Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

“ISLAM DALAM PERKEMBANGAN SAINTEK DAN SENI”

Dosen Pengajar : Alan Su’ud Ma’adi, M.Sh.EC

Disusun Oleh :
Kelompok 9
Dimas Dwi Putra (23043110083)
Ikrar Nusa Bakti (23043110098)
Achmad Syamsuddiin (230431100104)
Bagas Januarta (230431100106)

PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRO


UNIVERSITAS TRUNOJOYO
2023/2024
KATA PENGANTAR

Segala puji hanya milik Allah SWT. Shalawat serta salam yang selalu tercurahkan
kepada Rasulillah SAW. Berkat limpah dan rahmat-nya kami mampu menyelesaikan masalah
makalah in yang berjudul “ISLAM DALAM PERKEMBANGAN SANTEK DAN SENI”.

Penyusun makalah ini untuk memenuhi tugas mata kuliah Agama Islam yang dibimbing
oleh kami, yaitu Bapak Alan Su’ud Ma’adi, M.Sh.EC. Kami harap dapat menambah wawasan
dan pengetahuan khususnya dalam bidang Agama. Menyadari banyaknya kekurangan dalam
penyusunan makalah ini, kami sangat mengharapkan kritikan dan saran dari para pembaca untuk
melengkapi segala kekurangan dan kesalahan dari makalah ini.

Bangkalan, 22 September2023

Kelompok 9

ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR……………………………………………………………………………i
DAFTAR ISI……………………………………………………………………………………..ii
BAB I PENDAHULUAN………………………………………………………………………...1
1.1 Latar Belakang……………………………………………………………………….1
1.2 Rumusan Masalah…………………………………………………………………...1
1.3 Tujuan………………………………………………………………………………...1
BAB II PEMBAHASAN…………………………………………………………………………2
2.1 Agama di era IPTEK………………………………………………………………...
2.2 Pengertian IPTEK serta seni dalam pandangan Islam……………………………
2.3 Batasan IPTEK dalam Islam………………………………………………………..
2.4 Penyikapan kita sebagai umat Islam terhadap perkembangan IPTEK………….
2.5 Kontribusi IPTEK dan Seni terhadap dakwah……………………………………
2.6 Seni IPTEK dalam islam…………………………………………………………….
BAB III PENUTUP………………………………………………………………………………
3.1 Kesimpulan…………………………………………………………………………...
3.2 Saran………………………………………………………………………………….
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………………………
ii

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Islam memiliki peran yang signifikan dalam perkembangan sains, teknologi, dan seni
selama sejarahnya. Kombinasi antara kepercayaan agama, budaya, dan tradisi intelektual Islam
telah memberikan kontribusi besar dalam berbagai bidang ilmu pengetahuan dan seni. Berikut
adalah beberapa aspek penting dari Islam dalam perkembangan sains, teknologi, dan seni:

1. Ilmu Pengetahuan dan Filosofi: Pada Abad Pertengahan Islam (sekitar abad ke-8 hingga
abad ke-15), ilmuwan Muslim seperti Ibn Sina (Avicenna), Ibn al-Haytham (Alhazen),
dan Ibn Rushd (Averroes) membuat terobosan besar dalam bidang kedokteran,
matematika, fisika, astronomi, dan filosofi. Mereka mengembangkan metode ilmiah yang
menjadi dasar bagi ilmu pengetahuan modern. Terjemahan karya-karya klasik Yunani
dan India ke dalam bahasa Arab juga berkontribusi besar terhadap perkembangan ilmu
pengetahuan di dunia Islam.

2. Astronomi dan Ilmu Pengetahuan Kosmologi: Astronomi adalah salah satu bidang ilmu
yang sangat dihargai dalam Islam. Ilmuwan Muslim seperti al-Biruni, al-Farghani, dan al-
Zarqali membuat pencapaian besar dalam mengamati bintang-bintang dan penentuan arah
kiblat untuk salat. Mereka juga memperkenalkan konsep astrolab dan kuadran astronomi.

3. Kedokteran dan Kesehatan: Ibnu Sina (Avicenna) adalah salah satu tokoh paling terkenal
dalam sejarah kedokteran. Karyanya "Kitab al-Qanun fi al-Tibb" (Canon of Medicine)
menjadi rujukan utama dalam kedokteran selama berabad-abad. Ilmuwan Muslim lainnya
seperti Ibnu al-Nafis dan Ibnu Zuhr juga memberikan kontribusi penting dalam
perkembangan kedokteran dan farmakologi.

