Anda di halaman 1dari 9

Artikel ilmiah tentang kebiasaan siswa untuk

membawa bekal ke sekolah

kelompok 6 kelas 8.7


1. Noumira Lutfiah Fildzah
2. Della fritami Ningrum
3. Zahra khoirunnissa
4. Naufal Robani Saputra
5. M.afi rizqi Saidi
6. Kharisma Muhammad abadi
7. M.satrio ramadhan
•Tujuan Penulisan

■Untuk mengetahui banyaknya peserta didik yang membawa bekal


sendiri dari rumah.
■Untuk membagikan Informasi kepada pembaca.

Cara mendapat informasi:


1. Menyebarkan pertanyaan kuesioner.
2. Membaca artikel ilmiah lain.

•Hasil Informasi

Beberapa hasil dari pertanyaan kuesioner:

Narasumber:
• Jeanina Preaycshella J.D (7.7)
• Al Jaden poetra gervie (7.7)
• ANZA FARRA RIZKIA (8.8)
• Yoanda saviral hafidz ramadhan (9.7)
• Sherly Dwinov (9.9)

2
Pertanyaan:
1. Seberapa sering Anda membawa bekal ke sekolah dalam satu
minggu?
2. Apa alasan utama Anda membawa bekal ke sekolah?
3. Apa jenis makanan yang paling sering Anda bawa ke sekolah?
4. Apakah Anda lebih suka makan di kantin sekolah atau membawa
bekal dari rumah? Mengapa?
5. Bagaimana Anda menentukan apa yang akan Anda bawa sebagai
bekal ke sekolah?
6. Apakah Anda cenderung membawa makanan yang sehat atau
makanan cepat saji sebagai bekal?
7. Bagaimana pendapat Anda tentang kualitas makanan di kantin
sekolah?
8. Apakah Anda pernah mengalami masalah terkait bekal, seperti
makanan tumpah atau rusak?
9. Bagaimana Anda merasa tentang upaya mengurangi pemborosan
plastik dalam membawa bekal?
10. Apakah Anda memiliki saran untuk memperbaiki pengalaman
membawa bekal ke sekolah?

Jawaban:

Jeanina Preaycshella J.D (7.7)


1. 2-5 kali dalam satu Minggu sekolah
2. untuk menghemat uang jajan
3. roti & nasi + lauk
4. Biasanya yang menyiapkan bekal saya adalah ibu saya, jadi saya
tinggal membawanya ke sekolah
5. MEMBAWA BEKAL !!, Karena higienis pastinya
6. terkadang fast food, tapi lebih sering makanan sehat ( makanan
rumahan buatan ibu sy)
7. berbagai macam, tetapi jika dilihat kebanyakan makanan yang ada
di kantin sekolah ini memilki kualitas yg cukup bagus
8. pernah !!, saat itu bekal Saya tumpah

3
9. Saya setuju dgn "mengurangi pemborosan plastik dalam membawa
bekal" dikarenakan kemungkinan kita menggunakan plastik saat
membawa bekal tidak terlalu besar, sebagian besar org yang
membawa bekal menggunakan tempat bekal nya sendiri
dibandingkan plastik, jadi upaya mengurangi pemborosan plastik
dalam membawa bekal dapat dibilang ampuh
10. untuk sekarang, mungkin tidak ada.

Al Jaden poetra gervie (7.7)


1. Tidak menentu, tetapi lumayan sering seperti 3atau4 kali dalam
seminggu
2. Karena lebih sehat dan bisa lebih hemat uang
3. Jenis makanan berat seperti nasi atau roti yang memiliki
karbohidrat
4. Saya menentukan nya sesuai kegiatan yang akan di lakukan pada
hari itu jika lebih melelahkan saya bawa bekal yang membuat
energy kita kuat untuk melakukan kegiatan nya
5. Saya pribadi lebih suka membawa bekal karena lebih sehat dan
bergizi
6. Saya lebih sering membawa yang sehat dan jarang membawa yang
cepat saji
7. Menurut saya pribadi makanan serta minuman di kantin kurang
baik untuk dikonsumsi
8. Sejauh Ini belum pernah
9. Ya, saya merasa lebih baik mengurangi penggunaan plastik karena
kurang baik
10. Saya menyarankan untuk mewajibkan membawa bekal.
Daripada jajan di kantin, selain karena lebih sehat, itu juga karena
Kita siswa siswi memperlukan energy yang cukup untuk
memaksimalkan otak dan pikiran untuk melakukan kegiatan dan
belajar

