Anda di halaman 1dari 12

LITERASI

LITERASI
ISSN: 2085-0344
e-ISSN: 2503-1864
Journal homepage: www.ejournal.almaata.ac.id/literasi
Journal Email: literasi.almaata@gmail.com

Analisis Profesionalisme Guru dalam Pelaksanaan Pembelajaran Di Era New Normal


Di SD Negeri 1 Suryodiningratan 2 Yogyakarta

Fadli Fadilah Nurrohmat


Universitas Alma Ata Yogyakarta, 201100610@almaata.ac.id

Arifin Sulistian
Universitas Alma Ata Yogyakarta, 191100496@almaata.ac.id

Abstrak
Permasalahan pada penelitian ini adalah bahwasannya sebagian guru itu belum
menunjukan kinerja dalam menjalankan tugas dan fungsinya ketika pelaksanaan
pembelajaran pada Era New Normal. Profesionalisme guru ini sangat dibutuhkan dan
perannya sebagai guru agar pembelajaran berjalan dengan efektif untuk menghasilkan
mutu pendidikan yang baik. Di Era New Normal ini pembelajaran di kelas maupun luar
kelas, tugas pokok dan fungsi guru harus di laksanakan seperti : kegiatan dalam
merencanakan progam pengajaran, melaksanakan kegiatan pembelajaran, melaksanakan
penilaian, melaksanakan ulangan harian, menyusun dan melaksanakan program
perbaikan dan pengayaan serta mengadakan pengembangan bidang pengajaran yang
menjadi tanggung jawabnya. Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui
analisis profesionalisme guru dalam pelaksanaan pembelajaran di Era New Normal SD
Negeri 1 Suryodiningratan 2 Yogyakarta. Peneliti menggunakan metode pendekatan
kualitatif pada penelitian ini dengan teknik pengumpulan data nya yaitu observasi
(pengamatan), interview (wawancara), dokumentasi. Dari hasil penelitian kami ini beliau
Pak Ilham, S.Pd. sudah sangat baik sebagai guru yang profesional ketika pelaksanaan
pembelajaran di Era New Normal ini. Dari kesiapan beliau sebagai guru untuk
memberikan pengetahuan, keterampilan, akhlaq, bahkan tingkah laku kepada siswa ini
berjalan dengan baik.
Kata Kunci: Profesionalisme Guru, Pembelajaran, Era New Normal

Abstract
The problem in this study is that some of the teachers have not shown performance in
carrying out their duties and functions when implementing learning in the New Normal
Era. The professionalism of this teacher is very much needed and his role as a teacher
so that learning runs effectively to produce good quality education. In this New Normal
Era learning in the classroom and outside the classroom, the main tasks and functions of
teachers must be carried out such as: activities in planning teaching programs, carrying
out learning activities, carrying out assessments, carrying out daily tests, compiling and

1|Page
implementing improvement and enrichment programs as well as conducting field
developments. teaching for which they are responsible. The purpose of this study was to
determine the analysis of teacher professionalism in the implementation of learning in
the New Normal Era at SD Negeri 1 Suryodiningratan 2 Yogyakarta. Researchers used
a qualitative approach in this study with data collection techniques, namely observation
(observation), interviews (interviews), documentation. From the results of our research,
Mr. Ilham, S.Pd. has been very good as a professional teacher when implementing
learning in this New Normal Era. From his readiness as a teacher to provide knowledge,
skills, morals, and even behavior to students this went well.
Keywords: Teacher Professionalism, Learning, Era New Normal

PENDAHULUAN penting sekali dalam menentukan proses

Profesi guru seiring berjalannya menjadi pelaksanaan baik maupun buruknya suatu

perhatian akan perubahan yang semakin rencana dan profesionalisme guru.1

berkembang baik itu dalam pengetahuan dan Pendidikan itu merupakan kebutuhan

teknologi yang dimana ada tuntutan kesiapan dasar manusia, sebab adanya pendidikan

agar tidak ketinggalan khususnya pada masa manusia dapat mengetahui apa yang ia belum

new normal ini. Seperti yang kita tahu dua tahun ketahui. Pada dunia pendidikan pastinya tidak

belakang terjadinya masa pandemi Covid 19 lepas dengan komponen di lingkungan

hampir di seluruh Negara itu terjadinya pendidikan termasuk guru, dikarenakan guru ini

perubahan yang sangat signifikan dan menjadi sebagai garda terdepan dalam melaksaakan

sebuah tantangan seperti pembelajaran dalam perannya dalam kegiatan belajar mengajar di

dunia pendidikan. Tuntutan profesi ini yaitu kelas maupun di luar kelas. Guru yang

untuk memberikan layanan yang profesional profesional pastinya memnuhi tanggung

terhadap masyarakat dalam bidang pendidikan. jawabnya untuk memenuhi seluruh kebutuhan

