Anda di halaman 1dari 3

NAMA : RESI MARSANDA

NIM : PO71330190012

KELAS : TINGKAT 1 A

MATKUL : UAS FISIKA LINGKUNGAN

DOSEN : GUSTOMO YAMISTADA, S.Pd, M.Sc

1. Dampaknya kualitas air berubah menjadi keruh dan aroma pada air jadi berbau berarti air
tersebut telah terkontaminasi oleh bakteri sehingga tidak sesuai dengan standar yang
sudah ditetapkan. Karena air yang baik dan ideal tidak berbau.
2. Diket : Lebar sungai = 20 m
Kedalaman = 10 m
Kecepatan = 4 m/s
Dit : Q =…….?
Jawab: A = lebar sungai x kedalaman
= 20 m x 10 m
= 200 m2
Q=VxA
Q= 4 m/s x 200 m2
Q = 800 m3/s
3. 6 titik pengambilan sampel air sungai
Berdasarkan debit air diatas, titik sampel air sungai adalah diambil melalui 6 titik ,
masing-masing pada jarak ¼,1/2, dan ¾ lebar sungai pada 0,2 x dan 0,8 x kedalaman dari
permukaan air.
4. Sebaliknya semakin mudah tanah menyerap air maka tanah tersebut memiliki porositas
yang besar. Tinggi rendahnya porositas suatu tanah ini sangat berguna dalam menentukan
tanaman yang cocok untuk tanah tersebut.

5. Pertama, cara acak sederhana dipilih apabila kondisi lokasi pengambilan diasumsikan
cenderung homogenitas dan variabilitas komposisi kimiawi tanahnya rendah, sebagai contoh
daerah perkebunan, persawahan, dan lain-lain. Untuk menghindari bias yang dilakukan oleh
pengambil sampel, cara acak sederhana sangat baik dilakukan menuju ke lapangan.

Yang kedua, pengambilan sampel tanah dengan cara acak stratifikasi digunakan untuk
mengetahui kualitas tanah tiap stratum. Cara tersebut dapat meningkatkan presisi pengambilan
sampel sehingga hasilnya dapat menggambarkan kualitas tanah yang lebih representative. Cara
itu diterapkan pada daerah yang mempunyai topografi, jenis vegetasi, tipe tanah, atau perkiraan
paparan kontaminan yang berbeda. Apabila cara acak stratifikasi diterapkan, presampling untuk
mendefinisikan pembagiaan strata berdasarkan perbedaan tanah secara fisik atau kontaminan
yang ada harus dilakukan terlebih dahulu. Kegiatan itu dilakukan berdasarkan informasi
sebelumnya atau survey pendahuluan. Dengan cara kedua ini, kualitas tanah setiap bagian dapat
diketauhi lebih detail berdasarkan stratum yang telah ditetapkan.

Terakhir, untuk mendapatkan gambaran kualitas tanah di daerah tertentu yang lebih detail
dengan presisi tinggi, pengambilan sampel tanah secara sistematis dapat dilakukan.
Pengembalian secara sistematis diawali dengan penentuan satu titik acuan yang dilakukan secara
acak. Titik-titik pengembalian yang lain lalu ditentukan berdasarkan titik acuan tersebut dengan
interval yang sama antara satu titik dan titik lainnya.

Sampel sesaat (Grab Sample) : sampel yang diambil secara langsung dari badan tanah
yang sedang dipantau. Sampel ini hanya menggambarkan karakteristik tanah pada saat
pengambilan sampel.
5. Prosedur kerja
1. Siapkan alat dan bahan
2. Lakukan pengambilan sampel air dengan menggunakan botol timba
3. Masukan kedalam botol sampel untuk dibilas sebanyak 2 kali
4. Masukan air kedalam botol sampel
5. Isi sampai penuh
6. Kemudian tutup botol sampel
7. Tempelkan kertas label pada botol sampel
8. Masukan ke tas pembawa dengan suhu (40C-100C)
9. Sampel siap dikirim ke laboratorium untuk diperiksa sesegera mungkin maksimal
3x24 jam untuk air bersih dan 12 jam untuk air kotor.
6. Diket : P = 25 cm
L = 20 cm
T = 30 cm
Dit :V=?
Jawab : V = P x L x T
V = 25 cm x 20 cm x 30 cm
V = 15.000 cm3 : 1.000
V = 15 liter
7. Diket : P = 25 cm
L = 20 cm
T = 20 cm
Dit :V=?
Jawab : V = P x L x T
V = 25 cm x 20 cm x 20 cm
V = 10.000 cm3 : 1000
V = 10 liter
8. Diketahui : volume sampah medis untuk 5 adalah 10 dm 3 (liter) volume sampah medis
yang dihasilkan per harinya yaitu :
10 dm3(liter )
=
5 hari
= 2 dm3 (liter) / hari
9. Berat sampah medis yang dihasilkan puskesmas perharinya adalah :
berat keseluruhan sampah
=
jumlah hari
5 kg
=
5 hari
= 1 kg/hari

Anda mungkin juga menyukai