Anda di halaman 1dari 6

TUGAS KAJIAN PSIKOLOGI

SOSIAL
KASUS GURU YANG DIBACOK OLEH SISWANYA

DATA
MUHAMMAD SYAHRUL HAFIDH
23040460043
KAJIAN PSIKOLOGIS
KAJIAN PSIKOLOGI TENTANG MURID MEMBACOK GURU DI DEMAK TERANCAM 12
TAHUN PENJARA
MUHAMMAD SAYHRUL HAFIDH (23040460043)
FAKULTAS USHULUDHIN DAN HUMANIORA, PRODI TASAWUF DAN PSIKOTERAPI
KELAS 1 B

Siswa madrasah aliyah di Kecamatan Kebonagung, Demak, di penjara karena membacok guru nya
sehingga terluka parah dia terancam hukuman penjara selama 12 tahun. Polisi berkoordinasi dengan Dinas
Sosial karena tersangka masih usia anak.
Karena pelaku masih ber umur anak anak maka dari itu pihak setempat masih melakukan koordinasi,
karena beda dengan pelaku dewasa," kata Kasat Reskrim Polres Demak AKP Winardi, dilansir detikJateng,
Selasa (26/9/2023).
[15.11, 6/10/2023] m: Pasal yang kita sangkakan adalah Pasal 35 ayat 1, primair, subsider Pasal 354 ayat
1, begitu juga Pasal 353 ayat 2, dengan ancaman selama-lamanya pidana 12 tahun," imbuhnya.
[15.11, 6/10/2023] m: Winardi mengatakan bahwa kasus pembacokan itu berawal dari seseorang guru yang
tidak mengizinkan siswanya Ujian Tengah Semester karena siswa tersebut tidak mengumpulkan tugas
sesuai deadline
Meski mendapat sanksi itu, MAR tetap berangkat ke sekolah pada Senin (25/9) dengan harapan masih boleh
mengikuti ujian tengah semester. Setelah guru tetap melarangnya, remaja itu pun kecewa. Dia akhirnya
pulang dan mengambil sabit, lalu kembali ke sekolah
[15.11, 6/10/2023] m: Sampai di sekolah, si pelaku masuk ke ruangan kelas menemui si korban. Pada saat
ketemu korban, tidak basa-basi apa pun, hanya mengucapkan salam masuk ke ruang kelas, langsung
melakukan penganiayaan terhadap korban. Dan, korban penganiayaan dengan cara dibacok sehingga kena
di leher belakang dan lengan kiri," ujar Winardi kemarin.

1.Sosok Murid Pelaku Pembacokan Guru di Demak yang akhirnya Ditangkap

Pelaku pembacokan siswa terhadap guru telah di tangkap . diketahui bahwa pelaku adalah siswa dari guru
Madrasah Aliyah (MA) di Pilangwetan, Kecamatan Kebonagung, Demak, Jawa Tengah.
Selain menangkap pelaku, polisi juga mengungkap motif dari aksi pembacokan tersebut. Berikut
informasinya.MAR (17), adalah salah satu murid di salah satu Madrasah Aliyah di Demak dia membacok
gurunya ( Ali Fatkur Rohman) hingga bersimbah darah. Beruntung, korban masih bisa diselamatkan dan
segera dibawa ke rumah sakit. Pelaku yang sempat kabur akhirnya ditangkap polisi.
Polisi melakukan penyelidikan dan alhamdulillah tidak lebih dari 12 jam pelaku tertangkap di Desa
Rowosari, Kecamatan Gubug, Grobogan, kebetulan di rumah kosong sekitar pukul 23.30 WIB," kata Kasat
Reskrim Polres Demak, AKP Winardi, seperti dilansir detikJateng, Selasa(26/9/2023).

2.Motif Murid Bacok Guru di Demak karena di larang ikut ujian.