4. Matematika dan Geometri: Al-Khwarizmi merupakan salah satu ilmuwan Muslim yang
berperan dalam perkembangan matematika dan dikenal sebagai bapak aljabar. Konsep-
konsep matematika dan geometri yang ditemukan oleh ilmuwan Muslim sangat
memengaruhi perkembangan ilmu pengetahuan modern.
5. Seni dan Arsitektur: Seni Islam memiliki ciri khas yang unik, terutama dalam seni
kaligrafi dan seni hiasan. Seni dan arsitektur Islam sering mencerminkan keindahan dan
kompleksitas geometri. Bangunan-bangunan megah seperti Taj Mahal di India dan
Masjid Al-Haram di Mekah adalah contoh dari seni arsitektur Islam yang mengesankan.

6. Ilmu Pengetahuan Lingkungan dan Pertanian: Ilmuwan Muslim seperti al-Bakri dan al-
Razi membuat kontribusi penting dalam ilmu pengetahuan lingkungan dan pertanian.
Mereka memahami pentingnya konservasi air, penanaman pohon, dan praktik-praktik
pertanian yang berkelanjutan.

7. Musik, Puisi, dan Sastra: Seni dan budaya Islam juga mencakup seni musik, puisi, dan
sastra. Penyair seperti Rumi dan Omar Khayyam dikenal di seluruh dunia karena karya-
karya mereka yang indah.

Penting untuk diingat bahwa perkembangan sains, teknologi, dan seni dalam tradisi Islam adalah
hasil dari berbagai budaya, suku, dan peradaban yang tumbuh dalam kerangka keislaman. Selain
itu, berbagai negara dengan populasi mayoritas Muslim dapat memiliki pendekatan yang berbeda
terhadap perkembangan sains, teknologi, dan seni sesuai dengan konteks sejarah dan sosial
mereka.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apakah pengertian IPTEK serta seni dalam pandangan Islam?


2. Bagaimana batasan IPTEK dalam Islam?
3. Bagaimana penyikapan kita sebagai umat Islam perkembangan IPTEK?
4. Apa saja kontribusi IPTEK dan seni terhadap dakwah?

1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui definisi IPTEK serta seni dalam pandangan Islam
2. Untuk mengetahui batasan IPTEK dalam Islam
3. Agar kita umat Islam bisa tahu bagaimana penyikapan kita sebagai umat Islam terhadap
perkembangan IPTEK
4. Agar dapat mengetahui kontribusi IPTEK dan Seni terdahap dakwah

BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Agama di Era IPTEK
Dari abad ke abad manusia selalu dihadapkan dengan pertanyaan-pertanyaan fundamental.
Dari mana asal manusia? Bagaimana manusia diciptakan? Untuk apa manusia hidup? Untuk apa
manusia harus mengalami penderitaan dan kematian? Bagaimana manusia memahami nilai-nilai
rohani yang membedakan dirinya dari hewan dan benda-benda mati sekaligus menyadarkan
dirinya sebagai bagian tak terpisahkan dari ciptaan-ciptaan yang lain? Sejak sebelum
berkembangnya ilmu, manusia berusaha menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut. Dalam
perkembangan ilmu, manusia berusaha menjawab petanyaan-pertanyaan tersebut secara ilmiah.
Kendati sampai sekarang belum ada jawaban tuntas mengenai pertanyaan-pertanyaan tersebut,
upaya untuk menjawab dan merefleksikan pertanyaan-pertanyaan tersebut membantu manusia
untuk semakin menyadari dirinya sendiri dan memahami dunia sekitarnya. Kesadaran akan
martabat dirinya sebagai bagian tak terpisahkan dari alam semesta memberi pengaruh terhadap
sikap dan perilakunya di tengah dunia ini.
Pengetahuan agama dicari oleh manusia dengan budi dan hatinya, dengan segala ilmu
pengetahuan dan alat teknologi yang memadai. Bagi orang beriman, agama bukan sekedar
lembaga pembuat dan penjaga aturan atau norma dan kewajiban moral. Agama bersangkut paut
dengan seluruh hidup manusia, dengan segala segi-seginya. Dasar dari sebuah agama adalah
iman, yaitu relasi mendalam manusia dengan Allah yang menginspirasi hidup. Agama
berhubungan dengan pertanggungjawaban intelektual agar orang terbuka untuk semakin
memahami ajaran dan memaknai sertai mengkomunikasikannya dalam kesaksian hidup di tengah
dunia. Agama berkaitan dengan ajaran moral yang bersumber pada Kitab Suc dan tradisi. Ajaran
moral itu berisi tentang nilai-nilai yang mendorong hidup individu dan bersama di tengah

