Anda di halaman 1dari 25

LAPORAN

PRAKTIK KERJA LAPANGAN

DINAS KOPERASI, UMKM, PERINDUSTRIAN DAN


PERDAGANGAN KABUPATEN SAROLANGUN

Disusun Oleh :

Nama : Weliana Destri


Nim : S.ES.2020-028
Semester : VII (Tujuh)
Dosen PL : Sirajudin Al-Aksari, S.St, ME

PROGRAM STUDI EKONOMI SYARIAH


SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM MA’ARIF
SAROLANGUN
2022
LEMBARAN PENGESAHAN

LAPORAN AKHIR PRAKTIK KERJA LAPANGAN

Laporan akhir dengan judul “Praktik Kerja Lapangan (PKL) di Dinas Koperasi,
UMKM, Perindustrian dan Perdagangan”. Yang di tulis oleh Weliana Destri telah
diperiksa dan diperbaiki serta disetujui untuk laporkan.

Sarolangun, November 2023


Mengetahui,

Kepala Instansi Mentor

Drs. H. Muslihadi, M.P.d Fakhrurozi. S.E


NIP.

Supervisor DPL

Drs. H. Achmad Mahud. M. Pd Sirajudin Al-Aksari, ME


NIDN. 2109059303

Ketua Program Studi


Ekonomi Syariah

Sirajudin Al-Aksari, ME
NIDN. 2109059303
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI

LEMBAR PENGASAHAN...........................................................................
KATA PENGANTAR....................................................................................
DAFTAR ISI...................................................................................................
DAFTAR TABEL..........................................................................................
DAFTAR GAMBAR......................................................................................
DAFTARLAMPIRAN...................................................................................
BAB I PENDAHULUAN...............................................................................
A. Latar Belakang PKL.............................................................................
B. Maksud DanTujuan PKL......................................................................
C. Kegunaan PKL......................................................................................
D. Tempat PKL..........................................................................................
E. Jadwal Waktu PKL...............................................................................
BAB II PROSEDUR PRATEK KERJA LAPANGAN..............................
A. Sejarah Perusahaan...............................................................................
B. Struktur Organisasi...............................................................................
C. Kegiatan Umum Perusahaan.................................................................
BAB III RAMBU-RAMBU PELAKSANAAN PKL..................................
A. Bidang Kerja.........................................................................................
B. Pelaksaan Kerja.....................................................................................
C. Kendala Yang Dihadapi........................................................................
D. Cara Mengatasi Kendala.......................................................................
BAB IV PANDUAN PENULISAN LAPORAN PKL................................
A. Kesimpulan...........................................................................................
B. Saran-Saran...........................................................................................
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................
LAMPIRAN....................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Dunia kerja di Indonesia pada masa yang akan datang pasti memiliki persaingan dan

tantangan yang semakin kompleks. Globalisasi yang ada di depan mata merupakan

pemicu bagi insan untuk dapat meningkatkan kinerja dan kemampuannya. Setiap individu

mempunyai rencana yang baik dan matang bagi masa depannya, termasuk para alumni

yang baru lulus. Setiap mahasiswa khususnya menjadi sarjana harapannya adalah bekerja

sesuai dengan bidang atau keahlian yang dimiliki. Namun harapan tidak selalu sesuai

dengan kenyatan dimana sulitnya mendapat pekerjaan karena sempitnya lapangan

pekerjaan menimbulkan kecemasan pada alumni yang baru lulus dikarenakan tingkat

persaingan dan tuntutan biaya hidup yang semakin tinggi. Apalagi jika tidak mempunyai

kemampuan atau skill yang memadai sesuai dengan permintaan bidang pekerjaan yang

ada. Sempitnya lapangan pekerjaan ini tidak sebanding dengan jumlah tenaga kerja yang

menuntut para pencari kerja untuk lebih ahli dibidangnya.1

Kecemasan menghadapi dunia kerja adalah perasaan khawatir yang dialami seseorang

ketika memasuki dunia kerja. Biasanya kecemasan ini dialami mereka yang baru saja

menyelesaikan studi pendidikannya atau sering disebut Fresh Graduate dan adanya

keinginan untuk mencari pekerjaan sesuai dengan latar belakang pendidikan yang

dimilikinya. Kecemasan menghadapi dunia kerja ini dapat menghinggapi siapa saja

khususnya alumni yang baru lulus dimana setelah lulus para lulusan ini dihadapkan pada

dunia baru dimana dunia baru tersebut membutuhkan penyesuaian dan kesiapan diri yang

berbeda sewaktu mereka masih menjadi mahasiswa. Apabila mereka tidak memiliki

kesiapan diri yang baik untuk menerima perubahan itu maka ia akan cenderung memiliki

kecemasan dalam memasuki dunia kerja.