Kasat Reskrim Polres Demak, AKP Winardi mengungkap motif pembacokan guru di Demak tersebut.
Pembacokan itu terjadi akibat kekecewaan pelaku yang dilarang untuk mengikuti ujian tengah semester.
"Kejadian ini berawal pada hari Sabtu (23/9), terkait dengan siswa yang mana dalam hal ini siswa tersebut
tidak bisa mengerjakan soal terkait dengan tugas yang diberikan oleh guru," ujar Winardi, Selasa (26/9/2023
3. Penyebab MAR Dilarang Ikut Ujian
Polisi menyebut penyebab utama siswa membacok gurunya di Demak karena pelaku dilarang ikut ujian.
Hal itu dikarenakan siswa tersebut belum mengerjakan tugas dari sekolah.Tugas yang diberikan oleh guru
itu seharusnya dikumpulkan pada Sabtu (23/9). Dikarenakan MAR belum mengerjakan, dia dilarang untuk
ikut ujian.
Lalu, pada Senin (25/9), pelaku tetap masuk ke sekolah seperti biasa. Namun, dia ternyata tetap tidak bisa
ikut ujian. Dia lantas pulang ke rumah untuk mengambil sabit.
"Sampai di sekolah si pelaku masuk ke ruangan kelas menemui si korban. Pada saat ketemu korban tidak
basa-basi apapun, hanya mengucapkan salam masuk ke ruang kelas, langsung melakukan penganiayaan
terhadap korban. Dan, korban penganiayaan dengan cara dibacok sehingga terkena leher bagian belakang
dan lengan kiri," kata Kasat Reskrim Polres Demak, AKP Winardi.

4. Pelaku Sempat Ketakutan dan Sembunyi di Rumah Kosong


"Setelah kejadian tersebut pelaku kabur dengan membawa sepedah motornya ia melarikan diri ke jalan
raya. Karena jalan raya dengan sekolah nya sangat berhimpitan sehingga ia melarikan diri," jelasnya dalam
jumpa pers yang digelar Selasa (26/9/2023) Pelajar tersebut kemudian bersembunyi di rumah kosong karena
merasa ketakutan setelah melakukan pembacokan tersebut. Bahkan dia juga berencana menginap di rumah
kosong itu. "Rumah tersebut sudah kosong lama, dan kebetulan pada saat penangkapan memang pelaku
dalam kondisi takut, sehingga terpaksa dia harus tidur di situ, dan polisi melakukan penangkapan di rumah
kosong tersebut

5. Pelaku Bersekolah Sambil Jualan Nasi Goreng


Berdasarkan keterangan yang diperoleh pihak kepolisian, MAR, pelaku pembacokan guru di Demak,
bersekolah sambil membantu keluarganya mencari nafkah. Remaja laki-laki tersebut berjualan nasi goreng.
"Memang si pelaku dalam kesehariannya pelaku membantu keluarga untuk jualan nasi goreng. Dia
bekerja," kata Kasat Reskrim Polres Demak, AKP Winardi.
6. Pelaku Menyesali Perbuatannya
Kasat Reskrim Polres Demak, AKP Winardi mengatakan MAR menyesali perbuatannya. Ia menyesal telah
membacok gurunya karena dilarang ikut ujian tengah semester.
"Berdasarkan pengakuan pelaku, pelaku menyesali perbuatannya," ujarnya.
7. Pelaku Terancam 12 Tahun Penjara
Polisi berkoordinasi dengan Dinas Sosial dalam memperlakukan pelaku tindak pidana anak di bawah umur.
MAR (17), murid yang membacok gurunya di Demak, Jawa Tengah diancam hukuman penjara selama 12
tahun.
"Untuk perlakuan bahwa si pelaku kita koordinasikan dengan dinas sosial terkait perlakukan terhadap anak,
karena beda dengan pelaku dewasa. Pasal yang kita sangkakan adalah pasal 35 ayat 1, primair, subsider
pasal 354 ayat 1, begitu juga pasal 353 ayat 2, dengan ancaman selama-lamanya pidana 12 tahun," terang
Kasat Reskrim Polres Demak, AKP Winardi.