2
masyarakat. Agama berhubungan dengan ibadat (dimensi kultis) yang mengungkapkan
pengalaman kesatuan dengan sesama dan Yang Ilahi dalam doa dan peribadatan. Agama
merupakan sebuah lembaga atau organisasi yang membantu para pemeluknya untuk memahami
dan menghayati kewajiban-kewajiban dalam kesatuan dengan sesama pemeluk dan dalam hidup
di tengah masyarakat. Ketika agama menekankan salah satu aspek di atas, agama bisa kehilangan
roh pembaru bagi para pemeluknya dan dunia sehingga agama kurang mampu berperan di dalam
memberi pencerahan bagi pemaknaan hidup di tengah perkembangan dunia yang sedemikian
pesat ini
Manusia adalah puncak dari evolusi alam. Ia terus berkembang dan dapat merencanakan
perkembangan itu. Manusia tahu dan mampu melaksanakan apa yang ia mau. Manusia
menghargai kehidupan, maka ia selalu berusaha mempertahankan dan melanggengkan hidupnya
dengan keturunan. Selanjutnya, manusia menyadari bahwa ia tidak berkuasa secara penuh atas
hidupnya. Secerdas apapun dan sekaya apapun manusia, ia tidak mampu mempertahankan
hidupnya di dunia ini. Pada saatnya ia harus merangkul kematian dan penentu kematian itu
berada di luar kuasa dirinya. Hal ini menandakan bahwa ada kekuatan adikodrati yang terlibat
dalam kehidupan manusia. Selain itu, manusia tidak bisa hidup tanpa orang lain dan
lingkungannya. Konsekuensinya, ia harus menjaga dan membangun hubungan yang selaras
dengan sesama, lingkungan dan pencipta-Nya
Berhadapan dengan realitas dunia dan kehidupan yang sedemikian kompleks dan penuh
kejutan, manusia menyadari betapa dirinya kecil dan terbatas. Manusia hidup dalam keterbatasan
ruang dan waktu. Para pemimpin dan pemeluk agama adalah manusia-manusia terbatas yang
perlu selalu terbuka untuk belajar dari pengalaman dan membaca tanda-tanda zaman dalam
terang ajaran agamanya. Kasus yang menimpa Galileo Galilea merupakan salah satu contoh
bahwa para pemimpin agama pun bisa keliru di dalam mengambil sikap dan keputusan di tengah
realitas perkembangan ilmu pengetahuan.4 Peristiwa itu kiranya menjadi pembelajaran yang
sangat berharga bagi para pemeluk agama. Sebaliknya, mengandalkan IPTEK sebagai satu-
satunya alat untuk kemajuan hidup manusia juga akan mengakibatkan penderitaan dan frustasi.
Contohnya, sampai saat ini belum ada ilmu dan teknologi yang bisa menghentikan lumpur panas
Lapindo. Letusan gunung Merapi yang sedemikian dasyat dan kadang sulit diprediksi secara
akurat oleh IPTEK merupakan pembelajaran konkrit yang menyadarkan manusia, betapa
kekuatan alam dan pencipta-Nya jauh lebih besar dari pada kekuatan manusia.

