeran

1.4 Manfaat Penelitian

1.4.1 Manfaat Teoritis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi

perkembangan ilmu manajemen keperawatan terkait gaya

kepemimpinan, karakteristik pemimpin dan kinerja perawat.

1.4.2 Manfaat Praktis

1. Manfaat Untuk Instansi Terkait

Hasil penelitian dapat menjadi masukan bagi pihak

Manajemen Puskesmas Takeran dalam bidang keperawatan

6
dalam rangka pengelolaan kualitas layanan sehingga dapat

memperbaiki gaya kepemimpinan dan kinerja perawat.

2. Manfaat Untuk STIKES Bhakti Husada Mulia Madiun

Hasil penelitian dapat memberikan konstribusi terhadap

pengembangan keilmuan manajemen dalam keperawatan

terutama berkaitan dengan kinerja perawat. Memberikan

informasi ilmiah bagi kalangan akademi baik tim pengajar

maupun mahasiswa keperawatan untuk pengembangan proses

berfikir ilmiah khususnya dalam memahami gaya

kepemimpinan dan kinerja perawat.

3. Manfaat Untuk Peneliti

Hasil penelitian ini dapat menjadi ilmu pegetahuan terhadap

gaya kepemimpinan dan karakteristik pemimpin yang

mempengaruhi kinerja perawat. Memberikan pengalaman dan

pemahaman tentang kepemimpinan dan kinerja perawat.

7
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Gaya Kepemimpinan

Cherie (2013), menyatakan bahwa kepemimpinan adalah seni atau

proses untuk mempengaruhi orang lain, sehingga mereka bersedia dengan

kemampuan sendiri dan secara antusias bekerja untuk mencapai tujuan

organisasi. Kepemimpinan melibatkan orang lain yaitu bawahan atau

pengikut karena kesediaan menerima dari pemimpin, anggota kelompok

membantu menegaskan status pemimpin dan memungkinkan proses

kepemimpinan. Tanpa bawahan, semua sifat-sifat kepemimpinan seorang

manajer menjadi tidak relevan.

Gaya kepemimpinan merupakan norma perilaku yang

dipergunakan oleh seseorang pada saat orang tersebut mencoba

mempengaruhi perilaku orang lain. Masing-masing gaya tersebut memiliki

keunggulan dan kelemahan. Seorang kepala ruangan akan menggunakan

gaya kepemimpinan sesuai kemampuan dan kepribadiannya (Richard,

2013). Secara umum ada tiga gaya kepemimpinan yang sudah sangat

dikenal didalam manajemen keperawatan yaitu gaya otoriter, demokrasi

dan laisez faire (Richard, 2013).

Bersamaan dengan berkembangnya teori kepemimpinan, peneliti

mengalihkan perhatiannya dari penelitian tentang sifat pemimpin ke

8
penelitian yang menekankan pada apa yang telah pemimpin lakukan (gaya

kepemimpinan).

Terobosan besar terjadi saat Lewin (1951) dan White & Lippit

(1960) memisahkan gaya kepemimpinan. Berikutnya, gaya ini disebut

otoriter, demokratis, dan laissez-faire.

2.1.1 Gaya Kepemimpinan Otoriter

Pemimpin otoriter memiliki ciri perilaku sebagai berikut:

1. Pengawasan ketat dipertahankan pada kelompok kerja

2. Memotivasi orang lain dengan paksaan

3. Mengarahkan orang lain dengan perintah

4. Alur komunikasi dari atas ke bawah

5. Pengambilan keputusan tidak melibatkan orang lain

6. Menekankan pada perbedaan dalam status (“saya” dan “Anda”)

7. Menilai bahwa kritik adalah hukuman

Kepemimpinan otoriter menghasilkan efek yang baik bagi

kinerja kelompok, yaitu mudah diprediksi, menurunkan frustasi

dalam kelompok kerja, dan memberikan perasaan aman bagi

anggotanya. Produktivitas biasanya tinggi, tetapi kreativitas,

motivasi diri, dan otonomi berkurang. Kepemimpinan otoritas,

yang berguna dalam situasi krisis, sering kali ditemukan dalam

birokrasi yang sangat besar, seperti pada tentara kesatuan.

2.1.2 Gaya Kepemimpinan Demokratis

Pemimpin demokratis menampilkan perilaku sebagai berikut:

9
1. Kurangnya pengawasan

2. Penghargaan ekonomi dan ego digunakan untuk memotivasi

3. Mengarahkan orang lain melalui dukungan dan pendampingan

4. Alur komunikasi ke atas dan ke bawah

5. Pengambilan keputusan melibatkan orang lain

6. Menekankan pada “kita” disbanding “saya” dan “Anda”

7. Kritik konstruktif

Kepemimpinan demokratis, sesuai untuk kelompok yang

bekerja sama untuk periode yang lama, meningkatkan otonomi dan

pertumbuhan dalam individu karyawan. Tipe pemimpin ini

khususnya efektif jika ada kooperasi dan koordinasi antar-

kelompok. Karena banyak orang yang harus dikonsultasikan,

kepemimpinan demokratik membutuhkan waktu lebih sehingga

dapat menimbulkan frustasi bagi orang yang menginginkan

pengambilan keputusan dengan cepat. Penelitian menunjukkan

bahwa kepemimpinan demokratik kurang efisien secara kuantitatif

dibandingkan kepemimpinan otoriter.

2.1.3 Gaya kepemimpinan Laissez-faire

Pemimpin laissez-faire memiliki ciri perilaku sebagai berikut:

1. Permisif dengan sedikit atau sama sekali tanpa pengawasan

2. Memotivasi dengan dukungan jika diminta oleh kelompok atau

individu

3. Sedikit atau tidak memberikan arahan

1
4. Menggunakan komunikasi ke atas dan ke bawah antar-anggota

kelompok

5. Membagi pengambilan keputusan pada kelompok

6. Tidak mengkritik

Karena bukan tipe kepemimpinan yang mengarahkan, gaya

laissez-faire dapat membuat frustasi; kelompok dapat apatis dan

menunjukkan ketidaktertarikan. Namun, jika semua anggota

kelompok memiliki motivasi tinggi dan mampu mengarahkan diri

sendiri, gaya kepemimpinan ini dapat menghasilkan kreativitas dan

produktivitas yang lebih. Kepemimpinan laissez-faire diperlakukan

jika masalah sulit terdefinisikan dan curah pendapat dibuthkan

untuk membuat alternatif pemecahan masalah.

Gaya kepemimpinan seseorang memiliki pengaruh yang

besar pada iklim dan hasil kerja kelompok. Terkadang, para

teoritikus percaya bahwa pemimpin memiliki gaya kepemimpinan

yang dominan dan menggunakannya secara konsisten. Namun,

selama akhir tahun 1940-an dan awal 1950-an, para ahli tersebut

mulai percaya bahwa sebagian besar pemimpin tidak sesuai dengan

gambaran gaya kepemimpinan yang ada di buku, tetapi lebih

condong pada suatu kontinum antara otoriter dan laisssez –faire.

Mereka juga percaya bahwa pemimpin bergerak secara dinamis

sepanjang kontinum sebagai respons terhadap setiap situasi baru.

1
Hal ini dikenal sebagai cikal-bakal munculnya teori kepemimpinan

situasional atau kontingensi.

2.1.4 Dimensi Kepemimpinan

Menurut Bernardine (2005), kepemimpinan mempunyai 4

dimensi yaitu:

1. Telling (kemampuan untuk memberitahu anggota apa yang

harus mereka kerjakan).

2. Selling (keampuan menjual atau memberikan ide kepada

anggota).

3. Participating (kemampuan berpartisipasi dengan anggota).

4. Delegating (kemampuan mendelegasikan kepada anggota).

2.2 Karakteristik Pemimpin

Pemahaman awal tentang kepemimpinan terfokus pada

karakteristik sifat yang dimiliki seorang pemimpin. Sifat merupakan salah

satu karakteristik spesifik yang dimiliki oleh individu, seperti sifat

kepercayaan diri, kejujuran, kecerdasan,dan keberanian. Menurut teori

sifat, hanya individu yang memiliki sifat-sifattertentulah yang bisa

menjadi seorang pemimpim. Teori ini menegaskan ide bahwabeberapa

individu dilahirkan memiliki sifat-sifat tertentu yang secara

alamiahmereka menjadi seorang pemimpin. (Yulk, 1988, dalam Muin,

2010)

1
Teori manusia terbaik dan teori sifat adalah dasar sebagian besar

penlitian kepemimpinan hingga pertengahan tahun 1940-an. Teori manusia

terbaik, dari filsuf Aristotle, menyatakan bahwa beberapa orang dilahirkan

untuk menjadi pemimpin, sedangkan orang lain dilahirkan untuk dipimpin.

Teori sifat menyatakan bahwa beberapa orang memiliki karakteristik atau

sifat individu tertentu yang membuat mereka memimpin lebih baik

daripada yang lainnya. Untuk menentukan sifat yang membedakan

pemimpin besar, peneliti mempelajari kehidupan seseorang yang menonjol

sepanjang sejarah. Efek bawahan dan dampak situasi tersebut diabaikan.

Teori Kontemporer yang menentang teori ini, seperti Senge (1990) dan

Gardner (1990), menyatakan bahwa keterampilan kepemimpinan dapat

dikembangkan, bukan hanya diturunkan dan komponen karakteristik

pemimpin terdriri dari inteligensi, kepribadian dan kepampuan

2.2.1 Inteligensi

1. Pengetahuan

2. Berkeyakinan

3. Pengambil Keputusan

4. Cakap dalam berbicara

2.2.2 Kepribadian

1. Mampu beradaptasi

2. Kreatif

3. Kooperatif

4. Cepat tanggap

1
5. Percaya diri

6. Memiliki integritas diri

7. Emosi seimbang dan terkontrol

8. Modern

9. Mandiri

2.2.3 Kemampuan

1. Mampu bekerja sama

2. Keterampilan Interpersonal

3. Bijaksana

4. Mampu berdiplomasi

5. Terhormat

6. Berpartisipasi seacar sosial

Meskipun teori sifat sebelumnya memiliki kekurangan

(yaitu mengabaikan dampak orang lain atau situasi pada peran

kepemimpinan), penelitian tersebut sangat berharga. Banyak

karakteristik teridentifikasi dalam teori sifat masih digunakan

untuk menjelaskan keberhasilan kepemimpinan saat ini.

2.3 Kinerja Perawat

2.3.1 Pengertian Kinerja

Kinerja adalah singkatan dari energi kerja, dalam bahasa

Inggris adalah performance. Pengertian kinerja merupakan hasil

atau keluaran yang dihasilkan oleh fungsi-fungsi atau indikator-

1
indikator suatu pekerjaan atau suatu profesi dalam kurun waktu

tertentu (Kurniadi A, 2013).

Menurut Illyas, 2001 (dalam Kurniadi A, 2013), kinerja

perawat sangat dipengaruhi oleh seberapa banyak mereka memberi

masukan pada institusi. Penampakan hasil kerja tidak terbatas pada

pekerja yang duduk dalam posisi fungsional ataupun struktural,

tetapi juga pada semua pekerja di dalam institusi tersebut.

Kinerja atau performance adalah sebagai hasil pekerjaan atau

prestasi kerja. Pada kenyataannya kinerja suatu pekerjaan, namun

juga didalamnya terdapat uraian dari pelaksanaan pekerjaan.

Kinerja adalah hasil karya yang berhubungan erat dengan tujuan

strategis organisasi, kepuasan konsumen, serta berpengaruh kepada

aspek keuangan. Kinerja tidak hanya menyangkut bagaimana cara

melakukan pekerjaan tetapi juga menyangkut apa yang

dikerjakannya (Nursalam, 2007).

Kinerja dapat juga berarti hasil suatu proses pelaksanaan

kerja yang telah direncanakan, menyangkut waktu, tempat,

pelaksana atau perawat dari suatu institusi (Mangkunegara, 2008).

Kinerja keperawatan adalah prestasi kerja yang ditunjukkan oleh

perawat dalam melaksanakan tugas-tugas asuhan keperawatan

sehingga menghasilkan output yang baik kepada customer

(organisasi, klien, perawat sendiri) dalam kurun waktu tertentu.

Tanda-tanda kinerja perawat yang baik adalah tingkat kepuasan

1
klien dan perawat tinggi, zero complain dari pelanggan (Kurniadi

A, 2013).

2.3.2 Faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja

Beberapa teori menerangkan tentang factor-faktor yang

mempengaruhi kinerja seseorang baik sebagai individu ataupun

sebagai manusia yang ada dan bekerja dalam suatu lingkungan.

Sebagai individu setiap orang mempunyai ciri dan karakteristik

yang bersifat fisik maupun non fisik.

Menurut James Gibson (1993) dalam buku perilaku, struktur

dan proses, bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku dan

kinerja adalah :

1. Faktor individu (internal) meliputi : kemampuan dan

keterampilan (mental dan fisik) , latar belakang (keluarga,

tingkat sosial dan pengalaman), demografi (umur, etnis dan

jenis kelamin). Variabel kemampuan dan keterampilan

merupakan faktor utama yang mempengaruhi perilaku kerja dan

kinerja individu. Sedangkan variabel demografi mempunyai

pengaruh yang tidak langsung.

2. Faktor organisasi (eksternal) meliputi : sumber daya manusia,

kepemimpinan (gaya kepemimpinan dan karakteristik

pemimpin), imbalan, struktur dan desain pekerjaan. Dalam

variabel ini variabel imbalan yang akan berpengaruh terhadap

variabel motivasi, yang pada akhirnya secara langsung

1
mempengaruhi kinerja individu. Mengingat sifatnya ini, untuk

peningkatan kinerja individu dalam organisasi, menuntut para

manajer untuk mengambil pendekatan tidak langsung,

menciptakan motivasi melalui suasana organisasi yang

mendorong para pegawai untuk lebih produktif. Suasana ini

tercipta melalui pengelolaan faktor-faktor organisasi dalam

bentuk pengaturan sistem imbalan, struktur, desain pekerjaan

serta pemeliharaan komunikasi melalui praktek kepemimpinan

yang mendorong rasa saling percaya.

3. Faktor psikologis meliputi : motivasi dari dalam diri individu

masing-masing. Dalam variabel ini banyak dipengaruhi oleh

keluarga, tingkat sosial, pengalaman kerja sebelumnya dan

variabel demografi

1
Diagram skematis teori perilaku dan kinerja digambarkan sebagai berikut:

Psikologis
Perilaku
Individu (apa
a. Persepsi
yang
dikerjakan) b. Sikap
c. Kepribadian
d. Belajar
e. Motivasi
Kinerja
(hasil

Variabel Organisasi:

a. Sumber daya
b. Kepemimpinan
c. Imbalan
d. Struktur
e. Desain pekerjaan

Gambar 2.1 Diagram skematis teori perilaku dan kinerja Gibson(1996)

Sedangkan menurut Notoatmodjo (2000), ada teori yang

mengemukakan tentang factor-faktor yang mempengaruhi kinerja yang

disingkat menjadi “ACHIEVEVE” yang artinya Ability (kemampuan

pembawaan), Capacity (kemampuan yang dapat dikembangkan), Help

(bantuan untuk terwujudnya kinerja), Incentive (insentif material maupun

nonmaterial), Environment (lingkungan tempat kerja karyawan), Validity

(pedoman/petunjuk dan uraian kerja) dan Evaluation (adanya umpan

balik hasil kerja).