Kecemasan dalam menghadapi dunia kerja dapat diartikan sebagai bentuk respon

negatif yang meliputi perasaan ketakutan dan kekhawatiran terhadap ketersediaan

1
Astuti, W. (2014). Pengangguran Terdidik di Perkotaan. Jurnal Pendidikan dan Ekonomi. Yogyakarta: UNY.
lapangan pekerjaan yang dapat menghambat terpenuhinya kebutuhan-kebutuhan yang

bertujuan untuk mengubah keadaan hidup yang lebih baik. Alumni yang baru lulus

tersebut akhir nantinya akan menghadapi persaingan dalam mencari pekerjaan, dimana

banyak kemungkinan-kemungkinan didalamnya, seperti mendapat pekerjaan atau

menjadi pengangguran. Terutama jika melihat perkembangan yang terjadi dalam dunia

kerja saat ini, dimana pengalaman lebih di utamakan. Sedangkan rata-rata lulusan

perguruan tinggi lebih minim pengalaman kerja.

Setiap orang memiliki gambaran yang mengenai dunia kerja. Banyak yang

beranggapan bahwa persaingan dalam dunia kerja adalah sesuatu yang menantang, tapi

tidak sedikit pula yang berpendapat bahwa persaingan tersebut adalah hal yang

menakutkan dan menjadi masalah yang serius. Kecemasan yang merupakan salah satu

dari emosi manusia yang mendasar dapat dipandang melalui berbagai definisi. Menurut

webster’s dictionary kecemasan dapat diartikan sebagai suatu perasaan khawatir akan

masa depan yang belum pasti dan perasaan takut serta khawatir ini biasanya berasal dari

keinginan untuk mengantisipasi situasi yang mengancam serta nyata maupun khayalan.

Keadaan ini seringkali mempengaruhi keadaan fisik dan psikologis seseorang.

Kecemasan dalam menghadapi dunia kerja adalah perasaan khawatir yang dialami

seseorang ketika menghadapi atau memasuki dunia kerja.2

Data Badan Pusat Statistik (BPS) mesnunjukan pada Agustus 2021 di Indonesia ada

9,5 persen (688.660 orang) dari total pengangur yang merupakan alumni perguruan

tinggi. Mereka memiliki izasah diploma tiga atau izasah strata satu. Dari jumlah itu

jumlah penganggur paling tinggi 495.143 orang, merupakan lulusan universitas yang

bergelar sarjana. Dan tentu saja persentase penganguran tersebut meningkat tajam setiap

tahunnya dilihat dari banyaknya kampus baru yang bermunculan yang akan mendorong

tingginya persen penganguran diIndonesia.

2
Gilarso. (2004). Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi terhadap Tingkat Pengangguran. Jakarta: Binus
University.
Berdasarkan dari permasalahan yang telah dikemukakan diatas maka penulis selaku

mahasiswa aktif Ekonomi Syariah Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Ma’arif

Sarolangun ikut serta menerapkan berbagai program yang dapat menunjang kecerdasan

majemuk dan keterampilan lain yang dapat menunjang lulusannya dalam terjun ke dunia

kerja. Salah satu program yang diterapkan oleh STAI Ma’arif Sarolangun adalah

Program PKL (Praktek Kerja Lapangan). Program ini bertujuan untuk memberikan

pengalaman belajar diluar kelas dengan terjun langsung ke dunia usaha untuk

mempelajari keterampilan dan wawasan yang ada ditempat praktek dan

mengaplikasikannya langsung. Keterampilan dan wawasan tersebut akan berguna dalam

melengkapi kemampuan berfikir yang sudah diajarkan di dalam kelas sehingga akan

menghasilkan kecerdasan multifungsi yang berguna dalam kesiapan para mahasiswa

dalam terjun ke dalam dunia kerja yang sesungguhnya.