3
Manusia modern di zaman IPTEK yang cenderung mengabaikan campur tangan Allah
harus berhadapan dengan kenyataan bahwa perkembangan (teknologi) sendiri menghadirkan
banyak keterbatasan.5 Ilmu menawarkan optimisme terhadap kemajuan, namun ada banyak
kenyataan pahit yang mengungkapkan penderitaan manusia.
Bukankah orang miskin tetap merupakan penghuni terbanyak di planet bumi ini. Bukankah
perang di pelbagai belahan dunia tidak kunjung henti. Kekejaman para teroris dan sepak terjang
para koruptor masih me raja lela. Banyak orang yang mengenyam pendidikan tinggi dan
mempunyai otoritas untuk mengembangkan hidup bersama justru kehilangan kepekaan hati
terhadap kepentingan orang-orang kecil dan sibuk mencari keuntungan diri dan mempertahankan
kuasanya. Kerusakan alam lingkungan telah sangat parah. Kasuskasus moral seperti penggunaan
narkoba, kebebasan seks dan pelecehan terhadap sesama manusia tetap tidak pernah berkurang di
era IPTEK ini. Tidak jarang, berbagai kasus kejahatan dan moral itu justru dipermudah oleh
perkembangan IPTEK. Manusia rindu akan keadilan tetapi tak henti-hentinya manusia dibelit

2.2Pengertian IPTEK Serta Seni Dalam Pandangan Islam

Untuk memperjelas, akan disebutkan dulu beberapa pengertian dasar. Ilmu pengetahuan
(sains) adalah pengetahuan tentang gejala alam yang diperoleh melalui proses yang disebut
metode ilmiah (scientific method) (Aji, 2017). Sedang teknologi adalah pengetahuan dan
keterampilan yang merupakan penerapan ilmu pengetahuan dalam kehidupan manusia sehari-
hari. Perkembangan IPTEK, adalah hasil dari segala langkah dan pemikiran untuk memperluas,
memperdalam, dan mengembangkan IPTEK.
Peran Islam dalam perkembangan iptek, adalah bahwa Syariah Islam harus dijadikan
standar pemanfaatan iptek (Hasibuan, 2014). Ketentuan halal-haram (hukum-hukum syariah
Islam) wajib dijadikan tolok ukur dalam pemanfaatan IPTEK, bagaimana pun juga bentuknya.
IPTEK yang boleh dimanfaatkan, adalah yang telah dihalalkan oleh syariah Islam. Sedangkan
IPTEK yang tidak boleh dimanfaatkan, adalah yang telah diharamkan syariah Islam.
Dalam Islam, seni adalah sebuah perkara "DUNYA" bukan perkara akhirat. Sehingga
Islam tidak memberikan teori atau ajaran secara rinci tentang seni dan estetika. Sebagaimana
Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam bersabda "Kalian lebih mengetahui urusan dunia kalian."
(HR. Muslim) Hukum dasar dari kesenian adalah mubah (boleh), karena ia adalah masalah
"DUNYA".
4
Kebutuhan akan kesenian merupakan fitrah manusia yang menyukai keindahan. Namun
demikian, sebagai muslim kita mempunyai batasan-batasan dalam menikmati sebuah karya
seni.Seni dalam Islam kebanyakan seperti seni yang diajarkan dalam alquran. Di dalamnya tidak
diajarkan ikonisasi perwujudan makhluk oleh ciptaan Allah dalam bentuk pemujaan berhala.
Seni dalam Islam mengajarkan sesuatu yang berbentuk estetik (sesuatu yang indah). akan
memperkuat perenungan objek-objek dan kenikmatan estetis yang akan memperkuat ideologi
dasar dan memperkuat kesadaran akan ciptaan Allah SWT. Akhirnya alquran akan menggiring
manusia untuk mengakui kebesaran Allah SWT.

2.3 Batasan IPTEK Dalam Islam

Iptek dan segala hasilnya dapat diterima oleh masyarakat Islam manakala bermanfaat
bagi kehidupan manusia. Jika penggunaan hasil Iptek akan melalaikan seseorang dari dzikir dan
tafakkur, serta mengantarkan pada rusaknya nilai-nilai kemanusiaan, maka bukan hasil
teknologinya yang. ditolak, melainkan manusianya yang harus diperingatkan dan diarahkan
dalam menggunakan teknologi
Dalam prespektif Islam. Ilmu Pengetahuan, Teknologi, dan Seni merupakan
pengembangan potensi manusia yang telah diberikan oleh Allah berupa akal dan budi. Prestasi
gemilang dalam pengembangan Iptek, pada hakikatnya tidak lebih dan sekedar menemukan
bagaimana proses sunnatullah itu terjadi di alam semesta ini, bukan merancang atau menciptakan
hukum baru di luar sunnatullah (hukum alam hukum Allah).
Seharusnya temuan-temuan baru di bidang Iptek membuat manusia semakin
mendekatkan din pada Allah, bukan semakin angkuh dan menyombongkan diri Sumber
pengembangan Iptek dalam Islam adalah wahyu Allah. Iptek yang Islami selalu mengutamakan
dan mengedepankan kepentingan orang banyak dan kemaslahatan bagi kehidupan umat manusia.
Untuk itu iptek dalam pandangan Islam tidak bebas nilai.