1
2.3.3 Penilaian Kinerja Perawat

Penilaian kinerja merupakan kegiatan mengevaluasi hasil kerja

perawat dalam menyelesaikan tugas-tugasnya sesuai sasaran kerja dengan

menggunakan suatu alat atau pedoman penilaian. Pelayanan keperawatan

sangat ditentukan oleh kinerja para perawat itu sendiri. Oleh sebab itu,

evaluasi terhadap kinerja perawat perlu dan harus dilaksanakan melalui

suatu sistem yang terstandar sehingga hasil dari evaluasi dapat lebih

objektif (Wijaya G, 2012).

Penilaian kinerja adalah cara mengevaluasi kualitas dan kuantitas

pekerjaan perawat dibandingkan pedoman standar kerja (SAK/SOP) yang

ditetapkan dalam kurun waktu tertentu (Kurniadi A, 2013).

Standar penilaian kinerja yaitu standar minimal hasil kerja yang

harus dicapai oleh perawat, baik itu secara perseorangan maupun

kelompok yang disesuaikan dengan indikator sasaran kerjanya. Artinya

bila hasil kerja perawat di bawah standar hasil pekerjaan minimal, maka

hasil kinerjanya tidak baik, tidak dapat diterima, dan buruk.

Bila hasil kerja perawat ada pada ketentuan standar atau diatasnya,

maka dapat disimpulkan bahwa hasil kerjanya sedang, hasil baik atau hasil

kerja sangat baik. Standar kerja mencakup standar minimal untuk

pelaksanaan semua indikator kerja.

1
Dalam menilai kualitas pelayanan keperawatan kepada klien

digunakan standar praktik keperawatan yang merupakan pedoman bagi

perawat dalam melaksanakan asuhan keperawatan. Standar praktik

keperawatan telah dijabarkan oleh PPNI (2000) yang mengacu dalam

tahapan proses keperawatan, yang meliputi : (1) Pengkajian, (2)Diagnosa

keperawatan, (3) Perencanaan, (4) Implementasi, (5) Evaluasi.

1. Standar I: pengkajian keperawatan

Perawat mengumpulkan data tentang status kesehatan klien

secara sistematis, menyeluruh, akurat, singkat dan

berkesinambungan.

Kriteria pengkajian keperawatan:

a. Pengumpulan data dilakukan dengan cara anamnesa,

observasi, pemeriksaan fisik serta dari pemerikasaan

penunjang.

b. Sumber data adalah klien, keluarga, atau orang yang yang

terkait, tim kesehatan, rekam medis dan catatan lain.

c. Data yang dikumpulkan, difokuskan untuk

mengidentifikasi:

1) Status kesehatan klien masa lalu.

2) Status kesehatan klien saat ini.

3) Status biologis-psikologis-sosial-spiritual.

4) Respon terhadap terapi.

5) Harapan terahdap tingkat kesehatan yang optimal.

2
6) Resiko-resiko tinggi masalah.

2. Standar II: Diagnosa Keperawatan

Perawat menganalisa data pengkajian untuk merumuskan

diagnose keperawatan.

Adapun kriteria proses:

a. Proses diagnose terdiri dari analisis, interpretasi data,

identifikasi masalah klien dan perumusan diagnose

keperawatan.

b. Diagnosa keperawatan terdiri dari: masalah (P), penyebab (E)

dan tanda atau gejala (S), atau terdiri dari masalah dan

penyebab (PE).

c. Bekerja sama dengan klien dan petugas keseshatan lain untuk

memvalidasi diagnosa keperawatan.

d. Melakukan pengkajian ulang dan merevisi diagnosa

berdasarkan data terbaru.

3. Standar III: Perencanaan Keperawatan

Perawat membuat rencana tindakan keperawatan untuk

mengatasi masalah dan meningkatkan kesehatan klien.

Kriteria prosesnya meliputi:

a. Perencanaan terdiri dari penetapan prioritas masalah, tujuan

dan rencana tindakan keperawatan.

b. Bekerjasama dengan klien dalam menyusun rencana tindakan

keperawatan.

2
c. Perencanaan bersifat individual sesuai dengan kondisi atau

kebutuhan klien.

d. Mendokumentasi rencana keperawatan.

4. Standar IV: Implementasi

Perawat mengimplementasikan tindakan yang telah

diidentifikasi dalam rencana asuhan keperawatan.

Kriteria proses meliputi:

a. Bekerjasama dengan klien dalam pelaksanaan tindakan

keperawatan.

b. Kolaborasi dengan tim kesehatan lain.

c. Melakukan tindakan keperawatan untuk mengatasi kesehatan

klien.

d. Memberikan pendidikan pada klien dan keluarga mengenai

konsep, keterampilan asuhan diri serta membantu klien

memodifikasi lingkunngan yang digunakan.

e. Mengkaji ulang dan merevisi pelaksanaan tindakan

keperawatan berdasarkan respon klien.

5. Standar V: Evaluasi Keperawatan

Perawat mengevaluasi kemajuan klien terhadap tindakan

keperawatan dalam pencapaian tujuan dan merevisi data dasar

dan perencanaan.

2
Adapun kriteria prosesnya:

a. Menyusun perencanaan evaluasi hasil dari intervensi secara

komprehensif, tepat waktu dan terus menerus.

b. Menggunakan data dasar dan respon klien dalam mengukur

perkembangan kearah pencapaian tujuan.

c. Memvalidasi dan menganalisis data baru dengan teman

sejawat.

d. Bekerjasama dengan klien keluarga untuk memodifikasi

perencanaan.

Dengan standar asuhan keperawatan tersebut, maka pelayanan

keperawatan menjadi lebih terarah. Standar adalah pernyataan deskriptif

mengenai tingkat penampilan yang diinginkan dan kualitas struktur,

proses, atau hasil yang dapat dinilai. Standar pelayanan keperawatan

adalah pernyataan deskriptif mengenai kualitas pelayanan yang

diinginkan untuk mengevaluasi pelayanan keperawatan yang telah

diberikan pada pasien (Gillies, 1989).

Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No 1239/Men

Kes/SK/XI/2001 tentang Registrasi dan Praktik Perawat dikatakan bahwa

perawat dalam melaksanakan praktek keperawatan berwenang untuk:

a. Melaksanakan asuhan keperawatan yang meliputi pengkajian,

penetapan, diagnosa keperawatan, perencanaan, melaksankan

tindakan keperawatan dan evaluasi keperawatan.

2
b. Tindakan keperawatan sebagaimana dimaksud pada butir a

meliputi intervensi keperawatan, observasi keperawatan,

pendidikan dan konseling kesehatan.

c. Dalam melaksanakan asuhan keperawatan sebagaimana dimaksud

pada butir a dan b harus sesuai dengan standar asuhan keperawatan

yang ditetapkan oleh organisasi profesi.

d. Pelayanan tindakan medic hanya dapat dilakukan berdasarkan

permintaan tertulis dari dokter. Dalam melaksanakan kewenangan

sebagaimana dimaksud dalam pasal 16 yaitu:

1) Menghormati hak pasien

2) Merujuk kasus yang tidak dapat ditangani

3) Menyimpan rahasia sesuai dengan peraturan perundang-

undangan yang berlaku.

4) Memberikan informasi

5) Meminta persetujuan tindakan yang akan dilakukan

6) Melakukan catatan perawatan dengan baik.

2
BAB III

KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESA PENELITIAN

3.1 Kerangka Kosep

Kerangka konsep penelitian merupakan suatu uraian dan

visualisasi hubungan atau kaitan antar konsep satu terhadap konsep

yang lainnya, atau antara variabel satu dengan variabel yang lain dari

masalah yang ingin diteliti (Notoatmodjo, 2012).

Dalam penelitian ini, kerangka konsep digambarkan :

Faktor Individu:
Faktor Organisasi: 1. Kemampuan dan keterampilan
2. Latar Belakang
Gaya Kepemimpinan
3. Demografis
Karakterisktik Pemimpin
KINERJA PERAWAT
Sumber Daya
Imbalan
Struktur
Desain Pekerjaan Faktor Psikologis :
Persepsi
Sikap
Kepribadian
Belajar
Motivasi

Gambar 3.1 Kerangka Konseptual

Keterangan:

: Diukur

: Tidak diukur

: Garis yang menunjukkan faktor

2
Pada gambar 3.1 dapat dijelaskan bahwa ada beberapa faktor yang

dapat mempengaruhi kinerja perawat, yaitu faktor individu yang terdriri

dari: kemampuan dan keterampilan, latar belakang dan demografis, faktor

psikologis yang terdiri dari: persepsi, sikap, kepribadian, belajar dan

motivasi, faktor organisasi yang terdiri dari: kepemimpinan, sumber daya,

imbalan, struktur dan desain pekerjaan. Gaya kepemimpinan yang

diterapkan dalam suatu organisasi dapat membantu menciptakan

efektivitas kerja yang positif bagi anggota. Dengan adanya gaya

kepemimpinan dengan situasi dan kondisi suatu organisasi maka anggota

akan lebih bersemangat dalan menjalankan tugas dan kewajiban untuk

mencapai tujuan bersama. Selain itu, adapun dampak negatif dari gaya

kepemimpinan, salah satunya penurunan kinerja pada anggota organisasi.

Atas dasar tersebut maka peneliti ingin meneliti adakah pengaruh gaya

kepemimpinan dan karkteristik pemimpin terhadap kinerja perawat di

puskesmas Takeran Kecamatan Takeran.

3.2 Hipotesis penelitian

Hipotesis penelitian pada hakikatnya adalah suatu jawaban atas

pertanyaan penelitian yang telah dirumuskan dalam perencanaan

penelitian. Hpotesis merupakan jawaban sementara penelitian, patokan

dugaan, atau dalil sementara yang kebenarannya akan dibuktikan dalam

penelitian tersebut (Notoatmodjo, 2012). Hipotesis dari penelitian ini

adalah :

2
3.2.1 Hipotesis Kerja

a. Ada hubungan dari gaya kepemimpinan terhadap kinerja

perawat di puskesmas Takeran kecamatan Takeran.

b. Ada hubungan dari karakteristik pemimpin terhadap kinerja

perawat di puskesmas Takeran kecamatan Takeran.

c. Ada hubungan dari gaya kepemimpinan dan karakteristik

pemimpin dengan kinerja perawat di puskesmas Takeran

kecamatan Takeran

2
BAB IV

METODOLOGI PENELITIAN

4.1 Desain Penelitian

Desain penelitian ini termasuk dalam jenis penelitian

korelasional dengan metode pengumpulan data secara cross

sectional,). Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah

untuk mengetahui adakah hubungan dari gaya kepemimpinan dan

karakteristik pemimpin dengan kinerja kerja perawat di Puskesmas

Takeran Kecamatan Takeran.

4.2 Populasi dan Sampel

4.2.1 Populasi Penelitian

Populasi yang digunakan sebagai objek dalam penelitian

ini adalah seluruh perawat di Puskesmas Takeran Kecamatan

Takeran sejumlah 46 perawat.

4.2.2 Sampel Penelitian

Sampel dalam penelitian ini merupakan semua perawat yang

bekerja di Puskesmas Takeran Kecamatan Takeran yang berjumlah

46 perawat.

4.3 Teknik Pengambilan Sampel

Teknik yang digunakan untuk pengambilan sampel pada

penelitian ini adalah Total Sampling dimana semua anggota

populasi digunakan sebagai sampel.

2
4.4 Kerangka Kerja Penelitian

Kerangka kerja kegiatan penelitian yang akan dilakukan untuk

mengumpulkan data untuk mencapai tujuan penelitian ini adalah :

Populasi
Seluruh perawat di Puskesmas Takeran Kecamatan
Takeran berjumlah 46 perawat

Sampel
Seluruh perawat di Puskesmas Takeran Kecamatan Takeran yang berjumlah
46 perawat

Tehnik
Sampling
Total Sampling

Desain Penelitian
Variabel Bebas Variabel Terikat
Deskriptif analitik dengan tehnik cross-sectional study
Kinerja Perawat
Gaya kepemimpinan dan Karakteristik pemimpin
Pengumpulan Data
Instrumen Penelitian
Kuesioner

Pengolahan Data
Editing, Coding, Skoring, Data Entry, Tabulating

Gambar 4.1 Kerangka Kerja Penelitian


Analisis Data
Uji Korelasi Kendall’s tau-b dan Korelasi

Hasil dan Kesimpulan

2
4.5 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

4.5.1 Variabel Penelitian

Variabel digunakan sebagai ciri, sifat atau ukuran

yang dimiliki atau didapatkan oleh suatu penelitian tentang

suatu konsep pengertian yang mempunyai bermacam-

macam nilai. Penelitian ini mencakup tiga variabel yaitu :

1. Variabel Independen (bebas), yaitu variabel yang

mempengaruhi atau nilainya menentukan variabel lain.

Variabel independen dalam penelitian ini adalah gaya

kepemimpinan dan karakteristik pemimpin Puskesmas

Takeran Kecamatan Takeran.

2. Variabel Dependen (terikat), yaitu variabel yang

dipengaruhi atau nilainya ditentukan oleh variabel lain.

Variabel dependen dalam penelitian ini adalah kinerja

perawat Puskesmas Takeran Kecamatan Takeran.

4.5.2 Definisi Operasional

Definisi Operasional pada penelitian ini adalah sebagai berikut


:

3
Tabel 4.1 Definisi Operasional Hubungan Gaya Kepemimpinan dan Karakteristik Pemimpin terhadap Kinerja Perawat Puskesmas
Takeran di Kecamtan Takeran

Definisi
Variabel Parameter Alat Ukur Skala Skor Kategori
Operasional
Gaya Tingkah laku yang 1. Kemampuan untuk Kuisioner Ordinal 1. Otoriter (A) Nilai terbanyak
Kepemimpinan digunakan oleh memberitahu 2. Demokratis (B) menunjukkan gaya
pemimpin pada anggota apa yang 3. Laissez-faire(C) kepemimpinan
saat mencoba harus mereka yang diterapkan.
mempengaruhi kerjakan
perilaku perawat 2. Kemapuan
di Puskesmas menjual atau
Takeran memberikan ide
Kecamatan kepada anggota
Takeran 3. Kemampuan
berpartisipasi
dengan anggota
4. Kemampuan
mendelegasikan
kepada anggota
Karakteristik Karakter atau sifat- 1. Inteligensi Kuisioner Ordinal Menggunakan skala (Azwar 2011)
Pemimpin sifat tertentu dari 2. Kepribadian likert dengan
seorang pemimpin 3. Kemampuan pembagian : Baik: skor > 57
Puskesmas Cukup: skor 37-52
Takeran Tidak Setuju : 1 Kurang: skor < 37
Kecamatan Kurang Setuju : 2
Takeran yang Setuju : 3
membedakan Sangat Setuju : 4
3
pemimpin satu
dengan yang
lainnya.
Kinerja Hasil kerja 1. Pengkajian Kuisioner Ordinal Menggunakan skala (Azwar 2011)
Perawat perawat 2. Diagnosis likert dengan
Puskesmas Keperawatan pembagian : Baik: skor > 57
Takeran 3. Perencanaan Cukup: skor 37-52
Kecamatan takeran 4. Implementasi Selalu : 4 Kurang: skor < 37
berdasarkan 5. Evaluasi Sering: 3
standar baku yang Kadang-kadang: 2
diterapkan di Tidak Pernah : 1
puskesmas.
3
4.6 Instrumen Penelitian

Kuesioner Gaya Kepemimpinan diambil dari Trihastuti,(2016).

