PELATIHAN
SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN KONSTRUKSI (SMKK)
KATA PENGANTAR
ngkapan puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah
U melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami selaku penyelenggara Pelatihan
Sistem Manajemen Keselamatan Konstruksi (SMKK) dapat menyelesaikan mata
pelatihan ini dengan baik. Modul ini berisi pentingnya seorang Aparatur Sipil Negara memiliki
pemahaman mengenai Pengetahuan Dasar Keselamatan Konstruksi.
Pelatihan Sistem Manajemen Keselamatan Konstruksi ini bertujuan untuk untuk
meningkatkan pengetahuan, keahlian, keterampilan, dan sikap Aparatur Sipil Negara (ASN)
di bidang Sistem Manajemen Keselamatan Konstruksi, agar memiliki kompetensi dasar
dalam proses yang terjadi dalam pelaksanaan pekerjaan konstruksi. Waktu pembelajaran
selama 7 hari e-learning dan 3 hari klasikal.
Modul ini adalah salah satu upaya untuk memberikan acuan terhadap materi pelatihan terkait
Pengetahuan Dasar Keselamatan Konstruksi.
Kami menyadari bahwa modul ini masih banyak kekurangan dan kelemahannya, baik pada
isi, bahasa, maupun penyajiannya. Kami sangat mengharapkan adanya tanggapan berupa
kritik dan saran guna penyempurnaan modul ini. Semoga modul ini bermanfaat khususnya
bagi peserta Pelatihan Sistem Manajemen Keselamatan Konstruksi.
Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada semua Pihak terkait atas bantuan dan
kerjasamanya yang baik. Semoga modul ini dapat memberikan manfaat bagi kelancaran
proses belajar-mengajar, sehingga keinginan untuk mewujudkan Aparatur yang profesional
dan memiliki kompetensi yang handal dapat dicapai dengan baik.
DAFTAR ISI
Kata Pengantar................................................................................................................i
Daftar Isi ......................................................................................................................... ii
Daftar Informasi Visual ..................................................................................................iv
Petunjuk Penggunaan Modul ........................................................................................ v
Pendahuluan ..................................................................................................................vi
A. Latar Belakang ..................................................................................................... vi
B. Deskripsi Singkat.................................................................................................. vi
C. Tujuan Pembelajaran ........................................................................................... vi
D. Materi Pokok dan Sub Materi Pokok..................................................................... vi
Materi Pokok 1 Definisi terkait Keselamatan Konstruksi ............................................ 1
A. Umum................................................................................................................... 1
B. Kategori Pekerja Konstruksi ................................................................................. 2
C. Keselamatan Kerja ............................................................................................... 3
D. Prinsip Keselamatan Kerja ................................................................................... 4
E. Pentingnya Keselamatan Kerja............................................................................. 5
F. Pembinaan Keselamatan Kerja ............................................................................ 7
G. Penerapan Keselamatan Konstruksi oleh Penyedia Jasa .....................................
8
H. Penerapan Keselamatan Konstruksi oleh Pengguna Jasa.................................... 9
I. Latihan ................................................................................................................. 9
J. Rangkuman .......................................................................................................... 9
Materi Pokok 2 Klasifikasi dan Subklasifikasi Pekerjaan Konstruksi ....................... 10
A. Peraturan ............................................................................................................ 10
B. Pembagian Subklasifikasi bidang Usaha Perencanaan
dan Pengawasan Konstruksi ............................................................................... 10