Guru bisa dikatakan profesional merupakan siswanya. Profesionalisme guru juga bertujuan

guru yang mempunyai kemampuan maupun untuk meningkatkan kualitas mutu pendidikan.

keahlian dalam bidang keguruan supaya ia dapat Tanpa adanya kontribusi dari guru, pendidikan

melaksanakan tugas dan fungsinya (Saondi, tidak akan berarti, secara materi dan esensinya

2012). Untuk mewujudkan profesionalisme guru hilang, apalagi jika guru tidak menguasai isi

ini perlunya penilaian dan pengawasan terhadap bahan ajar, rencana pembelajaran dan

kinerja dan kegiatan guru dalam melaksanakan sebagainya. Oleh karena itu keprofesionalisme

pembelajaran di kelas apalagi di Era New guru ini perlu mempunyai empat kemampuan

Normal. Fungsinya ada pengawasan tersebut pedagogik, kerpibadian, sosial, dan profesional.2
1
Linda Matondang and Syahril Syahril, ‘Kinerja Kepala Sekolah Sebagai Supervisor Dalam Meningkatkan
Profesionalisme Guru Di Sekolah Menengah Pertama’, Edukatif : Jurnal Ilmu Pendidikan, 3.6 (2021), 4095
<https://doi.org/10.31004/edukatif.v3i6.1334>.
2
Hani Risdiany, ‘PENGEMBANGAN PROFESIONALISME GURU DALAM MEWUJUDKAN KUALITAS
PENDIDIKAN DI INDONESIA’, Jurnal AL-HIKMAH, 3.2 (2021), 194–95 <https://doi.org/10.31958/jt.v14i2.205>.

2|Page
Menurut McGriff dalam Isman (2011: pemerintah agar penyebaran Covid 19 bisa
138) proses dalam pelaksanaan pembelajaran teratasi. Maka demikian pelaksanaan di Era
harus fokus terhadap konteks dan pengalaman New Normal ini berdampak seklai pada dunia
yang dapat membuat siswanya itu mempunyai pendidikan, dimana siswa melakukan
minat maupun melakukan akivitas belajar. pembelajaran secara daring atau di rumah
Dengan kata lain kualitas pembelajaran ini akan masing-masing, namun saat ini diperbolehkan
berpengaruh terhadap kualitas profesionalisme melakukan pembelajaran secara tatap muka
guru supaya saat pembelajaran itu suasananya namun terbatas dan tetap mematuhi protokol
sangat membantu pemahaman siswa. Adapun kesehatan.4
menurut Sanjaya (2008 : 173) kegiatan Dengan demikian pada penelitian ini akan
mengajar merupakan proses mengatur membahas mengenai Analisis Profesionalisme
lingkungan agar siswa belajar, dan setiap proses Guru Dalam Pelaksanaan Pembelajaran di Era
pembelajaran selamanya akan berbeda New Normal di SD Negeri 1 Suryodiningratan 2
tergantung kepada tujuan, materi pelajaran, serta Yogyakarta.
karakteristik siswa sebagai subjek belajar.3
Indonesia untuk saat ini memasuki Era METODE PENELITIAN
New Normal ataupun disebut dengan kehidupan Peneliti menggunakan pendekatan
baru, dimana pemerintah itu memberikan arahan kualitatif dalam penelitian ini. Pendekatan
kepada seluruh masyarakat di Indonesia supaya kualitatif merupakan proses penelitian dan
memakai masker, cuci tangan, menjaga jarak, pemahaman berdasarkan metodologi untuk
dan sebagainya. Era New Normal ini menyelidiki suatu peristiwa fenonmena sosial
pemerintah menyampaikan kebijakan salah dan masalah manusia. Peneliti juga membuat
satunya Kementrian Pendidikan dan suatu gambaran yang kompleks, meneliti kata-
Kebudayaan (KEMENDIKBUD) terkait kata, laporan yang terinci dari hasil waawancara
pelaksanaan tahun akademik baru, pelaksanaan dari narasumber. Bahkan ada pendapat lainnya
proses pembelajaran, dan penggunaan fasilitas penelitian kualitatif ini merupakan penelitian
ataupun layanan kampus. Definisi New Normal yang dilaksanakan terhadap obyek alamiah,
sendiri itu kehidupan baru masyarakat namun berkembang dengan apa adanya dan tidak
tetap melakukan aktivitas seperti biasanya dimanipulasi oleh peneliti.5
dengan garis besar harus mentaati protokol Penelitian ini diadakan di SD Negeri 1
kesehatan yang sudah ditetapkan oleh Suryodiningratan 2 Yogyakarta. Adapun subjek

3
Poppy Anggraeni and Aulia Akbar, ‘Kesesuaian Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Dan Proses
Pembelajaran’, Jurnal Pesona Dasar, 6.2 (2018), 55–65 <https://doi.org/10.24815/pear.v6i2.12197>.
4
Siti Fatimah, ‘New Normal’, 2019.
5
Annie goleman, daniel; boyatzis, Richard; Mckee, ‘Metode Penelitian’, Journal of Chemical Information and
Modeling, 53.9 (2019), 1689–99.