Kuesioner tersebut sudah dilakukan uji vaiitas dan uji reliabilitas.

Hasil uji validitas didapatkan nilai r hitung > r tabel (0,6319) yang

artinya semua item soal pertanyaan valid. Hasil uji reliabilitas nilai

cronbach’s α (0,9) ≥ 0,6 yang artinya kuesioner gaya kepemimpinan

reliabel. Jumlah pertanyaan yang digunakan adalah 12 item soal

dengan kriteria penilaian Otoriter = A, Demokratis = B, Laissez-faire

=C

Hasil uji kuesioner Karakteristik Pemimpinan didapatkan nilai

nilai r hitung > r table(0,6319) yang artinya semua item soal

pertanyaan valid. Hasil uji reliabilitas didaptkan nilai cronbach’s α

(0,97) ≥ 0,6 artinya kuesioner karakteristik pemimpin reliabel. Jumlah

yang digunakan adalah 19 item soal dengan kriteria penilaian skala

likert. Pertanyaan dengan jawaban Sangat setuju (4), Setuju (3),

Kurang Setuju (2), Tidak Setuju (1).

Kuesioner Kinerja Perawat diambil dari Nursalam (2016).

Jumlah yang digunakan adalah 19 item soal dengan kriteria penilaian

skala likert. Pertanyaan dengan jawaban Selalu (4), Sering (3),

Kadang-kadang (2), Tidak Pernah (1).

Peneliti telah melakukan uji validitas dan reliabilitas pada 10

perawat polindes di wilayah kerja puskesmas takeran kecamatan

takeran. Pertanyaan yang digunakan adalah angket tertutup atau

3
terstruktur dimana responden hanya tinggal menjawab atau memilih

kolom yang sudah disediakan (responden hanya memberikan tanda

(√)).

4.7 Waktu dan Tempat Penelitian

Waktu penelitian dimulai pada bulan Maret sampai dengan Mei

2019. Tempat penelitian dilaksanakan di Puskesmas Takeran

Kecamatan Takeran.

4.8 Prosedur Pengumpulan Data

Pengumpulan data adalah suatu proses pendekatan kepada

subjek dan proses pengumpulan karakteristik subjek yang diperlukan

dalam suatu penelitian (Nursalam, 2016). Berikut ini dalam

mengumpulkan data peneliti melakukan prosedur :

1. Mengurus ijin kepada ketua Stikes Bhakti Husada Mulia Madiun.

2. Mengurus ijin kepada kepala Badan Kesatuan Bangsa dan

Politik kota Magetan.

3. Mengurus ijin kepada kepala Dinas Kesehatan Kota Magetan

4. Mengurus ijin kepada Kepala Puskesmas Takeran Kecamatan

Takeran

5. Memberi penjelasan kepada pihak Puskesmas Takeran

Kecamatan Takeran tentang penelitian yang akan dilakukan.

6. Menggali informasi terkait jumlah perawat dan jadwal sift

kepada pihak Puskesmas Takeran Kecamatan Takeran.

3
7. Peneliti mengunjungi responden pada setiap jadwal sift.

8. Peneiti menjelaskan manfaat, tujuan dan prosedur penelitian

kepada responden.

9. Responden mengisi informed consent.

10. Peneliti membagikan kuesioner kepada responden.

11. Peneliti menjelaskan tata cara pengisian kuesioner kepada

responden.

12. Peneliti mendampingi responden saat pengisian.

13. Data yang telah diperoleh dikumpulkan dan diolah oleh

peneliti.

4.9 Pengolahan Data

4.9.1 Editing

Editing adalah kegiatan untuk pengecekan dan

perbaikan isian formulir atau kuesioner (Notoatmodjo, 2012).

Apakah semua jawaban kuesioner sudah terisi lengkap

a) Apakah jawaban atau tulisan dari masing-masing

pertanyaan cukup jelas dan terbaca

b) Apakah jawabannya relevan dengan pertanyaan

c) Apakah jawaban-jawaban dari pertanyaan konsisten

dengan jawaban pertanyaan yang lain.

4.9.2 Coding

Setelah semua kuisioner diedit atau disunting, selanjutnya

dilakukan pengkodean atau coding, yakni mengubah data

3
kalimat menjadi data angka atau bilangan. Coding atau

pemberian kode ini sangat berguna dalam memasukkan data

(data entry).

a. Data demografi :

1) Jenis kelamin

1 = Laki-laki

2 = Perempuan

2) Usia

1 = 17 - 25 tahun

2 = 26 - 35 tahun

3 = 36 - 45 tahun

4 = 46 - 55 tahun

3) Pendidikan terakhir

1 = D3 Keperawatan

2 = S1 Keperawatan

4) Lama Masa Kerja

1 = 1-3 tahun

2 = 4-6 tahun

3 = >6 tahun

b. Variabel gaya kepemimpinan :

1 = Demokratis

2 = Otoriter

3 = Laissez-faire

3
c. Variabel karakteristik pemimpin :

1 = Kurang

2 = Cukup

3 = Baik

d. Variabel kinerja perawat :

1 = Kurang

2 = Cukup

3 = Baik

4.9.3 Scoring

Scoring yaitu penilaian data dengan memberikan skor pada

pertanyaan yang berkaitan dengan tindakan responden. Hal ini

dimaksudkan untuk memberikan bobot pada masing-masing

jawaban, sehingga mempermudah perhitungan (Nazir, 2011).

Skor kuesioner karakteristik pemimpin :

1 = Tidak Setuju

2 = Setuju

3 = Kurang Setuju

4 = Tidak Setuju

Untuk menentukan kategori kecerdasan emosi menggunakan

rumus Azwar (2011) yaitu :

X max = 4

X min = 1

3
Mean =

L max = 19 x 4 = 76

L min = 19 x 1 = 19

Standart Deviasi =

Baik =

Cukup =

Kurang =

Jadi, kesimpulannya mengenai kategori kuesioner karakteristik

pemimpin adalah sebagai berikut :

3
Baik = x ≥ 58

Cukup = 37 ≤ x < 58

Kurang = x < 37

Skor kuesioner kinerja perawat :

1 = Tidak Pernah

2 = Kadang-kadang

3 = Sering

4 = Selalu

Untuk menentukan kategori kecerdasan emosi menggunakan

rumus Azwar (2011) yaitu :

X max = 4

X min = 1

Mean =

L max = 19 x 4 = 76

L min = 19 x 1 = 19

Standart Deviasi =

3
4
Baik =

Cukup =

Kurang =

Jadi, kesimpulannya mengenai kategori kuesioner kinerja

perawat adalah sebagai berikut :

Baik = x ≥ 58

Cukup = 37 ≤ x < 58

Kurang = x < 37

4.9.4 Entry Data

Entry data haruslah dengan teliti, sebab bila tidak dilakukan

dengan teliti akan terjadi bias pada hasil data. Data dalam

bentuk kode (angka atau huruf) dimasukkan kedalam program

atau software komputer. Program yang digunakan peneliti

dalam mengolah data pada penelitian ini adalah jenis SPSS

23.0

4
4.9.5 Tabulating

Tabulating adalah kegiatan memasukkan data ke

dalam tabel-tabel dan mengatur angka-angka, sehingga dapat

dihitung jumlah kasus dalam berbagai kategori (Nazir, 2011).

4.10 Analisis Data

4.10.1 Analisa Univariat

Analisa Univariat bertujuan untuk menjelaskan atau

mendeskripsikan karakteristik setiap variabel penelitian

(Notoatmojo, 2012). Pada penelitian ini analisa univariat

dilakukan dengan menggunakan tabel distribusi frekuensi

terhadap jenis kelamin, usia, status perkawinan, lama bekerja,

serta tingkat pendidikan perawat di Puskesmas Takeran

Kecamatan Takeran.

4.10.2 Analisis Bivariat

Analisa Bivariat yaitu analisa yang dilakukan untuk

mengetahui ada tidaknya hubungan antara variabel bebas dan

terikat dengan menggunakan uji statistik (Notoatmodjo,

2012). Dalam penelitian ini analisis bivariat dilakukan untuk

mengetahui hubungan antara gaya kepemimpinan dan

karkteristik pemimpin dengan kinerja perawat di puskesmas

4
takeran kecamatan takeran. Pengelolaan analisa data bivariat

ini dengan menggunakan software SPSS 23.0. Uji statistik

yang digunakan adalah uji Kendall-tau b dan Korelasi

Berganda.

Tabel 4.2 Pedoman Interval untuk Memberikan Interpretasi


Koefesien Korelasi
Interval Koefesien Korelasi Tingkat Hubungan

0,00 – 0,199 Sangat Rendah

0,20 – 0,399 Rendah

0,40 – 0,599 Sedang

0,60 – 0,799 Kuat

0,80 – 1,000 Sangat Kuat

Sumber: Interval Koefesien Korelasi (Sugiyono, 2012)

4.11 Etika Penelitian

4.11.1 Lembar Persetujuan

Responden membaca dan menyetujui maksud dan

tujuan dari penelitian yang dijelaskan oleh peneliti dan yang

sudah tertulis di dalam lembaran formulir. Kemudian mengisi

formulir dan memberikan tanda tangan sebagai persetujuan

untuk menjadi responden penelitian. Namun dalam penelitian

ini jika ada responden yang tidak bersedia memberikan tanda

tangan akan tetap bersedia menjadi responden, sehingga

peneliti menghormati penuh kemauan responden.

4
4.11.2 Tanpa Nama

Untuk menjaga kerahasiaan identitas subjek, peneliti

tidak mencantumkan nama lengkap subyek pada lembar

pengumpulan data. Peneliti memberikan informasi kepada

reponden untuk mencantumkan inisial nama saja. Namun jika

ada responden yang bersedia mencantumkan nama lengkap,

maka peneliti akan menjaga privasi dari responden.

4.11.3 Kerahasiaan

Segala informasi yang didapat oleh peneliti baik dari

responden langsung maupun dari hasil pengamatan dijamin

kerahasiaannya oleh penelitian

4
BAB V

HASIL DAN PEMBAHASAN

5.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian

Puskesmas Takeran berada di Jl. Srikandi No.01, Kecamatan Takeran,

Kabupaten Magetan. Puskesmas Takeran pada sebelah utara berbatasan

dengan Desa Kerik, pada sebelah timur berbatasan dengan Desa

Madigondo, pada sebelah selatan berbatasan dengan Desa Kiringan, pada

sebelah barat berbatasan dengan Desa Kuwonharjo. Terdapat 12 Desa

yang menajdi wilayah kerja Puskesmas Takeran, Terdapat 46 perawat di

Puskesmas Takeran. Puskesmas Takeran memiliki layanan akupuntur,

klinik KIA. klinik gizi, klinik sanitasi, klinik gigi dan mulut, dan layanan

rawat inap dengan jumlah tempat tidur 20. Puskesmas Takeran

mempunyai visi dan misi antara lain :

Visi :

”Terwujudnya Masyarakat Takeran Mandiri untuk Hidup Sehat”.

MISI :

a. Mendorong Masyarakat untuk hidup sehat secara mandiri

b. Mewujudkan pelayanan kesehatan yang profesional, bermutu dan

merata ke semua lapisan masyarakat

c. Meningkatkan dan Mendayagunakan Sumber Daya Kesehatan

4
5.2 Hasil Penelitian

5.2.1 Data Umum

Data umum yang diidentifikasikan dari responden meliputi: jenis

kelamin, usia, pendidikan terakhir, dan lama bekerja.

5.2.1.1 Karakteristik Responden

1. Jenis Kelamin

Tabel 5.1 Distribusi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Perawat


Puskesmas Takeran Kecamatan Takeran pada Bulan Mei
Tahun 2019
No Jenis Kelamin Frekuensi(f) Prosentase(%)
1 Laki-laki 10 21,7
2 Perempuan 36 78,3
Total 46 100
Sumber: Data Primer, Tahun 2019

Pada tabel 5.1 menunjukkan dari 46 responden, dapat diketahui

bahwa responden paling banyak adalah responden perempuan dengan

jumlah 36 responden (78,3%).

2. Usia

Tabel 5.2 Distribusi Responden Berdasarkan Usia Perawat


Puskesmas Takeran Kecamatan Takeran pada Bulan Mei
Tahun 2019
No Usia Frekuensi (f) Prosentase (%)
1 26-35 tahun 20 43,5
2 36-45 tahun 16 34,8
3 46-55 tahun 10 21,7
Total 46 100
Sumber: Data Primer, Tahun 2019

Pada tabel 5.2 menunjukkan bahwa usia responden paling banyak

berkisar pada usia 26-35 tahun, yaitu sebanyak 20 orang (43,5%)

responden dan paling sedikit berkisar pada usia 46-55 tahun yaitu

sebanyak 10 orang (21,7%)

4
3. Pendidikan Terakhir

Tabel 5.3 Distribusi Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir


Perawat Puskesmas Takeran Kecamatan Takeran pada
Bulan Mei Tahun 2019
No Pendidikan Terakhir Frekuensi(f) Prosentase (%)
1 D3 42 91,3
2 S1 4 8,7
Total 46 100
Sumber: Data Primer, Tahun 2019

Pada tabel 5.3 menunjukkan pendidikan terakhir yang dimiliki

responden di Puskesmas Takeran Kecamatan Takeran. Dari 46

responden, responden paling banyak dengan pendidikan terakhir D3

sejumlah 42 responden (91,3%).

4. Lama Bekerja

Tabel 5.4 Distribusi Responden Berdasarkan Lama Bekerja Perawat


Puskesmas Takeran Kecamatan Takeran pada Bulan Mei
Tahun 2019
No Lama Bekerja Frekuensi (f) Prosentase (%)
1 1-3 tahun 20 43,5
2 4-6 tahun 10 21,7
3 >6 tahun 16 34,8
Total 46 100
Sumber: Data Primer, Tahun 2019

Pada tabel 5.4 menunjukkan bahwa dari 46 responden, paling

banyak masa kerja 1-3 tahun sejumlah 20 responden (43,5%) dan

paling sedikit masa kerja 4-6 tahun sejumkah 10 responden (21,7%).

4
5.2.2 Data Khusus

5.2.2.1 Gaya Kepemimpinan di Puskesmas Takeran Kecamatan Takeran

Tabel 5.5 Gaya Kepemimpinan di Puskesmas Takeran Kecamatan


Takeran Pada Bulan Mei Tahun 2019
No Gaya Kepemimpinan Frekuensi (f) Prosentase (%)
1 Otoriter 13 28,2
2 Demokratis 21 45,7
3 Laissez-faire 12 26,1
Total 46 100
Sumber: Data Primer, Tahun 2019

Berdasarkan tabel 5.5 dapat diketahui bahwa gaya kepemimpinan di

Puskesmas Takeran Kecamatan Takeran dari 46 responden, sebanyak 21

responden 45,7% menunjukkan gaya kepemimpinan demokratis.

5.2.2.2 Karakteristik Pemimpin di Puskesmas Takeran Kecamatan Takeran

Tabel 5.6 Karakteristik Pemimpin di Puskesmas Takeran Kecamatan


Takeran Pada Bulan Mei Tahun 2019
No Karakteristik Pemimpin Frekuensi (f) Prosentase (%)
1 Baik 23 50
2 Cukup 13 28,3
3 Kurang 10 21,7
Total 46 100
Sumber: Data Primer, Tahun 2019

Berdasarkan table 5.6 dapat diketahui bahwa karakteristik pemimpin

di Puskesmas Takeran Kecamatan Takeran dari 46 responden, sebanyak

23 responden (50%) menunjukkan karakteristik pemimpin di Puskesmas

Takeran baik.

