Anda di halaman 1dari 6

Jurnal SAP Vol. 3 No.

1 Agustus 2018 p-ISSN: 2527-967X


e-ISSN: 2549-2845

PERSEPSI ORANG TUA TERHADAP PROSES BIMBINGAN BELAJAR


ANAK DI RUMAH
Suwarto1, Hulman Fajri2
STMIK Raharja Tangerang Jurusan Sistem Informasi1
SMP Negeri 5 Cileles Kabupaten Lebak Propinsi Banten2
Email: suwarto@raharja.info1

Abstrak
Persepsi selalu berkaitan dengan gejala dan pengalaman yang dimiliki.Semakin banyak pengalaman
dan ilmu pengetahuan pada diri seorang maka semakin banyak dan kuat persepsinya.Selain ilmu
pengetahuan dan pengalaman, persepsi juga dipengaruhi oleh faktor kebutuhan dan psikologi.Dengan
demikian persepsi seseorang tentang pendidikan berbeda satu dengan lainnya. Penelitian ini bertujuan
menjelaskan persepsi orang tua terhadap proses bimbingan belajar anak di rumah.Jenis penelitian ini
adalah penelitian kualitatif dengan menggunakan langkah-langkah reduksi data, penyajian data,
penarikan kesimpulan dan verifikasi.Adapun hasil dari penelitian ini adalah orang tua yang memiliki
pendidikan rendah kurang peduli terhadap bimbingan belajar siswa di rumah sehingga mengakibatkan
banyak siswa pada kalangan orang tua berpendidikan rendah minat belajarnya kurang sampai
menimbulkan putus sekolah.Siswa pada orang tua berpendidikan tinggi lebih beruntung, sebab
bimbingan belajar saat di rumah bisa didapatkan oleh orang tua walaupun pada kalanya terkendala
dengan kesibukan pekerjaan orang tua.
Kata Kunci: persepsi, bimbingan belajar, penelitian kualitatif

Abstract
Perception is always related to the symptoms and experience. The more experience and knowledge a
person gains, the more and more perceptions he has. In addition to science and experience,
perceptions are also influenced by factors of needs and psychology. Thus, one's perception of
education differs from one another. This research aims to explain the perceptions of parents in the
process of child counseling at home. It is a qualitative research using data reduction, data
presentation, conclusion and verification. The results of this research are poorly educated parents just
pay little attention to the student’s learning guidance at home, resulting in many students showing
little learning interest and dropping out of school. Students with highly educated parents are more
lucky because the learning guidance can be obtained from their parents at home even though their
parents’s activities at times become constraints.
Keywords: perception, learning guidance, qualitative research

PENDAHULUAN rangsangan tersebut tidak diterima begitu


Persepsi merupakan salah satu proses saja, melainkan harus diamati dan
pengolahan informasi yang ditangkap digolongkan dalam sesuatu tertentu.
melalui indera penglihatan, pendengaran, Persepsi selalu berkaitan dengan gejala dan
perasaan, dan pengamatan yang pengalaman yang dimiliki. Semakin
diproyeksikan pada bagian tertentu di otak banyak pengalaman dan ilmu pengetahuan
sehingga timbul untuk mengamati pada maka akan semakin banyak dan kuat
obyek tersebut. Kemudian ditafsirkan persepsinya, demikian juga sebaliknya.
dalam buah pikiran dan mengasimilasikan
suatu pengamatan berdasarkan pengalaman Dengan adanya perbedaan persepsi antara
yang dimiliki [1]. Dengan demikian akan satu orang dengan yang lainnya, meskipun
timbul tanggapan dan rangsangan baru. dalam satu obyek, maka penulis tertarik
Tanggapan dan rangsangan tersebut dapat untuk mengetahui serta menjelaskan
dipengaruhi oleh bahan atau pengalaman bagaimana persepsi orang tua terhadap
yang telah ada sehingga tanggapan dan pendidikan anak dan bagaimana pengaruh