3|Page
Menurut Sugiyono (2014:297) Subjek pengetahuan , namun guru yang profesional itu
merupakan narasumber, ataupun partisipan, dapat memberikan dan mempunyai karakter
informan, teman dan guru dalam penelitian. yang bisa diandalkan sebagai panutan untuk
Kemudian sampel dalam penelitian ini adalah peserta didiknya, keluarga, dan masyarakat.
seluruh guru kelas yang berjumlah 6 orang. Menurut Hamalik, (2011:118) untuk
Sedangkan subjek penelitian ini yang kami menjadi guru yang profesional harus memenuhi
ambil adalah 1 orang guru kelas 4. Adapun beberapa persyaratan, di antaranya :
teknik pengambilan subjek penelitian ini 1. Guru harus memiliki bakat sebagai guru
menurut Sugiyono (2014) adalah purposive 2. Guru memiliki keahlian sebagai guru
yaitu dipilih dengan pertimbangan dan tujuan 3. Guru memiliki kepribadian yang baik
tertentu. Dengan demikian dalam mendapatkan dan terintegrasi
data yang diperlukan, peneliti menggunakan 4. Guru memiliki mental yang sehat
beberapa instrumen yaitu observasi dan 5. Guru berbadan sehat
wawancara.6 6. Guru memiliki pengalaman dan
wawasan yang luas
HASIL DAN PEMBAHASAN 7. Guru adalah manusia berjiwa Pancasila
Hasil penelitian yang ingin kami sajikan di 8. Guru harus seorang warga negara yang
bawah ini : Baik
A. Profesionalisme Guru
Komarudin (2010:205) mengemukakan Maka demikian peran seorang guru ini
bahwa profesional berasal dari bahasa latin yaitu dalam meningkatkan kualitas pembelajaran
“profesia”, pekerjaan, keahlian, jabatan, jabatan dengan melalui dimensi profesionalisme sangat
guru besar. Seseorang yang melibatkan diri dibutuhkan untuk rangka meningkatkan
dalam salah satu keahlian yang harus dipelajari profesionalisme supaya kualitas pendidikan pun
dengan khusus. Pada dasarnya hakikat guru seiring meningkat secara terus menerus. Agar
yang profesional merupakan guru yang kita tidak ketinggalan oleh Negara-negara
memberikan pelayanan yang terbaik bagi para tetangga maupun negara yang lain sudah lebih
peserta didiknya yang dibekali kemampuan maju.7
khusus yang dimiliki seorang guru, sehingga Profesionalisme adalah seseorang yang
peserta didik ini dapat menerima materi yang mempunyai keahlian dalam suatu bidang
disampaikan dan dapat memahaminya. Bukan ataupun profesinya dan harus di kerjakan
hanya sekedar memberikan transfer keahliannya tersebut. Menurut (Hall, 1968)
6
Sitia Mentari and Kinerja Guru, ‘PROFESIONALISME KINERJA GURU DI SD NEGERI 22 BANDA ACEH
TAHUN AJARAN 2016/2017’, Jurnal Ilmiah Pendidikan Guru Sekolah Dasar, 2.1 (2017), 138.
7
Fauzin, ‘PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DAN MOTIVASI GURU TERHADAP
PROFESIONALISME GURU SEKOLAH DASAR DI KECAMATAN GENUK KOTA SEMARANG’, 2021.