B. Maksud dan Tujuan PKL

1. Meningkatkan wawasan pengetahuan, pengalaman, kemampuan dan keterampilan mahasiswa

2. Mendapatkan masukan guna umpan balik dalam usaha menyempurnakan kurikulum yang sesuai

dengan tuntunan dunia industri dan masyarakat

3. Membina dan meningkatkan hubungan kerjasama antara progaram study Ekonomi Syariah

dengan pihak intansi pemerintah atau swasta dimana mahasiswa ditempatkan

4. Mewujudkan Tri Dharma perguruan tinggi terutama dalamm hal pengabdian kepada masyarakat

5. Memberikan gambaran pelaung kerja bagi para mahasiswa setelah menyelesaikan kuliyah

C. Kegunaan PKL
D. Tempat PKL

Praktik Kerja Lapangan (PKL) di Dinas Koperasi, UMKM, Perindustrian dan

Perdagangan (KOPPERINDAG) Kabupaten Sarolangun dilaksanakan selama ± 2 Bulan

masa PKL terhitung sejak tanggal 20 September s/d 20 November 2023. Adapun

informasi terkait tempat PKL adalah sebagai berikut :

Nama Instansi : Dinas KOPPERINDAG Kabupaten Sarolangun

Alamat : Komplek Perkantiran Bupati Sarolangun, Kelurahan

Gunung Kembang, Kecamatan Sarolangun, Kabupaten

Sarolangun, Prov. Jambi. 37481.

E. Jadwal Waktu PKL


1. Tahap Persiapan PKL

Pada tahap ini praktikan mencari informasi berbagai tempat instansi atau

perusahaan yang dapat dijadikan tempat Praktik Kerja Lapangan (PKL). Tempat

yang dipilih tentu disesuaikan dengan bidang studi mahasiswa. Hal ini dikarenakan

supaya ilmu yang didapatkan bisa sejalur dengan yang akan diterapkan di tempat

PKL nanti. Setelah beberapa kali mendatangi instansi pemerintahan dan mencari tau

tentang informasi seputar tempat tersebut akhirnya penulis mendapatkan informasi

bahwa Dinas Koperasi, UMKM, Perindustrian dan Perdagangan (KOPPERINDAG)

Kabupaten Sarolangun masih menerima mahasiswa PKL yang ingin magang

ditempat tersebut. Dikarenakan penulis berasal dari program studi yang sesuai maka

penulis memutuskan untuk mendaftar sebagai mahasiswa magang untuk bisa PKL di

tempat tersebut untuk periode 20 September sampai dengan 20 November 2023.


Setelah diizinkan untuk mendaftar PKL ditempat tersebut penulis mulai mengurus

surat izin PKL Ma’arif Sarolangun yang kemudian diserahkan ke Kepala Dinas

KOPPERINDAG Kabupaten Sarolangun.

2. Tahap Pelaksanaan PKL

Tahap ini yaitu tahap dimana penulis mulai melaksanakan kegiatan PKL di

Dinas Koperasi, UMKM, Perindustrian dan Perdagangan (KOPPERINDAG)

Kabupaten Sarolangun. Kegiatan ini berlangsung pada tanggal 20 September sampai

dengan 20 November 2023. Dengan jam kerja 5 hari kerja dalam satu minggu.

Berikut ketentuan waktu pelaksanaan PKL di Dinas Koperasi, UMKM, Perindustrian

dan Perdagangan Kabupaten Sarolangun.

Tabel 1.1 : Peraturan Waktu PKL DISKOPERINDAG Sarolangun


Hari Kegiatan Waktu

Senin – Kamis Jam Kerja 07.15 wib

Iatirahat 12.00 wib

Jam Kerja 13.30 wib

Jumat Jam Kerja 07.30 WIB

Istirahat 11.00 WIB

Sumber : Dinas KOPERINDAG, 2023

3. Tahap Pelaporan

Tahap ini dilakukan setelah kegiatan PKL selesai. Selesainya program PKL

selama dua bulan, praktikan memiliki kewajiban dalam membuat laporan PKL yang

nanti akan diserahkan dan dipertanggungjawabkan hasilnya. Beberapa informasi

terkait tempat PKL dan kegiatan magang dilaporkan secara terperinci dalam bentuk

data dan informasi yang dijabarkan praktikan dalam laporannya. Data dan informasi

tersebut didapatkan dari hasil kerja dan pengalaman di tempat PKL, hasil wawancara

dan diskusi dengan pegawai setempat, dan data-data di internet yang diolah dan

dijabarkan didalam laporan.