41
Jurnal SAP Vol. 3 No. 1 Agustus 2018 p-ISSN: 2527-967X
e-ISSN: 2549-2845

pandangan tersebut terhadap proses akan mengalami kepincangan atau


bimbingan belajar anak di rumah. Kita tahu mungkin kegagalan.
bahwa antara pendidikan anak dengan
proses bimbingan belajar anak di rumah Pendidikan berdasarkan sifatnya dibagi
merupakan satu kesatuan yang integral. menjadi : Pendidikan formal, informal dan
Dimana bimbingan belajar anak di rumah non formal. Pendidikan formal adalah
akan menunjang keberhasilan pendidikan pendidikan yang berlangsung secara
anak. Seperti yang diungkapkan Ahmad teratur, bertingkat dan mengikuti sifat-sifat
Komaruzaman bahwa seorang anak selain tertentu secara ketat [5]. Pendidikan formal
mendapat pendidikan formal juga harus lazimnya diberikan di sekolah atau
mendapatkan pendidikan informal yang lembaga-lembaga lain yang bersifat
diperolehnya di lingkungan dan keluarga formal.Sekolah memiliki peranan yang
[2]. sangat penting dalam usaha
menseoadewasakan anak dan
Menurut hemat penulis, pendidikan pada menjadikannya sebagai anggota
hakekatnya adalah sebuah aktivitas yang masyarakat yang berguna, juga
penuh kesadaran dan tanggung jawab yang bertanggung jawab atas anggota
dilakukan oleh seorang dewasa terhadap masyarakat yang dihasilkannya.
anak sehingga timbul interaksi antara
keduanya yang bertujuan mengarahkan Pendidikan informal diperoleh seorang dari
anak berbuat sesuai dengan tujuan pengalaman sehari-hari dengan sadar atau
pendidikan. Dengan demikian dapat tidak sadar sepanjang hayat pendidikan
simpulkan pendidikan dapat berlangsung dapat berlangsung dalam keluarga dalam
apabila terjadi : aktivitas sadar, orang pengalaman sehari-hari maupun dalam
dewasa sebagai pendidik, anak didik, pekerjaan, masyarakat, keluarga dan
interaksi timbal balik, dan tujuan yang organisasi [6]. Sedangkan pendidikan non
ingin dicapai [3]. formal adalah pendidikan yang
dilaksanakan secara tertentu dan sadar
Mery Novianti berpendapat bahwa tetapi tidak mengikuti aturan yang ketat,
keberhasilan pendidikan ditentukan oleh diberikan pada kursus-kursus, pelatihan
faktor-faktor pendidikan itu sendiri, yaitu : dan sebagainya [7].
anak didik, pendidik, alat-alat pendidikan,
tujuan pendidikan dan melieu (lingkungan) Bimbingan belajar adalah jenis bimbingan
[4]. Dengan demikian dapat dipahami yang memberikan bantuan kepada individu
bahwa pendidikan baru dapat berlangsung dalam memecahkan kesulitan-kesulitan
bila terdapat anak didik yang berfungsi yang berhubungan dengan masalah belajar
sebagai obyek dan subyek didik, pendidik [8]. Dengan demikian dapat dipahami
yaitu orang yang membawa anak didik bahwa bimbingan belajar adalah usaha
pada tujuan, tujuan pendidikan yaitu apa membantu anak dalam menghadapi
yang menjadi sasaran atau tujuan kesulitan belajar, apabila di sekolah
pendidikan, alat-alat pendidikan yaitu dilakukan dan menjadi tugas dari BP, maka
sarana untuk mempermudah proses di rumah menjadi tugas orang tua. Agar
pendidikan dan melieu (lingkungan) adalah pengertian lebih jelas dan mudah
tempat proses pendidikan. Kelima hal dipahami, penulis akan menguraikan
tersebut di atas berhubungan sangat erat tentang apa yang dimaksud bimbingan dan
satu sama lain (integeral). Apabila tidak belajar secara terpisah. Bimbingan secara
ada salah satunya maka proses pendidikan bahasa adalah terjemahan dari bahasa
Inggris ‘guidance’.W.S. Winkel