4|Page
konsep profesionalisme dilihat dengan kompetensi keguruan yang didalamnya terdapat,
bagaimana para profesional memandang kompetensi pedagogik, kepribadian, sosial,
profesinya yang tercermin dari sikap dan profesional, dan kepemimpinan. Guru sangat
perilaku mereka. Profesionalisme guru yaitu berperan ketika dalam pembelajaran di kelas
mempunyai kemampuan dan kewenangan maupun di luar kelas dalam membantu peserta
sebagai seorang guru yang akan menjalani didik untuk mencapai tujuan yang sudah
profesi keguruannya. Adapun artinya dapat ditentukan dari awal beserta dengan tanggung
melaksanakan profesinya menjadi seorang guru jawab baik itu keberhasilan maupun kegagalan
yang berkompeten dan profesional. Kemudian dari suatu program pengajaran.8s
indikator guru profesional yang berhasil itu bisa B. Peluang Dan Tantangan Guru Di Era New
dilihat dari kualitas prosesnya, hasil belajar Normal
peserta didiknya, karena ini sudah menjadi 1. Peluang pembelajaran bagi guru
tanggung jawab menjadi seorang guru. Indikator Guru merupakan salah satu pilar dalam
lainnya yang bisa dijadikan ukuran tingkat mencerdaskan anak bangsa. Dalam tata kelola
keprofesionalan guru adalah kepuasan para pendidikan dan pembelajaran di masa pandemic
guru/calon guru yang menjadi tanggung mengalami disrupsi sehingga dibutuhkan
jawabnya, refleksi dari kualitas prosesnya, dan asesmen alternatif lain. Pembelajaran daring
hasil para guru/calon guru ini. atau online merupakan pilihan terbaik dalam
Dalam Permendiknas No. 16 tahun 2007 proses pembelajaran. Pembelajaran online
terkait kompetensi profesional guru adalah: (1) adalah kegiatan pembelajaran antara peserta
Menguasai materi, struktur, konsep, dan pola didik dan pendidik yang tidak berlangsung
pikir keilmuan yang mendukung mata pelajaran secara fisik atau tatap muka di sekolah.
yang di ampu, (2) Mengusai standar Pelaksanaan pembelajarannya bisa
kompentensi dan kompetensi dasar mata menggunakan pembealajaran jarak jauh (hybrid)
pelajaran atau bidang pengembangan yang di atau pembelajaran campuran jarak jauh dengan
ampu, (3) Mengembangkan materi pembelajaran di kelas (blended) atau
pembelajaran yang di ampu secara kreatif, (4) pembelajaran dilaksanakan secara luring.
Mengembangkan keprofesionalan secara Agar pelaksanaan pembelajaran daring
berkelanjutan dengan melakukan tindakan atau online bisa ideal di era new normal, hal-hal
reflektif, dan (5) Memanfaatkan teknologi yang harus dipersiapkan guru dalam
informasi dan komunikasi untuk berkomunikasi pelaksanaan pembelajaran yaitu: 1)
dan mengembangakan diri. Guru itu dituntut menggunakan platform pembelajaran daring
dan ditiru, maka demikian harus mempunyai yang tepat atau sesuai dengan siswa. Atau

8
Itmamil Wafa, ‘Peningkatan Profesionalisme Guru’ <https://doi.org/10.21831/foundasia.v1i9.5871>.

5|Page
pembelajaran secara luring (atau luar jaringan) hambatan yang terjadi dalam proses
dengan menggugah terlebih dahulu materi pembelajaran daring adalah koordinasi antara
pembelajaran di internet atau media sosial guru orang tua dan guru dan pembelajaran semi
(bisa berupa referensi bacaan atau video daring
pembelajaran); 2) Memberikan tugas atau Saat pembelajaran daring pendidik
evaluasi yang tidak memberatkan siswa tetapi dituntut agar dapat meningkatkan kreativitasnya
sesuai dengan tujuan pembelajaran; 3) dalam mengajar. Diperlukan teknik-teknik
menentukan kembali capaian pembelajaran atau mengajar yang berbeda dibandingkan dengan
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) tidak tatap muka, sehingga proses pembelajaran tetap
perlu di rubah secara total namun cukup dengan menarik dan menyenangkan para peserta didik.
menentukan kembali capaian pembealajaran Jangan sampai peserta didik yang terlibat belajar
mana yang dapat disampiakan secara e learning jarak jauh ini menjadi mudah bosan dan
dan ataupun pembelajaran secara luring; 4) kehabisan aktivitas. Jadi pembelajaran daring di
menentukan metode dan platform asesmen yang tengah pandemi Covid-19 ini bisa dimanfaatkan
sesuai bagi setiap capaian; 5) dalam oleh pendidik sebagai momentum untuk
pembelajaran daring, perhatikan waktu yang melakukan transformasi dari yang sebelumnya
sesuai dengan tingkat kemampuan afektif dan kurang akrab dengan teknologi menjadi lebih
kognitif siswa. Begitu juga dalam pemberian akrab lagi. Teknologi yang digunakan dengan
tugas; 6) selalu memberikan motivasi kepada basis internet dan teknologi multimedia dalam
siswa agar tetap semangat dalam belajar pembelajaran dapat menjadi alternatif dari
walaupun melalui pembelajaran daring, siswa pelaksanaan dalam kelas/ruangan yang sering
bisa dikasihkan reward bisa berupa poin nilai dilakukan
dari lembar penialaian pembelajaran; 7) selalu Hal ini sesuai dengan penelitian yang
berkomunikasi dengan orang tua siswa untuk dilakukan Santoso (2009) yang mengatakan
mengetahui kendala yang dihadapi oleh siswa; bahwa dalam pembelajaran secara online telah
8) buatlah tugas yang kreatif untuk merangsang memberikan dampak yang lebih tinggi daripada
otak siswa dalam pembelajaran. pembelajaran dengan menggunakan media
Persiapan guru dalam pembealajaran era lemabr kerja siswa terhadap prestasi belajar
new normal antara lain: menyiapkan materi kimia. Penelitian tersebut diperkuat lagi dari
pembelajaran, menginformasikan materi kepada hasil penelitian yang dilakukan oleh Mulyani
orang tua, menyiapkan tugas soal, menyiapkan (2013) yang menunjukkan bahwa dalam
metode atau prosedur belajar dari rumah baik pembelajaran berbasis e-learning dapat
secara daring dan luring, serta menyesuaikan mempengaruhi terhadap hasil pembelajaran
materi pembelajaran. Solusi dalam mengatasi fisika pada konsep impuls dan momentum (hasil