5.2.2.3 Kinerja Perawat di Puskesmas Takeran Kecamatan Takeran

Tabel 5.7 Kinerja Perawat di Puskesmas Takeran Kecamatan Takeran


Pada Bulan Mei Tahun 2019
No Kinerja Perawat Frekuensi (f) Prosentase (%)
1 Baik 26 56,5
2 Cukup 20 43,5
Total 47 100
Sumber: Data Primer, Tahun 2019

4
Berdasarkan table 5.7 dapat diketahui bahwa kinerja perawat di

puskesmas takeran dari 46 responden sebanyak 26 responden (56,5%)

memiliki kinerja yang baik.

5.2.2.4 Hubungan Gaya Kepemimpinan dengan Kinerja Perawat di


Puskesmas Takeran Kecamatan Takeran

Tabel 5.8 Hubungan Gaya Kepemimpinan dengan Kinerja Perawat di


Puskesmas Takeran Kecamatan Takeran Pada Bulan Mei
Tahun 2019
Gaya Kinerja Perawat
Total
Kepemim- Baik Cukup Sig Koef α
pinan N % N % N %
Otoriter 5 10,9 8 17,3 13 28,2
Demokratis 16 34,7 5 10,9 21 45,6
0,002 0,408 0,05
Laissez-faire 5 10,9 7 15,3 12 26,2
Total 26 56,5 20 43,5 46 100
Sumber: Data Primer, Tahun 2019

Berdasarkan tabel 5.8 diatas menunjukan bahwa gaya kepemimpinan

demokratis dengan kinerja perawat yang baik adalah 34,7% dan dengan

kinerja cukup adalah 10,9%. Gaya kepemimpinan otoriter dengan kinerja

perawat baik adalah 10,9% dan dengan kinerja cukup adalah 17,3%. Gaya

kepemimpinan laissez-faire dengan kinerja baik adalah 10,9% dan dengan

kinerja cukup adalah 15,3%.

Berdasarkan hasil analisa dengan menggunakan uji statistik Kendall

Tau-b dengan program SPSS versi 23.0 didapatkan, pada kolom Asymp-

sig adalah 0,002 jika nilai sig < 0,05 (0,002 < 0,05) artinya Ha diterima

berarti ada hubungan gaya kepemimpinan dengan kinerja perawat di

Puskesmas Takeran Kecamatan Takeran. Hasil uji statistik Kendall Tau-b

keeratan hubungan dapat dilihat dari koefisien kontingensi = 0,408 yang

dikategorikan sedang (0,40 – 0,599) yang artinya keeratan hubungan gaya

4
kepemimpinan dengan kinerja perawat di Puskesmas Takeran Kecamatan

Takeran Kabupaten Magetan adalah sedang.

5.2.2.5 Hubungan Karakteristik Pemimpin dengan Kinerja Perawat di


Puskesmas Takeran Kecamatan Takeran

Tabel 5.9 Hubungan Karakteristik Pemimpin dengan Kinerja Perawat di


Puskesmas Takeran Kecamatan Takeran Pada Bulan Mei
Tahun 2019
Kinerja Perawat
Karakteristik Total
Baik Cukup Sig Koef Α
Pemimpin
N % N % N %
Baik 17 36,9 6 13,1 23 50
Cukup 6 13,1 7 15,2 13 28,3
0,013 0,352 0,05
Kurang 3 6,5 7 15,2 10 21,7
Total 26 56,5 20 43,5 46 100
Sumber: Data Primer, Tahun 2019

Berdasarkan tabel 5.9 diatas menunjukan karakteristik pemimpin yang

baik dengan kinerja perawat dalam kategori baik adalah 36,9% dan dengan

kinerja perawat dalam kategori cukup adalah 13,1%. Karakteristik

pemimpin cukup dengan kinerja perawat baik adalah 13,1% dan dengan

kinerja perawat cukup adalah 15,2%. Karakteristik pemimpin kurang

dengan kinerja perawat baik adalah 6,5% dan dengan kinerja perawat

cukup adalah 15,2%.

Berdasarkan hasil analisa dengan menggunakan uji statistik Kendall

Tau-b dengan program SPSS versi 23.0 didapatkan. Pada kolom Asymp-

sig adalah 0,013 jika nilai sig < 0,05 (0,013 < 0,05) artinya Ha diterima

berarti ada hubungan karakteristik pemimpin dengan kinerja perawat di

Puskesmas Takeran Kecamatan Takeran. Hasil uji statistik Kendall Tau-b

keeratan hubungan dapat dilihat dari koefisien kontingensi = 0,352 yang

dikategorikan rendah (0,20 – 0,399) yang artinya keeratan hubungan

4
karakteristik pemimpin dengan kinerja perawat di Puskesmas Takeran

Kecamatan Takeran Kabupaten Magetan adalah rendah.

5.2.2.6 Hubungan Gaya Kepemimpinan dan Karakteristik Pemimpin dengan


Kinerja Perawat di Puskesmas Takeran Kecamatan Takeran

Tabel 5.10 Hubungan Gaya Kepemimpinan dan Karakteristik Pemimpin


dengan Kinerja Perawat di Puskesmas Takeran Kecamatan
Takeran Pada Bulan Mei Tahun 2019
Uji Korelasi Berganda Kinerja Perawat
Sig R
Gaya kepemimpinan
0,024 0,308
Karakteristik Pemimpin
Sumber: Data Primer, Tahun 2019

Berdasarkan tabel 5.10 diatas menunjukkan adanya hubungan yang

simultas antara gaya kepemimpinan dan karakteristik pemimpin dengan

kinerja perawat di Puskesmas Takeran Kecamatan Takeran.

Berdasarkan hasil analisa dengan menggunakan uji statistik Korelasi

Berganda dengan program SPSS versi 23.0 didapatkan. Pada kolom sig-

Fchange adalah 0,024 jika nilai sig < 0,05 (0,024 < 0,05) artinya Ha

diterima berarti ada hubungan gaya kepemimpinan dan karakteristik

pemimpin dengan kinerja perawat di Puskesmas Takeran Kecamatan

Takeran. Hasil uji statistik Korelasi Berganda keeratan hubungan dapat

dilihat dari kolom R = 0,308 yang dikategorikan rendah (0,20 – 0,399)

yang artinya keeratan hubungan gaya kepemimpinan dan karakteristik

pemimpin dengan kinerja perawat di Puskesmas Takeran Kecamatan

Takeran Kabupaten Magetan adalah rendah.

5
5.3 Pembahasan

5.3.1 Gaya Kepemimpinan di Puskesmas Takeran Kecamatan Takeran

Berdasarkan analisis univariat dari data primer yang telah diambil

oleh peneliti, dapat diketahui bahwa dari 46 perawat sebagai responden,

mayoritas responden (45,7%) atau sejumlah 21 orang memilih gaya

kepemimpinan demokratis. Dari instrument yang dibagikan oleh peneliti

didapatkan bahwa gambaran gaya kepemimpinan yang diterapkan di

Puskesmas Takeran, pemimpin puskesmas melibatkan diri dalam interaksi

bersahabat, tetapi terus berusaha memastikan bahwa semua anggota tim

perawat menyadari tanggung jawabnya, bekerja dengan tim perawat dan

bersama-sama terlibat dalam pemecahan masalah, membangun hubungan

interpersonal yang baik dengan membuat para perawat merasa penting dan

dilibatkan dalam setiap pengambilan keputusan.

Hasil penelitian gaya kepemimpinan di Puskesmas Takeran ditunjang

oleh teori G.R. Terry (2010), bahwa Pemimpin yang demokratis

menganggap dirinya sebagai bagian dari kelompoknya dan bersama-sama

dengan kelompoknya berusaha bertanggung jawab tentang terlaksananya

tujuan bersama. Agar setiap anggota turut bertanggung jawab, seluruh

anggota ikut serta dalam segala kegiatan, perencanaan, penyelenggaraan,

pengawasan dan penilaian. Setiap anggota dianggap sebagai potensi yang

berharga dalam usaha pencapaian tujuan. Kepemimpinan demokratis

adalah kepemimpinan yang aktif, dinamis, dan terarah. Kegiatan-kegiatan

pengendalian dilaksanakan secara tertib dan bertanggung jawab.

5
Pembagian tugas disertai pelimpahan wewenang dan tanggung jawab yang

jelas, memungkinkan setiap anggota berpartisipasi secara aktif.

Pada kuesioner gaya kepemimpinan sebanyak 12 responden atau

sebesar 21,7% memilih gaya kepemimpinan laissez-faire. Hasil penelitian

gaya kepemimpinan laissez-faire ditunjang oleh teori Lewin (1951) dan

White & Lippit (1960) kepemimpinan laissez-faire merupakan gaya

kepemimpinan yang permisif, memotivasi anggotanya hanya jika diminta

oleh kelompok/individu, dan menyerahkan pengambilan keputusan

seluruhnya pada kelompok. Gaya kepemimpinan laissez-faire

mendeskripsikan pemimpin yang secara keseluruhan memberikan

karyawannya atau kelompok kebebasan dalam pembuatan keputusan dan

menyelesaikan pekerjaan dengan cara yang menurut karyawannya paling

sesuai.

Menurut peneliti gaya kepemimpinan demokratis merupakan gaya

kepemimpinan yang menempatkan manusia sebagai faktor utama dan

terpenting dalam setiap kelompok, diwujudkan dengan cara memberi

kesempatan yang luas bagi anggota kelompok untuk berpartisipasi dalam

setiap kegiatan. Setiap anggota kelompok tidak saja diberikan kesempatan

aktif, tetapi juga dibantu dalam mengembangkan sikap dan

kemampuannya memimpin, sehingga setiap orang siap dalam

pengembangan karir untuk dipromosikan menduduki jabatan pemimpin

secara berjenjang, hal ini berpengaruh juga pada kesejahteraan anggota.

Semua pekerjaan dilaksanakan sesuai dengan rencana yang telah

5
disepakati dan ditetapkan bersama. akhirnya terciptalah suasana disiplin,

kekeluargaan yang sehat, menyenangkan dan melaksanakan tugas dengan

penuh rasa tanggung jawab. Sedangkan kepemimpinan laissez-faire

merupakan gaya kepemimpinan yang membebaskan para anggotanya

dalam pengambilan keputusan karena pemimpin tidak memberikan

instruksi dan perintah, pemimpin membiarkan bawahannya untuk berbuat

sekehendaknya, tidak ada kontrol dan koreksi sehingga dalam

kepemimpinan ini sangatlah mudah terjadi kekacauan dan bentrokan.

5.3.2 Karakteristik Pemimpin di Puskesmas Takeran Kecamatan Takeran

Berdasarkan analisis univariat dari data primer yang telah diambil

oleh peneliti, dapat diketahui bahwa dari 46 perawat sebagai responden,

mayoritas responden (50%) atau sejumlah 23 orang menunjukkan

karakteristik pemimpin di Puskesmas Takeran Kecamatan Takeran baik.

Sesuai dengan instrument penelitian yang dilakukan oleh peneliti

didapatkan jawaban tertinggi dari 3 indikator kuesioner karakteristik

pemimpin adalah kepribadian pemimpin yang mayoritas responden

menunjukkan bahwa pemimpin mampu beradaptasi dengan lingkungan,

mempunyai ide-ide baru untuk meningkatkan pelayanan, mampu bekerja

sama dengan bawahannya, cepat tanggap jika terjadi masalah, percaya diri

dengan pengetahuan yang dimilikinya, teguh mempertahankan prinsip

demi meningkatkan pelayanan, dapat menguasai emosinya, mengikuti

perkembangan jaman dan mampu menyelesaikan tugasnya sendiri tanpa

bergantung pada bawahan.

5
Hasil penelitian karakteristik pemimpin ditunjang oleh teori Kreitner

(2007) mempercayai bahwa orang yang dilahirkan atau dilatih dengan

kepribadian tertentu akan menjadikan mereka unggul dalam peran

kepemimpinan. Artinya, kualitas kepribadian tertentu seperti keberanian,

kecerdasan, pengetahuan, kecakapan, daya tanggap, imajinasi, fisik,

kreativitas, rasa tanggung jawab, disiplin dan nila-nilainya lainnya dapat

membuat seseorang menjadi pemimpin yang baik. Menurut Senge dan

Gardner (1990) karakteristik pemimpin terdiri dari inteligensi

(Pengetahuan, Berkeyakinan, Pengambil Keputusan dan Cakap dalam

berbicara), kepribadian (Mampu beradaptasi, Kreatif, Kooperatif, Cepat

tanggap, Percaya diri, Memiliki integritas diri, Emosi seimbang dan

terkontrol, Modern, Mandiri), dan kemampuan (Mampu bekerja sama,

Keterampilan Interpersonal, Bijaksana, Mampu berdiplomasi, Terhormat,

Berpartisipasi secara sosial) yang dimiliki oleh seorang pemimpin.

Menurut teori sifat yang dikemukakan oleh Senge dan Gardner semakin

banyak kerakteristik diatas dimiliki oleh pemimpin makan semakin tinggi

keberhasilan kepemimpinannnya. Pemimpin yang baik akan membuahkan

hasil yang baik dengan berdasarkan tugas dan fungsi seorang pemimpin

dalam suatu organisasi, sebaliknya apabila pemimpin organisasi dinilai

kurang baik maka akan memberikan dampak yang kurang baik terhadap

bawahan dan organisasi.

Sesuai dengan instrument penelitian yang dilakukan oleh peneliti

didapatkan jawaban terendah dari 3 indikator kuesioner karakteristik

5
pemimpin adalah inteligensi pemimpin yang mayoritas responden

menunjukkan bahwa pemimpin kurang berkeyakinan tinggi dalam

mengambil keputusan dan kurang cakap dalam berbicara saat memimpin

rapat. Hasil penelitian karakteristik pemimpin ditunjang oleh teori

Soemanto (1990) yang mengemukakan bahwa inteligensi menyangkut

kemampuan untuk belajar dan menggunakan apa yang telah dipelajari

dalam usaha penyesuaian terhadap situasi-situasi yang kurang dikenal atau

dalam pemecahan masalah-masalah. Individu yang belajar sering

menghadapi situasi-situasi baru serta permasalahan. Hal itu memerlukan

kemampuan individu yang belajar untuk menyesuaikan diri serta

memecahkan setiap masalah yang dihadapinya. Inteligensi menurut Sabri

(1996) merupakan kata benda yang menerangkan kata kerja atau

keterangan, seseorang menunjukkan inteligensinya ketika ia bertindak atau

berbuat dalam suatu situasi, inteligensi seseorang dapat dilihat dalam

caranya orang tersebut berbuat atau bertindak.

Menurut peneliti karakteristik-karakteristik yang dimiliki oleh

pemimpin puskesmas seperti mampu beradaptasi dengan lingkungan,

mempunyai ide-ide baru untuk meningkatkan pelayanan, mampu bekerja

sama dengan bawahannya, cepat tanggap jika terjadi masalah, percaya diri

dengan pengetahuan yang dimilikinya, teguh mempertahankan prinsip

demi meningkatkan pelayanan, dapat menguasai emosinya, mengikuti

perkembangan jaman ,mampu menyelesaikan tugasnya sendiri tanpa

bergantung pada bawahan dan cakap dalam berbicara saat memimpin

5
musyawarah bersama dapat memudahkan pemimpin dan bawahannya

dalam mencapai tujuan kelompok serta memajukan semua anggota yang

dipimpinnya. Mayoritas responden menyatakan bahwa pemimpin di

Puskesmas Takeran Kecamatan Takeran terkadang kurang cakap dalam

berbicara saat memimpin rapat dan kurang berkeyakinan tinggi dalam

mengambil keputusan sehingga pemimpin puskesmas kurang dalam

karakteristik inteligensi.