BAB II
TINJAUAN UMUM TEMPAT PKL

A. Sejarah Perusahaan
Dinas Koperasi, Usaha Mikro Kecil Menengah, Perindustrian dan Perdagangan

Kabupaten Sarolangun dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 10 Tahun

2017 tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah Nomor 5 Tahun 2016 Tentang

Pembentukan Dan Susunan Perangkat Daerah (Lembaran Peraturan Daerah

Kabupaten Sarolangun Nomor 10 Tahun 2017), Sesuai dengan Peraturan Daerah

tersebut, Dinas Koperasi, Usaha Mikro Kecil Menengah, Perindustrian dan

Perdagangan berkedudukan sebagai unsur pelaksana Pemerintah Daerah yang

berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah.

Pedoman Penyusunan penetapan kinerja dan pelaporan akuntabilitas kinerja

instansi Pemerintah diatur dalam Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan

Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014. Dalam Peraturan

tersebut tertulis bahwa laporan akuntabilitas kinerja adalah laporan kinerja tahunan

yang berisi tentang Petunjuk Tekhnis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan

Tata Cara Review atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah.

B. Struktur Organisasi

C. Kegiatan Umum Perusahaan


BAB III
PELAKSANAAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN

A. Bidang Kerja Pada Bagian Keuangan, Aset Dan Progam

Bagian Keuangan, Aset dan Program mempunyai tugas membantu sekretaris


dalam mengurus dan mengelola bahan penyusunan rencana anggaran, pendapatan,
belanja rutin, pencatatan, pembukuan, verifikasi, pengelolaan administrasi
keuangan, penyimpanan asset, perbendaharaan, serta mengevaluasi dan melaporkan
kegiatan keuangan dan asset, mengumpulkan, mengkoordinasikan, menyusun,
merumuskan, menyelenggarakan dan mengelola data untuk keperluan penyusunan
program kerja dinas serta mengevaluasi dan melaporkan kegiatan sebagian
keuangan, asset dan program kepada sekretaris.
Kepala Subbag Keuangan Menyelenggarakan fungsi:
a. Melaksanakan urusan rencana anggaran, belanja rutin, pencatatan urusan
keuangan, pembukuan serta pengelolaan administrasi keuangan dan aset;
b. Menyiapkan dan membuat surat perintah perjalanan dinas (SPPD) dan surat
perintah tugas (SPT);
c. Penyusunan lapaoran pelaksanan anggaran;
d. Pelaksanaan urusan kas dan gaji;
e. Penyiapan usulan pengangkatan bendaharawan dan pembuatan daftar gaji;
f. Memonitoring dan mengawasi pelaksanaan tugas bendaharawan;
g. Penyiapan bahan pertanggung jawaban keuangan;
h. Pelakasanan pengadministrasian asset dan menyusun laporan pertanggung
jawaban atas barang-barang inventaris;
i. Pelaksanaan koordinasi pemanfaatan dan penghapusan serta penata usahaan
barang milik daerah;
j. Pembuatan rencana dan program;
k. Menyusun dan menyiapkan usulan program kerja pengawasan tahunan dan
daftar objek;
l. Pengevaluasian pelaksaan rencana dan program kerja;
m. Pengumpulan dan pengolahan data laporan dinas dan unit kerja lainnya sebagai
bahan penyusunan dan pelaporan program kerja dinas;
n. Penyiapan renstra, renja, LKPJ, LKJ dan LPPD;
o. Pengumpulan, pengolahan dan pelaporan pelaksanaan kegiatan rutin, program
dan pembangunan dilingkungan dinas;