6|Page
belajar siswa yang menggunakan pembelajaran ini kesehatan fisik dan psikososial murid
e-learning lebih tinggi dibandingkan dengan sebagai prioritas utama; 2) adaptif: guru
menggunakan pembelajaran secara tatap muka.9 melakukan modifikasi target dan cara
pembelajaran menyesuaikan dengan kondisi
2. Tantangan pembelajaran bagi guru darurat yang belum pasti kapan berakhirnya; 3)
Hambatan utama dalam pembelajaran terpadu: guru memadukan pertemuan tatap
daring adalah sumber daya manusia (guru) dan muka (PTM) dengan pertemuan jarak jauh
sarana dan Prasarana.. Menurut guru, tantangan (PJJ). Utamakan PTM untuk melakukan
terhadap pelaksanaan pembelajaran online kegiatan belajar yang esensial yaitu diskusi,
adalah sulit membuat anak memahami materi, refleksi dan praktik. Utamakan PJJ untuk
sulit untuk memberikan materi atau tugas menyampaikan materi belajar. Prioritas
dengan kemampuan siswa, sulit untuk pelajaran diajarkan melalui PTM untuk sekolah
memberikan tanggapan atau feedback terhadap dasar dan sekolah menengah: kebahasaan,
hasil kerja siswa, sulit untuk bekerjasama dan matematika, dan sains. Untuk SMK, pelajaran
berkolaborasi dengan guru lain, mengeluarkan prioritas PTM termasuk kelompok kompetensi.
uang lebih banyak (pulsa atau internet dalam Untuk PAUD dan SLB, pelajaran prioritas PTM
menyiapkan pembealjaran serta waktu dan diatur oleh Kepala Satuan Pendidikan; 4)
tenaga lebih banyak dalam menyiapkan pelibatan: guru melibatkan orangtua sesuai
pembelajaran. dengan jenjang dan jenis pendidikan baik
Dalam pembelajaran di era new normal sebagai penyampai materi, pendamping,
belum ada solusi yang terbukti untuk penyemangat maupun pemberi umpan balik; 5)
menggeneralisasika bagaimana cara umpan balik: guru memastikan mendapatkan
pembelajaran yang baik. Tetapi kita hasrus bisa informasi dari asesmen awal maupun asesmen
membuat rancangan program pembelajaran formatif sebagai umpan balik untuk melakukan
yaitu: bangunlah percakapan dengan murid penyesuaian tujuan dan cara pembelajaran10.
dalam proses pembelajaran, ambillah inisiatif C. Analisis Profesionalisme Guru dalam
dalam menggunakan media atau metode Pelaksanaan Pembelajaran di Era New
pembelajaran, ciptakan kesepakatan dan noma Normal di SD Negeri Suryodiningratan 2
baru,serta ciptakan perilaku dan kebiasaan baru. Yogyakarta
Prinsip pembelajaran di era kenormalan Turunnya kualitas pendidikan di
baru sebagai berikut: 1) orientasi pada anak: Indonesia sebab pandemi Covid 19 dan
guru memastikan kepentingan anak dalam hal hilangnya hak siswa dalam belajar.
9
Jamilah,”Guru profesional di era new normal: Review peluang dan tantangan dalam pembelajaran daring”,jurnal
pendidikan dasar dan pembelajaran,vol 10 no 2 (desember 2020),hal 242
10
Jamilah, “Guru profesional di era new normal: Review peluang dan tantangan dalam pembelajaran
daring”,jurnalpendidikan dasar dan pembelajaran,vol 10 no 2 (desember 2020),hal 243-244