42
Jurnal SAP Vol. 3 No. 1 Agustus 2018 p-ISSN: 2527-967X
e-ISSN: 2549-2845

menyatakan ‘guidance’ memiliki hubungan berbeda dari perubahan yang ditimbulkan


dengan guiding shawing away oleh lainnya [11]. Definisi di atas dapat
(menunjukan jalan), leading (memimpin), disimpulkan bahwa : belajar menimbulkan
conducting (menuntun), giving instruction perubahan dalam arti tingkah laku
(memberikan petunjuk), regulation kapasitas yang relatif tetap, perubahan itu
(mengatur), governing (mengatur), giving pokoknya membedakan antara sebelum
advice (memberikan nasihat). Sehingga individu berada dalam situasi belajar dan
dapat disimpulkan bimbingan menurut sesudah melakukan belajar, kegiatan
W.S. Winkel mengandung unsur : dilakukan lewat kegiatan atau usaha atau
menunjukan jalan, memimpin, menuntun, praktek yang disengaja atau diperkuat. Jadi
memberi petunjuk, mengatur, kita dapat mengamati suatu perbuatan
mengarahkan dan memberi nasehat. tetapi kita dapat mengamati belajar, artinya
perbuatan yang menampakan pada
Bimbingan Belajar di Sekolah Menengah, perubahan. Dalam hubungan ini perubahan
menyatakan bimbingan adalah Suatu bisa dapat bersifat vertikal, dalam arti,
proses pemberian bantuan secara terus bertambahnya ketelitian dalam melakukan
menerus dan sistematik dari pembimbing sesuatu perbuatan atau bertambahnya
kepada peserta bimbing agar tercapai informasi tentang apa yang dipelajari.
pemahaman diri, pengarahan diri, dan Demikian juga dapat bersifat horisontal,
perwujudan diri dalam mencapai dalam arti, hasil perubahan tersebut
perkembangan yang optimal sehingga diintegrasikan dan diorganisasikan sebagai
dapat menyesuaikan diri dengan suatu bagian unit yang berfungsi
lingkungan dan memperoleh kebahagian memperluas, menambah dan memperkaya
hidup [9]. Dari uraian di atas dapat pengalaman.
disimpulkan bahwa bimbingan dilakukan
dengan maksud agar peserta bimbing dapat Untuk mendapatkan hasil yang maksimal,
menyesuaikan diri dengan lingkungannya maka diperlukan langkah-langkah dan
dan memperoleh kebahagian hidup, agar teknik bimbingan belajar anak di rumah.
bimbingan berhasil dengan baik maka Pertama kita membahas langkah-langkah
harus dilakukan secara terus menerus. bimbingan belajar anak. Secara formal,
sebenarnya bimbingan belajar anak di
Pengertian belajar menurut Robert M rumah tidak memerlukan langkah-langkah
Gagne, dalam buku The Condition of seperti yang sering digunakan oleh seorang
Learning yang dikutip Abdul Rahman konselor dalam memberikan bantuan
Abror “ Learning is a change in human kepada anak murid atau kliennya.Sebab
disposition or capacity, which persists over anak lahir dalam pemeliharaan orang tua
period of time and which is not simply dan dibesarkan dalam keluarganya. Orang
ascribable to processes of growth” tua tanpa ada yang memerintah langsung
diartikan belajar merupakan sejenis memikul tugas sebagai pendidik baik
perubahan yang diperlihatkan dalam bersifat sebagai pemelihara, pengasuh,
perubahan tingkah laku, yang keadaannya pembina, sebagai guru dan sudah tentu
berbeda dari sebelum individu berada sebagai pembimbing. Dengan demikian,
dalam situasi belajar dan sesudah maka sudah pasti orang tua mengetahui
melakukan tindakan yang serupa itu [10]. kesulitan-kesulitan yang dihadapi anak
dalam belajar. Namun ada baiknya penulis
Belajar merupakan proses perbuatan yang menguraikan juga langkah-langkah yang
dilakukan dengan sengaja, yang kemudian biasa ditempuh dalam melakukan suatu
menimbulkan perubahan yang keadaannya