C. Pembagian Subklasifikasi bidang Usaha Pelaksana Konstruksi ..........................
10
D. SKKNI untuk K3 Konstruksi ................................................................................. 11
E. Latihan ................................................................................................................ 15
F. Rangkuman ......................................................................................................... 15
Materi Pokok 3 Sebab Akibat terjadinya Kecelakaan Konstruksi .............................. 16
A. Kecelakaan ......................................................................................................... 16
B. Penyebab Kecelakaan......................................................................................... 16
C. Kerugian Akibat Kecelakaan................................................................................ 19
D. Pemeriksaan Kecelakaan .................................................................................... 20
E. Latihan ................................................................................................................ 22
F. Rangkuman ......................................................................................................... 23
Penutup ......................................................................................................................... 24
A. Evaluasi Kegiatan Belajar.................................................................................... 24
B. Umpan Balik ........................................................................................................ 25
C. Tindak Lanjut....................................................................................................... 25
D. Kunci Jawaban Soal ............................................................................................ 26
Daftar Pustaka............................................................................................................... 27
Glosarium ...................................................................................................................... 28
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Modul pengetahuan dasar keselamatan dan kesehatan kerja konstruksi merupakan
modul yang dapat memberikan penjelasan bagi pekerja konstruksi mengenai pentingnya
keselamatan kerja. Berbagai macam kecelakaan yang mungkin terjadi di lingkungan kerja
konstruksi dapat dicegah ataupun ditanggulangi keberadaannya, hal tersebut merupakan
salah satu kajian dari modul ini. Tujuan dari keselamatan kerja adalah untuk mengadakan
pencegahan agar setiap karyawan tidak mendapatkan kecelakaan dan alat-alat produksi
tidak mengalami kerusakan ketika sedang melaksanakan pekerjaan. Modul ini
menguraikan mengenai pengetahuan dasar K3 Konstruksi yang wajib dimiliki oleh setiap
pekerja konstruksi dan sebagai pengetahuan dasar dalam pekerjaan konstruksi.
B. Deskripsi Singkat
Mata pelatihan ini membekali peserta dengan pengetahuan mengenai konsep dasar
keselamatan konstruksi, dengan metode yang disampaikan yaitu ceramah dan diskusi.
C. Tujuan Pembelajaran
1. Hasil Belajar
Setelah mengikuti pembelajaran pengetahuan dasar keselamatan konstruksi, peserta
mampu memahami konsep dasar terkait keselamatan konstruksi.
2. Indikator Hasil Belajar
Setelah mengikuti proses pembelajaran peserta mampu:
2.1 Memahami konsep dasar terkait keselamatan konstruksi
2.2 Memahami klasifikasi dan subklasifikasi pekerjaan konstruksi
2.3 Memahami sebab akibat terjadinya kecelakaan konstruksi
D. Materi Pokok dan Sub Materi Pokok
1. Definisi terkait Keselamatan Konstruksi
2. Klasifikasi dan Subklasifikasi Pekerjaan Konstruksi
3. Sebab Akibat terjadinya Kecelakaan Konstruksi
3.1 Kecelakaan
3.2 Penyebab Kecelakaan
3.3 Kerugian Akibat Kecelakaan
3.4 Pemeriksaan Kecelakaan
PUSDIKLAT SDASDA
PUSDIKLAT DANDAN 5
Modul 3: Pengetahuan Dasar Keselamatan
MATERI POKOK 1
DEFINISI TERKAIT KESELAMATAN KONSTRUKSI
Setelah mengikuti proses pembelajaran peserta mampu memahami konsep dasar terkait
keselamatan konstruksi.
A. Umum
Defi ni si t er kait Kesel amat an Konstr uksi
1. Keselamatan Konstruksi adalah segala kegiatan keteknikan untuk mendukung
Pekerjaan Konstruksi dalam mewujudkan pemenuhan standar keamanan,
keselamatan, kesehatan dan keberlanjutan yang menjamin keselamatan dan
kesehatan tenaga kerja, keselamatan publik, harta benda, material, peralatan,
konstruksi dan lingkungan.
2. Sistem Manajemen Keselamatan Konstruksi yang selanjutnya disingkat SMKK adalah
bagian dari sistem manajemen pelaksanaan Pekerjaan Konstruksi dalam rangka
menjamin terwujudnya Keselamatan Konstruksi.
3. Keselamatan dan Kesehatan Kerja Konstruksi yang selanjutnya disebut K3 Konstruksi
adalah segala kegiatan untuk menjamin dan melindungi keselamatan dan kesehatan
tenaga kerja melalui upaya pencegahan kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja
pada pekerjaan konstruksi.
4. Unit Keselamatan Konstruksi yang selanjutnya disingkat UKK adalah unit pada
penyedia jasa pekerjaan konstruksi yang bertanggung jawab terhadap pelaksanaan
SMKK di proyek.
5. Rancangan Konseptual SMKK adalah dokumen telaahan tentang keselamatan
konstruksi yang disusun oleh Penyedia Jasa Konsultansi Konstruksi Pengkajian
dan/atau Perencanaan serta Perancangan.