4
ANZA FARRA RIZKIA (8.8)
1. Saya setiap sekolah membawa bekal
2. Biar tidak terlalu sering jajan sembarangan
3. Makanan 4 sehat 5 sempurna
4. Bekal saya sudah di siapkan oleh bunda saya jdi saya tidak
memikirkan untuk bekal saya ke sekolah
5. Saya lebih suka bawa bekal karena lebih sehat
6. Makanan yg sehat
7. Baik
8. Pernah makanan tumpah di tas
9. Membawa botol minum Dri rumah
10. Untuk tidak malu apapun bekal yg kita bawa

Yoanda saviral hafidz ramadhan (9.7)


1. Lumayan sering
2. Bawa makanan dr rumah uang jajan bisa ditabung
3. Mie goreng pake nasi/ ayam goreng
4. Yang ada di kulkas aja di olah
5. Bekal sendiri, karena hemat uang
6. Cepat saji
7. Lumayan baik
8. Gapernah
9. Yaa karena bawa bekel jd ga jajan dikantin dan kurangi penggunaan
sampah plastik
10. Yaa, lebih ke buat kyk makan bersama wali kelas sebelum
masuk kelas, siswa nya wajib bawa bekel, atau Misal abis senam
anak anak makan bareng di kelas sama wali kelas

5
Sherly Dwinov (9.9)
1. Sangat sering
2. Untuk menghemat uang jajan saya
3. Ayam goreng
4. Saya bicara dengan orang tua saya terlabih dahulu,agar saya di
buatkan bekal tersebut
5. Membawa bekal,krna uang nya bia di simpan
6. Yang sehat
7. Enakk,sehat
8. Pernahh
9. Iya,krna klau kita membawa bekal,kita tidak ada sampah plastik
10. Iya

6
Hasil dari Artikel ilmiah lain:

Pentingkah Membawa Bekal


Makanan ke Sekolah?

RABU, 15 FEB 2023 | 15:34:54 WIB - OLEH MIRA HABIBAH | DIBACA 7218

Beberapa tahun terakhir ini anak-anak semakin menjadi pusat perhatian pemerintah hal ini
terkait berbagai permasalahan yang menimpa generasi penerus bangsa tersebut. Salah satu
masalah anak yang menjadi fokus perhatian utama pemerintah adalah tentang gizi anak.
Maraknya rendahnya gizi anak, banyaknya anak menyandang status stunting dan sudah
terkena penyakit parah sejak dini membuat pemerintah baik pusat maupun daerah mencari
solusi agar gizi dan kesehatan anak Indonesia terjaga dan anak-anak tumbuh dengan sehat.
Salah satu program pemerintah untuk mengatasi permasalahan gizi dan kesehatan anak
adalah dengan menggalakan kegiatan membawa bekal ke sekolah. Kegiatan tersebut sesuai
dengan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional (Permendiknas) No. 39 Tahun 2008 tentang
Pembinaan Kesiswaan. Dalam Pasal 3 tercantum bahwa materi pembinaan kesiswaan

7
meliputi kualitas jasmani, kesehatan , dan gizi berbasis sumber gizi yang terdiversifikasi.
Bahkan sejak tahun 2013, Pemerintah mencanangkan Hari Bekal Nasional yang diperingati
setiap tanggal 12 April dengan tujuan agar timbul kesadaran akan pentingnya kesehatan anak
Indonesia terutama gizi dan kebersihan dari makanan anak tersebut.
Di Kabupaten Purwakarta, pemerintah daerah bahkan sudah lama mencanangkan Gerakan
membawa bekal ke sekolah yang kemudian disahkan dengan Peraturan Bupati (Perbup)
Nomor 69 Tahun 2015 tentang Pendidikan Berkarakter. Pada Perbup tersebut terdapat Bab
VIII Pasal 13 – 18 yang berisi tentang Kewajiban Membawa Bekal Makanan/Minuman ke
Sekolah. Salah satu pointnya adalah bahwa pelajar di Purwakarta wajib membawa makanan
dan minuman dari rumah ke sekolah sebagai pembiasaan hidup sehat dan hemat.
Bahkan tahun lalu sebagai Impelementasi dari pelaksanaan pembelajaran Tatanen di Bale
Atikan, Dinas Pendidikan Kabupaten Purwakarta yang dipimpin oleh Dr. H. Purwanto, M.Pd
mengadakan Festival Makanan Sehat yang berisi olahan-olahan makanan sehat dari sayuran
maupun tumbuhan yang ditanam di sekolah dan bisa juga sebagai bekal makanan.
Mengapa membawa bekal itu penting?
Dahulu membawa bekal ke sekolah identik dengan hanya pelajar TK saja yang membawa
bekal ke sekolah namun kini membawa bekal ke sekolah dilakukan juga oleh pelajar SD dan
SMP sebagai bagian dari pendidikan berkarakter di Purwakarta sekaligus agar kesehatan dan
gizi anak terjaga dengan baik.
Membawa bekal makanan ke sekolah ternyata mempunyai banyak manfaat bagi kesehatan
dan pertumbuhan anak-anak kita. Namun belum semua orang tua paham dan tahu tentang
asupan apa saja yang sebaiknya bisa menjadi bekal makanan bagi anaknya.
Menurut Kepala Instalasi Gizi RSUD Bayu Asih, Ibu Lina Ferryaan, S.Gz., M.KM banyak
sekali manfaat yang didapat Ketika anak-anak membawa bekal makanan ke sekolah antara
lain:

1. Makanan lebih sehat dan lebih higienis


Makanan yang dibawa oleh anak tentunya lebih sehat dan higienis karena makanan
tersebut di olah langsung oleh orang rumah terutama orang tua dan bahan-bahannya
dicuci terlebih dahulu. Ibu bertindak tidak hanya sebagai pengolah tapi juga mengawasi
agar makanan anaknya tetap terjaga.

2. Nutrisi dan gizi anak terpenuhi


Bekal makanan yang dibawa anak sebaiknya memenuhi minimal 4 zat gizi yang
seimbang yang terdiri dari makanan pokok, lauk pauk, sayuran dan buah-buahan.
Makanan pokok berupa karbohidrat seperti nasi, kentang, mie ataupun roti. Sumber
protein seperti lauk hewani, telur ataupun lauk nabati). Untuk sayuran berupa sayuran
rebusan ataupun sayuran yang diolah. Anak-anak sebaiknya setiap makan harus ada
lauknya hewani yang jika tidak ada bisa diganti dengan susu ataupun telur.
Dengan setiap hari anak mendapat asupan gizi dan nutrisi yang baik maka pertumbuhan
anak terpenuhi dan kebutuhan gizinya menjadi tinggi. Selain itu kebiasaan orang tua
memberikan anak makanan bergizi dan sehat akan berpengaruh juga pada pembiasaan
anak ke depannya untuk menyukai makanan yang diterimanya sejak dini.

3. Bekal Makanan bervariasi

8
Bekal yang dibawa anak ke sekolah membuat orang tua berinovasi agar anak tidak
makan makanan yang sama setiap harinya. Orang tua bisa menyiapkan pilihan kombinasi
menu ataupun membuat tampilan makanan semenarik mungkin agar anak tersebut makan
bekal makanannya. Misalnya membuat nasi goreng yang kemudian digulung dengan
dadar telur.

4. Menambah energi dan meningkatkan daya konsentrasi anak


Bekal yang dibawa anak sebagai sarapan yang setelah dimakan akan memberikan anak
cukup energi untuk beraktivitas di sekolah, menjadi lebih semangat dan bertenaga. Jika
anak-anak tersebut tidak makan dahulu maka kondisinya bisa lemah dan kurang
konsentrasi dalam menerima pembelajaran mengingat penyimpanan energi tubuh pada
anak-anak usia sekolah belumlah banyak.

5. Memaksimalkan waktu istirahat


Anak-anak biasanya sarapan sebelum pelajaran di mulai ataupun pun sedang ada jam
kosong sehingga waktu istirahat bisa mereka pergunakan tidak lagi untuk jajan karena
asupan gizi mereka sudah terpenuhi tetapi juga bisa memaksimalkan waktu istirahat
seperti yang dilakukan oleh pelajar Purwakarta yang menjadikan waktu istirahat sebagai
ajang bermain kaulinan barudak, bermain catur ataupun tatanen.

6. Lebih Hemat
Menurut Kadisdik, dengan adanya kebun sekolah dan membawa bekal makanan maka
uang jajan anak bisa berkurang setiap harinya dan orang tua bisa lebih menghemat
pengeluaran. Dengan asupan makanan yang sehat, energi anak menjadi banyak dan tidak
mudah lapar sehingga keinginan untuk jajan menjadi berkurang.
Dengan banyaknya manfaat dalam membawa bekal makanan sehat ke sekolah maka hal ini
tentunya harus terus menjadi kebiasaan bagi orang tua dan mau meluangkan waktunya untuk
menyiapkan bekal anaknya. Karena bagaimanapun orang tua adalah rumah pertama bagi
pembiasaan dan kesehatan anak serta tumbuh kembangnya anak yang kemudian dibantu
dalam pembentukan karakternya di sekolah. (MH/Red.)

• Pendapat

Pendapat kami adalah bahwa siswa/i di lingkungan SMPN 15 Bekasi lebih


sering membawa bekal dari pada membeli jajan di kantin, alasannya
adalah karena membawa bekal lebih menghemat uang. Siswa/i lebih
sering membawa bekal makanan berat berisi nasi sebagai bekal makanan
ke sekolah, Dan kebanyakan siswa/i membawa bekal yang sehat dan
bergizi untuk di bawa ke sekolah dari pada bekal cepat saji.

Anda mungkin juga menyukai