p. Penyiapan bahan koordinasi antar bidang dinas maupun dengan instansi terkait;
q. Melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan.
Bagian Keuangan mempunyai tugas melaksanakan penyiapan pelaksanaan dan
pelayanan administrasi di bidang perencanaan dan anggaran, akuntansi, dan
perbendaharaan untuk mendukung pelaksanaan tugas.
1) Untuk Menyelenggarkan tugas pokok, Bagian Keuangan mempunyai fungsi:
Penyiapan bahan pelaksanaan dan pelayanan administrasi di bidang perencanaan
dan anggaran;
2) Penyiapan bahan pelaksanaan dan pelayanan administrasi di bidang akuntansi;
3) Penyiapan bahan pelaksanaan dan pelayanan administrasi di bidang
perbendaharaan;
4) Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Sekretaris sesuai dengan tugas dan
fungsinya.
Bagian Keuangan membawahkan :
a) Subbagian Perencanaan dan Anggaran;
b) Subbagian Akuntansi;
c) Subbagian Perbendaharaan.
Subbagian-subbagian sebagaimana dimaksud, masing-masing dipimpin oleh seorang
Kepala Subbagia, yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bagian
Keuangan.

Subbagian Perencanaan dan Anggaran


Sub Bagian Anggaran, mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan pelaksanaan dan
pelayanan administrasi di bidang perencanaan dan anggaran, meliputi :penyusunan
perencanaan anggaran dan pelayanan administrasi perjalanan dinas.

Subbagian Akuntansi
Sub Bagian Akuntansi, mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan pelaksanaan dan
pelayanan administrasi di bidang akuntansi, meliputi :pengendalian keuangan,
verifikasi, dan pembukuan keuangan.

Subbagian Perbendaharaan
Sub Bagian perbendaharaan, mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan
pelaksanaan dan pelayanan administrasi di bidang perbendaharaan,
meliputi :pembayaran keuangan pegawai, anggota dan pimpinan dan kegiatan
operasiaonal Sekretaris lainya.
B. Pelaksaan Kerja
Sebelum praktikan menjelaskan mengenai bidang kerja PKL penulis akan

memaparkan informasi singkat selama kegiatan PKL berlangsung. Berikut ini

merupakan informasi umum tentang kegiatan PKL yang sudah dilakukan, yaitu

sebagai berikut :

1. Durasi PKL : ± 2 Bulan ( 19 September – 20 November 2022)

2. Hari Pelaksanaan : Senin – Jumat

3. Jam Kerja : 07.15 – 14.00 WIB (Senin – Kamis)

: 07. 15 – 11.30 WIB ( Jumat )

4. Institusi PKL : Dinas Koperasi, UMKM, Perindustrian dan

Perdaganagan Kabupaten Sarolangun

5. Lokasi Institusi : Komplek Perkantoran Bupati Sarolangun

6. Bidang PKL : Devisi Keuangan

7. Kepala Dinas : Drs. H. Muslihadi, M.P.d

8. Mentor : Fakhrurozi. S.E

9. Dosen Lapangan : Sirajudin Al-Aksari, S.St., ME

Selama penulis melakukan Praktek Kerja Lapangan (PKL) di Dinas Koperasi,

UMKM, Perindustrian dan Perdaganagan (KOPPERINDAG) Kabupaten Sarolangun

di tempatkan di Devisi Keuangan berbeda dengan teman sekelompok di lokasi PKL.

Masing-masing devisi memiliki tugas yang berbeda- beda. Selama kurang lebih dua

bulan pelaksanaan praktik kerja lapangan penulis tidak dilakukan sistim roliing.

Penulis atau peserta PKL di fokuskan pada satu

C. Kendala atau Masalah yang di Hadapi Selama PKL


1. Kendala Internal

Kendala internal ini merupakan kendala yang berasal dari dalam yaitu dari

pihak dinas dalam menjalankan tugas yang pertama yaitu sarana dan prasarana

yang kurang. Sarana tersebut padahal berguna untuk menunjang keefektifan


pegawai dalam menjalankan tugasnya dan mempermudah pekerjaan yang akan

diselesaikan. Seperti contohnya yaitu kurang atau minimnya computer pada

Devisi Keuangan, sehingga pegawai yang bertugas pada bagian devisi keuangan

harus bergantian untuk menginput data dan melaksanakan pekerjaannya. Hal ini

tentu membuat kinerja tidak efisien.