7|Page
Sehingga adanya pandemi Covid 19 ini dapat menjadi alternatif dari pelaksanaan
siswa dihadapkan pada dua hal yaitu dalam kelas ataupun ruangan yang sering
mereka menemukan jalan alternatif baru dilakukan. 11
ketika proses pembelajaran atau mereka Adapun pelaksanaan pembelajaran di
tidak suka dalam proses pembelajaran di era Era New Normal belum ada solusi yang
new normal. Adanya seorang guru yang membuktikan untuk merealisasikan
profesional ini dapat menjadi pilar dalam bagaimana cara pembelajaran yang baik.
mencerdaskan anak bangsa. Dimana saat ini Akan tetapi , guru harus bisa mmembuat
di Era New Normal pelaksanaan rancangan program pembelajaran yaitu:
pembelajaran di beberapa sekolah masih bangunlah percakapan dengan murid dalam
menggunakan pembelajaran jarak jauh proses pembelajaran, ambillah inisiatif
(Hybird) sederhananya “belajar di rumah”, dalam menggunakan media atau metode
adapaun lainnya pembelajaran dengan cara pembelajaran, ciptakan kesepakatan dan
tatap muka langsung, dimana tempat yang noma baru,serta ciptakan perilaku dan
kami teliti ini dilakukan dengan kebiasaan baru.
pembelajaran yang sudah kembali tatap Guru harus menciptakan suasana
muka. Kesiapan guru ketika pembelajaran belajar yang menyenangkan merupakan hal
di Era New Normal diantaranya : penting bagi seorang pendidik, Kondisi
menyiapkan materi pembelajaran, inilah yang menuntut seorang guru harus
menginformasikan materi kepada orang tua, mempunyai keterampilan dalam
menyiapkan tugas soal, menyiapkan metode menciptakan pembelajaran yang
atau prosedur belajar dari rumah baik secara menyenangkan dengan suasana di Era New
daring dan luring, serta menyesuaikan Normal saat ini.12
materi pembelajaran. Teknologi yang Selanjutnya narasumber yang kami
seiring berkembang ini harus dimanfaatkan wawancarai beliau adalah Ilham Widi Anto,
oleh seorang guru sebagai momentum S.Pd. Beban Mengajar per minggu : 24 jam
untuk melaksanakan transformasi yang Metode dan pendekatan dalam
sebelumnya kurang akrab dengan teknologi pembelajaran : STAD dan Inkuiri, beliau
menjadi lebih akrab lagi. Teknologi yang merupakan guru kelas 4. Penelitian ini
digunakan dengan basis internet dan bertempat di SD Negeri Suryodiningratan 2
teknologi multimedia dalam pembelajaran Yogyakarta. Hasil dari penelitian kami
11
Jamilah Jamilah, ‘Guru Profesional Di Era New Normal: Review Peluang Dan Tantangan Dalam Pembelajaran
Daring’, Premiere Educandum : Jurnal Pendidikan Dasar Dan Pembelajaran, 10 (2020)
<https://doi.org/10.25273/pe.v10i2.7494>.
12
Nurul Idhayani, Nasir Nasir, and Hasma Nur Jaya, ‘Manajemen Pembelajaran Untuk Menciptakan Suasana Belajar
Menyenangkan Di Masa New Normal’, Jurnal Obsesi : Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, 5.2 (2021), 1556–66
<https://doi.org/10.31004/obsesi.v5i2.911>.

8|Page
setelah mewawancarai partisipan ataupun (4) bagaimana kesiapan siswa mulai
narasumber sebagai berikut : terbiasa dengan keadaan yang sudah
1. Apakah peserta didik dalam belajar sekolah seperti biasanya. Misalnya
motivasi belajarnya kembali normal pada 1. membuat jadwal dengan pelan-pelan
pembelajaran tatap muka di era new normal 2. mata pelajaran disesuaikan dengan
? mood siswa contoh hari ini ingin belajar
Jawaban : Motivasi siswa tentunya apa ? tujuannya untuk beradaptasi kembali
semnagat dalam belajar walaupun dalam waktu satu minggu.
pembelajaran sebelumnya dua tahun 3. Lalu minggu berikutnya menetapkan
belakang dilakukan secara daring ataupun belajar untuk membuat siswa lebih
online secara sederhananya belajar di semnagat lagi dalam belajar.
rumah selama pandemi Covid 19 melanda 4. Kesiapan kondisi fisik siswa
di Negara Indonesia. Kendalanya ketika 5. Waktu istirahat yang tetap mengikuti
pembelajaran secara daring kurangnya peraturan di sekolah terbatas hanya 15
bersosialisasi dengan lingkungan, menit berbunyi
kurangnya sosialisai dengan teman sekolah 6. Kondisi sarana dan prasarana juga
maupun kelas bahkan dengan gurunya agar siswa ini senang ketika di dalam kelas
lamgsung. Apalagi dengan adanya materi maupun di luar kelas
tentang mata pelajaran matematika sangat 3. Bagaimana jika ada guru yang tidak
kurang efektif, dikarenakan mata pelajaran maksimal dalam menggunakan teknologi
tersebut tidak hanya sekedar teori sama internet sebagai media ataupun sarana
seperti mata pelajaran PAI harus di lakukan ketika pembelajaran di era new normal ini ?
dengan praktek.
Jawaban : untuk pak ilham sendiri itu
2. Apakah ada kesiapan dalam budaya masih menggunakan siswa ataupun
belajar di era new normal ini , karena orangtuanya mengambil tugas nya di
selama ini pembelajaran dilakukan melalui sekolah di kumpulkan selama satu minggu ,
jarak jauh ataupun belajar di rumah ? namun kurang efektifnya kemungkinan
Jawaban : Kemudian karena sekarang yang mengerjakan tugasnya itu bukan siswa
sudah memasuki era new normal melainkan orangtuanya. Akan tetapi dari
pemerintah membuat kebiajakan baru untuk pihak sekolah maupun guru nya sering
siswa bisa belajar dengan tatap muka memberikan workshop atau pelatihan cara
langsung dengan ketentuan tertentu. Lalu menggunakan aplikasi dan sebagainya.
tugas pak ilham sebagai guru kelas empat Ketika aplikasi yang digunakan saat

