Anda di halaman 1dari 2

sejarah kewarganegaraan republik indonesia

tugas 2.
Kewarganegaraan campuran di Indonesia sudah tidak lazim lagi didengar, alias sudah sering kali
didengar,yakni adalah kewarganegaraan yang berbeda negara tapi menikah dan tinggal di
Indonesia, misalnya antara Pria dan wanita yang Pria berasal dari amerika sebagai contohnya dan
wanita berasal dari Indonesia, sehingga memutuskan untuk menikah walaupun berbeda negara
alias campuran.

Dan keturunan yang dihasilkan pun akan bisa disebut sebagai keturunan campuran, di kota saya
bangka belitung juga ada kejadian pernikahan warga negara campuran, baik dari warga negara
asing maupun menikah dengan warga negara Indonesia. Adapun syarat syarat yang mereka wajib
penuhi untuk melakukan pernikahan campuran dan tinggal di Indonesia sebagai berikut:

Kewarganegaraan Akibat Perkawinan Campuran

Bagi orang-orang yang berlainan kewarganegaraan yang melakukan perkawinan campuran,


dapat memperoleh kewarganegaraan dari suami/istrinya dan dapat pula kehilangan
kewarganegaraannya menurut cara-cara yang ditentukan Undang-undang Kewarganegaraan R.I
yang berlaku yaitu UU No. 62 Tahun 1962.
Menurut Undang-undang No. 62 Tahun 1958 tentang Kewarganegaraan RI, pewarganegaraan
diberikan atas permohonan pewarganegaraan kepada Menteri Kehakiman dengan persetujuan
Dewan Menteri.

Syarat-syarat untuk mengajukan permohonan pewarganegaraan menurut UU ini pemohon harus:

1. Sudah berusia 21 tahun.


2. Lahir dalam wilayah RI, atau pada waktu mengajukan permohonan bertempat tinggal dalam
daerah itu selama sekurang-kurangnya 5 tahun berturut-turut yang paling akhir atau sama sekali
selama 10 tahun tidak berturut-turut;
3. Apabila ia seorang laki-laki yang kawin mendapat persetujuan istri (istri-istrinya);
4. Cukup dapat berbahasa Indonesia dengan mempunyai sekedar pengetahuan tentang sejarah
Indonesia serta tidak pernah di hukum karena melakukan kejahatan yang merugikan Republik
Indonesia dalam keadaan sehat rohani dan jasmani;
5. dalam keadaan sehat rohani dan jasmani;
6. Membayar pada kas negara antara Rp 500,- sampai Rp 10.000,- yang ditentukan jawatan pajak
tempat tinggalnya berdasarkan penghasilannya tiap bulan yang nyata dengan ketentuan tidak
boleh melebihi penghasilan nyata sebulan;
7. Mempunyai mata pencaharian tetap;
8. Tidak mempunyai kewarganegaraan/kehilangan kewarganegaraannya apabila ia mempunyai
kewarganegaraan Indonesia.

Itulah berbagai macam syarat resiko perkawinan campuran di Indonesia sehingga banyak sekali
resiko dan syarat syarat yang harus dipenuhi sebagai salah satu warga negara campuran
khusunya hal ini terjadi didaerah saya di bangka belitung. namun kerukunan warga negara baik
campuran , pribumi wajib dijaga karena kita merupakan 1 Indonesia, 1 ketuhanan dan 1
keluarga.

Anda mungkin juga menyukai