6. Petugas Keselamatan Konstruksi adalah orang atau petugas K3 Konstruksi di dalam
organisasi Pengguna Jasa dan/atau organisasi Penyedia Jasa yang telah teregistrasi
mengikuti bimbingan teknis SMKK bidang Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat,
dibuktikan dengan surat keterangan mengikuti pelatihan/bimbingan teknis yang
diterbitkan oleh unit kerja yang menangani Keselamatan Konstruksi di Kementerian
Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat dan/atau sertifikat pelatihan dan
kompetensi yang diterbitkan oleh lembaga atau instansi yang berwenang sesuai
dengan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia dan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
7. Rencana Keselamatan Konstruksi yang selanjutnya disingkat RKK adalah dokumen
lengkap rencana penerapan SMKK dan merupakan satu kesatuan dengan dokumen
kontrak.
PUSDIKLAT SDASDA
PUSDIKLAT DANDAN 6
Modul 3: Pengetahuan Dasar Keselamatan
8. Risiko Keselamatan Konstruksi adalah risiko konstruksi yang memenuhi satu atau
lebih kriteria berupa besaran risiko pekerjaan, nilai kontrak, jumlah tenaga kerja,
PUSDIKLAT SDASDA
PUSDIKLAT DANDAN 7
Modul 3: Pengetahuan Dasar Keselamatan
jumlah alat berat yang dipergunakan dan tingkatan penerapan teknologi yang
digunakan.
9. Penilaian Risiko Keselamatan Konstruksi adalah perhitungan besaran potensi
berdasarkan kemungkinan adanya kejadian yang berdampak terhadap kerugian atas
jiwa manusia, keselamatan publik, harta benda, material, peralatan, konstruksi dan
lingkungan yang dapat timbul dari sumber bahaya tertentu yang terjadi pada
pekerjaan konstruksi dengan memperhitungkan nilai kekerapan dan nilai keparahan
yang ditimbulkan.
10. Pemantauan dan Evaluasi Keselamatan Konstruksi adalah kegiatan pemantauan dan
evaluasi terhadap kinerja penyelenggaraan Keselamatan Konstruksi yang meliputi
pengumpulan data, analisis, kesimpulan dan rekomendasi perbaikan penerapan
Keselamatan Konstruksi.
11. Komite Keselamatan Konstruksi adalah unit khusus yang bertugas membantu Menteri
dalam penyelenggaraan Keselamatan Konstruksi.
Sumber : 1.bp
C. Keselamatan Kerja
Keselamatan kerja sangat diperlukan untuk memperoleh hasil pekerjaan yang optimal,
dan merupakan salah satu aspek yang perlu diperhatikan disamping pemenuhan target
produksi dan pengurangan dampak negatif terhadap lingkungan serta tidak dapat terlepas
satu dengan lainnya. Ketiga aspek tersebut tidak dapat berdiri sendiri, melainkan suatu
kesatuan yang saling terkait dan juga memiliki peran strategis.
Sumber1:.bp
Sumber : smk3ae
Gambar 1.3 Pekerja yang Memahami Bahaya Pekerjaan
Dengan mengetahui kedua hal tersebut di atas akan tercipta lingkungan kerja yang
aman dan tidak akan terjadi kecelakaan, baik yang terjadi pada manusia ataupun
peralatan.
Sumber : 1.b
.
Sumber : 4.bp
.
Gambar 1.7 Pembinaan Keselamatan Kerja
2. Safety committee
a. Mengusahakan terciptanya suasana kerja yang aman.
b. Menanamkan rasa kesadaran atau disiplin yang sangat tinggi tentang pentingnya
keselamatan kerja
c. Pemberian informasi tentang teknik-teknik keselamatan kerja serta peralatan
keselamatan kerja.
Sumber : bagussoe
I. Latihan
J. Rangkuman
Pekerja konstruksi memiliki resiko kecelakaan kerja yang cukup tinggi, terdapat dua
kategori pekerja konstruksi, yaitu pekerja yang sudah mempunyai ikatan kerja
permanen dengan kontraktor dan pekerja borongan atau harian lepas di bawah
koordinasi mandor. Katagori kedua inilah yang merupakan pekerja konstruksi lini
depan dan memiliki resiko kecelakaan kerja paling tinggi. Berbagai macam peraturan
telah dibuat sebagai bentuk keselamatan kerja para pekerja, namun kenyataan di
lapangan kurang sesuai dengan peraturan yang telah ada.