Kajian Psikologi Social nya Adalah Sebagai Berikut;


1,Persepsi social (pemahaman mengenai orang lain dan dampaknya pada perilaku kita)
Di ketahui bahwa pelaku adalah seorang murid di Madrasah Aliyah di di Pilangwetan, Kecamatan
Kebonagung, Demak, Jawa Tengah. Ia membacok gurunya lantaran ia kecewa. Setelah di larang
mengikuti Ujian Tengah Semester. Karena ia belum mengerjakan. Tugas dari sekolah sesuai waktu
nya, Meski mendapat sanksi itu, ia tetap berangkat ke sekolah pada Senin (2k5/9) dengan harapan
masih boleh mengikuti ujian tengah semester. Setelah guru tetap melarangnya, remaja itu pun
kecewa. Dia akhirnya pulang dan mengambil sabit, lalu kembali ke sekolah
Sampai di sekolah, ia masuk ke ruangan kelas menemui si korban. Pada saat ketemu korban, tidak
basa-basi apa pun, hanya mengucapkan salam masuk ke ruang kelas, langsung melakukan
penganiayaan terhadap korban. Dan, korban penganiayaan dengan cara dibacok sehingga kena di
leher belakang dan lengan kiri, kemudian bersembunyi di rumah kosong karena merasa ketakutan
setelah melakukan pembacokan tersebut. Bahkan dia juga berencana menginap di rumah kosong
itu.
2.Kognisi social (berpikir mengenai orang lain dan lingkungan sosial),
Dia kesal karena dia tidak bisa mengikuti Ujian Tengah Semester. Meskipun itu adalah suatu musibah bagi
dia, seharusnya ia mencari jalan lain, dan apabila itu sudah menjadi keputusan. Maka ia harus menerima
itu dan manjadikan itu sebagai Pelajaran nya, dia sudah mengambil jalan dengan amarah, seperti yang kita
ketahui bahwa saat kita mengambil keputusan dengan emosi maka keputusan yang kita ambil itu akan buruk
hasil nya. Dan ia pada akhirnya menyesal akan perbuatan nya, karena telah melakukan aksi pembacokan
terhadap Guru nya tersebut, ia pastinya sangat merepotkan orang tua nya ,orang tua dari pelaku tersebut
berharap kepada anak nya, agar suatu saat anak itu bisa menjadi seseorang yang sukses, ke dua orang tuanya
sudah bersusah payah menafkahi anak nya supaya bisa menempuh Pendidikan nya degan tepat, namun anak
nya justru berperilaku yang tidak senonoh, orang tuanya pasti mengalami hal yang sangat menyakitkan,
padahal jika ia tidak mengikuti Ujian Tengah Semester,ia hanya menyebabkan nilai nya yang kurang bagus,
seharus nya ia menerima keputusan Guru nya tersebut karena ia, juga melakukan kesalahan dengan tidak
mengumpulkan tugas nya dengan tepat, namun ia beranggapan bahwa masih bisa menyusul Pelajaran/tugas
yang di berikan kepada Gurunya, dari hal tersebut membuat dia kecewa dan iapun melakukan pe,mbacokan,

Mengapa Orang Melakukan Kejahatan

Definisi kejahatan

Banyak hal yang dapat di ulas Ketika kita beerbicara tentang kejahatn. Paling tidak dimulai
dengan definisi kejahatan. Kejahatan sering diartikan sebagai perilaku pelanggaran aturan
hukum yang berakibat seseorang dapat dijerat hukuman. Kejahatan terjadi ketika seseorang
melanggar hukum baik secara langsung maupun tidak langsung, atau bentuk kelalaian yang
dapat berakibat pada hukuman. Dalam perspektif hukum ini, perilaku kejahatan terkesan aktif,
manusia berbuat atau melakukan kejahatan. Namun sebenarnya “tidak berperilaku” pun bisa
menjadi suatu bentuk kejahatan, contohnya: penelantaran anak atau tidak melapor pada pihak
berwenang ketika mengetahui terjadi tindakan kekerasan pada anak di sekitar kita.