9|Page
pandemi kemarin yaitu kategori menyampaikna terlebih dahulu dari guru
penyampaian materi maupun tugas itu agar siswa lebih memahami materi yang
kinemaster, flimora, untuk aplikasinya akan di sampaikan. Pada dasarnyan guru ini
lainnya seperti google classroom, google sebagai fasilitator.
meet, ada juga menggunakan zoom. Namun 5. Adapun terkait kendala kembalinya
aplikasi itu tidak digunakan setiap hari , tatap muka di era new normal ini yaitu
karena keterbatasan orangtua dalam mood nya siswa apakah semangat kembali
menyeimbangkan sarana yang disiapkan dalam belajarnya dari dua tahun ke
seperti data internetnya, kurang faham belakang melalui jarak jauh ketika
menggunakan teknologi canggih dan pembelajaran. Dikarenakan terbiasa daring ,
sebagainya. tugas sering ditunda, rebahan ataupun
berleha-leha,
3. Adakah buku pegangan dalam Namun dari pihak sekolah khusunya di SD
pembelajaran secara tatap muka di era Negeri Suryodiningratan 2 ini
new normal ini ? membudayakan sebelum jam 7 pagi itu
Jawaban : dikarenakan Pak Ilham membiasakan siswanya untuk solat dhuha
mengampu di kelas 4, memakai terlebih dahulu. Kemudian apel baru masuk
kurikulum baru dan untuk buku kelas. Selain itu Pengkondisian siswa, rasa
pegangannya itu harus dikembangkan malas nya dan yang paling berat itu di
lagi oleh gruunya sendiri. Pak Ilham karakter siswanya, efek belajar di rumah
sendiri menggunakan buku tematik. pada selama 2 tahun itu sangat luar biasa guru
intinya masih memegang buku baru harus bisa membuat strategi agar siswanya
namun berjalan dari referensi kurikulum bisa seperti semula dalam karakternya.
2013, dikarenakan dalam kurikulum Semua guru di sekolah tersebut pintar-
baru ini belum ada workshop dalam pintar dalam membuat suasana itu lebih
pembuatan modul. Yang paling penting ceria, senang dan gembira seperti ice
ada yang harus dicapai dan ditarget breaking.
untuk siswanya. Selain itu memakai Dapat disimpulkan bahwasannya
buku paket yang tematik itu sendiri, profesionalisme guru dalam pelaksanaan
dikarenakan kelas 4 ini mata pelajaran pembelajaran di Era New Normal ini yang
nya di pisahkan. bertempat di SD Negeri Suryodiningratan 2
Adapun metode yang Pak Ilham berjalan sesuai dengan tujuan sekolah, guru,
gunakan itu dengan ceramah yaitu metode siswa dan orangtua. Banyak sekali
jadul yangs erring guru lakukan dalam perubahan dari masa pandemi yang sudah

10 | P a g e
dilewati selama dua tahun dan sekarang siswanya. Lalu peluang ketika
perlahan sudah kembali seperti biasanya, pembelajaran yaitu dapat memanfaatkan
siswa dapat belajar bertatap muka langsung teknologi yang berkembang ini sebagai
dengan gurunya walupun ada beberapa media dalam pembelajaran semkain
kendala. Berbagai kesiapan beliau seorang menarik berupa media gambar, video dan
guru agar pembelajaran di kelas berjalan sebagainya. Memanfaatkan dalam berbagai
dengan efektif dan efesien bahkan beliau startegi pembelajaran maupun kesiapan
menggunakan metode dan pendekatan untuk pembelajaran dan hasil belajar siswa
STAD dan Inkuiri. tentunya. Sedangkan tantangannya beliau
Kemudian profesionalisme guru di harus lebih ekstra pendekatan terhadap
SD Negeri Suryodiningratan 2 ini sangat siswa sebab efek dari pembelajaran selama
baik, dari segi guru yang kami wawancarai di rumah ini membuat para siswa kurang
beliau mempunyai keahlian dalam menarik motivasi dalam belajar, leha-leha akan
motivasi belajar di kelas, mempunyai tugas yang diberikan. Mempersipakan
inegrtitas yang tinggi, beliau tidak hanya sarana dan prasarana bahkan media yang
sekedar mentransfer pengetahuan saja ingin di pakai untuk pembelajaran.
namun memberikan hal lebih terhadap

KESIMPULAN kurang lebih 2 tahun berada dirumah , dengan


Kesimpulan menyajikan ringkasan dari uraian berbagai strategi seperti pada minggu pertama
mengenai hasil dan pembahasan, mengacu pada siswa diberikan pelajaran sesuia dengan mood
tujuan penelitian. Berdasarkan kedua hal para siwa, lalu pada minggu kedua mulai pelan
tersebut dikembangkan pokok-pokok pikiran – pelan dengan penyesuain mata pelajaran
baru yang merupakan esensi dari temuan dengan diberikan ice breaking disesuaikan
penelitian. Di eran new normal ini tantangan dengan kondisi fisik para siswa , dan dengan
bagi guru SD Negeri suryodiningrat 2 ini ialah fasilitas yang disediakan disekolah membuat
membangkitkan semangat para siswa yang siswa senang berada di dalam maupun diluar
mana memperbaiki karakternya yang selama kelas..

DAFTAR PUSTAKA 10(2), 238 – 247.


Jamilah, J. (2020). Guru profesional di era new Doi.org/10.25273/pe.v10i2.7494
normal: Review peluang dan tantangan dalam Anggraeni, Poppy, and Aulia Akbar,
pembelajaran daring. Premiere Educandum : ‘Kesesuaian Rencana Pelaksanaan
Jurnal Pendidikan Dasar dan Pembelajaran, Pembelajaran Dan Proses Pembelajaran’,

11 | P a g e
Jurnal Pesona Dasar, 6.2 (2018), 55–65 <https://doi.org/10.25273/pe.v10i2.7494>
<https://doi.org/10.24815/pear.v6i2.12197 Matondang, Linda, and Syahril Syahril,
> ‘Kinerja Kepala Sekolah Sebagai
Fatimah, Siti, ‘New Normal’, 2019 Supervisor Dalam Meningkatkan
Fauzin, ‘PENGARUH KEPEMIMPINAN Profesionalisme Guru Di Sekolah
KEPALA SEKOLAH DAN MOTIVASI Menengah Pertama’, Edukatif : Jurnal
GURU TERHADAP Ilmu Pendidikan, 3.6 (2021), 4095
PROFESIONALISME GURU SEKOLAH <https://doi.org/10.31004/edukatif.v3i6.13
DASAR DI KECAMATAN GENUK 34>
KOTA SEMARANG’, 2021 Mentari, Sitia, and Kinerja Guru,
goleman, daniel; boyatzis, Richard; Mckee, ‘PROFESIONALISME KINERJA GURU
Annie, ‘Metode Penelitian’, Journal of DI SD NEGERI 22 BANDA ACEH
Chemical Information and Modeling, 53.9 TAHUN AJARAN 2016/2017’, Jurnal
(2019), 1689–99 Ilmiah Pendidikan Guru Sekolah Dasar,
Idhayani, Nurul, Nasir Nasir, and Hasma Nur 2.1 (2017), 138
Jaya, ‘Manajemen Pembelajaran Untuk Risdiany, Hani, ‘PENGEMBANGAN
Menciptakan Suasana Belajar PROFESIONALISME GURU DALAM
Menyenangkan Di Masa New Normal’, MEWUJUDKAN KUALITAS
Jurnal Obsesi : Jurnal Pendidikan Anak PENDIDIKAN DI INDONESIA’, Jurnal
Usia Dini, 5.2 (2021), 1556–66 AL-HIKMAH, 3.2 (2021), 194–95
<https://doi.org/10.31004/obsesi.v5i2.911 <https://doi.org/10.31958/jt.v14i2.205>
> Wafa, Itmamil, ‘Peningkatan Profesionalisme
Jamilah, Jamilah, ‘Guru Profesional Di Era Guru’
New Normal: Review Peluang Dan <https://doi.org/10.21831/foundasia.v1i9.5
Tantangan Dalam Pembelajaran Daring’, 871>
Premiere Educandum : Jurnal Pendidikan
Dasar Dan Pembelajaran, 10 (2020)

12 | P a g e

Anda mungkin juga menyukai