Selain keterbatasan computer, juga tidak tersedianya mesin fhoto copy yang

belum dimiliki oleh intansi khususnya devisi keuangan. Hal ini menyebabkan

pegawai harus jauh-jauh keluar kantor atau ke lokasi tempat fhoto copy di

lingkungan pasar Sarolangun.

Kendala lainya yang ditemui praktikan selama menjalankan masa

PKL yaitu kurangnya Sumber Daya Manusia yang berkompeten dalam

menjalankan tugas pokok dan fungsi masing-masing jabatan structural atau

penempatan kepegawaian sehingga kinerja yang diberikan kurang berjalan secara

maksimal. Selain itu banyaknya pegawai honorer yang ditempatkan namun tidak

sesuai dengan jenjang penidikan baik serjana maupun lulusan SMA sederajat yang

tidak terlalu berkompeten sehingga memperlambat kinerja pegawai dalam

menyelesaikan tugas dan kewajiban.


2. Kendala Eksternal

Kendala ekternal yang dihadapi praktikan saat melaksanakan PKL yaitu

sulitnya mengenal dan berinteraksi terhadap lingkungan instansi sehingga

membutuhkan waktu yang cukup untuk menetralisirkan keadaan menjadi lebih

aktif saat berinteraksi dan berkomunikasi dalam melaksankan tugas yang

diberikan oleh mentor atau pimpinan instansi. Selain itu kendala internal yang

dihadapi oleh praktikan adalah penugasan yang tidak sesuai dengan bidang yang

dikerjakan atau penempatan pada devisi keuangan, seperti membuat rekapitulasi

pencatatan administrasi pada bagian umum, sehingga praktikan harus mendapat

pekerjaan tambahan dan harus memahami kembali pekerjaan yang baru yang

kurang tepat atau tidak sesuai dengan penempatan bidang praktik kerja lapangan.

D. Cara Mengatasi Masalah


1. Solusi Kendala Internal

Dalam mengatasi kendala internal yang terjadi pada saat praktikan melakukan

PKL di Intansi PKL praktik memiliki solusi dengan membawa laptop / notebook

pribadi untuk membantu meringkan pekerjaan yang diberikan yang berupa

pembuatan surat-menyurat. Sedangkan untuk mengatasi kendala yang berkaitan

pengarsipan data document dan file keuangan, praktikan melakukan pekerjaan

secara bertahap Ketika computer yang tersedia sedang tidak di fungsikan, sehingga

praktikan memiliki waktu yang cukup untuk merapikan file document keuangan.
Kendala bagi dinas praktekan hanya bisa memberikan saran kepada kepala

bagian untuk memikirkan kebutuhan sarana dan prasarana yang sangat penting bagi

kelangsungan kinerja. Srana dan prasarana dapat menunjang efisiensi kinerja

pegawai. Berdasarkan teori produksi tentang efisiensi yang mengemukakan bahwa

hubungan produksi itu merupakan hubungan antara faktor input dan output.

Produktifitas dan sumber daya yang digunakan dibandingkan dengan tujuan

yang ingin dicapai. Efisiensi ekonomi berarti apabila sumber daya yang digunakan

sebaik mungkin untuk memaksimumkan tujuan tertentu. Jika suatu pekerjaan

mempunyai input yang bagus dalam hal ini termasuk sarana dan prasarana yang

menunjang, maka akan dihasilkan output yang berkualitas pula. Jika input dan

output berkualitas maka akan dapat menciptakan produktivitas pegawai yang tinggi.

Sedangkan untuk mengatasi kendala yang berkaitan dengan Sumber Daya

Manusia (SDM) Praktikan memiliki solusi dan saran kepada isntansi yaitu

seharusnya pihak dinas dapat dengan selektif dalam merekrut tenaga kerja yang

berkualiatas dan kompeten hal ini dikarenakan kompetensi pegawai mempengaruhi

kinerja pegawai. Selain itu untuk membangun tujuan yang searah dan kinerja yang

saling bersinergi dibutuhkan komunikasi yang baik antar pegawai. Sehingga semua

permasalahan dapat diselesaikan dengan terbuka.