Adapula perspektif moral. Perilaku dapat disebut sebagai kejahatan hanya jika memiliki 2 faktor:
1) mens rea (adanya niatan melakukan perilaku), dan 2) actus reus (perilaku terlaksana tanpa
paksaan dari orang lain). Contohnya: pembunuhan disebut kejahatan ketika pelaku telah
memiliki niat menghabisi nyawa orang lain, serta ide dan pelaksanaan perilaku pembunuhan
dimiliki pelaku sendiri tanpa paksaan dari orang lain. Jika pelaku ternyata memiliki gangguan
mental yang menyebabkan niatnya terjadi diluar kesadaran, contoh: perilaku kejahatan terjadi
pada saat tidur atau tidak sadar, maka faktor mens rea-nya dianggap tidak utuh, atau tidak bisa
secara gamblang dinyatakan sebagai kejahatan, karena orang dengan gangguan mental tidak
bisa dimintai pertanggungjawaban atas perilakunya (Davies, Hollind, & Bull, 2008).

vBentuk kejahatan

Selanjutnya, Ketika kita mambahas tentang kejahatan hal yang harus di bahas selanjutnya
adalah; mengidentifikasi pelaku dan korban. Pelaku adalah orang yang melakukan tindakan
melanggar hak dan kesejahteraan hidup seseorang, sedangkan korban adalah orang yang
terlanggar hak dan kesejahteraan hidupnya. Pada kasus pidana, identifikasi akan berkaitan
dengan pembuatan tuntutan dan pertanggungjwaban hukum. Walaupun begitu, terkadang tidak
mudah mengidentifikasi pelaku dan korban, terutama pada kasus dimana pelaku adalah
korbannya juga, contohnya: pelaku prostitusi sebenarnya juga adalah korban dari perilakunya.

Kejahatan secara umum dapat dibedakan dalam beberapa macam: kejahatan personal (pelaku
dan korban kejahatan adalah sama), interpersonal (ada pelaku yang merugikan orang lain), dan
kejahatan sosial masyarakat (efek kejahatan pelaku merugikan kehidupan orang banyak di
masyarakat). Dari segi pelaksanaannya kejahatan juga bisa dibagi menjadi kejahatan terorganisir
(sering disebut kejahatan “kerah putih” yang memiliki sistem dan perencanaan serta keahlian
dalam melakukan kejahatan) dan tidak teroganisir (kejahatan yang dilakukan tanpa perencanaan
dan dilakukan oleh orang yang belum punya keahlian khusus atau amatir). Secara pidana, ada
beberapa contoh perilaku kejahatan: pembunuhan, tindak kekerasan, pemerkosaan, pencurian,
perampokan, perampasan, penipuan, penganiayaan, penyalahgunaan zat dan obat, dan banyak
lagi yang lain.

Teori kejahatan

Dari bentuk dan macam macam kasus kejahatan, hal itu sangat baik jika kita bahas.. Sebenarnya
sejak dulu manusia berusaha menjelaskan mengapa beberapa orang menjadi penjahat.
Penjelasan paling awal adalah Model Demonologi. Dulu dianggap bahwa perilaku kriminal adalah
hasil dari pengaruh roh jahat. Maka cara untuk menyembuhkan gangguan mental dan perilaku
jahat adalah mengusir roh kejahatan, biasanya dilakukan dengan beberapa cara menyiksa,
mengeluarkan bagian tubuh yang dianggap jahat (misalkan darah, atau bagian organ tubuh
lainnya).

Namun dalam kajian Psikologi Forensik, dikenal beberapa pendekatan teoritis yang digunakan
untuk menjelaskan perilaku kejahatan: Kriminologi awal (Cesare Lombroso), Psikoanalisa
(Sigmund Freud), dan Teori Bioekologi-Sosial.

Cesare Lombroso adalah seorang kriminolog Italia yang pada tahun 1876 menjelaskan teori
‘determinisme antropologi’ yang menyatakan kriminalitas adalah ciri yang diwariskan atau
dengan kata lain seseorang dapat dilahirkan sebagai “kriminal”. Ciri kriminal dapat diidentifikasi
dengan ciri fisik seseorang, contohnya: rahang besar, dagu condong maju, dahi sempit, tulang
pipi tinggi, hidung pipih atau lebar terbalik, dagu besar, sangat menonjol dalam penampilan,

Anda mungkin juga menyukai