Penting bagi para pekerja untuk mengenal pekerjaan serta memahami bahaya yang
mungkin dihadapi agar dapat terhindar dari kecelakaan kerja. Salah satu upaya yang
dapat dilakukan ialah dengan melakukan pembinaan keselamatan kerja, seperti
penyuluhan singkat atau safety talk, safety committee atau menciptakan suasana
kerja yang nyaman dan displin, serta melalui pendidikan dan pelatihan tenaga kerja.
MATERI POKOK 2
KLASIFIKASI DAN SUBKLASIFIKASI
PEKERJAAN KONSTRUKSI
A. Per at ur an
Per at ur an Ment eri Pekerj aan Umum dan Per umahan Rakyat Nomor 19 Tahun
t 2014
t en ang r Pe ubahan r t Pe
r a u an
t riMen e rj Peke aan Umumr nomo
/ 08
/ PRT
/ Mt2011
t
Pembagian Subklasifikasi dan Subkualifikasi Usaha Jasa Konstruksi.
Peraturan ini dimaksudkan agar pelaku usaha nasional dapat mempertimbangkan kondisi
terkini.
Peraturan lain yang menunjang adalah Peraturan Pemerintah Nomor 92 tahun 2010
sebagai pengganti Peraturan Pemerintah Nomor 28 Tahun 2000 tentang Usaha dan
Peran Masyarakat Jasa Konstruksi.
1. Supervisor K3 Konstruksi
Kategori : Jasa Profesional, Ilmiah dan Teknis
Golongan Pokok : Jasa Arsitektur dan Teknik Sipil; Analisis dan Uji Teknis
Nama Pekerjaan/Profesi : Supervisor K3 Konstruksi
E. Latihan
F. Rangkuman
MATERI POKOK 3
SEBAB AKIBAT TERJADINYA KECELAKAAN
KONSTRUKSI
Setelah mengikuti proses pembelajaran peserta mampu memahami sebab akibat terjadinya
kecelakaan konstruksi.
A. Kecel akaan
Kecel akaan adal ah suat u keadaan at au kej adi an yangti dak dir encanakan, ti dak dii ngi ni,
dan tidak diduga sebelumnya. Kecelakaan dapat terjadi sewaktu waktu dan mempunyai
sifat merugikan terhadap manusia (cedera) maupun peralatan atau mesin (kerusakan)
yang mengakibatkan dampak negatif kecelakaan terhadap manusia, peralatan, dan
produksi, akibatnya kegiatan kerja terhenti secara menyeluruh.
B. Penyebab Kecelakaan
Setiap kecelakaan selalu ada penyebabnya yang tidak diketahui atau direncanakan
sebelumnya. Hasil studi memperlihatkan grafik proporsi penyebab kecelakaan yang
disebabkan oleh tindakan karyawan tidak aman (88%), kondisi kerja tidak aman (10%),
dan diluar kemampuan manusia (2%). Grafik tersebut diperoleh dari hasil statistik tentang
kecelakaan pekerja pada perusahaan industri secara umum tidak hanya industri
pertambangan. Hasil tersebut memperlihatkan bahwa manusia sebagai penyebab
terbesar kecelakaan. Berikut akan diuraikan penyebab-penyebab terjadinya kecelakaan.
1. Tindakan karyawan yang tidak aman
Dapat ditinjau dari pemberi pekerjaan, yaitu bisa Pengawas, Foreman,
Superintendent, atau Manager; dan dari karyawannya sendiri.
11) Tidak mengerti instruksi disebabkan kesukaran bahasa yang dipakai pemberi
pekerjaan (misalnya Pengawas, Foreman, dan sebagainya)
Gambar 3.5 Lantai Kerja Yang Licin Akan Menjadi Keadaan Yang Tidak Aman Dan
Membahayakan
3. Diluar kemampuan manusia (Act of God)
Penyebab kecelakaan ini dikategorikan terjadinya karena kehendak Tuhan atau
takdir. Presentase kejadiannya sangat kecil, maksimal 2%, dan terkadang tidak
masuk akal, sehingga sulit dijelaskan secara ilmiah. Penyebab kecelakaan dapat
dibagi menjadi dua kategori, yaitu pendorong atau pembantu terjadinya kecelakaan,
dan penyebab langsung kecelakaan.