2. Solusi Kendala Eksternal

Untuk mengatasi kendala ekternal yang dihadapi oleh praktikan melakukan

penerapan prinsip 3S yaitu senyum, salam dan sapa untuk membiasakan dan

mencairkan lingkungan di tempat intansi PKL. Selain penerapan 3S praktikan juga

melakukan sistim kejar bola dimana praktikan menghampiri pegawai pada bidang

keuangan untuk dimintai pekerjaan atau membantu devisi keuangan dalam

menyelesaikan pekerjaan yang sedang di kerjakan.


Sedangkan untuk pekerjaan yang tidak sesuai dengan penempatan bidang yang

diberikan oleh devisi keuangan atau pimpinan, praktikan tetap menyelsaikan tugas dan

menyelesaikan pekerjaan dengan senang hati karena apapun yang dikerjakan akan

menjadi pengalaman dalam dunia kerja namun tetap meminta arahan dan petunjuk agar

pekerjaan yang diberikan memiliki hasil yang sesuai dengan keinginan dan tepat sasaran

sesuai arahan pemberi intruksi atau yang memberikan pekerjaan


BAB IV
KESIMPULAN
A. Kesimpulan

Berdasarkan pengalaman dari kegiatan Praktik Kerja Lapangan (PKL) di

Kantor Dinas Koperasi UMKM Perindustrian dan Perdagagangan

(DISKOPPERINDAG) Kabupaten Sarolangun dapat saya simpulkan sebagai

berikut:

1. Kegiatan Praktek Kerja Lapangan (PKL) sangat bermanfaat bagi mahasiswa.

Kegiatan tersebut merupakan cara yang efektif sebagai sarana bagi mahasiswa

untuk belajar mengenali dan terjun langsung mengahadapi situasi dan kondisi

di dunia kerja. Khususnya di Kantr Dinas Koperasi UMKM Perindustrian dan

Perdagagangan (DISKOPPERINDAG) Kabupaten Sarolangun

2. Pelaksanaan Kegiatan PKL memberikan keterampilan baru bagi mahasiswa

dalam menghadapi masalah yang ada dilingkungan kerja. Terutama dalam

masalah koordinasi dan manajement yang banyak didapatkan dari kegiatan ini.

3. Praktik Kerja Lapangan (PKL) memberikan kesempatan kepada mahasiswa

dalam menerapkan ilmu pengetahuan selama duduk di bangku perkuliahan.

Seperti materi pengantar akuntansi, kewirausahaan, analisis laporan keuangan,

ekonomi makro dan mikro.

B. Saran
Sesuai dengan kesimpulan dari kegiatan Praktik Kerja Lapangan (PKL) di

Kantor Dinas Koperasi UMKM Perindustrian dan Perdagagangan

(DISKOPPERINDAG) Kabupaten Sarolangun kurang lebih 2 bulan lamanya dapat

diajukan beberapa saran yaitu sebagai berikut :

1. Prodi Ekonomi Syariah STAI Ma’arif Sarolangun

Diharapkan kepada Pengrus Program Studi Ekonomi Syariah STAI Ma’arif

Sarolangun ntul lebih memperhatikan lagi mahasiswa PKL dan memberikan

bimbingan serta pendampingan yang aktif agar mahasiswa PKL benar – benar

merakan pengalaman yang maksimal selama melaksanakan kegiatan Praktik


Kerja Lapangan (PKL).

2. Kantor DISKOPPERINDAG Kab. Sarolangun

- Diharapkan Kepada Intansi / Kantor DISKOPPERINDAG agar dapat

memperbaiki sarana dan prasarana yang dibutuhkan pegawai untuk

meningkatkan kinerja pegawai lebih efektif dan efisiens.

- Diharapkan kepada Intansi / Kanotr DISKOPPERINDAG agar dapat

memberikan kesempatan yang seluas-luasnya kepada mahasiswa PKL dalam

memberikan pengetahuan dan pengalman secara tepat dan terperinci.

- Diharapkan kepada Instansi / Kantor DISKOPPERINDAG agar menempatkan

posisi jabatan kepegawaian sesuai dengan bidang Pendidikan dan mengurangi

tenaga Honorer yang terlalu banyak.


DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai