Anda di halaman 1dari 4

Nama : Ida Fitri Wistiani

NIM : 2209059
Nama Tugas : Analisa Jurnal Evidence Based
Dosen Pengampu : Ibu Rose Nurhudhariani, S.SiT., M.Kes

TELAAH JURNAL

HUBUNGAN POLA MENSTRUASI DENGAN KEJADIAN ANEMIA PADA


REMAJA PUTRI KELAS VII SMPN 6 KEDIRI

Hubungan Pola Menstruasi dengan Kejadian Anemia


1. Judul :
Pada Remaja Putri Kelas VII SMPN 6 Kediri

2. Penulis Yunarsih dan Sumy Dwi Antono


3. Nama Jurnal Jurnal Ilmu Kesehatan Vol.3 No. 1 Nopember 2014,
ISSN 2303-1433
4. Screening
a. Populasi : 80 siswi
Menstruasi adalah Sampel : 41 siswi
perdarahan secara
periodik dan siklik b. Intervensi : Mengobservasi hubungan variabel
dari uterus yang independent (pola menstruasi) terhadap subjek
disertai dengan dengan mengikuti subjek sampai waktu tertentu
pelepasan untuk melihat terjadinya hubungan pada variabel
endometrium. Lama dependen (kejadian anemia)
menstruasi biasanya
antara 3-5 hari, ada c. Control : -
yang 1-2 hari diikuti
darah sedikit-sedikit d. Outcome : Tidak terdapat hubungan pola
kemudian, dan ada menstruasi dengan kejadian anemia pada remaja
yang sampai 7-8 putri kelas VII SMPN 6 Kediri (p=0,4>α=0,1)
hari. Remaja putri
lebih banyak
membutuhkan zat
besi, karena remaja
putri mengalami
menstruasi setiap
bulannya. Maka
wanita mempunyai
resiko tinggi untuk
menderita anemia.
Wanita yang haid
cenderung
mengalami defisiensi
besi karena
hilangnya besi
setiap bulan dan diet
mungkin kekurangan
zat besi.

5. Validity Adakah hubungan pola menstruasi dengan kejadian


(Keabsahan) anemia pada remaja putri kelas VII SMPN 6 Kediri ?

Apakah ada pernyataan Ya, Tidak terdapat hubungan pola menstruasi dengan
penelitian yang jelas : kejadian anemia pada remaja putri kelas VII SMPN 6
Kediri (p=0,4>α=0,1)

Tujuan penelitian untuk mengetahui hubungan pola


Tujuan dari Penelitian ini
menstruasi dengan kejadian anemia pada remaja putri
:
kelas VII SMPN 6 Kediri
Tinjauan pustaka yang Remaja adalah masa peralihan dari anak-anak menjadi
mendasari content/isi dewasa. Pada periode ini terjadi pertumbuhan dan
dari penelitian : perkembangan berbagai hal baik hormonal, fisik,
psikologis, maupun sosial. batasan usia adalah 10-19
tahun.
Memasuki usia remaja, beberapa jenis hormon terutama
hormon esterogen dan progesteron mulai berperan aktif
sehingga pada anak perempuan mulai tumbuh payudara,
pinggul melebar dan membesar sehingga tidak terlihat
seperti anak kecil lagi. Disamping itu, akan mulai
tumbuh rambut-rambut halus di daerah ketiak dan
kemaluan. Perubahan lainnya antara lain tubuh
bertambah berat dan tinggi, produksi keringat
bertambah, kulit dan rambut berminyak. Perubahan
tersebut termasuk ke dalam ciri-ciri kelamin sekunder.
Ciri-ciri kelamin primer ditandai dengan datangnya
menarche.
Menstruasi adalah perdarahan secara periodik dan siklik
dari uterus yang disertai dengan pelepasan (deskuamasi)
endometrium. Lama menstruasi biasanya antara 3-5
hari, ada yang 1-2 hari diikuti darah sedikit-sedikit
kemudian, dan ada yang sampai 7-8 hari.
Remaja putri lebih banyak membutuhkan zat besi dari
pada remaja putra, karena remaja putri mengalami
menstruasi setiap bulannya, wanita mengalami
kehilangan besi akibat menstruasi menyebabkan
meningkatnya kebutuhan rata-rata zat besi setiap
harinya sehingga zat besi yang harus diserap adalah 1,4
mg per hari.
Anemia adalah keadaan dimana jumlah sel darah merah
di bawah normal (< 12 g/dl). Sedangkan anemia
defisiensi besi adalah anemia yang timbul akibat
kosongnya cadangan besi tubuh, sehingga penyediaan
besi untuk eritropoesis berkurang yang pada akhirnya
pembentukan hemoglobin juga akan berkurang.
Wanita mempunyai resiko paling tinggi untuk menderita
anemia terutama remaja putri. Wanita yang haid
cenderung mengalami defisiensi besi karena hilangnya
besi setiap bulan dan diet mungkin kekurangan zat besi.
Anemia defisiensi besi dapat berakibat pada penurunan
kemampuan berpikir dan perubahan tingkah laku.
Anemia defisiensi pada anak-anak sekolah dapat
mengganggu kemampuan belajar. Bukti yang tersedia
menunjukkan gangguan pada psikomotor, kemampuan
intelektual, perubahan tingkah laku, dan penurunan
resistensi terhadap penyakit.
Jenis penelitian apa yang
digunakan dalam Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan
penelitian ini? metode penelitian korelasi (menghubungkan) dengan
rancangan survey cross sectional.
6. Clinical Importance
Penelitian ini penting dilakukan karena menambah
sumber penelitian terkait pola menstruasi dengan
kejadian anemia.
Menurut anda, apa Penelitian ini memberi manfaat bahwa salah satu
manfaat hasil penelitian pencegahan menghindari kejadian anemia yaitu dengan
tersebut? mengkonsumsi gizi yang baik.
Apa kesimpulan anda Upaya pencegahan anemia dapat dilakukan dengan
terhadap penelitian ini? mengkonsumsi tablet tambah darah sekali dalam
seminggu dengan 60 mg dan jika remaja sedang dalam
masa haid, dianjurkan untuk meminum tablet tambah
darah sekali sehari selama sepuluh hari.

Anda mungkin juga menyukai