D. Pemeriksaan Kecelakaan
Untuk mencegah agar tidak terulang kecelakaan yang serupa perlu dilakukan
pemeriksaan atau mencari penyebab terjadinya kecelakaan tersebut. Pemeriksaan
kecelakaan ini sangat penting untuk mengantisipasi terjadinya kecelakaan kerja yang
mungkin terjadi di lingkungan kerja.
1. Tujuan dari pemeriksaan kecelakaan
a. Tindakan pencegahan kecelakaan
1) Memperkecil bahaya, mengurangi, atau meniadakan bagian-bagian yang
berbahaya
2) Peralatan dan perlengkapan yang perlu diberi pengaman
3) Bagian-bagian yang dapat mendatangkan kecelakaan perlu diberi pengaman,
seperti bagian berputar dari suatu mesin, pipa panas, dan sebagainya.
4) Tanda-tanda peringatan pada tempat yang berbahaya, seperti peralatan listrik
tegangan tinggi, lubang berbahaya, bahan peledak, lalu lintas, tempat
penggalian batu, pembuatan terowongan, dan sebagainya.
b. Dasar pencegahan kecelakaan
1) Menciptakan dan memperbaiki kondisi kerja
2) Membuat tindakan berdasarkan fakta yang ada
Penanda Mematikan,
berbahaya mengevakuasi,
mengoprasikan alat-
alat
darurat,
menghentikan
tindakan
Peralatan Peralatan
pemadam api pemadam api
E. Latihan
F. Rangkuman
Kecelakaan kerja dapat terjadi kapan saja dan dapat merugikan berbagai pihak.
Penyebab kecelakaan dapat disebabkan oleh tindakan karyawan, kondisi kerja tidak
aman dan diluar kemampuan manusia. Penyebab kecelakaan dapat dikarenakan
oleh faktor pemberi pekerjaan seperti instruksi tidak diberikan, dan alat proteksi diri
tidak disediakan, faktor pekerja yang tidak memiliki pengalaman, dan cara kerja
yang tidak benar, faktor benda yang tidak aman seperti peralatan yang sudah rusak,
ataupun faktor keadaan tidak aman seperti lantai atau tempat kerja yang licin.
Kerugian akibat kecelakaan kerja dapat berdampak pada karyawan, keluarga
karyawan dan kerugian pada perusahaan. Pemeriksaan kecelakaan sangat penting
dilakukan untuk memperkecil timbulnya resiko kecelakaan kerja, misalnya dengan
memberikan pengaman ataupun memberikan tanda-tanda bahaya.
Pencegahan Kecelakaan melalui Tanda Peringatan yang memiliki warna dan
makna berbeda, seperti warna merah bermakna penanda larangan agar Tindakan
yang diperlihatkan tidak boleh dilakukan; warna kuning bermakna penanda
peringatan untuk Berhati-hati, ambillah tindakan pencegahan, lakukan dengan hati-
hati; warna biru bermakna penanda sebagai perintah Instruksi HARUS diikuti,
peralatan yang ditunjukan HARUS dikenakan dan warna hijau bermakna penanda
informasi keselamatan sebagai Rule keluar darurat, lokasi pos P3K.
PENUTUP
B. Umpan Balik
Cocokan jawaban anda dengan Kunci Jawaban, untuk mengetahui tingkat penguasaan
Anda terhadap materi Modul.
Hitunglah jawaban anda yang benar, kemudian gunakan rumus di bawah ini untuk
mengetahui tingkat penguasaan anda terhadap materi pada Modul ini.
Tingkat Jumlah Jawaban yang Benar
X 100%
penguasaan = Jumlah Soal
Untuk latihan soal, setiap soal memiliki bobot nilai yang sama, yaitu 20/soal.
Arti tingkat penguasaan yang Anda capai:
90 – 100 % = Baik Sekali
80 – 89 % = Baik
70 – 79 % = Cukup
< 70 % = Kurang
Bila anda dapat menjawab salah dua dari pertanyaan di atas, Anda dapat meneruskan
ke materi selanjutnya. Tetapi apabila belum bisa menjawab soal di atas, Anda harus
mengulangi materi modul, terutama bagian yang belum anda kuasai.
C. Tindak Lanjut
Tujuan dari Pelatihan SMKK adalah peserta mampu mampu meningkatkan keterampilan dan
keahlian melaksanakan norma K3 dalam pelaksaan konstruksi bidang PUPR serta
meningkatkan kemampuan dan keahlian dalam pembinaan dan pengawasan norma K3
Konstruksi bidang PUPR.