43
Jurnal SAP Vol. 3 No. 1 Agustus 2018 p-ISSN: 2527-967X
e-ISSN: 2549-2845

bimbingan, termasuk bimbingan belajar Sumber data penelitian ini adalah orang tua
menurut pendapat ahli. yang memiliki anak usia sekolah dengan
kondisi ekonomi dan jenis pekerjaan yang
Tulisan ini bertujuan untuk mengetahui berbeda. Pengambilan data dalam
persepsi orang tua terhadap proses penelitian ini menggunakan cara purposive
bimbingan belajar anak di rumah sehingga sampling, yaitu peneliti menentukan
orang tua disarankan memiliki bekal terlebih dahulu criteria-kriteria sampel
pendidikan yang cukup. Dan dianjurkan yang akan diambil. Kriterian sampel yang
untuk meluangkan waktu guna memberi diambil pada penelitian ini adalah orang
bimbingan kepada putra-putrinya. tua yang memiliki tingkat pendidikan
Sekolah Dasar dan orang tua yang
METODE memiliki tingkat pendidikan Sekolah
Pendekatan yang dipakai dalam Menengah Pertama, orang tua yang
penenilitian ini adalah pendekatan memiliki tingkat pendidikan Sekolah
kualitatif, dengan maksud bahwa Menengah Atas, dan orang tua yang
pendekatan kualitatif adalah suatu proses memiliki tingkat pendidikan
penelitian dan pemahaman yang Diploma/Sarjana, sebagai sumber data
berdasarkan pada metodologi yang dalam hal informan, peneliti menentukan
menyelidiki suatu fenomena social dan satu atau dua informan yang memiliki
masalah manusia. Dalam pendekatan ini tingkat pendidikan Sekolah Dasar, yang
peneliti mencoba membuat suatu gambaran memiliki tingkat pendidikan Sekolah
dari kata-kata, laporan terinci dari Menengah Pertama, yang memiliki tingkat
pandangan responden, dan melaksanakan pendidikan Sekolah Menengah Atas, dan
studi yang berlangsung pada situasi secara orang tua yang memiliki tingkat
alami. Peneliti menggunakan pendekatan pendidikan Diploma/Sarjana
kualitatif disebabkan karena penelitian
kualitatif merupakan penelitian yang Teknik yang dipakai dalam pengambilan
melibatkan diri peneliti secara langsung data adalah menggunakann observasi,
dalam melakukan penelitian baik wawancara, dan dokumentasi, dengan
melakukan pengamatan, wawancara, dan teknik ini diharapkan peneliti memperoleh
lain sebagianya agar peneliti dapat informasi yang berkaitan dengan data
memahami permasalahan yang sedang penelitian yang diharapkan oleh peneiliti.
diamati atau sedang diteliti. Teknik analisis data yang digunakan dalam
penelitian kualitatif dilakukan dengan
Peneliti mengambil mengambil lokasi di langkah-langkah antara lain: (1) Reduksi
Desa Margamulya Kecamatan Mauk data, (2) Penyajian data, (3) Penarikan
Kabupaten Tangerang dengan kesimpulan dan verifikasi. Adapun untuk
pertimbangan bahwa peneliti bertempat memperoleh keabsahan data, peneliti
tinggal di Desa Margamulya Kecamatan menggunakan teknik triangulasi, dengan
Mauk Kabupaten Tangerang. maksud sebagai pengecekan data dari
Pertimbangan lain lokasi yang diambil di berbagai sumber dengan cara dan berbagai
daerah ini disebabkan karena adanya waktu sehingga memperoleh data yang
permasalahan yang terkait dengan bisa dipertanggungjawabkan
kesadaran untuk bersekolah yang masih keabsahannya.
rendah, ini terlihat dari banyaknya siswa
yang hanya tamatan Sekolah Dasar, dan HASIL DAN PEMBAHASAN
hanya sebagian yang melanjutkan ke Informan atau sumber data dalam
jenjang SLTP serta SLTA. penelitian ini adalah orang tua yang

44
Jurnal SAP Vol. 3 No. 1 Agustus 2018 p-ISSN: 2527-967X
e-ISSN: 2549-2845

memiliki anak usia sekolah dan memiliki sekolah, yang lebih mengkewatirkan
tingkat pendidikan tertentu,dalam hal ini bahwa banyak perubahan sikap perilaku
adalah orang tua yang memiliki tingkat anak yang kurang nurut terhadap orang tua
pendidikan Sekolah Dasar,orang tua yang sehingga para orang tua dari kalangan
memiliki tingkat pendidikan Sekolah berpendidikan Sekolah Dasar dan Sekolah
Menengah Pertama, orang tua yang Menengah Pertama hanya mengandalkan
memiliki tingkat pendidikan Sekolah bimbingan para guru di sekolah.Pada orang
Menengah Atas, dan orang tua yang tua yang memiliki tingkat pendidikan
memiliki tingkat pendidikan Sekolah Menengah Atas ataupun Sarjana,
Diploma/Sarjana. Adapun data orang tua mereka menyampaikan bahwa bimbingan
yang dijadikan informan dapat terlihat belajar di rumah sangat penting, tetapi
pada tabel berikut: terkendala waktu yang kurang cukup
dikarenakan kesibukan pekerjaan yang
Tabel 1. Identitas orang tua yang mereka lakukan.
menjadi informan
No Nama Umur Pendidikan Latar belakang orang tua yang rendah
1 Suherman 40 tahun SD merupakan suatu hal yang mempengaruhi
2 Yanto 45 tahun SD
3 Arpan 49 tahun SMP pola bimbingan belajar siswa dirumah,
4 Widodo 40 tahun SMP perhatian yang kurang mengakibatkan
5 Ocan 50 tahun SMA siswa mendapatkan kejenuhan sampai
6 Joko 47 tahun SMA terjadinya putus sekolah.
7 Dedi 45 tahun Diploma/sarjana
8 Supardi 48 tahun Diploma/sarjana
SIMPULAN DAN SARAN
Berdasarkan hasil observasi dan
Persepsi masyarakat dengan tingkat
wawancara yang telah dipaparkan pada
pendidikan rendah tentu akan berbeda
pembahasan dapat disimpulkan bahwa
dengan masyarakat dengan tingkat
persepsi orang tua terhadap bimbingan
pendidikannya lebih tinggi, tingkat
belajar di rumah sangat membantu
pendidikan pada dasarnya akan
perkembangan siswa dalam menempuh
mempengaruhi pola piker terutama dalam
pendidikan di sekolah, namun pada
mempertahikan kebutuhan pendidikan bagi
kenyataannya orang tua yang memiliki
anak-anaknya.
pendidikan rendah kurang peduli terhadap
bimbingan belajar siswa di rumah sehingga
Berdasarkan hasil wawancara terhadap
mengakibatkan banyak siswa pada
orang tua yang memiliki tingkat
kalangan orang tua berpendidikan rendah
pendidikan baik Sekolah Dasar, Sekolah
minat belajarnya kurang sampai
Menengah Pertama, Sekolah Menengah
menimbulkan putus sekolah. Siswa pada
Atas ataupun Diploma/Sarjana, mereka
orang tua berpendidikan tinggi lebih
menganggap bahwa pendidikan sangat
beruntung, sebab bimbingan belajar saat di
penting bagi anak-anaknya, nanum
rumah bisa didapatkan oleh orang tua
terdapat perbedaan pandangan terhadap
walaupun pada kalanya terkendala dengan
bimbingan belajar di rumah. Untuk orang
kesibukan pekerjaan orang tua.
tua yang tingkat pendidikannya Sekolah
Dasar dan Sekolah Menengah pertama
Beradasarkan pada simpulan yang telah
memiliki persepsi bahwa mereka tidak
diambil oleh peneliti, maka peneliti
terlalu peduli terhadap belajar anaknya
menyarankan agar: (1) Pemerintah melalui
ketika ada di rumah, mereka beralasan
aparat Desa atau Kecamatan, diharapkan
ketidak mampuan untuk membimbing dan
lebih gencar atas pentingnya pendidikan
mengarahkan anaknya dalam pelajaran

45
Jurnal SAP Vol. 3 No. 1 Agustus 2018 p-ISSN: 2527-967X
e-ISSN: 2549-2845

bagi anak usia sekolah dengan member terhadap prestasi belajar Mahasiswa
perhatian lebih pada anak. (2) Hendaknya pada Tutorial Online berbasis
orang tua agar memberikan perhatian lebih Pendekatan Kotekstual Pada
terhadap pendidikan anak, member Matakuliah Statistik Pendidikan.
dorongan dan bimbingan belajar pada Jurnal Pendidikan,[S.l.], v.12, n. 2, p.
anak, meningkatkan control dan 80-88, aug. 2017.
pengawasan sehingga lebih rajin untuk [5] Noviyanti, M. laporan penelitian
melakukan belajar baik di rumah maupun kesiapan tutor universitas terbuka
di sekolah. dalam memanfaatkan fasilitas tutorial
online. Jakarta: Universitas Terbuka.
UCAPAN TERIMA KASIH 2016.
Kepada berbagai pihak yang telah [6] G. Gresham. “A Study Exploring
membantu penelitian ini, peneliti Exceptional Education Pre-service
mengucapkan banyak terimakasih kepada: Teachers‟ Mathematics Anxiety”.
(1) Kepala Desa Margamulya beserta staf IUMPST: The Journal, vol. 4, 2010.
yang telah member masukan kepada [7] Suwarto. Strategi Pembelajaran
peneliti dalam penentuan sampel. (2) Para Operasi Bilangan dengan Benda
responden yang telah berkenan Konkrit. UNION: Jurnal Pendidikan
meluangkan waktu guna memberikan Matematik, Vol 5 No 3, November
keterangan proses wawancara. (3) Kepada 2017
semua pihak yang tidak bisa disebutkan [8] John Gottman. Kiat-kiat Membesarkan
satu persatu yang telah membantu baik Anak yang Memiliki Kecerdasan
secara moril maupun materiil. Emosional. Jakarta PT Gramedia
Pustaka Utama, 2001.
DAFTAR PUSTAKA [9] Hendra Surya. Strategi Jitu Mencapai
[1] Muchtar Yunus, Persepsi Orang tua Kesuksesan Belajar. Jakarta: PT.
terhadap pendidikan dan Gramedia, 2011.
kecenderungannya dalam pemilihan [10] Sia Tjundjing. Hubungan antara IQ,
jenis pendidikan anaknya ( Suatu studi EQ, dan QA dengan Prestasi Study
dikelurahan jepara, surabaya utara). Pada Siswa SMU. Journal Anima,
Universitas Erlangga, Surabaya. 2014 Vol. 17, No. 1. UPI Surabaya, 2011.
[2] Ahmad, Komaruzaman. Pengaruh [11] Zubaidah, S., Mahanal, S. & Mulyati,
Persepsi Siswa Tentang Metode Y. Penerapan Pola Pembelajaran
Mengjar Gur, Fasilitas Belajar dan Pemberdayaan Berpikir Melalui
Motivasi Belajar Terhadap Prestasi Pertanyaan (PBMP) Dengan Metode
Belajar Siswa Kompetensi Keahlian TPS pada Mata Pelajaran IPA Untuk
Teknik Audio Video di SMK N3 Meningkatkan Keaktivan dan Hasil
Yogyakarta. S1 thesis, UNY. 2015 Belajar Siswa Kelas IV Madrasah
[3] Ella, A. The impact of motivation on Ibtidaiyah Jenderal Sudirman (MIJS)
students academic achievement and Malang. Makalah Disajikan Dalam
learning outcomes in mathematics Seminar nasional Biologi dan
among secondary school students in Pembelajarannya, Jurusan Biologi
Nigeria. Eurasia Journal of FMIPA Universitas Negeri Malang,
Mathematics, Science & Technology Malang 3 Desember. 2015.
Education, 3 (2), 149-156. 2017. [12] Moleong, J. L. Metodologi Penelitian
[4] Mery Novinyanti. Pengaruh Motivasi Kualitatif. Bandung: CV.Remaja
dan Keterampilan berkomunikasi Rosdakarya. 2010.

46

Anda mungkin juga menyukai