2.4 Penyikapan Kita Sebagai Umat Islam Terhadap Perkembangan IPTEK

Sikap kita sebagai muslim dalam menanggapi IPTEK, tentunya kita harus menanggapi
dengan bijak, cara menaggapi IPTEK diantaranya :
1. Resesif, kita hanis menerimanya dengan bijak, jangan sampai kita menolaknya
terhadap
2. perkembangan IPTEK Kemajuan IPTEK itu tidak bisa kita tolak.

5
3. Selektif, setelah menerima kita harus memilah dan memilih mana yang baik dan
mana yang tidak dengan dasar Al-Quran, hadits dan sunnah tentu kita bisa melakukan
hal ini
4. Digesif, IPTEK itu perlu kita arahkan, tentunya untuk amal ma’ruf nahi munkar
5. Adaffif, perlu juga kita sesuaikan dengan dengan jati diri kita sebagai muslim yang
pasti sesuai dengan dasar islam. Transmitif, kembangkanlah IPTEK untuk
menyiarkan agama islam. Sebagai contoh dengan adanya alquran seluler, quran
digital dan sebagainya.

2.5 Kontribusi IPTEK dan Seni Terhadap Dakwah

Kontribusi adalah kesejahteraan dan kemakmuran material (fisikal) yang dihasilkan oleh
perkembangan IPTEK modern membuat orang mengagumi meniru gaya hidup peradaban orang
barat sampai bersamaan dengan sikap kritis terhadap segala dampak negative yang
diakibatkannya, bukan hanya bidang IPTEK saja tetapi bidang Seni juga.

Dalam kontribusi IPTEK dan Seni dalam dakwah islam banyak memberikan
perkembangan di dalam dakwahnya, misalnya pada jaman dahulu ketika para ulama di pulau
Jawa menyebarkan ajaran agama Islam mereka menyebarkan dakwahnya melalui kesenian
wayang yang isinya tentang ajaran-ajaran agama Islam. Maka dengan adanya kesenian wayang
ini digunakan sebagai media dakwah Islam dan daya tarik masyarakat untuk menyaksikan
kesenian wayang tersebut.
Pada saat ini kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi sudah sangat maju, di buktikan
dengan adanya penemuan-penemuan baru yang fungsinya untuk memudahkan segala aktifias
manusia, begitu juga kemudahan dalam berdakwah bagi para ulama.
Ada banyak hal yang sudah dihasilkan oleh teknologi untuk dakwah Islam sebagai bagian
dari integrasi itu sendiri, Al Quran digital, akses hadist shahih yang bisa dilakukan dimana
saja,silahturahmi yang tidak pernah putus karena sudah ada HP, jejaring sosial dan sebagainya.
Bahkan media pembelajaran yang menyenangkan dengan menggunakan game untuk
memperdalam ilmu Islam itu sendiri.
Contoh-contoh Kontribusi Iptek dan Seni bagi dakwah Islam
1. Arsitektur masjid yang indah membuat para jamaah senang dan nyaman beribadah.
2. Wayang sebagai media dakwah bagi Wali Songo.
3. Perkembangan busana muslim seperti jilbab.
4. Media dakwah di televisi, intemet, koran, dan majalah.
5. Penggunaan internet, blog, dan situs Islami sepertisuara Islam, Muslim, dll.

6
6. Al Quran dan Hadist dalam bentuk digital semua mempermudah pencarian ayat,
terjemaah, tafsiran Al Quran.
7. Penggunaan LCD sebagai media dakwah sehingga lebih jelas dipahami.