Pentingnya kompetensi ini dimiliki agar para ASN memiliki kualitas dan komitmen yang tinggi
dalam bekerja sesuai dengan bidang dan unit organisasinya. Uraian dari materi pokok 1
sampai dengan materi pokok 3, baru menjelaskan mengenai Pengetahuan Dasar
Keselamatan Konstruksi.
Masih banyak hal-hal yang tidak disampaikan dalam modul ini, ada pula yang menjadi mata
pelatihan pada program pelatihan jenjang yang lebih tinggi. Oleh karena itu untuk lebih
memahami mengenai Pengetahuan Dasar Keselamatan Konstruksi, peserta dianjurkan
untuk mempelajari, antara lain:
1. Bahan bacaan yang telah digunakan untuk menulis modul ini, sebagaimana tersebut
dalam daftar pustaka.
2. Modul mata pelajaran lain yang terkait.
D. Kunci Jawaban
Materi Pokok 1
1. Dua kategori pekerja konstruksi yang memiliki resiko ancaman kecelakaan atau penyakit
akibat kerja di lingkungan proyek yaitu pekerja yang memiliki ikatan kerja permanen
dengan kontraktor; dan pekerja borongan/ harian lepas.
2. Tiga aspek yang termasuk dalam keselamatan kerja dan merupakan satu kesatuan yaitu
keselamatan kerja; pemenuhan target produksi; pengurangan dampak negative
lingkungan.
3. Menyelamatkan karyawan dari penderitaan sakit atau cacat, kehilangan waktu, dan
kehilangan pemasukan uang, Menyelamatkan keluarga pekerja, Menyelamatkan
perusahaan dari kehilangan tenaga kerja dan Menggunakan Alat Pelindung Diri (APD).
4. Yang harus diketahui pekerja agar pekerjaan yang dilakukan tetap aman yaitu
Penyuluhan singkat atau safety talk, safety committee dan Pendidikan dan Pelatihan.
Materi Pokok 2
1. Pembagian Subklasifikasi bidang Usaha perencanaan dan Pengawasan
Konstruksi.meliputi: Klasifikasi Perencanaan Arsitektur, Klasisifikasi Perencanaan
Rekayasa, Perencanaan Penataan Ruang, Pengawasan Arsitektur, Pengawasan
Rekayasa, Pengawasan Penataan Ruang, Konsultansi Spesialis dan Konsultansi
Lainnya;
2. Pembagian Subklasifikasi bidang Usaha Pelaksana Konstruksi meliputi: Bangunan
Gedung, Bangunan Sipil, Instalasi Mekanikal dan Elektrikal, Jasa Pelaksanaan Lainnya,
Jasa Pelaksanaan Spesialis, Jasa Pelaksanaan Keterampilan dan Jasa Konstruksi
Terintegrasi;
3. SKKNI untuk K3 Konstruksi: berdasarkan Keputusan Menteri Tenaga Kerja dan
Transmigrasi RI nomor 350 tahun 2014 Tentang Penetapan SKKNI katagori Jasa
Profesional, Ilmiah dan Teknis Golongan Pokok Jasa Arsitektur dan Teknik Sipil; Analisis
dan Uji Teknik Bidang K3 Konstruksi.
Materi Pokok 3
1. Penyebab kecelakaan dapat dikarenakan oleh faktor pemberi pekerjaan seperti instruksi
tidak diberikan, dan alat proteksi diri tidak disediakan, faktor pekerja yang tidak memiliki
pengalaman, dan cara kerja yang tidak benar, faktor benda yang tidak aman seperti
peralatan yang sudah rusak, ataupun faktor keadaan tidak aman seperti lantai atau tempat
kerja yang licin;
2. Perusahaan.Kerugian akibat kecelakaan kerja dapat berdampak pada karyawan, keluarga
karyawan dan kerugian pada perusahaan. Pemeriksaan kecelakaan sangat penting
dilakukan untuk memperkecil timbulnya resiko kecelakaan kerja, misalnya dengan
memberikan pengaman ataupun memberikan tanda-tanda bahaya dan
3. Warna Merah dalam Pencegahan Kecelakaan melalui Tanda Peringatan, dimaksudkan
sebaghai penanda larangan agar Tindakan yang diperlihatkan tidak boleh dilakukan.
DAFTAR PUSTAKA
GLOSARIUM