5.3.3 Kinerja Perawat di Puskesmas Takeran Kecamatan Takeran

Berdasarkan analisis univariat data primer yang telah diambil oleh

peneliti, dapat diketahui bahwa dari 46 perawat sebagai responden 26

diantaranya (56,5%) memiliki kinerja yang baik. Sesuai dengan instrument

penelitian yang dilakukan oleh peneliti didapatkan jawaban tertinggi dari 4

indikator kuesioner kinerja perawat yakni pengkajian dari mayoritas

responden menunjukkan bahwa sebagian besar melakukan pengkajian

awal pada pasien. Pengkajian awal adalah perawat mengumpulkan data

tentang status kesehatan klien secara sistematis, menyeluruh, akurat,

singkat dan berkesinambungan.

Hasil penelitian kinerja perawat ditunjang oleh teori Mangkunegara

(2008) bahwa kinerja dapat juga berarti hasil dari suatu proses pelaksanaan

kerja yang telah direncanakan, menyangkut waktu, tempat, pelaksana atau

perawat dari suatu institusi. Kinerja keperawatan adalah prestasi kerja

yang ditunjukkan oleh perawat dalam melaksanakan tugas-tugas asuhan

keperawatan sehingga menghasilkan output yang baik kepada customer

5
(organisasi, klien, perawat sendiri) dalam kurun waktu tertentu. Sedangkan

tanda-tanda kinerja perawat yang baik adalah tingkat kepuasan klien dan

perawat tinggi, zero complain dari pelanggan (Kurniadi A, 2013). Menurut

James Gibson (1993), bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku

dan kinerja adalah faktor individu, faktor psikologis dan faktor organisasi.

Sesuai dengan instrument penelitian yang dilakukan oleh peneliti

didapatkan jawaban terendah dari 4 indikator kuesioner kinerja perawat

yakni perencanaan, dari mayoritas responden menunjukkan kurang

melakukan perencanaan keperawatan. Menurut PPNI (2000) perencanaan

keperawatan adalah saat perawat membuat rencana tindakan keperawatan

untuk mengatasi masalah dan meningkatkan kesehatan klien yang

meliputi: penetapan prioritas masalah, tujuan dan rencana tindakan

keperawatan, bekerjasama dengan klien dalam menyusun rencana

tindakan keperawatan dan mendokumentasikan rencana keperawatan.

Peneliti berpendapat bahwa mayoritas kinerja responden di

Puskesmas Takeran Kecamatan Takeran dalam kategori baik meskipun

belum mencapai standar kinerja baik, sebagian besar responden telah

melakukan tahapan proses keperawatan, yang meliputi : pengkajian,

diagnosa keperawatan, perencanaan, implementasi, evaluasi. Namun,

sebagian responden kurang melakukan perencanaan keperawatan dalam

bekerjasama dengan klien untuk menyusun tindakan keperawatan karena

sebagian responden lebih sering menyusun tindakan dengan teman

sejawat.

5
5.3.4 Hubungan Gaya Kepemimpinan dengan Kinerja Perawat di
Puskesmas Takeran Kecamatan Takeran

Berdasarkan hasil uji Kendall Tau-b didapatkan nilai signifikansi <

0,05 (0,002 < 0,05) artinya Ha diterima berarti terdapat hubungan antara

gaya kepemimpinan dengan kinerja perawat di Puskesmas Takeran,

Kecamatan Takeran. Keeratan hubungan dan arah hubungan dapat dilihat

dari nilai koefisien kontingensi sebesar 0,408 yang dikategorikan sedang.

Artinya keeratan hubungan gaya kepemimpinan dengan kinerja perawat di

Puskesmas Takeran Kecamatan Takeran Kabupaten Magetan tergolong

sedang. Namun, nilai koefisien kontingensi positif. Dimana gaya

kepemimpinan demokratis memberikan peningkatan kinerja pada perawat

Puskesmas Takeran Kecamatan Takeran.

Gaya kepimimpinan demokratis merupakan gaya kepemimpinan yang

bersifat ramah tamah dalam komunikasi, selalu bersedia menolong atau

melayani bawahannya dengan memberi nasehat, memberi petunjuk jika

dibutuhkan, menempatkan manusia sebagai faktor utama dan terpenting

dalam setiap kelompok/ organisasi dengan cara memberi kesempatan yang

luas bagi anggota kelompok/ organisasi untuk berpartisipasi dalam setiap

kegiatan. Selain itu, setiap anggota dibantu dalam mengembangkan sikap

dan kemampuan memimpin. Sehingga dalam perkembangan karirnya,

setiap anggota berkesempatan menduduki jabatan sebagai pemimpin.

Pimpinan puskemas menginginkan para perawat berkeinginan

meningkatkan kualitas pekerjaannya, pandai bergaul dimasyarakat, maju,

5
mencapai kesuksesan dalam usaha masing-masing, dan semua pekerjaan

dilaksanakan sesuai dengan rencana yang telah disepakati dan ditetapkan

bersama sehingga tercipta suasana disiplin, kekeluargaan yang sehat dan

menyenangkan dan melaksanakan tugas dengan penuh rasa tanggung

jawab. Berdasarkan peneilitian, dapat disimpulkan bahwa gaya

kepemimpinan demokratis dapat meningkatkan kinerja para perawat. Hal

ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Yosua Ferdian (2018)

yang menerangkan bahwa gaya kepemimpinan demokratis berpengaruh

signifikan dan positif terhadap kinerja karyawan.

Hasil penelitian hubungan gaya kepemimpinan dengan kinerja

perawat ditunjang oleh teori Gibson (1996) yang menerangkan bahwa ada

3 variabel yang berpengaruh terhadap kinerja: (1) faktor individu:

kemampuan, keterampilan, latar belakang, dan demografi seseorang; (2)

faktor psikologis: persepsi, sikap, kepribadian, belajar, dan motivasi

variabel ini menurut Gibson banyak dipengaruhi oleh keluarga, tingkat

sosial, pengalaman kerja sebelumnya, dan variabel demografi; (3) faktor

organisasi: sumber daya, gaya kepemimpinan, karakteristik pemimpin,

imbalan, struktur, dan desain pekerjaan. Hubungan keeratan antara gaya

kepemimpinan dan kinerja perawat rendah karena di dalam faktor

organisasi terdapat aspek-aspek lain seperti: sumber daya, imbalan,

struktur dan desain pekerjaan yang dapat mempengaruhi kinerja. Hal ini

didukung oleh penelitian Sri Setiarini (2014) bahwa struktur dan imbalan

memiliki hubungan yang signifikan dengan kinerja perawat dan keeratan

5
hubungan yang kuat. Hasil penelitian sri Renggo Geni (2014) menyatakan

bahwa kepemimpinan, iklim kerja dan motivasi berpangaruh positif

terhadap kinerja perawat.

Peneliti berpendapat bahwa gaya kepemimpinan yang diterapkan atau

dipakai oleh pemimpin puskesmas sudah mengarah pada pembinaan

dengan melalui supervisi dan umpan balik yang diharapkan para perawat

sebagai bawahan seperti pujian atau dalam bentuk reward lainnya sudah

diberikan sebagai upaya meningkatkan kinerja perawat di puskesmas

Takeran. Pemimpin puskesmas menganggap dirinya sebagai bagian dari

kelompok dan bertanggung jawab tentang terlaksananya tujuan, pemimpin

puskesmas mampu menciptakan suasana kerja yang nyaman dengan saling

mengisi dan menunjang, pemimpin puskesmas juga selalu melibatkan para

perawat dalam pengambilan keputusan dan memantau secara langsung

perkembangan serta pelaksanaan pelayanan kesehatan di Puskesmas

Takeran.

5.3.5 Hubungan Karakteristik Pemimpin dengan Kinerja Perawat di


Puskesmas Takeran Kecamatan Takeran

Dari hasil analisa, didapatkan data karakteristik pemimpin dengan

kinerja perawat baik sebanyak 36,9% dan karakteristik pemimpin baik

dengan kinerja perawat cukup adalah 13,1%. Sementara karakteristik

pemimpin cukup dengan kinerja perawat baik adalah 13,1% serta

karakteristik pemimpin cukup dengan kinerja perawat cukup mencapai

15,2%. Sementara karakteristik pemimpin kurang dengan kinerja perawat

baik adalah 6,5% dan karakteristik pemimpin kurang dengan kinerja

6
perawat cukup adalah 15,2%. Hasil uji Kendall Tau-b menunjukkan bahwa

signifikansi < 0,05 (0,013<0,05) yang berarti memiliki hubungan

karakteristik pemimpin dengan kinerja perawat di Puskesmas Takeran

Kecamatan Takeran. Keeratan hubungan dan arah hubungan dapat dilihat

dari nilai koefisien kontingensi sebesar 0,352 yang dikategorikan rendah

artinya keeratan hubungan karakteristik pemimpin dengan kinerja perawat

di Puskesmas Takeran, Kecamatan Takeran adalah rendah. Sedangkan

nilai koefisien kontingensi menunjukkan positif. Artinya semakin baik

karakteristik pemimpin maka semakin baik pula kinerja perawat di

Puskesmas Takeran, Kecamatan Takeran.

Karakteristik pemimpin yang baik memiliki inteligensi yang terdiri

dari: pengetahuan, berkeyakinan, pengambil keputusan, cakap dalam

berbicara, dan memiliki pengetahuan yang terdiri dari; mampu beradaptasi,

kreatif, kooperatif, cepat tanggap, percaya diri, memiliki integritas diri,

emosi seimbang dan terkontrol, modern, mandiri, serta memiliki

kemampuan yang terdiri dari; mampu bekerja sama, kemampuan

interpersonal, bijaksana, mampu berdiplomasi, terhormat, dan

berpartisipasi secara sosial. Hasil penelitian hubungan karakteristik

pemimpin dengan kinerja perawat ditunjang oleh teori sifat Senge dan

Gardner (1990) semakin banyak kerakteristik diatas dimiliki oleh

pemimpin maka semakin tinggi keberhasilan kepemimpinannnya. Hal ini

sejalan dengan hasil penelitian Sri Renggo Geni (2014) yang menyatakan

bahwa karakteristik pemimpin memiliki pengaruh yang signifikan dan

6
positif terhadap kinerja perawat. Sehingga dapat disimpulkan bahwa

karakteristik pemimpin berhubungan signifikan dengan kinerja perawat di

Puskesmas Takeran Kecamatan Takeran.

Keeratan hubungan antara karakteristik pemimpin dan kinerja perawat

rendah karena terdapat faktor-faktor lain yang dapat mempengaruhi kinerja

seseorang. Menurut Gibson, terdapat 3 faktor yang mempengaruhi kinerja

perawat. Meliputi faktor individu, faktor psikologis dan faktor organisasi.

Faktor individu terdiri dari kemampuan, ketrampilan, latar belakang dan

demografi seseorang. Dari data demografi yang peneliti dapatkan

berdasarkan jenis kelamin, dari 36 responden wanita, 26 diantaranya

berkinerja baik (72,2%) dan 10 responden laki-laki, 4 responden berkinerja

baik (40%). Hasil uji statistik menunjukkan bahwa adanya hubungan yang

signifikan antara jenis kelamin dengan kinerja perawat di Puskesmas

Takeran. Hal ini diperoleh dari keeratan hubungan sedang, artinya

responden perempuan di Puskesmas Takeran memiliki kinerja yang lebih

baik dari pada responden laki-laki.

Berdasarkan lama bekerja, dari 10 responden dengan masa kerja >6

tahun 11 responden berkinerja baik (68,75%) dan dari 20 responden

dengan masa kerja 1-3 tahun, 9 responden berkinerja baik (45%). Hasil uji

statistik menunjukkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara lama

bekerja dengan kinerja perawat di Puskesmas Takeran dengan keeratan

hubungan sedang. Artinya, semakin lama masa bekerja seseorang maka

semakin baik knerjanya. Hal ini sejalan dengan penelitian Debby Yulianti

6
(2015) yang menyatakan bahwa karakteristik individu dan psikologis

berpengaruh signifikan dan positif terhadap kinerja perawat. Dalam hal ini,

peneliti menemukan perbedaan hasil penelitian karena banyak faktor yang

mempengaruhi kinerja seseorang.

Peneliti berpendapat bahwa karakteristik pemimpin di Puskesmas

Takeran Kecamatan Takeran dapat meningkatkan kinerja perawat karena

pemimpin di puskesmas memiliki beberapa karakteristik pemimpin seperti

mampu beradaptasi dengan lingkungan, mempunyai ide-ide baru untuk

meningkatkan pelayanan, mampu bekerja sama dengan bawahannya, cepat

tanggap jika terjadi masalah, percaya diri dengan pengetahuan yang

dimilikinya, teguh mempertahankan prinsip demi meningkatkan

pelayanan, dapat menguasai emosinya, mengikuti perkembangan jaman

dan mampu menyelesaikan tugasnya sendiri tanpa bergantung pada

bawahan.

5.3.6 Hubungan Gaya Kepemimpinan dan Karakteristik Pemimpin dengan


Kinerja Perawat di Puskesmas Takeran Kecamatan Takeran

Dari hasil uji statistik Korelasi Berganda didapatkan nilai signifikansi

<0,05 (0,024<0,05) yang artinya gaya kepemimpinan dan karakteristik

pemimpin memiliki hubungan secara simultan dengan kinerja perawat.

Keeratan hubungan dengan hasil 0,308 yang artinnya gaya kepemimpinan

dan karakteristik pemimpin dengan kinerja perawat memiliki keeratan

hubungan sedang.

Baik buruknya kinerja seseorang dipengaruhi oleh banyak faktor.

Salah satunya faktor organisasi (gaya kepemimpinan dan karakteristik

6
pemimpin). Kinerja perawat adalah aktivitas perawat dalam

mengimplementasikan sebaik-baiknya suatu wewenang, tugas dan

tanggung jawabnya dalam rangka pencapaian tujuan tugas pokok profesi,

terwujudnya tujuan dan sasaran unit organisasi. Dalam penelitian ini, gaya

kepemimpinan memiliki hubungan secara parsial yang signifikan dengan

kinerja perawat, begitu juga karakteristik pemimpin memiliki hubungan

secara parsial yang signifikan dengan kinerja perawat.

Hasil penelitian hubungan gaya kepemimpinan dan karakteristik

pemimpin dengan kinerja perawat ditunjang oleh teori Richard (2013)

gaya kepemimpinan merupakan norma perilaku yang dipergunakan oleh

seseorang pada saat orang tersebut mencoba mempengaruhi perilaku orang

lain untuk mencapai tujuan organisasi. Kondisi di lapangan dalam

penelitian ini menjelaskan bahwa dengan adanya gaya kepemimpinan

yang demokratis yaitu keterbukaan terhadap saran, kritik dan pendapat dari

bawahan sehingga pimpinan mampu menghasilkan keputusan yang dapat

meningkatkan kualitas kerja karyawan tersebut. Salah satu keputusan yang

diambil oleh pimpinan yaitu memberikan kebebasan dalam bekerja bagi

bawahannya. Dimana kebebasan dalam bekerja ini mampu mendorong

bawahannya untuk meningkatkan kuantitas jasa yang dihasilkan

berdampak terhadap kepuasan masyarakat. Berdasarkan penelitian Dewi

Sandy Trang (2013), gaya kepemimpinan berpengaruh positif dan

signifikan terhadap kinerja. Sedangkan menurut hasil penelitian Purnamati

(2011) menyatakan terdapat hubungan yang signifkian antara gaya

6
kepemimpinan dan kinerja perawat. Sementara itu, teori sifat yang

dikemukakan oleh Senge dan Gardner (1990) menyatakan semakin banyak

kerakteristik diatas dimiliki oleh pemimpin maka semakin tinggi

keberhasilan kepemimpinannnya. Ini berarti gaya kepemimpinan

demokratis dan karakteristik pemimpin yang baik akan membuat kinerja

perawat di Puskesmas Takeran, Kecamatan Takeran semakin baik.

Menurut peneliti dengan gaya kepemimpinan yang terbuka dengan

selau melibatkan bawahannya dalam setiap perencanaan, pelaksanaan dan

penilaianan kegiatan juga karakteristik pemimpin yang mampu bekerja

sama dengan bawahannya, percaya diri dengan pengetahuan yang

dimilikinya, mempunyai ide-ide baru untuk meningkatkan pelayanan dan

mampu menyelesaikan tugasnya tanpa bergantung pada bawahan dapat

mempengaruhi kinerja bawahannya, karena apabila gaya kepemimpinan

yang diterapkan oleh atasannya tidak sesuai dengan situasi dan kondisi

perawat di Puskesmas Takeran akan dapat menurunkan kinerja mereka.

5.4 Keterbatasan Penelitian

Selama proses penelitian, terdapat beberapa keterbatasan yang dialami

peneliti yang menyangkut penelitian, diantaranya sebagai berikut:

1. Penelitian ini pengisian kuesioner kinerja perawat masih diisi oleh

perawat langsung sehingga data yang diperoleh bersifat subjektif

2. Penelitian ini hanya meneliti faktor organisasi (variabel gaya

kepemimpinan dan karakteristik pemimpin), sedangkan masih banyak

faktor lain yang dapat mempengaruhi kinerja seseorang.

6
BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

Pada bab ini peneliti akan menyampaikan tentang hubungan gaya

kepemimpinan dan karakteristik pemimpin dengan kinerja perawat di Puskesmas

Takeran Kecamatan, Takeran Kabupaten, Magetan.

6.1 Kesimpulan

Berdasarkan data dan hasil penelitian yang telah dilakukan dapat

diambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Gaya kepemimpinan di Puskesmas Takeran, Kecamatan Takeran

adalah gaya kepemimpinan demokratis yaitu sebanyak 45,7%.

2. Karakteristik pemimpin di Puskesmas Takeran, Kecamatan Takeran

adalah baik yaitu sebanyak 50%.

3. Kinerja perawat di Puskesmas Takeran, Kecamatan Takeran adalah

baik yaitu sebanyak 56,5%.

4. Ada hubungan yang signifikansi antara gaya kepemimpinan dengan

kinerja perawat di Puskesmas Takeran, Kecamatan Takeran dengan

sig = 0,002 < α = 0,05. Nilai keeratan diantara kedua variabel yaitu

0,408 yang dikategorikan sedang (0,40 – 0,599)

5. Ada hubungan yang signifikansi antara karakteristik pemimpin

dengan kinerja perawat di Puskesmas Takeran Kecamatan Takeran

dengan sig = 0,013 < α = 0,05. Nilai keeratan diantara kedua variabel

yaitu 0,352 yang dikategorikan rendah (0,20 – 0,399).

6
6. Ada hubungan yang signifikansi antara gaya kepemimpinan dan

karakteristik pemimpin dengan kinerja peraat di Puskesmas Takeran

Kecamatan Takeran dengan sig = 0,024 < α = 0,05. Nilai keeratannya

yaitu 0,308 yang dikategorikan rendah.

6.2 Saran

1. Bagi Puskesmas

Diharapkan pada pihak puskesmas perlu diadakan evaluasi kinerja

yang lebih detail dari sebelumnya guna memantau kinerja perawat

untuk meminimalisir pekerjaan yang tidak terselesaikan atau komplain

dari pasien. Mengadakan pelatihan-pelatihan untuk perawat

puskesmas dan mendorong untuk melanjutkan pendidikan formal,

pimpinan puskesmas juga hendaknya memberikan penghargaan, baik

berupa insentif yang adil dan terbuka maupun penghargaan lainnya

sesuai dengan kinerja para perawat bukan hanya didasarkan dari latar

belakang pendidikan.

2. Bagi Intitusi Kesehatan

Diharapkan hasil dari penelitian ini dapat dijadikan sebagai referensi.

3. Bagi peneliti selanjutnya

Diharapkan peneliti selanjutnya dapat menggunakan model penelitian

yang berbeda seperti menggunakan metode observasi terhadap

responden agar data primer yang diperoleh lebih bersifat objektif.

Peneliti juga dapat menggunakan faktor-faktor lain yang dapat

mempengaruhi kinerja.

6
DAFTAR PUSTAKA

Azwar, Saifuddin. 2011. Sikap Manusia Teori dan Pengukurannya. Yogyakarta:


Pustaka Pelajar.

Bernardine,Wirjana dan SupardoSusilo. 2005. Kepemimpinan.


Yogyakarta: Penerbit Andi.

Cherie, A dan Gbrekidan, A.B. 2013. Kepemimpinan dan


Manajemen Keperawatan. Yogyakarta: Imperium.

Ghozali, I. 2011. Aplikasi Analisa Multivariatr dengan Program IBM SPSS 19


(edisi kelima). Semarang: Universitas Diponegoro

Gibson, et al. 1996. Organisasi, Perilaku, Proses. Edisi Ketiga. Jilid 1. Jakarta:
Erlangga.

Gilles,D.A. 1996. Manajemen Keperawatan, Edisi 2, WB Sounder Company,


Philedeplia.

Hidayat, A.Aziz Alimul. 2009. Pengantar Konsep Dasar Keperawatan Edisi


2, Jakarta: Salemba Medika, .

Isesreni. 2009. Kinerja Keperawatan dalam Hubungan Bermaksna. Tesis. Jakarta:


PS FIK-UI.

Kreitner, Robert and Angelo Kinicki, 2000. Organizational Behavior Fifth


Edition. Penterjemah Bayu Airlangga, M.M., Jakarta: Penerbit Erlangga.

Mamonto, D.R. 2013. Hubungan Gaya Kepemimpinan Kepala Ruangan dengan


Tingkat Stres Perawat di Ruang Rawat Inap RSUP Bitung. Vol 01. No 01.
Manado: Universitas Sam Ratulangi.

Mangkunegara, A.P 2011. Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan.


Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Marquis, B.L dan Huston, C.J. 2016. Kepemimpinan dan Manajemen


Keperawatan. Edisi keempat. Jakarta: EGC.

Mondy, R. Wayne, Noe Robert M., 2011. Human Resource Management, Tenth
Edition, Jilid I, Penterjemah Bayu Airlangga, M.M., Penerbit Erlangga, Jakarta.

6
Muin, A. 2010. Kepemimpinan Pendidikan. Pamekasan: Lembaga Pengkajian dan
Pengembangan Ilmiah.

Nazir. 2011. Metode Penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia.

Notoadmojo I. 2000. Sumber daya Manusia, Jakarta: Rineka Cipta.

. 2012. Metodologi Penelitian Kesehatan, Edisi 2, Jakarta: Rineka


Cipta.

Nursalam. 2003. Proses dan Dokumentasi Keperawatan / Konsep dan Praktek.


Jakarta: Salemba.

Ode, L.S. 2012. Konsep Dasar Keperawatan. Yogyakarta: Nuha Medika.

Potter, P.A. and Perry, A.G. (2005) Buku Ajar Fundamental Keperawatan:
Konsep, Proses, dan Praktik. Edisi 4, Volume 1, Alih Bahasa, Asih, Y., dkk.
Jakarta: EGC.

Priyato, D. 2010. Paham Analisa Statistik Data dengan SPSS. Yogyakarta:


MediaKom.

R.I., Departemen Kesehatan. 2007. Jumlah dan Jenis Ketenagaan Puskesmas


Menurut Provinsi. Jakarta: Direktorat Bina Pelayanan Keperawatan.R.I.,
Departemen Kesehatan. 2007. Kebijakan Kesehatan tahun 2000-2010. Jakarta:
Direktorat Bina Pelayanan Keperawatan.

Susanto,P. 2006. Statistik Kesehatan. Jakarta: Raja Gravindo Persada

Swarburg,R.C. 2000. Pengaturan Kepemimpinan dan Manajemen Keperawatan


Untuk Perawat Klinis, Jakarta: Buku Kedokteran EGC.

Werther, William.B and Davis. 1996. Human Resource and Personnel


Management. Penterjemah Bayu Airlangga, M.M. Jakarta: Penerbit Erlangga.

6
Lampiran 1

7
Lampiran 2

7
Lampiran 3

7
Lampiran 4

7
Lampiran 5

7
7
7
Lampiran 6

KISI-KISI KUESIONER
GAYA
KEPEMIMPINAN
No Uraian Nomor Jumlah
1 Kemampuan untuk memberitahu 1,2,5,9 4
anggota apa yang harus mereka
kerjakan
2 Kemapuan menjual atau 7,12 2
memberikan ide kepada anggota

3 Kemampuan berpartisipasi 3,4,8,10,11 5


dengan anggota

4 Kemampuan mendelegasikan kepad 6 1


anggota
Jumlah 12

KARAKTERISTIK PEMIMPIN
No Uraian Nomor Jumlah
1 Inteligensi 1,2,3,4 4
2 Kepribadian 5,6,7,8,9,10,11, 9
12,13
3 Kemampuan 14,15,16,17,18,1 6
Jumlah 19

KINERJA PERAWAT
No Uraian Nomor Jumlah
1 Pengkajian 1,2.3.4.5.6.7 7
2 Diagnosis Keperawatan 8,9,10,11 4
3 Perencanaan 12,13,14,15 4
4 Implementasi 16,17,18,19 4
Jumlah 19

7
Lampiran 7

LEMBAR PENEJALASAN PENELITIAN

Kepada Yth ;
Perawat Puskesmas Takeran
di Tempat

Dengan hormat,
Saya yang bertanda tangan dibawah ini :
Nama : Hasna Raida
Rumaisha NIM201502093
Adalah mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKES) Bhakti Husada
Mulia Madiun program S-1 Keperawatan yang sedang melakukan penelitian
untuk skripsi dengan judul: “Hubungan Gaya Kepemimpinan dan
Karakteristik Pemimpin Dengan Kinerja Perawat Puskesmas Takeran Di
Kecamatan Takeran Tahun 2019”.
Maka untuk kepentingan tersebut saya mohon bantuan saudara untuk mengisi
kuisioner penelitian. Penelitian ini tidak menimbulkan akibat yang merugikan
bagi saudara sebagai responden, kerahasian semua informasi yang diberikan akan
dijaga dan hanya digunakan untuk kepentingan penelitian. Dalam memberikan
jawaban yang saudara berikan, diharapkan sesuai dengan pendapat saudara tanpa
dipengaruhi oleh orang lain.
Apabila saudara setuju, maka dimohon kesediaannya untuk menandatangani
persetujuan dan menjawab pernyataan yang telah disediakan. Saya mengucapkan
terima kasih atas perhatian dan kerja sama yang baik dari saudara sebagai
responden.
Madiun, 03 Mei 2019
Peneliti,

Hasna Raida Rumaish

7
Lampiran 8

SURAT PERNYATAAN PERSETUJUAN

(INFORMED CONSENT)

Saya yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bersedia untuk menjadi

responden penelitian yang dilakukan oleh Hasna Raida Rumaisha, mahasiswa

Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKES) Bhakti Husada Mulia Madiun program

S-1 Keperawatan dengan judul: “Hubungan Gaya Kepemimpinan dan

Karakteristik Pemimpin Dengan Kinerja Perawat Puskesmas Takeran Di

Kecamatan Takeran Tahun 2019”.

Saya memahami dan menyadari bahwa penelitian ini tidak akan

menimbulkan akibat yang merugikan saya dan informasi yang saya berikan

sepenuhnya digunakan untuk kepentingan penelitian.

Magetan, 03 Mei 2019


Responden

7
Lampiran 9

LEMBAR KUESIONER
HUBUNGAN GAYA KEPEMIMPINAN DAN KARAKTERISTIK
DENGAN KINERJA PERAWAT DI PUSKESMAS TAKERAN
KECAMATAN TAKERAN

Petunjuk:
1. Berilah tanda lingkaran (√) pada salah satu jawaban yang benar
2. Semua pertanyaa harus dijawab
3. Bila ada yang kurang dimengerti silahkan bertanya pada peneliti

A. DATA DEMOGRAFI
1. Nama Resonden :
2. Jenis Kelamin : Laki-laki Perempuan
3. Usia : 17-25 tahun 26-35 tahun 36-
45 tahun 46-55 tahun 56-65
tahun > 66 tahun
4. Status Perkawinan : Menikah Belum menikah
5. Pendidikan terakhir : DIII Keprawatan
S1 Keperawatan
S2 Keperawatan/Kesehatan
6. Lama Bekerja :

8
DAFTAR PERNYATAAN (KUESIONER)
PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DAN KARAKTERISTIK
PEMIMPIN TERHADAP KINERJA PERAWAT PUSKESMAS DI
PUSKESMAS TAKERAN KECAMATAN TAKERAN

Petunjuk pengisian :

Baca pertanyaan pada kolom situasi dan kemudian pilih pernyataan alternative
pilihan (hanya satu) yang sesuai dengan perasaan anda.

KUESIONER GAYA KEPEMIMPINAN

No Situasi Tindakan
1 Akhir-akhir ini perawat tidak menanggapi A. Menekankan penggunaan
pembicaraan atasan tentang tugas-tugas prosedur yang seragam dan
keperawatan. Perhatian atasan anda keharusan menyelesaikan tugas.
terhadap kesejahteraan kurang dan kinerja B. Berbicara dengan tim perawat
perawat menurun. dan menyusun program-
Apa tindakan yang dilakukan program
atasan anda? C. Secara sengaja tidak campur
tangan
2 Hasil evaluasi pendokumentasian asuhan A. Menekankan pentingnya batas
keperawatan meningkat. Atasan anda waktu dan tugas
merasa yakin bahwa semua nggota tim B. Melibatkan diri dalam interaksi
perawat menyadari tanggung jawab dan bersahabt, tetapi terus berusaha
standar pendokumentasian yang memastikan bahwa semua
diharapkan. anggota tim perawat menyadari
Apa tindakan yang dilakukan tanggung jawab dan standar
atasan anda? pendokumentasian.
C. Tidak mengambil tindakan
apapun
3 Perawat tidak dapat memecahkan A. Bertindak cepat dan tegas untuk
masalah sendiri. Atasan anda biasanya mengoreksi dan mengarahkan
membiarkan tim perawat bekerja sendiri. kembali
Selama ini penampilan perawat dan B. Bekerja dengan tim perawat
hubungan antara anggota adalah baik. dan bersama-sama terlibat
Apa tindakan yang dilakukan dalam pemecahan masalah
atasan anda? C. Membiarkan tim perawat
mengusahakan sendiri
pemecahannya

8
No Situasi Tindakan
4 Atasan anda sedang mempertimbangkan A. Mengumumkan perubahan
adanya perubahan Askep. Timperawat askep, kemudian menerapkan
sudah menunjukkan penampilan baik. dengan pengawasan yang
Mereka menyambut adanya perubahan cermat
dengan baik. Apa tindakan yang B. Memberikan anjuran dan pujian
dilakukan atasan anda pada tim perawat dan
mengawasi secara langsung
perubahannya
C. Mengijinkan tim perawat untuk
merumuskan arahnya
5 Pendokumentasian perawat turunselama A. Menegakan kembali peranan
beberapa bulan terakhir. Perawat telah dan tanggung jawab serta
mengabaikan pencapaian tujuan. melakukan pengawasan dengan
Penegasan kembali peranan dan cermat
pertanggung jawaban sangat membantu B. Memeberikan pengarahan dan
mengatasi situasi tersebut di masa lalu. pujian pada tim perawat dan
Perawat secara terus menerus melihat apakah
memerlukan peringatan untuk pendokumentasian sudah
mendokumentasikan dengan benar. dilakukan dengan benar
Apa tindakan yang dilakukan atasan C. Membiarkan tim perawat
anda? merumuskan arahnya sendiri
6 Anda berada di suatu organisasi yang A. Menekankan pentingnya batas
berjalan secara efisien. Atasan anda ingin waktu dan tugas-tugas
mempertahankan situasi yang produktif B. Melakukan apa saja yang dapat
yang akan dimulai dengan membangun di kerjakan untuk membuat
hubungan interpersonal yang baik. Apa para perawat merasa penting
tindakan yang dilakukan atasan anda? dan dilibatkan
C. Tidak melakukan tindakan apa-
apa
7 Atasan anda mempertimbangkan untuk A. Menejelaskan perubahan dan
mengadakan perubahan struktur yang mengawasi dengan cermat
baru bagi tim perawat. Para perawat telah B. Mentujui adanya perubahan
menyampaikan saran-saran mengenai seperti yang direkomendasikan,
perubahan yang diperlukan. Penampilan tapi mempertahankan
perawat selama ini adalah produktif dan pengawasan dan penerapan
telah mendemonstrasikan keluasan dalam C. Membiarkan tim perawat
pelaksanaan tugas. sendiri bagaimana adanya.
Apa tindakan yang dilakukan atasan
anda?

8
No Situasi Tindakan
8 Penampilan perawat dan hubungan antar A. Mengambil langkah-langkah
perawat adalah baik, atasan anda merasa untuk mengarahkan perawat
sedikit ragu-ragu mengenai kurangnya kearah pelaksanaan tugas-tugas
pengarahan yang diberikan. Apa tindakan dengan perencanaan yang baik.
yang dilakukan atasan anda? B. Mendiskusikan situasi dengan
tim perawat kemudian atasan
anda memulai perubahan-
perubahan yang perlu.
C. Membiarkan tim perawat
bekerja sendiri
9 Atasan anda memimpin pertemuan A. Menegaskan kembali tujuan-
perawat yang membicarakan mengenai tujuan dan mengawasi
standar pendokumentasian yang belum dengan ketat
jelas. Kehadiran aggota pertemuan tidak B. Menyetujui rekomendasi tim
sesuai yang diharapkan. Pertemuan perawat, dan melihat apakah
berbalik fungsi menjadi ajang bicara tujuan tercapai
anggota. Apa tindakan yang dilakukan C. Membiarkan tim perawat
atasan anda? memecahkan masalah sendiri
10 Anda yang biasanya mampu memikul A. Menegaskan kembali standard
tanggung jawab, tidak menegaskan an mengawasi dengan seksama
kembali standar yang di tetapkan atasan B. Memberikan anjuran atau
anda baru-baru ini. pujian pada tim perawat dan
Apa tindakan yang dilakukan melihat apakah tujuan tercapai
atasan anda? C. Mehindari pertengkaran dengan
tidak melakukan tekanan, dan
membiarkan saja situasi
demikian
11 Anda mempunyai atasan yang baru, A. Mengambil langkah-langkah
pimpinan sebelumnya tidak terlibat untuk mengarahkan perawat,
dalam urusan kelompok. Tugas-tugas dan agar bekerja dengan cara sebaik
pengarahan kelompok telah ditangani mungkin
secara memadai. Hubungan interpersonal B. Mendiskusikan penampilan
dalam kelompok baik. dimasa lalu dengan perawat,
Apa tindakan yang dilakukan dan kemudian menguji
atasan anda? perlunya praktik-praktik baru
C. Membiarkan kelompok
sebagaimana adanya

8
No Situasi Tindakan
12 Informasi akhir menunjukkan beberapa A. Bertindak cepat dan kuat untuk
kesulitan internal diantara anggota tim mengkoreksi
perawat. Sebelumnya tim berhasil B. Menyelesaikan masalah dengan
mmelihara tujuan jangka panjang dan tim perawat dan memeriksa
telah bekerja secara harmonis. Semua kebutuhan akan prosedur baru
sanat bermutu dalam menjalaskan tugas. C. Memperbolehkan anggota tim
Apa yang dilakukan atasan anda? bekerja sendiri

8
KUESIONER KARAKTERISTIK PEMIMPIN

Petunjuk Pengisian :
Berilah tanda checklist (√) pada salah satu pilihan jawaban yang tersedia sesuai
dengan pendapat Anda pribadi sebagai tenaga kerja pada komponen-komponen
variabel. Masing-masing pilihan jawaban memiliki makna sebagai berikut:
 TS : Tidak Setuju
 KS : Kurang Setuju
 S: Setuju
 SS : Sangat Setuju

NO PERNYATAAN TS KS S SS
1 Atasan saya memiliki pengetahuan yang cukup
tentang pelaksanaan asuhan keperawatan
2 Atasan saya berkeyakinan tinggi
3 Atasan saya mengambil keputusan dengan bijak
4 Atasan saya cakap dalam berbicara saat
memimpin rapat
5 Atasan saya mampu beradaptasi dilingkungan
kerja
6 Atasan saya mempunyai ide-ide baru untuk
meningkatkan pelayanan
7 Atasan saya mampu bekerja sama dengan
bawahannya
8 Atasan saya cepat tanggap jika terjadi masalah
di Puskesmas
9 Atasan saya percaya diri dengan pengetahuan
yang dimilikinya dalam setiap situasi
10 Atasan saya teguh mempertahankan prinsip-
prinsip demi meningkatkan pelayanan
11 Atasan saya dapat menguasai emosinya

8
NO PERNYATAAN TS KS S SS
12 Atasan saya mengikuti perkembangan jaman
(modern)
13 Atasan saya mampu menyelesaikan tugasnya
sendiri tanpa bergantung pada bawahan
14 Atasan saya selalu siap untuk membantu
apabila bawahannya menemui masalah dalam
pekerjaan
15 Atasan saya mampu berinteraksi dan
berkomunikasi baik dengan orang lain
16 Atasan saya mampu berlaku adil pada setiap
bawahannya
17 Atasan saya dapat menyikapi dengan baik dan
menyelesaikan masalah didalam lingkungan
kerja
18 Atasan saya memperlihatkan perilaku yang
dapat dicontoh
19 Atasan saya mengikuti acara-acara sosial

8
KUESIONER KINERJA PERAWAT

Petunjuk pengisian :

Berilah tanda checklist (√) pada salah satu pilihan jawaban yang tersedia sesuai
dengan pendapat Anda pribadi sebagai tenaga kerja pada komponen-komponen
variabel. Masing-masing pilihan jawaban memiliki makna sebagai berikut:
 S : Selalu
 SR: Sering
 KK : Kadang-kadang
 TP: Tidak Pernah

NO. PERNYATAAN SL SR KK TP

Pengkajian
Melakukan pengumpulan data pada setiap pasien
1. baru.
Pengumpulan data dilakukan dengan cara anamnesis,
observasi, pemeriksaan fisik,serta dari pemeriksaan
2. penunjang
Sumber data adalah klien, keluarga atau orang yang
3. terkait, tim kesehatan, rekam medis, dan catatan lain.

4. Melakukan validasi data.


Data dikelompokkan kedalam data subjektif dan data
5. objektif.
Kelengkapan data dasar mengandung unsur LARB
6. (lengkap, akurat,relavan, dan baru).

7. Data didokumentasikan.
Diagnosis Keperawatan

8. Data yang terkelompok dianalisis.


Menetapkan diagnosis keperawatan berdasarkan
9. hasil analisis

8
Diagnosis keperawatan terdiri sekurang-kurangnya
10. diagnosis aktual dan resiko.
Diagnosis keperawatan disosialisasikan kepada
11. pasien dan keluarganya.

Perencanaan

Menetapkan prioritas masalah, tujuan, dan rencana


12. tindakan keperawatan.
Bekerjasama dengan klien dalam menyusun
13. tindakan keperawatan.
Perencanaan bersifat individual sesuai dengan
14. kondisi atau kebutuhan klien.
15. Mendokumentasi rencana keperawatan.

Implementasi

Mengkaji ulang klien dan keluarganya


16. sesuai masalah yang akan ditindaki.
Bekerja sama dengan klien dalam
17. pelaksanaan tindakan keperawatan.
18. Kolaborasi dengan tim kesehatan lain.
19. Melakukan tindakan keperawatan sesuai SOP

8
Lampiran 10

Hasil Uji Validasi Variabel Karakteristik Ppemimpin

No r hitung Syarat Keterangan


1 0,770 > 0,349 Item soal valid
2 0,869 > 0,349 Item soal valid
3 0,836 > 0,349 Item soal valid
4 0,853 > 0,349 Item soal valid
5 0,791 > 0,349 Item soal valid
6 0,812 > 0,349 Item soal valid
7 0,844 > 0,349 Item soal valid
8 0,799 > 0,349 Item soal valid
9 0,854 > 0,349 Item soal valid
10 0,901 > 0,349 Item soal valid
11 0,826 > 0,349 Item soal valid
12 0,781 > 0,349 Item soal valid
13 0,925 > 0,349 Item soal valid
14 0,748 > 0,349 Item soal valid
15 0,814 > 0,349 Item soal valid
16 0,867 > 0,349 Item soal valid
17 0,825 > 0,349 Item soal valid
18 0,770 > 0,349 Item soal valid
19 0,854 > 0,349 Item soal valid

8
Lampiran 11

Tabulasi Data Gaya Kepemimpinan

Jenis Lama Nilai


Resp Pendidikan Usia 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 Kode Ket
Klmn Bkrj terbanyak
1 2 1 3 4 B B B B B A B B A A A B B 1 Demokratis
2 1 2 3 4 A A C A A A C B A A A B A 2 Otoriter
3 2 1 3 3 B B B A A B B B A A B B B 1 Demokratis
4 2 2 1 2 C C B C A C C C A C C B C 3 Laissez-faire
5 2 1 2 2 A B A A A A B B A A A B A 2 Otoriter
6 1 1 2 3 B B B B A B B B B B A B B 1 Demokratis
7 2 1 2 3 C A C C B C A C C A C B C 3 Laissez-faire
8 2 1 3 3 B B B A B A B B A B B B B 1 Demokratis
9 2 1 3 4 A A B A A A B B A A A B A 2 Otoriter
10 2 1 3 4 B B B A A B B B A B B B B 1 Demokratis
11 2 1 3 4 A A B A A A B C A A C A A 2 Otoriter
12 2 1 1 2 C B C C A C C C C B A C C 3 Laissez-faire
13 2 1 3 3 B B B A A B B B B B A B B 1 Demokratis
14 2 1 1 2 C C B A A C C C C C B B C 3 Laissez-faire
15 2 1 3 4 A A B A A A C B A A B A A 2 Otoriter
16 2 1 1 2 B C B C C A B C A C B C C 3 Laissez-faire
17 2 1 3 4 B B B A A A B B B A B B B 1 Demokratis
18 2 1 3 4 B A A B B A B B A A A A A 2 Otoriter
19 2 1 2 3 B B B A A B B B B B A B B 1 Demokratis
20 2 1 2 3 C C B C A C B C C A B B C 3 Laissez-faire
21 2 1 2 2 B B B A A A B B A A B B B 1 Demokratis
22 2 1 1 2 B B B A A A B B A A A A A 2 Otoriter
23 1 2 1 2 A C B A B B B B A C B B B 1 Demokratis
24 2 1 2 2 B A A B A C A A B C A A A 2 Otoriter
9
Jenis Lama Nilai
Resp Pendidikan Usia 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 Kode Ket
Klmn Bkrj terbanyak
25 1 1 2 3 B C C C A A C B C A C C C 3 Laissez-faire
26 1 1 3 3 B A C A B A B A A B B B B 1 Demokratis
27 2 1 2 3 B B B C A C C B B B B B B 1 Demokratis
28 1 1 1 3 B B B B A A C C B B B B B 1 Demokratis
29 2 1 1 2 B B B B A A C A C B B B B 1 Demokratis
30 2 1 1 2 B B C B B A A C C C B B B 1 Demokratis
31 2 1 1 2 B C C C C A C C A B A C C 3 Laissez-faire
32 2 1 1 3 A A B B C B B C A B B B B 1 Demokratis
33 2 2 1 3 C C C C B B A A B C C C C 3 Laissez-faire
34 2 1 1 2 A A A B B B B B A A A A A 2 Otoriter
35 2 1 1 2 A A A A A B B B C C B B A 2 Otoriter
36 1 1 1 2 C A C C A C B B B C C C C 3 Laissez-faire
37 2 1 1 2 B B B A B B C B C B B B B 1 Demokratis
38 1 1 1 2 A B A B B B B A A A A A A 2 Otoriter
39 2 1 3 4 B B B B C C C C C C A A C 3 Laissez-faire
40 2 1 2 3 B B B B B B A C C C B B B 1 Demokratis
41 1 1 1 2 B A B B B A C B B B C A B 1 Demokratis
42 2 1 3 3 B B C B A A C B B B B B B 1 Demokratis
43 1 1 3 3 A A A A C C A B B B A A A 2 Otoriter
44 2 1 3 4 C C C C C B B B C C C A C 3 Laissez-faire
45 2 1 1 2 A A A B B B A A B B A A A 2 Otoriter
46 2 1 1 2 B B B C C C B A B B B B B 1 Demokratis

Keterangan :
Jenis Kelamin Pendidikan Lama Bekerja Usia
Laki-laki = 1 D3 = 1 1-3 tahun = 1 17-25 tahun = 1
Perempuan = 2 S1 = 2 4-6 tahun = 2 26-35 tahun = 2
>6 tahun = 3 36-45 tahun = 3
46-55 tahun = 4
9
Lampiran 12

Tabulasi Data karakteristik


Pemimpin

Jenis
Resp Pendidikan Lama Bkrj Usia 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 Total Kode Keterangan
Klmn
1 2 1 3 4 3 3 4 4 4 3 4 3 3 4 3 3 3 3 4 4 4 4 3 66 1 Baik
2 1 2 3 4 4 2 4 2 2 2 2 4 2 4 4 3 3 3 2 2 4 3 4 56 2 Cukup
3 2 1 3 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 75 1 Baik
4 2 2 1 2 1 1 1 1 1 2 2 4 2 4 2 1 2 1 1 4 1 2 2 35 3 Kurang
5 2 1 2 2 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 75 1 Baik
6 1 1 2 3 4 3 4 3 3 3 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 64 1 Baik
7 2 1 2 3 3 3 4 4 4 3 4 3 3 4 3 1 3 3 2 1 4 2 3 57 2 Cukup
8 2 1 3 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 75 1 Baik
9 2 1 3 4 4 3 4 4 4 3 3 1 2 4 1 4 4 2 2 4 2 1 4 56 2 Cukup
10 2 1 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 75 1 Baik
11 2 1 3 4 4 3 4 4 1 3 2 4 2 3 4 3 4 3 2 4 2 3 1 56 2 Cukup
12 2 1 1 2 4 3 4 3 3 3 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 64 1 Baik
13 2 1 3 3 4 3 4 3 3 3 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 64 1 Baik
14 2 1 1 2 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 75 1 Baik
15 2 1 3 4 4 3 4 4 4 1 2 2 2 4 4 3 2 1 1 2 4 4 4 55 2 Cukup
16 2 1 1 2 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 75 1 Baik
17 2 1 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 75 1 Baik
18 2 1 3 4 2 3 1 1 1 3 2 1 3 1 3 1 1 3 4 1 2 2 1 36 3 Kurang
19 2 1 2 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 75 1 Baik
20 2 1 2 3 4 3 4 3 3 3 4 2 4 2 3 3 3 1 3 3 3 1 3 55 2 Cukup
21 2 1 2 2 3 1 2 1 2 1 2 3 3 1 2 2 1 1 2 1 4 1 3 36 3 Kurang
22 2 1 1 2 4 1 4 2 4 4 2 3 2 4 2 4 2 4 1 4 4 4 1 56 2 Cukup
23 1 2 1 2 4 3 4 3 3 3 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 64 1 Baik
24 2 1 2 2 3 1 2 1 2 1 2 3 3 1 2 2 1 1 2 1 4 1 3 36 3 Kurang
25 1 1 2 3 4 2 4 2 2 2 2 4 2 4 4 3 3 3 2 2 4 3 4 56 2 Cukup
26 1 1 3 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 75 1 Baik
9
Jenis
Resp Pendidikan Lama Bkrj Usia 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 Total Kode Keterangan
Klmn
27 2 1 2 3 4 3 4 4 4 1 2 2 2 4 4 3 2 1 1 2 4 4 4 55 2 Cukup
28 1 1 1 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 75 1 Baik
29 2 1 1 2 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 75 1 Baik
30 2 1 1 2 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 75 1 Baik
31 2 1 1 2 4 3 4 4 4 3 3 1 2 4 1 4 4 2 2 4 2 1 4 56 2 Cukup
32 2 1 1 3 4 3 4 3 3 3 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 64 1 Baik
33 2 2 1 3 4 3 4 3 3 3 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 64 1 Baik
34 2 1 1 2 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 75 1 Baik
35 2 1 1 2 2 3 1 1 1 3 2 1 3 1 3 1 1 3 4 1 2 2 1 36 3 Kurang
36 1 1 1 2 3 1 2 1 2 1 2 3 3 1 2 2 1 1 2 1 4 1 3 36 3 Kurang
37 2 1 1 2 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 75 1 Baik
38 1 1 1 2 2 3 1 1 1 3 2 1 3 1 3 1 1 3 4 1 2 2 1 36 3 Kurang
39 2 1 3 4 4 2 4 2 2 2 2 4 2 4 4 3 3 3 2 2 4 3 4 56 2 Cukup
40 2 1 2 3 4 3 4 4 4 1 2 2 2 4 4 3 2 1 1 2 4 4 4 55 2 Cukup
41 1 1 1 2 3 3 4 4 4 3 3 1 2 4 1 4 4 2 2 4 2 1 4 55 2 Cukup
42 2 1 3 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 75 1 Baik
43 1 1 3 3 2 3 1 1 1 3 2 1 3 1 3 1 1 3 4 1 2 2 1 36 3 Kurang
44 2 1 3 4 3 1 2 1 2 1 2 3 3 1 2 2 1 1 2 1 4 1 3 36 3 Kurang
45 2 1 1 2 3 1 2 1 2 1 2 3 3 1 2 2 1 1 2 1 4 1 3 36 3 Kurang
46 2 1 1 2 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 75 1 Baik

Keterangan :
Jenis Kelamin Pendidikan Lama Bekerja Usia
Laki-laki = 1 D3 = 1 1-3 tahun = 1 17-25 tahun = 1
Perempuan = 2 S1 = 2 4-6 tahun = 2 26-35 tahun = 2
>6 tahun = 3 36-45 tahun = 3
46-55 tahun = 4
9
Lampiran 13

Tabulasi Data Kinerja


Perawat

Jenis Lama
Resp Pendidikan Usia 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 Total Kode Keterangan
Klmn Bkrj
1 2 1 3 4 3 3 4 4 4 3 4 3 3 4 3 3 3 3 4 4 4 4 3 66 1 Baik
2 1 2 3 4 4 2 4 2 2 2 2 4 2 4 4 3 3 3 2 2 4 3 4 56 2 Cukup
3 2 1 3 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 75 1 Baik
4 2 2 1 2 1 1 4 4 4 2 2 4 4 4 2 4 2 1 3 4 3 3 2 54 2 Cukup
5 2 1 2 2 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 75 1 Baik
6 1 1 2 3 4 3 4 3 3 3 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 64 1 Baik
7 2 1 2 3 3 3 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 3 3 2 4 4 2 3 65 1 Baik
8 2 1 3 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 75 1 Baik
9 2 1 3 4 4 3 4 4 4 3 3 1 2 4 1 4 4 2 2 4 2 1 4 56 2 Cukup
10 2 1 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 75 1 Baik
11 2 1 3 4 4 3 4 4 1 3 2 4 2 3 4 3 4 3 2 4 2 3 1 56 2 Cukup
12 2 1 1 2 4 3 4 3 3 3 4 4 4 4 3 3 3 4 3 4 4 4 3 67 1 Baik
13 2 1 3 3 4 3 4 3 3 3 4 4 4 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3 67 1 Baik
14 2 1 1 2 4 3 3 2 3 4 3 4 2 4 3 4 2 2 3 2 4 2 2 56 2 Cukup
15 2 1 3 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 2 4 4 2 4 4 4 69 1 Baik
16 2 1 1 2 4 3 2 4 2 3 3 4 3 4 2 2 2 3 4 3 2 3 2 55 2 Cukup
17 2 1 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 75 1 Baik
18 2 1 3 4 2 3 4 3 1 3 2 4 3 4 3 4 3 3 4 4 2 2 1 55 2 Cukup
19 2 1 2 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 75 1 Baik
9
Jenis Lama
Resp Pendidikan Usia 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 Total Kode Keterangan
Klmn Bkrj
20 2 1 2 3 4 3 4 3 3 3 4 2 4 2 3 3 3 1 3 3 3 1 3 55 2 Cukup
21 2 1 2 2 3 1 3 4 2 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 64 1 Baik
22 2 1 1 2 4 1 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 69 1 Baik
23 1 2 1 2 4 3 4 3 3 3 4 4 4 4 3 3 3 3 4 3 3 4 3 65 1 Baik
24 2 1 2 2 3 1 2 3 2 4 2 4 3 4 4 2 4 3 2 1 4 1 3 52 2 Cukup
25 1 1 2 3 4 2 4 2 2 2 2 4 2 4 4 3 3 3 2 2 4 3 4 56 2 Cukup
26 1 1 3 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 75 1 Baik
27 2 1 2 3 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 2 4 4 2 4 4 4 69 1 Baik
28 1 1 1 3 4 3 2 2 3 4 4 3 4 3 2 4 3 4 2 2 2 2 3 56 2 Cukup
29 2 1 1 2 4 3 4 4 4 2 4 3 2 4 4 4 3 3 4 3 4 3 4 66 2 Cukup
30 2 1 1 2 4 3 3 2 2 2 3 4 3 4 2 2 3 2 3 2 4 4 4 56 2 Cukup
31 2 1 1 2 4 3 4 4 4 3 3 1 2 4 1 4 4 2 2 4 2 1 4 56 2 Cukup
32 2 1 1 3 4 3 4 3 3 3 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 4 4 3 65 1 Baik
33 2 2 1 3 4 3 4 3 3 3 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 64 1 Baik
34 2 1 1 2 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 75 2 Cukup
35 2 1 1 2 2 3 4 4 3 3 2 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 2 1 62 1 Baik
36 1 1 1 2 3 1 2 3 2 4 2 3 3 3 2 2 4 3 2 3 4 4 3 53 2 Cukup
37 2 1 1 2 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 75 1 Baik
38 1 1 1 2 2 3 4 1 4 3 2 4 3 1 3 4 4 3 4 4 2 2 1 54 2 Cukup
39 2 1 3 4 4 2 4 4 4 4 2 4 2 4 4 3 3 3 4 2 4 3 4 64 1 Baik
40 2 1 2 3 4 3 4 4 4 4 2 2 2 4 4 3 2 4 3 2 4 4 4 63 1 Baik
41 1 1 1 2 3 3 4 4 4 3 3 3 3 4 3 4 4 2 2 4 2 4 4 63 1 Baik
42 2 1 3 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 75 1 Baik
43 1 1 3 3 2 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 4 3 3 4 4 3 2 3 56 2 Cukup
9
Jenis Lama
Resp Pendidikan Usia 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 Total Kode Keterangan
Klmn Bkrj
44 2 1 3 4 3 1 4 4 4 3 3 3 3 4 2 2 4 3 4 3 4 4 3 61 1 Baik
45 2 1 1 2 3 1 2 3 2 4 2 3 3 4 2 2 3 3 2 4 4 3 3 53 2 Cukup
46 2 1 1 2 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 75 1 Baik

Keterangan :
Jenis Kelamin Pendidikan Lama Bekerja Usia
Laki-laki = 1 D3 = 1 1-3 tahun = 1 17-25 tahun = 1
Perempuan = 2 S1 = 2 4-6 tahun = 2 26-35 tahun = 2
>6 tahun = 3 36-45 tahun = 3
46-55 tahun = 4
9
Lampiran 14

Distribusi Frekuensi

No Jenis Kelamin Frekuensi(f) Prosentase(%)


1 Laki-laki 10 21,7
2 Perempuan 36 78,3
Total 46 100

No Usia Frekuensi (f) Prosentase (%)


1 26-35 tahun 20 43,5
2 36-45 tahun 16 34,8
3 46-55 tahun 10 21,7
Total 46 100

No Pendidikan Terakhir Frekuensi(f) Prosentase(%)


1 D3 42 91,3
2 S1 4 8,7
Total 46 100

No Lama Bekerja Frekuensi (f) Prosentase (%)


1 1-3 tahun 20 43,5
2 4-6 tahun 10 21,7
3 >6 tahun 16 34,8
Total 46 100

Prosentase
No Gaya Kepemimpinan Frekuensi (f)
(%)
1 Otoriter 13 28,2
2 Demokratis 21 45,7
3 Laissez-faire 12 26,1
Total 46 100

3 Karakteristik Pemimpin Frekuensi (f) Prosentase (%)


1 Baik 23 50
2 Cukup 13 28,3
3 Kurang 10 21,7
Total 46 100

97
Lampiran 15

Output Hasil Uji Kendal Tau-b

Correlations
Gaya
Kinerja Perawat Kepemimpinan
Kendall's tau_b Kinerja Perawat Correlation Coefficient 1.000 .408**
Sig. (2-tailed) . .002
N 46 46
Gaya Kepemimpinan Correlation Coefficient .408** 1.000
Sig. (2-tailed) .002 .
N 46 46
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

gaya kepemimpinan * kinerja perawat Crosstabulation


kinerja perawat
Baik cukup Total
gaya kepemimpinan otoriter Count 5 8 13
% within gaya kepemimpinan 38.5% 61.5% 100.0%
demokratis Count 16 5 21
% within gaya kepemimpinan 76.2% 23.8% 100.0%
laissez-faire Count 5 7 12
% within gaya kepemimpinan 41.7% 58.3% 100.0%
Total Count 26 20 46
% within gaya kepemimpinan 56.5% 43.5% 100.0%

Correlations
Karakteristik
Pemimpin Kinerja Perawat
Kendall's tau_b Karakteristik Pemimpin Correlation Coefficient 1.000 .352*
Sig. (2-tailed) . .013
N 46 46
Kinerja Perawat Correlation Coefficient .352* 1.000
Sig. (2-tailed) .013 .
N 46 46
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

karakteristik pemimpin * kinerja perawat Crosstabulation


kinerja perawat
baik cukup Total
karakteristik pemimpin Baik Count 17 6 23
% within karakteristik 73.9% 26.1% 100.0%
pemimpin
Cukup Count 6 7 13
% within karakteristik 46.2% 53.8% 100.0%
pemimpin
kurang Count 3 7 10
% within karakteristik 30.0% 70.0% 100.0%
pemimpin
Total Count 26 20 46
% within karakteristik 56.5% 43.5% 100.0%
pemimpin

98
Lampiran 16

Output Uji Korelasi Berganda

Model Summary
Change Statistics
Adjusted R Std. Error of R Square Sig. F
Model R R Square Square the Estimate Change F Change df1 df2 Change
a
1 .308 .095 .030 .49825 .095 1.463 2 28 .024
a. Predictors: (Constant), karakteristik pemimpin, gaya kepemimpinan

ANOVAa
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression .726 2 .363 1.463 .024b
Residual 6.951 28 .248
Total 7.677 30
a. Dependent Variable: kinerja perawat
b. Predictors: (Constant), karakteristik pemimpin, gaya kepemimpinan

Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta T Sig.
1 (Constant) 1.281 .365 3.507 .002
gaya kepemimpinan .168 .127 .242 1.323 .196
karakteristik pemimpin -.105 .129 -.149 -.812 .424
a. Dependent Variable: kinerja perawat

99
Lampiran 17

Crosstab
jenis kelamin * Kinerja Crosstabulation
Kinerja
baik cukup Total
jenis kelamin laki-laki Count 4 6 10
% within jenis kelamin 40.0% 60.0% 100.0%
perempuan Count 23 13 36
% within jenis kelamin 63.9% 36.1% 100.0%
Total Count 27 19 46
% within jenis kelamin 58.7% 41.3% 100.0%

pendidikan * Kinerja Crosstabulation


Kinerja
Baik cukup Total
pendidikan D3 Count 25 17 42
% within pendidikan 59.5% 40.5% 100.0%
S1 Count 2 2 4
% within pendidikan 50.0% 50.0% 100.0%
Total Count 27 19 46
% within pendidikan 58.7% 41.3% 100.0%

lama bekerja * Kinerja Crosstabulation


Kinerja
baik cukup Total
lama bekerja 1-3 tahun Count 9 11 20
% within lama bekerja 45.0% 55.0% 100.0%
4-6 tahun Count 7 3 10
% within lama bekerja 70.0% 30.0% 100.0%
>6 tahun Count 11 5 16
% within lama bekerja 68.8% 31.3% 100.0%
Total Count 27 19 46
% within lama bekerja 58.7% 41.3% 100.0%

10
umur * Kinerja Crosstabulation
Kinerja
baik cukup Total
Umur 26-35 tahun Count 9 11 20
% within umur 45.0% 55.0% 100.0%
36-45 tahun Count 12 4 16
% within umur 75.0% 25.0% 100.0%
46-55 tahun Count 6 4 10
% within umur 60.0% 40.0% 100.0%
Total Count 27 19 46
% within umur 58.7% 41.3% 100.0%

10
Lampiran 18
Dokumentasi

10
10

Anda mungkin juga menyukai