2.6 Seni IPTEK dalam islam


Dalam Islam, ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) dipandang sebagai hal yang penting dan
diberikan perhatian yang serius. Islam mendorong umatnya untuk mencari pengetahuan,
memahami alam semesta, dan mengembangkan teknologi untuk meningkatkan kesejahteraan
manusia. Berikut adalah beberapa konsep dan pandangan tentang IPTEK dalam Islam:

1. Kewajiban Mencari Ilmu (Talab al-Ilm): Islam mengajarkan bahwa mencari ilmu adalah
kewajiban bagi setiap muslim, baik laki-laki maupun perempuan. Nabi Muhammad SAW
mengatakan, "Mencari ilmu adalah kewajiban bagi setiap muslim."

2. Ilmu dan Agama: Islam menggalakkan hubungan erat antara ilmu dan agama. Islam
mengajarkan bahwa ilmu dapat menjadi sarana untuk lebih memahami ajaran agama dan
alam semesta yang menciptakan Allah.

3. Penelitian Ilmiah (Tajribah Ilmiyyah): Islam mendorong pendekatan ilmiah dalam


menjelajahi alam semesta. Para ilmuwan Muslim kuno seperti Alhazen (Ibnu al-
Haytham) mengembangkan metode ilmiah yang menjadi dasar bagi metode ilmiah
modern. Mereka melakukan eksperimen dan observasi untuk memahami alam semesta.

4. Pengembangan Teknologi: Islam juga mendorong pengembangan teknologi untuk


kepentingan manusia. Sebagai contoh, penemuan dalam bidang matematika, astronomi,
dan kedokteran oleh ilmuwan Muslim seperti Al-Khwarizmi, Al-Razi, dan Ibnu Sina
telah memberikan kontribusi signifikan bagi perkembangan teknologi dan ilmu
pengetahuan.

7
5. Konservasi Alam: Islam mengajarkan kebijakan lingkungan yang baik. Umat Muslim
dianjurkan untuk menjaga lingkungan alam dan sumber daya alam. Islam mengajarkan
bahwa manusia adalah khalifah (pengelola) di bumi dan bertanggung jawab untuk
menjaga alam semesta.

6. Pendidikan dan Penelitian: Pendidikan dan penelitian dihargai dalam Islam, dan negara-
negara dengan latar belakang Islam telah mendirikan banyak universitas dan institusi
pendidikan tinggi untuk memajukan ilmu pengetahuan dan teknologi.

7. Etika dalam IPTEK: Islam juga menekankan etika dalam penggunaan ilmu pengetahuan
dan teknologi. Ilmuwan dan teknolog harus menjalankan tugas mereka dengan
memperhatikan nilai-nilai etika, integritas, dan keadilan.

Selain itu, dalam sejarah Islam, banyak perkembangan signifikan dalam berbagai bidang ilmu
pengetahuan dan teknologi telah terjadi, seperti dalam matematika, kedokteran, astronomi, dan
filsafat. Islam menghargai peran ilmu pengetahuan dan teknologi dalam meningkatkan kualitas
hidup dan memajukan peradaban.

Namun, penting untuk diingat bahwa pandangan dan praktik dalam hal IPTEK dapat berbeda di
antara berbagai komunitas dan negara-negara Muslim, dan pengembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi dalam konteks Islam terus berkembang seiring waktu.

8
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Islam sebagai agama dan pedoman hidup tidak hanya mengatur tentang how to get
Jannah, tetapi Islam juga mengatur kehidupan secara menyeluruh bahkan sampai sendi-sendi
kehidupan yang tidak begitu mendasar. Islam sangat mendukung perkembangan teknologi dan
ilmu pengetahuan. Dan Islam juga sangat memperbolehkan aktivitas seni, hanya saja, aktivitas
seni yang ada tetap harus disesuaikan dengan kaidah kaidah yang ada.

3.2 Saran

Dari hasil pembahasan dan kesimpulan di atas, penulis memberikan beberapa saran yang
perlu disampaikan, antara lain:
1. Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi adalah salah satu nikmat yang besar yang
diberikan oleh Allah Subhanahu wa Ta'ala, oleh karena itu, kita harus mengelola ilmu dan
teknologi yang kita miliki dengan benar-benar penuh tanggung jawab, dan tetap mencari ilmu.
karena semakin kita dekat dengan ilmu, semakin dekat pula kita terhadap Allah.
2. Seni adalah sebuah keindahan Islam memperbolehkan kita untuk mengapresiasikan seni,
namun tetap pada batasan syari' ah yang ada.

9
DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai